Anda di halaman 1dari 6

Nerspedia, April 2019; 1(1): 47-52

METODE DEMONSTRASI, BOOKLET, DAN VIDEO TERHADAP


PERILAKU IBU MELAKUKAN PIJAT BAYI

Pravella Melinda, Eka Santi, Emmelia Astika Fitri Damayanti


Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat,
Jl A. Yani Km 36, Banjarbaru, 70714

Email Korespondensi: pravellamelin@gmail.com

ABSTRAK
Masa bayi merupakan periode penting dalam tumbuh kembang anak. Stimulus atau
rangsangan diberikan melalui pijat bayi yang memberikan efek meningkatkan berat
badan. Salah satu cara untuk menyampaikan informasi kesehatan mengenai pijat bayi
kepada masyarakat bisa diberikan melaui pendidikan kesehatan dengan cara demonstrasi,
pemberian media booklet serta pemutaran video. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui
pengaruh metode demonstrasi, booklet dan video terhadap perilaku ibu melakukan pijat
bayi. Desain penelitian ini adalah pra experiment dengan rancangan one group pre-post
test. Sampel penelitian berjumlah 32 orang diambil dengan teknik purposive sampling.
Analisis penelitian menggunakan uji non parametrik Wilcoxon Signed Rank Test. Hasil
penelitian menunjukkan terdapat pengaruh pemberian metode demonstrasi, booklet, dan
video terhadap perilaku ibu melakukan pijat bayi dengan p-value 0,000. Penggunaan
demonstrasi, booklet, dan video dalam pelaksanaan pendidikan kesehatan melibatkan
banyak panca indera meliputi visual, audio dan audiovisual sehingga proses penerimaan
informasi dan pembelajaran lebih mudah dipahami.

Kata kunci: Booklet, Demonstrasi, Perilaku, Pijat Bayi, Video


ABSTRACT
Babyhood is an important period in childhood development. Stimulus or stimulation is
given through a baby massage that effects the baby’s weight improvement. Health
education is a means to deliver health information to the society by demonstration,
booklets sharing and video screenings which involve many senses in the learning process.
The aim of this study to know the effect of demonstration, booklets and video methods on
the mother behavior conducting baby massage. Design of this study is pre experiment
utilized one group pre-post test design. Samples this study are 32 through purposive
sampling technique. Analysis utilized non parametric test of Wilcoxon Signed Rank Test.
The result indicated that there was influence of giving demonstration, booklets, and video
methods on the mother behavior conducting baby massage with p-value 0.000. The
application of demonstration, booklets, and video in the implementation of health
education involved many senses including visual, audio, and audiovisual so that the
receiving process of information and learning is easier to be understood.
Keywords: Baby Massage, Behavior, Booklet, Demonstration, Video

47
Nerspedia, April 2019; 1(1): 47-52

PENDAHULUAN materi yang lebih lengkap, jelas, variatif


dan menyenangkan (5). Apabila ketiga
Masa bayi dan anak sampai usia metode ini digabungkan secara
lima tahun adalah periode emas untuk bersamaan, maka proses pemahaman
tumbuh dan berkembang. Perkembangan akan lebih cepat diterima oleh peserta
untuk memahami bahasa, kreativitas, pendidikan dan penyuluhan kesehatan.
intelegensia, dan emosional berjalan Data dari Dinas Kesehatan
dengan sangat pesat pada masa ini dan Kabupaten Banjar 2016 menunjukkan
menjadi dasar untuk tahap berat badan bayi di bawah garis merah di
perkembangan selanjutnya. Salah satu Puskesmas Martapura II adaIah 4,38%
cara untuk mempercepat perkembangan atau sekitar 52 orang bayi. Upaya yang
bayi adalah dengan memberikan telah diberikan untuk mengurangi
stimulus atau rangsangan kepada bayi jumlah berat badan bayi di bawah garis
(1). merah adalah dengan memberikan
Stimulus dapat diberikan pada bayi asupan gizi berupa susu formula dan
melalui kegiatan mengurut atau memijat biskuit tambahan yang diberikan setiap
bayi. Kegiatan memberikan sentuhan bulan di posyandu. Studi pendahuluan
halus di kulit bayi memiliki tujuan untuk yang dilakukan di posyandu wilayah
memberikan efek pada syaraf, otot dan Puskesmas Martapura II Kabupaten
sistem pernafasan disebut dengan pijat Banjar dengan mewawancarai 10 orang
bayi (2). Pijat bayi bisa memberikan yang terdiri dari kader posyandu dan
banyak manfaat apabila dilakukan ibu-ibu, mendapatkan hasil bahwa 100%
dengan teknik yang benar dan rutin orang yang diwawancarai mengatakan
dilakukan setiap hari. Pemberian dan tidak pernah mendapat pendidikan
pelaksanaan pijat bayi lebih baik kesehatan pijat bayi menggunakan
diberikan sendiri oleh orang tua (3). demontrasi, pemberian booklet dan
Salah satu cara agar informasi video baik itu di posyandu maupun
dapat diterima dan mudah dipahami oleh sarana kesehatan lainnya. Kader
masyarakat khususnya pada ibu adalah posyandu beserta ibu-ibu mendukung
melalui pendidikan kesehatan atau sekali diadakannya pendidikan
promosi kesehatan. Pendidikan kesehatan pijat bayi di daerah mereka.
kesehatan dapat meyampaikan informasi Tujuan penelitian ini adalah untuk
atau pesan kesehatan kepada masyarakat mengetahui pengaruh metode
dengan metode pendekatan. Ada demonstrasi, booklet dan video terhadap
beberapa metode dalam menyampaikan perilaku ibu melakukan pijat bayi.
pendidikan kesehatan diantaranya adalah
melalui demonstrasi, pemberian media METODE PENELITIAN
booklet serta pemutaran video (4).
Demonstrasi adalah metode pendidikan Penelitian pra experiment dengan
kesehatan yang memiliki kelebihan rancangan one group pre-posttest.
untuk meningkatkan proses pemahaman Sampel penelitian sebanyak 32 ibu
dan meningkatkan fokus perhatian pada beserta bayinya yang berusia 0-1 tahun
materi pendidikan kesehatan. Booklet diambil menggunakan teknik purposive
merupakan media penyampaian pesan sampling. Penelitian dilakukan pada
atau materi penyuluhan yang lebih Desember 2017-Januari 2018 di
lengkap dan lebih menarik dibandingkan posyandu wilayah kerja Puskesmas
dengan leaftet. Penggunaan video daIam Martapura II dengan observasi
metode pendidikan kesehatan dapat menggunakan checklist pijat bayi yang
memberikan pengalaman pemahaman dibuat sesuai panduan buku Pedoman

48
Nerspedia, April 2019; 1(1): 47-52

Pijat Bayi karangan dr. Utami Roesli. HASIL DAN PEMBAHASAN


Checklist ini terdidri dari 40 gerakan
pijat bayi. Gerakan pijat bayi yang Tabel 1 Karateristik Responden di
dilakukan diberi skor 1 dan gerakan Posyandu Wilayah Kerja
yang tidak dilakukan diberi skor 0. Skala Puskesmas Martapura II (n=32)
yang digunakan penelitian ini adalah Karakteristik n %
skala ukur interval. Responden
Pelaksanaan pretest dilakukan Usia Ibu
selama 3 hari secara door to door 17-25 tahun 9 28,1
mengunjungi rumah responden. Hari 26-35 tahun 23 71,9
pertama penelitian dilakukan di Total 32 100
Posyandu Sakura, hari kedua di Usia Bayi
Posyandu Ajipura dan hari ketiga di 0-6 bulan 9 28,1
Posyandu Tridarma. Pemberian 7-8 bulan 7 21,9
ekperimen pendidikan kesehatan pijat 9-12 bulan 16 50
bayi menggunakan metode demonstrasi, Total 32 100
booklet dan video dengan Pendidikan Terakhir Ibu
mengumpulkan 12 responden di SD 3 9,4
Posyandu Sakura pada hari keempat dan SMP 5 15,6
dilanjutkan dengan pelaksaan posttest. SMA 22 68,8
Hari kelima dilaksanakan di Posyandu Perguruan 2 6,3
Ajipura dengan responden sebanyak 10 Tinggi
orang. Tahap pelaksanaan hari kelima Total 32 100
dilakukan sama dengan hari keempat. Berdasarkan hasil penelitian pada
Sedangkan hari keenam dilaksanakan di tabel 1 yang menampilkan karakteristik
Posyandu Tridarma dengan jumlah responden di posyandu wilayah kerja
responden sebanyak 10 orang dan Puskesmas Martapura II didapatkan hasil
diberikan eksperimen serta posttest yang bahwa usia ibu yang paling dominan
sama di hari keempat dan kelima. berpartisipasi dalam penelitian adalah
Selama kegiatan penelitian, peneliti golongan usia 26-35 tahun dengan
didampingi oleh Bidan yang jumlah 71,9%. Kelompok usia bayi yang
bertanggungjawab di setiap Posyandu mendominasi penelitian adalah usia 9-12
dan dibantu oleh asisten penelitian serta bulan dengan jumlah 50%, sedangakan
kader posyandu. kelompok usia bayi yang paling sedikit
Data hasil penelitian dianalisis ditemui saat penelitian adalah usia 7-8
terlebih dahulu menggunakan uji bulan sekitar 21,9%. Karakterisitik
normalitas shapiro-wilk karena jumlah responden berdasarkan pendidikan
subjek kurang dari 50. Analisis data terakhir ibu menunjukkan hasil
menggunakan uji non parametrik pendidikan terakhir ibu yang paling
Wilcoxon Signed Rank Test karena data dominan adalah SMA dengan jumlah
penelitian tidak normal. 68,8%, sedangkan pendidikan terakhir
Penelitian ini telah dinyatakan yang paling jarang adalah perguruan
layak etik oleh IRB (InstitutionaI Review tinggi dengan persentase 6,3% .
Board) FakuItas Kedokteran Universitas
Lambung Mangkurat Banjarbaru Berdasarkan hasil penelitian pada
KaIimantan SeIatan dengan surat tabel 2 tentang perilaku ibu melakukan
keputusan No. 561/KEPK-FK pijat bayi di sebelum dan sesudah
UNLAM/EC/XII/2017. pemberian metode demonstrasi, booklet,
dan video di posyandu wilayah kerja
49
Nerspedia, April 2019; 1(1): 47-52

Puskesmas Martapura II yaitu nilai rata- Berdasarkan hasil penelitian pada


rata perilaku responden sebelum tabel 3 tentang analisis pengaruh
diberikan eksperimen dan sesudah perilaku ibu melakukan pijat bayi di
diberikan eksperimen berupa pemberian sebelum dan sesudah pemberian metode
metode demonstrasi, booklet, dan video. demonstrasi, booklet, dan video di
Hasil penelitian menerangkan adanya posyandu wilayah kerja Puskesmas
peningkatan nilai rata-rata sebanyak Martapura II setelah dilakukan uji
25,81 dengan derajat kepercayaan 95% analisis menggunakan uji non
dan berada dalam rentang 24,45 sampai parametrik Wilcoxon Signed Rank Test
27,18. didapatkan nilai p-value 0,000 dan nilai
signifikan (α) sebesar 0,05. Hasil
Tabel 2 Perilaku Ibu Melakukan Pijat tersebut menunjukan bahwa p-value
Bayi Sebelum dan Sesudah 0,000<0,05 yang berarti H0 ditolak
Pemberian Metode Demonstrasi, sehingga dapat disimpulkan bahwa
Booklet, dan Video di Posyandu terdapat pengaruh pemberian metode
Wilayah Kerja Puskesmas demonstrasi, booklet, dan video terhadap
Martapura II perilaku ibu melakukan pijat bayi di
95% CI posyandu wilayah kerja Puskesmas
Perilaku Mean Standar
Ibu Deviasi Lower Upper Martapura II.
Tabel 3 Analisis Pengaruh Perilaku Ibu
Sebelum 4,50 1,078 4,11 4,89
Melakukan Pijat Bayi Sebelum
Sesudah 30,31 4,862 28,56 32,07
dan Sesudah Pemberian Metode
Peningkatan25,81 3,784 24,45 27,18
Demonstrasi, Booklet, dan
Peningkatan perilaku responden Video di Posyandu Wilayah
melakukan pijat bayi dipengaruhi oleh Kerja Puskesmas Martapura II
adanya pemberian eksperimen berupa Variabel Z p value
pendidikan kesehatan pijat bayi Perilaku Ibu -4,982 0,000
menggunakan metode demonstrasi, Melakukan Pijat
booklet, dan video. Hal ini sesuai dengan Bayi
visi pendidikan kesehatan yaitu Terdapat perubahan yang
meningkatnya daya dan kemauan signifikan antara perilaku ibu melakukan
masyarakat dalam menjaga serta pijat bayi sebelum diberi pendidikan
menambah tingkat kesehatan dari segi kesehatan menggunakan metode
fisik, kejiwaan, maupun sosialnya (4). demonstrasi, booklet, dan video dan
Penggunaan demonstrasi, booklet, sesudah diberi pendidikan kesehatan
dan video dalam pelaksanaan pendidikan menggunakan metode demonstrasi,
kesehatan dapat meningkatkan perilaku booklet, dan video. Hal ini sesuai dengan
ibu melakukan pijat bayi secara mandiri. teori yang menyatakan apabila seseorang
Demonstrasi termasuk ke dalam salah diberikan informasi kesehatan,
satu metode pelaksanaan pendidikan selanjutnya diadakan evaluasi tentang
kesehatan. Booklet merupakan bagian apa yang telah diketahuinya, maka tahap
dari media atau alat-alat yang digunakan berikutnya adalah diharapkan mampu
saat kegiatan pendidikan kesehatan yang mengulang kembali dan memprakttikkan
bersifat visual, sedangkan video bersifat yang telah diketahuinya4. Perilaku ibu
audiovisual. Apabila indera yang melakukan pijat bayi pada penelitian ini
digunakan dalam proses pembelajaran juga mengalami perubahan setelah ibu
semakin banyak, maka semakin baik diberikan eksperimen, yang berarti ibu
pula kemampuan seseorang dalam mampu melaksanakan atau
menerima materi pembelajaran. mempraktikkan langkah memijat bayi
50
Nerspedia, April 2019; 1(1): 47-52

sesuai dengan apa yang sudah diketahui. melitus tipe 2 di puskesmas gamping II.
Hasil penelitian ini sejalan dengan Hasil penelitian Laraswati Mustika Putri
penelitian tentang pengaruh penyuluhan membuktikan bahwa penggunaan
pijat bayi terhadap praktik pijat bayi booklet lebih efektif untuk kepatuhan
pada ibu di Desa Tugu Kecamatan diet sebesar 33,00 dibandingkan
Jumantono Kabupaten Karanganyar. penggunaan leaflet untuk kepatuhan diet
Hasil dari analisis perubahan yang hanya sebesar 28,00. Hal tersebut
menunjukkan nilai p=0.000 yang berarti menunjukkan booklet terbukti lebih
terdapat perubahan yang signifikan efektif digunakan dalam pendidikan
antara praktik pijat bayi sebelum dan kesehatan dibandingkan dengan leaflet11.
sesudah diberikan pendidikan kesehatan Penggunaan video dan booklet dalam
(8). pelaksaan pendidikan dapat
Penelitian lain yang membuktikan meningkatkan proses pemahaman
adanya perubahan setelah pemberian seseorang yang akan berakibat pada
pendidikan kesehatan menggunkan peningkatan output setelah kegiatan.
media video adalah penelitian yang Berdasarkan hasil penelitian
dilakukan oleh Susi Purwanti (2016) tersebut peneliti berpendapat bahwa
mengenai perbedaan pengaruh pemberian pendidikan kesehatan pijat
pendidikan kesehatan dengan bayi menggunakan metode demonstrasi,
menggunakan media video dan media booklet, dan video berpengaruh terhadap
modul terhadap perubahan pengetahuan perilaku ibu melakukan pijat bayi. Hal
dan perilaku tentang praktik sadari pada tersebut terjadi karena penggunaan
siswi kelas XI SMA. Hasil yang demonstrasi, booklet, dan video dalam
didapatkan setelah pemberian pembelajaran turut melibatkan banyak
pendidikan kesehatan menggunakan panca indera, sehingga proses
media video adalah terjadi peningkatan pembelajaran dan pemahaman terhadap
pengetahuan sebesar 80,8% dan materi pendidikan kesehatan lebih
perubahan perilaku sesuai dengan mudah dipahami. Apabila pemberian
panduan sebesar 76,9% pada siswi kelas pendidikan kesehatan menggunakan
XI SMA (9). Penelitian yang metode dan media yang tepat, maka
menyatakan adanya pengaruh dapat meningkatkan atau memberikan
penggunaan metode demonstrasi adalah perubahan perilaku peserta pendidikan
penelitian Astuti (2016) yang berjudul kesehatan12.
pegaruh penyuluhan kesehatan tentang
menyusui dengan metode demonstrasi PENUTUP
terhadap kemampuan ibu menyusui di
Nilai rata-rata perilaku ibu
rumah bersalin wilayah Banjarsari
melakukan pijat bayi sebelum pemberian
Surakarta dengan hasil p-value 0,000
metode demonstrasi, booklet, dan video
yang berarti terjadi peningkatan yang
di posyandu wilayah kerja Puskesmas
signifikan antara kemampuan ibu
Martapura II adalah rendah. Sedangkan
menyusui sebelum dan sesudah
nilai rata-rata perilaku ibu melakukan
dilakukan penyuluhan (10). Penelitian
pijat bayi sesudah pemberian metode
sejenis yang membuktikan adanya
demonstrasi, booklet, dan video di
perubahan setelah pemberian booklet
posyandu wilayah kerja Puskesmas
adalah penelitian Laraswati Mustika
Martapura II adalah tinggi. Terdapat
Putri (2017) yang berjudul efektivitas
pengaruh yang signifikan antara
konseling gizi menggunakan media
pemberian metode demonstrasi, booklet,
booklet dibandingkan dengan leaflet
dan video terhadap perilaku ibu
pada kepatuhan diet pasien diabetes
51
Nerspedia, April 2019; 1(1): 47-52

melakukan pijat bayi di posyandu Journal of Health Science and


wilayah kerja Puskesmas Martapura II Prevention 2017:1(2).
dengan nilai signifikan. 9. Purwanti, S. Perbedaan pengaruh
Peneliti selanjutnya disarankan pendidikan kesehatan dengan
untuk dapat melakukan penelitian yang menggunakan media video dan
yang lebih baik yaitu dengan media modul terhadap perubahan
menggunakan rancangan penelitian true pengetahuan dan perilaku tentang
experiment dan memberikan intervensi praktik sadari pada siswi kelas XI
secara berulang. Pelaksanaan pretest, SMA. Mahakam Midwifery Journal
pemberian eksperimen dan posttest 2016;1(1):10-17.
dilaksanakan di waktu yang berbeda atau 10. Astuti SLD, Surasmi A. Pengaruh
tidak secara bersamaan sehingga penyuluhan kesehatan tentang
perubahan perilaku dapat terlihat secara menyusui dengan metode
jelas. demonstrasi terhadap kemampuan
ibu menyusui di Rumah Bersalin
KEPUSTAKAAN Wilayah Banjarsari Surakarta.
Jurnal Terpadu Ilmu Kesehatan
1. Kania, N. Stimulan tumbuh
2016; 5(2):110-237.
kembang anak untuk mencapai
11. Putri, Laraswati Mustika.
tumbuh kembang yang optimal.
Efektivitas konseling gizi
Jakarta Barat: Indeks; 2011.
menggunakan media booklet
2. Subakti & Rizky. Keajaiban pijat
dibandingkan dengan leaflet pada
bayi dan balita. Jakarta: Wahyu
kepatuhan diet pasien diabetes
Media; 2008.
mellitus tipe 2 di Puskesmas
3. Roesli, U. Pedoman pijat bayi edisi
Gamping II. Poltekkes Kemenkes
revisi. Jakarta: PT Trubus
Yogyakarta 2017; 3(2).
Agriwidya; 2010.
12. Kusumawardani E, Arkhaesi N,
4. Notoatmodjo, S. Promosi kesehatan
Hardian H. Pengaruh penyuluhan
dan ilmu perilaku. Jakarta: Rineka
kesehatan terhadap tingkat
Cipta; 2007.
pengetahuan, sikap, dan praktik ibu
5. Susilana, R. Media pembelajaran.
dalam pencegahan demam berdarah
Bandung: Sinar Baru Algensindo;
dengue pada anak. Jurnal
2009.
Universitas Diponegoro 2012; 1(2).
6. Azizah NRS, Zulaekah,
Kusumawati Y. Perbedaan
pengetahuan anemia pada remaja
putri setelah diberi pendidikan
dengan metode ceramah tanpa
media dan ceramah dengan media
buku cerita. Jurnal Kesehatan
2016;1(2).
7. Suliha, U. Pendidikan kesehatan
dalam keperawatan. Jakarta: EGC;
2002.
8. Ambarsari MH, Nugraheni SAA.
Pengaruh penyuluhan pijat bayi
terhadap praktik pijat bayi pada ibu
di Desa Tugu Kecamatan
Jumantono Kabupaten Karanganyar.

52

Anda mungkin juga menyukai