Anda di halaman 1dari 17

ANALISIS JURNAL KEPERAWATAN ANAK

PADA PASIEN HISPRUNG

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Stase Keperawatan Anak

Dosen Pengampu:

Yusi Sofiyah, M.Kep., NS. Sp.Kep.An.

Disusun Oleh:

Ulfa Nurullistya

NIM 402018042

PROGRAM STUDI PROFESI KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ‘AISYIYAH BANDUNG

2018-2019
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI............................................................................................................i

BAB 1......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1

BAB II.....................................................................................................................4
ANALISIS JURNAL...............................................................................................4
A. PICO..............................................................................................................4
B. VIA................................................................................................................5

BAB III..................................................................................................................10
PEMBAHASAN....................................................................................................10

BAB IV..................................................................................................................13
PENUTUP..............................................................................................................13
A. KESIMPULAN...........................................................................................13
B. SARAN.......................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................15

i
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Gastroentritis atau diare merupakan penyebab utama morbiditas dan

mortalitas anak di Negara berkembang yang hingga saat ini masih menjadi salah

satu penyakit edemis di Indonesia dan salah satu penyakit dengan insidensi tinggi

di dunia yang mana terdapat 1,7 milyar kasus terjadi setiap tahunnya.

Gastroenteritis dapat menimbulkan dampak seperti dehidrasi, dan gangguan

pertumbuhan sehingga perlu pemenuhan kebutuhan dasar khususnya pada anak

untuk menunjang kebutuhan tumbuh kembang dengan perawatan saat sakit.

Tingginya angka kejadian gastroenteritis pada anak bukan hanya berpengaruh

terhadap masalah fisik saja namun akan berpengaruh terhadap masalah psikis

khususnya pada anak dengan hospitalisasi Hospitalisasi merupakan kebutuhan

klien untuk dirawat karena adanya perubahan atau gangguan fisik, psikis, sosial

dan adaptasi terhadap lingkungan. Sakit dan dirawat di rumah sakit merupakan

krisis utama yang tampak pada anak. Salah satu masalah yang sering dialami oleh

anak yang mengalami hospitalisasi adalah kecemasan (Supartini, 2004 dalam

Sufyanti et al., 2017).

Menurut Supartini (2004) dalam Sufyanti et al.,(2017) perawatan anak di

Rumah Sakit merupakan pengalaman yang penuh stress, baik bagi anak maupun

orang tua. Lingkungan rumah sakit itu sendiri merupakan penyebab stress dan

1
2

kecemasan pada anak. Cemas adalah perasaan tidak nyaman atau ketakutan yang

tidak jelas dan gelisah disertai dengan respon otonom.

Kondisi kecemasan pada anak yang mengalami hospitalisasi merupakan

masalah yang serius dan harus mendapat perhatian khusus. Berbagai dampak

hospitalisasi dan kecemasan yang dialami oleh anak akan beresiko mengganggu

tumbuh kembang anak dan berdampak pada proses penyembuhan.

Hospitalisasi pada umumnya dapat menimbulkan ketegangan, kecemasan,

serta gangguan emosi yang mempengaruhi kesembuhan dan perjalanan penyakit

anak selama dirawat di rumah sakit. Salah satu cara untuk mengatasi kecemasan

hospitalisasi pada anak adalah dengan memberikan terapi bermain.

Terapi Bermain merupakan suatu aktivitas yang mendorong anak untuk

melakukan atau mempraktikkan ketrampilan, memberikan ekspresi terhadap

pemikiran, menjadi kreatif, dan mempersiapkan diri untuk berperilaku lebih

dewasa (Adriana, 2011). Penerapan terapi bermain di rumah sakit memiliki fungsi

antara lain; mengenalkan lingkungan dan keadaan yang asing bagi anak,

mengajarkan anak untuk dapat membuat keputusan, mengurangi stress dan cemas,

mengurangi nyeri, dan mengenalkan pada anak mengenai tujuan dari penggunaan

alat medis.

Hospitalisasi yang dialami oleh anak akan berisiko terhadap kecemasan. Hal

ini akan berpengaruh pada tumbuh kembang anak dan berdampak terhadap proses

kesembuhan sehingga diperlukan penerapan terapi bermain dengan tujuan

mengurangi kecemasan yang seringkali dialami oleh anak dengan hospitalisasi.

Terdapat berbagai macam bentuk terapi bermain untuk mengurangi kecemasan


3

yang dialami anak dengan hospitalisasi. Pada analisis ini didapatkan jurnal

mengenai bentuk terapi bermain yaitu mewarnai, menggambar, bercerita, dan

puzzle. Maka dari itu hasil analisis ini diharapkan dapat menjadi salah satu acuan

untuk memilih intervensi terapi bermain dengan bentuk penerapan yang tepat

pada anak yang mengalami hospitalisasi.


BAB II

ANALISIS JURNAL

A. PICO

1. P (Patient/Problem)

a. Terdapat intervensi pijat bayi dalam upaya meningkatkan berat badan pada

bayi. Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa dengan memberikan terapi

pijat bayi dapat meningkatkan berat badan pada bayi.

b. Pasien hisprung dengan penurunan berat badan

2. I (Intervention)

Pemberian terapi bermain dengan terapi bermain mewarnai.

3. C (Comparition)

Pembanding dari intervensi adalah terapi pijat bayi pada bayi usia 0-7 bulan,

bayi prematur, dan bayi usia 1-2 bulan.

4. O (Outcome)

Hasil yang diharapkan yaitu dapat meningkatkan berat badan pada bayi.

Pertanyaan : Apakah terapi pijat bayi efektif dalam meningkatkan berat badan

pada pasien bayi hisprung?

Kata Kunci : Hisprung, terapi pijat bayi

4
5

B. VIA

NO JUDUL VALIDITY IMPORTANT APPLICABILITY


1 Pengaruh Teknik Pijat1. Validitas Seleksi Penelitian ini penting sebagai terapi Terapi pijat bayi dapat diterapkan
Bayi Terhadap
Sampel yang digunakan dalam penelitian untuk meningkatkan berat badan pada pasien bayi hisprung untuk
Kenaikan Berat Badan ini adalah ibu yang mempunyai bayi yang pada bayi. meningkatkan berat badan.
Bayi Usia 0-7 Bulan Di
berusia 1-7 bulan di BPS Ny.Aida Hartatik Hasil penelitian menunjukkan Sebagian besar responden
BPS Ny. Aida Hartatikdesa Ndlanggu Kecamatan Deket bahwa dari 31 responden terdapat mengalami kenaikan berat badan
Desa Dlanggu
Kabupaten Lamongan. peningkatan berat badan pada bayi setelah dilakukan pijat bayi.
Kecamatan Deket
2. Validitas Informasi usia 5 bulan yaitu sebanyak 5 bayi Pemberian terapi pijat bayi
Kabupaten Lamongan Prosedur pengambilan data pada penelitian (16,1%) dan bayi berumur 7 bulan diharapkan mampu meningkatkan
Author: Ida Susila. ini sangat jelas dipaparkan. Penelitian ini yaitu sebanyak 1 bayi (3,2%). berat badan pada pasien bayi
dilakukan dengan mengukur berat badan Sebagian besar responden hisprung.
Publikasi: Jurnal sebelum dan setelah diberikan pijat bayi mengalami kenaikan berat badan Banyak cara mengatasi masalah
Midpro, Volume 9, terhadap bayi usia 0-7 bulan. setelah dilakukan pijat bayi. Ada kenaikan berat badan, salah satu
Nomor 2, Desember 3. Validitas Pengontrolan Perancu pengaruh pijat bayi terhadap cara yaitu dengan teknik pijat
2017 Pada penelitian ini tidak dinjelaskan adanya kenaikan berat badan bayi usia 1-7 bayi. Pemberian teknik pijat bayi
faktor perancu. bulan di desa ndlangu kecamatan yaitu adalah terapi sentuh. Pijatan
4. Validitas Analisis deket kabupaten lamongan, hal ini adalah sentuhan yang ringan dan
Desain penelitian yang digunakan adalah di dasarkan pada uji statistik langsung atau keras dan lembut,
Pra-Eksperimental (One Group Pratest Wilcoxon Sign Rank Test dengan gabungan luas dan lembut. Pijat
Posttest Design) yaitu kelompok subyek menggunakan SPSS versi 16. merupakan salah satu bentuk dari
diobservasi sebelum dilakukan intervensi terapi sentuh yang berfungsi
kemudian diobservasi lagi setelah sebagai salah satu teknik
intervensi. pengobatan penting.
5. Validitas Eksterna
Penelitian ini menggunakan 31 responden.
Pada penelitian eksperimen responden
6

dinyatakan cukup mewakili jika telah


mencapai 10 hingga 20 responden
(Sopyudin, 2010).
2 Pengaruh Terapi Pijat 1. Validitas Seleksi Penelitian ini penting sebagai terapi Terapi pijat bayi dapat diterapkan
Terhadap Kenaikan Populasi penelitian ini adalah bayi untuk meningkatkan berat badan pada pasien bayi hisprung untuk
Berat Badan Bayi prematur. Tempat penelitian di ruang pada bayi. meningkatkan berat badan.
Prematur di RSUP. Dr. perinatologi RSUD Dr.M.Djamil Padang. Berdasarkan hasil penelitian ini Penelitian Field dkk (2005)
M. Djamil Padang 2. Validitas Informasi membuktikan bahwa terdapat membuktikan bahwa kenaikan
Prosedur pengambilan data pada penelitian pengaruh yang signifikan terhadap barat badan bayi yang mendapat
Author: Yori Rahmia, ini sangat jelas dipaparkan. Penelitian ini kenaikan berat badan bayi prematur pijat antara lain disebabkan oleh
Wedya Wahyub, Eliza dilakukan dengan mengukur berat badan yang dilakukan terapi pijat meningkatnya aktivitas vagal
Anasc sebelum dan setelah diberikan pijat bayi Semua bayi secara rata-rata yang merangsang sekresi insulin,
terhadap bayi prematur. mengalami kenaikan berat badan, gastrin dan IGF-1. Faktor-faktor
Publikasi: Ners Jurnal 3. Validitas Pengontrolan Perancu namun terdapat perbedaan besarnya ini sudah diketahui sebagai faktor
Keperawatan Volume Pada penelitian ini tidak dinjelaskan adanya kenaikan berat badan setelah yang berperan pada pertambahan
8, Nomor 2 Desember faktor perancu. dilakukan terapi pijat selama 5 hari berat badan neonatus.
2012: 129-136. 4. Validitas Analisis berturut-turut, dalam penelitian ini
Penelitian ini merupakan suatu penelitian terdapat satu orang bayi yang
pra eksperimen design dengan rancangan mengalami kenaikan berat badan
“one group pretest-postest” (Notoadmodjo, sebesar 142 gr dimana bayi tersebut
2005). Teknik pengambilan sampel dalam tidak mempunyai kelainan penyerta
penelitian ini adalah non probability dan dirawat karena merupakan bayi
sampling prematur murni yang memerlukan
5. Validitas Eksterna perawatan dalam incubator.
Penelitian ini menggunakan 18 responden. Terdapat 2 orang bayi yang hanya
Pada penelitian eksperimen responden mengalami kenaikan berat badan
dinyatakan cukup mewakili jika telah sebesar 75 gram salah satu
mencapai 10 hingga 20 responden faktornya karena proses penyakit
7

(Sopyudin, 2010). yang dialami bayi sebelum terjadi


kondisi hemodinamik yang stabil
sehingga dapat dilakukan terapi
pijat dan faktor psikologis yang
dialami oleh ibu bayi sehingga
mempengaruhi volume produksi
ASI yang sangat dibutuhkan
terutama untuk bayi prematur.
3 Pengaruh Terapi Pijat 1. Validitas Seleksi Penelitian ini penting sebagai Terapi bermain menggambar dan
Terhadap Peningkatan Populasi dalam penelitian ini adalah pertimbangan keefektititasan dalam mewarnai dapat diterapkan pada
Berat Badan Bayi seluruh pasien anak usia prasekolah yang memberikan terapi bermain untuk pasien anak gastroenteritis yang
Author: Tri Sasmi mengalami rawat inap di RSUD dr. H. menurunkan tingkat kecemasan mengalami hospitalisasi untuk
Irva, Oswati Hasanah, Andi Abdurrahman Noor. Sampel dalam pada anak dengan hospitalisasi. menurunkan kecemasan.
Rismadefi Woferst penelitian ini adalah anak usia 3-6 tahun Berdasarkan nilai statistik melalui Ada perbedaan efektifitas terapi
Publikasi: JOM PSIK dengan 30 responden yang dibagi kedalam uji man withney didapatkan hasil menggambar dan mewarnai
Volume 1 Nomor 2 2 kelompok intervensi diambil dengan bahwa terapi mewarnai gambar gambar terhadap penurunan
Oktober 2014 menggunakan tehnik accidental samping. lebih efektif dalam menurunkan kecemasan pada anak usia pra
2. Validitas Informasi kecemasan hospitalisasi pada usia sekolah di Rumah Sakit RSUD dr.
Prosedur pengambilan data pada penelitian prasekolah. Hasil uji Man Whitney H. Andi Abdurrahman Noor.
ini sangat jelas dipaparkan. Penelitian ini didalam penelitian ini yaitu nilai Pada usia prasekolah (3-6 tahun)
dilakukan dengan mengukur tingkat mean rank kelompok terapi tumbuh kembang anak berada
kecemasan sebelum dan setelah diberikan menggambar 11,67 dan kelompok dalam masa bermain dimana
terapi terhadap dua kelompok yang mewarnai gambar 19,33, dengan setiap waktu anak diisi dengan
diberikan intervensi berbeda. 15 responden nilai p value = 0,009 (p<0,05), bermain, oleh karena itu terapi
mendapat terapi bermain menggambar dan sehingga H0 ditolak dan H1 bermain sangat efektif diberikan
15 responden mendapatkan terapi diterima. pada usia ini karena sesuai dengan
mewarnai gambar. Terapi mewarnai gambar sendiri tingkatan usia anak (Tedjasaputra,
Instrumen yang digunakan pada penelitian merupakan salah satu permainan 2009). Prinsip bermain di rumah
8

terapi bermain menggambar dan mewarnai yang sesuai dengan prinsip rumah sakit itu sendiri menurut
gambar menggunakan pensil warna sakit dimana secara psikologis Soetjianingsih (2014) yaitu
sedangkan kecemasan pada anak diukur permainan ini dapat membantu permainan yang tidak banyak
dengan lembar observasi yang dimodifikasi mengekspresikan perasaan pikiran menggunakan energi, tidak
dan dikembangkan dari Hockenberry dan cemas, takut, sedih, tertekan dan menganggu pengobatan dan yang
Wilson (2007) dan subardiah (2009) yang emosi. terpenting yaitu sesuai dengan
mana aspek yang diukur berlandaskan usia perkembangan anak.
teori respon anak hospitalisasi yang sudah Terapi bermain mewarnai gambar
memenuhi uji validitas dengan hasil 0,32 merupakan salah satu jenis terapi
dan hasil uji reliabilitas bermain yang efektif untuk
3. Validitas Pengontrolan Perancu merubah perilaku anak dalam
Pada penelitian ini tidak dinjelaskan adanya menerima perawatan dirumah
faktor perancu. sakit. Melalui pemberian terapi
4. Validitas Analisis bermain mewarnai, anak dapat
Penelitian ini merupakan penelitian mengespresikan pikiran, perasaan,
kuantitatif dengan desain penelitian Quasi fantasi, dan dapat
Eksperimental dengan rancangan penelitian mengembangkan kreativitas anak.
pretest – postest without control. Melalui aktivitas bermaian
5. Validitas Eksterna mewarnai gambar dapat
Penelitian ini menggunakan 30 responden. menjadikan diri anak lebih senang
Pada penelitian eksperimen responden dan nyaman serta stress dan
dinyatakan cukup mewakili jika telah ketegangan dapat dihindarkan
mencapai 10 hingga 20 responden (Atisina, 2015).
(Sopyudin, 2010).
kelemahan

1. Populasi, tempat penelitian, lama penelitian


9

2. Lamanya penelitian
BAB III
PEMBAHASAN

Anak yang mengalami hospitalisasi seringkali mengalami kecemasan

begitupun pada pasien dengan gastroenteritis yang seringkali memerlukan

perawatan di Rumah Sakit. Hal ini mendorong perlunya perhatian terhadap

dampak psikologis pada anak yang mengalami hospitalisasi sehingga perlu

pengangkatan salah satu masalah keperawatan dengan diagnosa

keperawatan ansietas. Terapi bermain dapat menjadi salah satu intervensi

keperawatan dalam mengatasi ansietas pada anak dengan hospitalisasi.

Penelitian pertama merupakan perbandingan efektifitas pemberian terapi

puzzle dan bercerita dalam penurunan kecemasan. Adapun penelitian

kedua yaitu perbandingan pemberian terapi mewarnai dan bermain puzzle

dan penelitian ketiga yaitu perbandingan pemberian terapi menggambar

dan mewarnai.

Jurnal pertama yang berjudul “Perbedaan Terapi Bermain Puzzle dan

Bercerita Terhadap Kecemasan Anak Usia Prasekolah (3-5 tahun) Selama

Hospitalisasi di Ruang Anak RS TK. III. R. W. Mongisidi Manado”

menerapkan terapi bermain dengan bercerita dan bermain puzzle. Terapi

ini memberikan hasil yang positif terhadap penurunan kecemasan. Hasil

penelitian ini didapatkan penurunan skor kecemasan pada terapi puzzle

lebih tinggi dari terapi bercerita. Hasil penelitian menunjukkan bahwa skor

mean kecemasan sebelum dilakukan penerapan pada kelompok terapi

bermain puzzle 34,71 dan kelompok terapi

10
11

bercerita 37,71. Skor mean kecemasan sesudah dilakukan penerapan pada

kelompok terapi bermain puzzle 28,71 dan kelompok terapi bercerita 31,12.

Jurnal kedua yang berjudul “Perbedaan Pengaruh Terapi Bermain

Mewarnai Gambar dengan Bermain Puzzle Terhadap Kecemasan Anak

Usia Prasekolah di IRNA Anak RSUP Dr.M.Djamil Padang” menerapkan

terapi bermain dengan mewarnai dan bermain puzzle. Terapi ini

memberikan hasil yang positif terhadap penurunan kecemasan. Hasil

penelitian ini didapatkan penurunan skor kecemasan pada terapi mewarnai

lebih tinggi dari bermain puzzle yang dapat dilihat pada tabel 3.1 sebagai

berikut.

Tabel 1. Perbedaan Pengaruh Terapi Mewarnai Gambar Dengan


Bermain Puzzle Terhadap Kecemasan
Kelompok Mean Standar Deviation
Kelompok mewarnai gambar 8.80 ±3.07
Kelompok bermain puzzle 5.93 ±2.60

Jurnal ketiga yang berjudul “Efektifitas Terapi Menggambar dan

Mewarnai Gambar Terhadap Kecemasan Hospitalisasi Usia Prasekolah”

menerapkan terapi bermain dengan menggambar dan mewarnai. Terapi ini

memberikan hasil yang positif terhadap penurunan kecemasan. Hasil uji

Man Whitney didalam penelitian ini yaitu nilai mean rank kelompok terapi

menggambar 11,67 dan kelompok mewarnai gambar 19,33 dengan nilai p

value = 0,009 (p<0,05) sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. Hasil

penelitian ini didapatkan penurunan skor kecemasan pada terapi mewarnai

lebih tinggi dari menggambar.


12

INTERPRETASI

Jurnal (1) Jurnal (2) Jurnal (3)


Hasil Penurunan skor Terapi bermain Terapi mewarnai gambar
kecemasan pada terapi mewarnai gambar lebih lebih efektif dalam
puzzle lebih tinggi dari efektif dalam menurunkan kecemasan
terapi bercerita menurunkan skor dibandingkan terapi
kecemasan bermain menggambar
dibandingkan dengan
terapi bermain puzzle
Kelebihan Metodelogi penelitian Metode dipaparkan Metodelogi penelitian
sudah jelas dipaparkan, secara jelas beserta sudah jelas dipaparkan
penelitian ini dapat informasi mengenai cara beserta instrumen
diterapkan di rumah mengukur kecemasan pengukuran kecemasan
sakit dan sudah terbukti mulai dari frekuensi dan pada anak. Hasil
bahwa terapi bermain waktu pengukuran penelitian dipaparkan
puzzle dan bercerita kecemasan. dengan jelas mulai dari
dapat menurunkan nilai kecemasan sebelum
kecemasan. Skor dan setelah pemberian
penurunan kecemasan terapi beserta
dipaparkan secara jelas perbandingan efektifitas
beserta perbandingan terhadap kedua terapi.
penurunan kecemasan
pada dua kelompok
terapi.
Kekurangan Pada penelitian ini tidak Hasil penelitian ini Penelitian ini tidak
dipaparkan waktu dan hanya memaparkan nilai menjelaskan kapan
frekuensi pemberian mean dan standar pengukuran kecemasan
terapi beserta tahapan defisiensi sehingga tidak diberikan beserta tidak
dalam mengukur dipaparkan skor terdapat pemaparan
kecemasan. kecemasan sebelum dan jumlah atau frekuensi
setelah diberikan terapi yang diberikan.
intervensi. Alat ukur
menilai kecemasan tidak
dipaparkan dalam
penelitian ini.

Berdasarkan hasil analisis dari ketiga jurnal terdapat kelebihan dan

kekurangan pada masing-masing jurnal. Hasil dari analisis ketiga jurnal

tersebut didapatkan bahwa terapi bermain mewarnai lebih efektif untuk

menurunkan kecemasan pada anak dengan hospitalisasi.


BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Ketiga jurnal yang dianalisis merupakan jurnal yang valid setelah di telaah

dari lima komponen validitas. Ketiga jurnal ini merupakan jurnal yang penting

karena keilmuannya yang baru dan dapat menjadi acuan dalam memberikan terapi

bermain untuk menurunkan kecemasan pada anak hospitalisasi yang sesuai

dengan kebutuhan pasien dengan gastroenteritis dengan diagnosa keperawatan

ansietas. Tetapi jurnal yang disarankan pada kasus ini yaitu dengan terapi bermain

mewarnai karena lebih efektif dalam menurunkan kecemasan pada anak

dibandingkan terapi bermain bercerita, menggambar, dan bermain puzzle. Terapi

bermain mewarnai gambar merupakan salah satu jenis terapi bermain yang efektif

untuk merubah perilaku anak dalam menerima perawatan dirumah sakit. Melalui

pemberian terapi bermain mewarnai, anak dapat mengespresikan pikiran,

perasaan, fantasi, dan dapat mengembangkan kreativitas anak. Melalui aktivitas

bermaian mewarnai gambar dapat menjadikan diri anak lebih senang dan nyaman

serta stress dan ketegangan dapat dihindarkan.

B. SARAN

Saran bagi perawat khususnya dalam memberikan terapi bermain diharapkan

perawat dapat memilih metode yang tepat dan sesuai dengan kondisi pasien.

Ketiga terapi bermain yang telah dipaparkan memiliki pengaruh terhadap

kecemasan namun terdapat penurunan kecemasan yang lebih tinggi pada terapi

13
14

mewarnai sehingga diharapkan terapi ini dapat diterapkan dalam intervensi

keperawatan.

Adapun saran bagi para peneliti yang akan meneliti jenis terapi bermain

dalam menurunkan kecemasan untuk mencoba memodifikasi materi yang sesuai

dengan berbagai jenis terapi bermain yang berbeda.


DAFTAR PUSTAKA

Adriana, D. (2011). Tumbuh kembang dan terapi bermain pada anak. Jakarta:
Selemba Medika.
Arifin, R. F., Udiyati, R., & Rini. (Agustus 2018 – Januari 2019). Efektivitas
terapi menggambar dan mewarnai gambar terhadap kecemasan
hospitalisasi usi prasekolah. Jurnal Darul Azhar Vol 6, No.1 , 53-58.
Kaluas, I., Ismanto, A. Y., & Kundre, R. M. (2015). Perbedaan terapi bermain
puzzle dan bercerita terhadap kecemasan anak usia prasekolah (3-5 tahun)
selama hospitalisasi di Ruang Anak RS TK.III.R W. Mongisidi Manado.
eJournal Keperawatan, 1-8.
Pratiwi, S. E., & Deswita. (2013). Perbedaan pengaruh terapi bermain mewarnai
gambar dengan bermain puzzle terhadap kecemasan anak usia prasekolah
di IRNA Anak RSUP Dr.M.Djamil Padang. Ners Jurnal Keperawatan, 22-
17.
Sufyanti, Y., Sudiana, I. K., Kristiawati, & P, D. I. (2017). Efektivitas penurunan
stres hospitalisasi anak dengan terapi bermain dan musik. E-Journal
Unair.

15

Anda mungkin juga menyukai