Anda di halaman 1dari 10

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA

FAKULTAS ILMU KESEHATAN


UNIVERSITAS KUSUMA HUSADA SURAKARTA
2022

PENGARUH EDUKASI DENGAN MEDIA VIDEO ANIMASI TERHADAP


PENGETAHUAN IBU HAMIL DALAM PENCEGAHAN BABY BLUES DI
WILAYAHKERJA PUSKESMAS KEBAKKRAMAT I KARANGANYAR

Dita Nur Safitri 1), Innez Karunia Mustikarani 2)


1)
Mahasiswa Program Studi Keperawatan Program Sarjana Universitas Kusuma Husada
Surakarta 2) Dosen Program Studi Keperawatan Program Sarjana Universitas Kusuma
Husada Surakarta
Safitridita606@gmail.com

ABSTRAK

Baby blues merupakan perasaan sedih dan gelisah yang dialami oleh wanita
setelah melahirkan dan memperburuk pada hari ketiga atau keempat setelah
melahirkan. Apabila baby blues tidak segera teratasi maka akan berkembang
menjadi depresi postpartum. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
pengaruh edukasi dengan media video animasi terhadap pengetahuan ibu hamil
dalam pencegahan baby blues di Wilayah Kerja Puskesmas Kebakkramat I
Karanganyar.

Metode penelitiannya adalah Quasi Exsperimental dengan Pre and Post Test
Without Control. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan
consecutive sampling. Sampel dalam penelitian ini dihitung menggunakan rumus
slovin dengan hasil 37 responden. Cara pengukuran pengetahuan yaitu dengan
memberikan kuesioner pengetahuan tentang pencegahan baby blues sebelum dan
sesudah diberikan edukasi dengan media video animasi. Analisa data dilakukan
dengan menggunakan uji Wilcoxon.

Hasil penelitian menggunakan uji Wilcoxon menunjukan nilai p value 0,000,


maka p value 0,05 menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antara sebelum dan
setelah diberikan edukasi dengan media video animasi terhadap pengetahuan ibu
hamil dalam pencegahan baby blues. Diharapkan ibu hamil dapat mempersiapkan
diri secara fisik maupun mental dalam mencegah terjadinya baby blues setelah
melahirkan.

Kata Kunci : Edukasi, Pengetahuan, Baby Blues


Daftar Pustaka : 17 (2011-2020)

1
UNDERGRADUATE DEGREE IN NURSING STUDY PROGRAM
FACULTY OF HEALTH SCIENCES
KUSUMA HUSADA UNIVERSITY OF SURAKARTA
2022

THE EFFECT OF EDUCATION WITH ANIMATED VIDEO TOWARDS


THE KNOWLEDGE OF PREGNANT WOMEN IN PREVENTING
BABY BLUES AT THE WORK AREA OF KEBAKKRAMAT
PUBLIC HEALTH CENTER I KARANGANYAR
Dita Nur Safitri 1), Innez Karunia Mustikarani 2)
1)
Student of Undergraduate Degree in Nursing Study Program of Kusuma Husada
University of Surakarta 2) Lecturer of Undergraduate Degree in Nursing Study
Program of Kusuma Husada University of Surakarta
Safitridita606@gmail.com

ABSTRACT
Baby blues are feelings of sadness and anxiety that women experience after
giving birth, and these feelings worsen on the third or fourth day. If there is no
immediate treatment for the baby blues, it will develop into postpartum
depression. The objective of this study was to determine the effect of education
with animated video on the knowledge of pregnant women in preventing baby
blues at the Work Area of Kebakkramat Public Health Center I Karanganyar.
The research method used was Quasi Experimental with Pre and Post-Test
Without Control. Consecutive sampling was used as the sample method in this
study. The responses of 37 respondents were used to calculate the sample size for
this study using the slovin equation. The method to measure the knowledge was
by giving a questionnaire about the prevention of the baby blues before and after
receiving education through animated video. Data analysis was performed using
the Wilcoxon test.
The Wilcoxon test findings showed a p value of 0,000, followed by a p value
of 0,05, indicating that there is a difference in the pregnant women’s
understanding of preventing the baby blues before and after receiving education
through animated video media. Pregnant women are encouraged to emotionally
and physically prepare themselves in order to avoid experiencing the baby blues
after giving birth.

Keywords : Education, Knowledge, Baby Blues


References : 17 (2011-2020)
Translated by :

M. Afif Amirul M., S.S.

2
PENDAHULUAN kegiatan yang bertujuan mencapai
Baby blues merupakan perasaan kehidupan yang sehat, mendorong
sedih dan gelisah yang dialami oleh penggunaan serta pengembangan
wanita setelah melahirkan dan dengan tepat sasaran (Notoatmodjo,
memperburuk pada hari ketiga atau 2012).
keempat setelah melahirkan. Tanda Video animasi merupakan
dan gejala pada ibu nifas yang pergerakan tampilan dari sebuah
mengalami baby blues yaitu cemas gambar sehingga dapat berubah
tanpa sebab, menangis tanpa sebab, posisi pada tenggang waktu tertentu
tidak sabar, tidak percaya diri, sehingga menciptakan ilusi gambar
sensitive, mudah tersinggung, merasa yang bergerak dan lebih tampak
kurang menyayangi bayinya, merasa dinamis (Maulana et al., 2020).
tidak mampu merawat bayinya Studi pendahuluan yang dilakukan
(Susanti & Sulistiyanti, 2017). peneliti di Puskesmas Kebakkramat I
Faktor yang dapat mempengaruhi Karanganyar dengan metode
terjadinya baby blues antara lain usia, wawancara pada 8 ibu hamil,
paritas, tingkat pendidikan, dukungan didapatkan hasil sebanyak 6 dari 8
sosial keluarga terutama suami, ibu hamil tidak mengetahui apa itu
tingkat pengetahuan, jenis persalinan, baby blues, 2 dari 8 ibu hamil
kehamilan yang tidak diinginkan, menjawab bahwa baby blues adalah
pekerjaan, status sosial ekonomi, depresi setelah melahirkan, dari 8 ibu
faktor hormonal dan psikologi hamil tersebut tidak ada yang
(Nunung dalam Sari et al, 2020). mengetahui kapan terjadinya baby
Tingkat pengetahuan adalah blues, 1 dari 8 ibu hamil mengatakan
tingkat seberapa kedalaman pernah mempunyai pengalaman
seseorang dapat menghadapi, seperti cemas dan gelisah pada
mendalami, memperdalam, perhatian kehamilan pertamanya dulu.
seperti sebagaimana manusia Tujuan penelitian ini adalah untuk
menyelesaikan masalah tentang mengetahui pengaruh edukasi dengan
konsep-konsep baru dan kemampuan media video animasi terhadap
dalam belajar di kelas untuk pengetahuan ibu hamil dalam
mengukur tingkat pengetahuan pencegahan baby blues di Wilayah
seseorang secara rinci (Ariani, 2016). Kerja Puskesmas Kebakkramat I
Upaya peningkatan pengetahuan Karanganyar.
tentang baby blues pada ibu hamil
dilakukan melalui pemberian edukasi METODE PENELITIAN
kesehatan. Edukasi kesehatan adalah Penelitian ini dilaksanakan di
upaya yang direncanakan untuk Puskesmas Kebakkramat I
mempengaruhi orang, masyarakat Karanganyar pada bulan Mei-Juli
atau suatu kelompok hingga mereka 2022. Jenis penelitian ini adalah
dapat melakukan yang diharapkan kuantitatif, menggunakan desain
oleh perilaku edukasi kesehatan penelitian Quasi Exsperimental
(Fitriani & Sinta, 2011). dengan Pre and Post Test Without
Tujuan edukasi kesehatan yaitu Control. Teknik pengambilan sampel
menjadikan kesehatan lebih bernilai yaitu non probability dengan
di masyarakat sehingga mempunyai menggunakan consecutive sampling.
tanggung jawab yang besar untuk Populasi pada penelitian ini adalah
kesehatannya, menolong individu ibu hamil dengan HPL bulan Mei-
supaya mampu dengan mandiri Juli 2022 berjumlah 41 responden.
maupun kelompok mengadakan Alat penelitian adalah SAP, video

3
animasi tentang pencegahan baby berdasarkan usia subur atau masa
blues dan kuesioner pengetahuan reproduksi wanita, yaitu usia <20
tentang pencegahan baby blues pada tahun (Usia reproduksi muda), usia
ibu hamil, kuesioner diadopsi dari 20 - 35 tahun (Usia reproduksi sehat)
penelitian yang dilakukan oleh Tiara dan usia >35 tahun (Usia reproduksi
pada tahun 2020 dengan hasil uji tua).
validitas Alpha Cronbach dengan Menurut penelitian Tarigan
nilai >R : 0,744 yang berarti valid (2019) bahwa usia seseorang dapat
ntuk digunakan penelitian. Penilaian mempengaruhi daya tangkap dan
kuesioner pengetahuan tentang pola pikir seseorang terhadap
pencegahan baby blues pada ibu informasi yang diberikan. Semakin
hamil dengan kategori pengetahuan dewasa seseorang, maka daya
baik = 76 % - 100 %, pengetahuan tangkap dan pola pikir seseorang
cukup= 6 % - 75 % dan pengetahuan semakin meningkat dan berkembang,
kurang = < 56 % (Nursalam, 2016). karena pada usia dewasa merupakan
Penelitian ini telah dinyatakan layak usia yang produktif dan mudah
etik dengan nomor etik dalam memahami informasi baru.
482/UKH.L.02/EC/IV/2022. Peneliti berpendapat bahwa
Analisis dalam penelitian ini semakin matang usia seseorang maka
meliputi umur, paritas, usia daya tangkap dan pola pikir juga
kehamilan, pendidikan dan pekerjaan semakin berkembang. Dengan
dengan menggunakan Uji Wilcoxon demikian, informasi yang diterima
untuk mengetahui adanya pengaruh akan lebih mudah dimengerti.
edukasi dengan media video animasi
terhadap pengetahuan ibu hamil Tabel 2. Karakteristik responden
dalam pencegahan baby blues. berdasarkan paritas
Klasifikasi Frekuensi Presentase
HASIL DAN PEMBAHASAN (%)
Tabel 1. Karakteristik responden Nullipara 7 18,9
berdasarkan usia Primipara 15 40,5
Klasifikasi Frekuensi Presentase Multipara 15 40,5
(%) Total 37 100%
Usia Reproduksi 1 2,7 (Data Primer, 2022)
Muda (<20 tahun) Hasil penelitian didapatkan hasil
Usia Reproduksi 30 81,1 responden dengan status paritas
Sehat (20 - 35 nullipara yaitu berjumlah 7 orang
tahun) (18,9%), responden dengan status
Usia Reproduksi 6 16,2 paritas primipara berjumlah 15 orang
Tua (>35 tahun)
(40,5%) dan responden dengan status
Total 37 100%
paritas multipara berjumlah 15 orang
Hasil penelitian didapatkan hasil
(40,5%). Paritas adalah pengakuan
sebagian besar responden memiliki
responden atas jumlah anak hidup
usia reproduksi sehat 20 – 35 tahun
yang pernah dilahirkan (Wulandari &
yaitu berjumlah 30 orang (81,1 %),
Laksono, 2021). Baby blues dapat
responden dengan usia reproduksi tua
terjadi pada ibu primipara maupun
>35 tahun yaitu berjumlah 6 orang
multipara dengan stressor yang
(16,2 %), dan responden dengan usia
berbeda. Kecenderungan ibu
reproduksi muda >20 tahun
primipara mengalami baby blues
berjumlah 1 orang (2,7 %). Menurut
dikarenakan belum adanya
Siswosudarmo et al, (2008) membagi
pengalaman dan proses persalinan
usia wanita dalam tiga periode
yang lama. Sedangkan, pada ibu

4
multipara disebabkan karena adanya Menurut penelitian Huthwaite
rasa takut dan tegang akibat et.al, (2021) bahwa pada trimester I
pengalaman sakit yang dirasakan ibu hamil menyimak dan mencari
pada persalinan sebelumnya informasi seputar kehamilan agar
(Mardatillah et.al, 2019). bisa tenang terhadap kehamilannya,
Menurut penelitian Wulansari teratur melakukan konsultasi kepada
et.al, (2017) mendapatkan hasil dokter ataupun bidan tentang
bahwa (34,8%) responden dengan kehamilan ibu baik perubahan
status paritas primipara mengalami fisiologis maupun psikologis ibu,
baby blues, ibu dengan status paritas menjalin komunikasi yang baik baik
primipara memiliki risiko 4,8 kali dengan suami maupun keluarga, dan
lebih besar mengalami baby blues lebih sering melakukan relaksasi
dibandingkan dengan ibu dengan seperti mendengarkan musik ataupun
status paritas multipara. belajar memusatkan pikiran. Menurut
Peneliti berpendapat bahwa penelitian Widatiningsih & Dewi
pengalaman mempunyai anak atau (2017) bahwa secara kognitif, pada
paritas mempengaruhi pengetahuan trimester II ibu cenderung
ibu hamil tentang pencegahan baby membutuhkan informasi mengenai
blues, dibuktikan dengan hasil pertumbuhan dan perkembangan
posttest yang masuk dalam kategori bayinya serta perawatan
baik didominasi oleh ibu hamil kehamilannya.
dengan status primipara. Hal Peneliti berpendapat bahwa usia
tersebut mungkin dikarenakan ibu kehamilan memberikan pengaruh
hamil dengan status primipara pernah terhadap pengetahuan ibu
mengalami pengalaman melahirkan hamil,karena pada masa trimester I
sehingga motivasi untuk mencari dan II ibu hamil mempunyai motivasi
informasinya semakin tinggi tinggi untuk mencari informasi
mengenai kehamilannya.
Tabel 3. Karakteristik responden
berdasarkan usia kehamilan Tabel 4. Karakteristik responden
Klasifikasi Frekuensi Presentase berdasarkan pendidikan
(%) Klasifikasi Frekuensi Presentase
Trimester I 0 0 (%)
Trimester II 21 56,8 SD 1 2,7
Trimester III 16 43,2 SMP 9 24,3
Total 37 100 % SMA/SMK 20 54,1
(Data Primer, 2022) DIII 3 8,1
Hasil penelitian didapatkan hasil S1 4 10,8
sebagian besar responden dengan Total 37 100 %
usia kehamilan pada trimester II (Data Primer, 2022)
yaitu berjumlah 25 orang (56,8 %) Hasil penelitian didapatkan hasil
dan responden dengan usia sebagian besar responden memiliki
kehamilan pada trimester III pendidikan SMA/SMK yaitu
berjumlah 16 orang (43,2 %). Usia berjumlah 20 orang (54,1 %),
kehamilan dibagi menjadi 3 yaitu responden yang memiliki pendidikan
kehamilan trimester I (1-12 minggu), SMP sebanyak 9 orang (24,3 %),
kehamilan trimester II (13−27 responden yang memiliki pendidikan
minggu) dan kehamilan trimester III S1 sebanyak 4 orang (10,8 %),
(28−40 minggu) (Widatiningsih dan sedangkan responden yang memiliki
Dewi, 2017). pendidikan DIII sebanyak 3 orang
(8,1 %) dan responden yang memiliki

5
pendidikan SD berjumlah 1 orang Berdasarkan pendapat peneliti,
(2,7 %). Menurut penelitian Tiragan bahwa pekerjaan tidak memberikan
(2019) bahwa seseorang dengan pengaruh yang signifikan terhadap
pendidikan yang lebih tinggi akan pengetahuan seseorang, karena
lebih mudah dalam menerima pengetahuan seseorang dapat
informasi, sedangkan orang dengan berkembang baik apabila terus diasah
pendidikan rendah cenderung pasif dengan mencari informasi dan
dalam mencari informasi karena mempelajari hal baru.
kesadaran akan pentingnya informasi
masih rendah. Tabel 6. Pengetahuan ibu hamil
Menurut hasil penelitian dalam pencegahan baby blues
Dharmawati & Wirata (2016) sebelum diberikan edukasi dengan
menyatakan bahwa tingkat media video aniamasi
pendidikan seseorang akan Klasifikasi Frekuensi Presentase
berpengaruh pada proses penerimaan (%)
informasi, semakin tinggi pendidikan Baik 16 43,2
seseorang maka semakin mudah Cukup 17 45,9
dalam menerima informasi. Kurang 4 10,8
Total 37 100%
Peneliti berpendapat bahwa
semakin tinggi pendidikan seseorang (Data Primer, 2022)
maka akan semakin mudah dalam Berdasarkan tabel 6 sebelum
penerimaan informasi sehingga dilakukan edukasi didapatkan hasil
makin banyak pula pengetahuan dan bahwa sebagian besar responden
ketrampilan yang dimiliki. dalam penelitian ini yaitu sebanyak
17 responden (45,9%) masuk dalam
Tabel 5. Karakteristik responden kategori cukup, 16 responden
berdasarkan pekerjaan (43,2%) masuk dalam kategori baik
Klasifikasi Frekuensi Presentase
dan 4 responden (10,8%) masuk
(%) dalam kategori kurang. Hal ini
Bekerja 14 37,8 dikarenakan belum pernah ada
Tidak 23 62,2 penyuluhan tentang pencegahan baby
Bekerja blues pada ibu hamil dari puskesmas
Total 37 100 % setempat, selain itu responden juga
(Data Primer, 2022) belum pernah terpapar informasi
Hasil penelitian didapatkan hasil mengenai baby blues dan cara
sebagian besar responden tidak pencegahannya sehingga
bekerja yaitu berjumlah 23 orang menyebabkan ibu hamil menjadi
(62,2 %) dan responden yang defisit pengetahuan.
memiliki pekerjaan berjumlah 14 Defisit pengetahuan adalah
orang (37,8 %). Dari hasil penelitian ketiadaan atau kurangnya informasi
ini dapat disimpulkan bahwa kognitif yang berkaitan dengan topik
pekerjaan seseorang tidak tertentu dengan tidak menunjukkan
mempengaruhi kemampuan respons, perubahan, atau pola
penerimaan informasi baru. Tidak disfungsi manusia, tetapi lebih
sejalan dengan penelitian Tarigan sebagai suatu etiologi atau faktor
(2019), bahwa lingkungan pekerjaan penunjang yang dapat menambah
dapat memberikan pengalaman dan suatu variasi respons (PPNI, 2016).
pengetahuan baik secara langsung Menurut penelitian Pramudianti et.al,
maupun tidak langsung, sehingga (2020) menunjukkan bahwa sebelum
akan lebih mudah menerima diberikan edukasi tentang depresi
informasi baru. postpartum didapatkan hasil bahwa

6
sebagian besar responden berada menjawab ketika peneliti melakukan
dalam kategori kurang. tanya jawab tentang pencegahan
Berdasarkan pendapat peneliti, baby blues.
keterpaparan informasi memberikan
pengaruh yang signifikan terhadap Tabel 8. Uji wilcoxon pengaruh
pengetahuan seseorang karena pemberian video animasi terhadap
pengetahuan seseorang dapat pengetahuan tentang pencegahan
berkembang baik jika terus diasah baby blues
dan menerima informasi. Pre Test dan Post
Test
Tabel 7. Pengetahuan ibu hamil Z -4,189b
dalam pencegahan baby blues setelah Asymp. Sig. (2- ,000
diberikan edukasi dengan media tailed)
video animasi Untuk melakukan analisis
Klasifikasi Frekuensi Presentase pengaruh pemberian edukasi dengan
(%) media video animasi terhadap
Baik 28 75,7 pengetahuan ibu hamil dalam
Cukup 6 16,2 pencegahan baby blues, peneliti
Kurang 3 8,1 melakukan Uji Wilcoxon.
Total 37 100% Berdasarkan tabel 8 diketahui bahwa
(Data Primer, 2022) hasil dari Uji Wilcoxon menunjukan
Berdasarkan tabel 7 setelah nilai p value =0,000, maka p value <
dilakukan edukasi didapatkan hasil 0,05, dan dapat disimpulkan bahwa
bahwa sebagian besar responden Ho ditolak dan Ha diterima . Maka
dalam penelitian ini yaitu sebanyak dapat dikatakan bahwa terdapat
28 orang (75,5%) masuk dalam Pengaruh Edukasi dengan Media
kategori baik, 6 orang (16,2%) Video Animasi terhadap
masuk dalam kategori cukup dan 3 Pengetahuan Ibu Hamil dalam
orang (8,1%) masuk dalam kategori Pencegahan Baby Blues.
kurang terhadap pengetahuan Menurut penelitian Vita (2019)
tentang pencegahan baby blues. bahwa video animasi terbukti efektif
Video animasi merupakan dalam pembelajaran, dibuktikan
pergerakan tampilan dari sebuah dengan terjadi peningkatan hasil nilai
gambar sehingga dapat berubah yang dilihat dari perbandingan antara
posisi pada tenggang waktu tertentu rata – rata nilai prettest dan posttest.
sehingga menciptakan ilusi gambar Hasil penelitian yang telah
yang bergerak dan lebih tampak dilakukan peneliti menunjukkan
dinamis (Maulana et.al, 2020). Video bahwa terdapat pengaruh edukasi
animasi sangat berpengaruh dalam dengan media video animasi terhadap
suatu pembelajaran karena terbukti pengetahuan ibu hamil dalam
menarik perhatian, meningkatkan pencegahan baby blues. Hal ini
retensi, dan memungkinkan dibuktikan dengan melihat hasil pre
visualisasi dari konsep imajinasi, dan posttest yang telah dilakukan.
objek, dan hubungan-hubungannya Sebelum diberikan edukasi
(Puspita, 2017). pengetahuan ibu hamil sebanyak 17
Peneliti berpendapat bahwa responden (45,9%) masuk dalam
responden cenderung tertarik dengan kategori cukup, 16 responden
materi yang diberikan karena peneliti (43,2%) baik dan 4 responden
menggunakan video animasi dengan (10,8%) kurang. Sedangkan, setelah
isi yang menarik, selain itu diberikan edukasi sebanyak 28 orang
responden aktif bertanya dan (75,5%) masuk dalam kategori baik,

7
6 orang (16,2%) masuk dalam orang (54,1 %) dan responden
kategori cukup dan 3 orang (8,1%) tersedikit pendidikan SD 1 orang
masuk dalam kategori kurang (2,7 %) dan berdasarkan
terhadap pengetahuan tentang pekerjaan responden terbanyak
pencegahan baby blues. dengan status tidak bekerja yaitu
Responden yang mengalami berjumlah 23 orang (62,2%).
penurunan nilai dari pretest ke 2. Berdasarkan pretest terhadap
posttest berjumlah 6 orang yaitu, edukasi yang telah dilakukan
sebanyak 2 orang dari nilai baik didapatkan hasil bahwa sebagian
menjadi kurang, 2 orang dari nilai besar responden dalam penelitian
baik menjadi cukup dan 2 orang dari ini yaitu sebanyak 17 responden
nilai cukup menjadi kurang. Dari 6 (45,9%) masuk dalam kategori
responden yang mengalami cukup, 16 responden (43,2%)
penurunan nilai dari pretest ke masuk dalam kategori baik dan 4
posttest tersebut mempunyai responden (10,8%) masuk dalam
karakteristik yang hampir sama yaitu kategori kurang.
berusia antara 30 sampai 40 tahun, 3. Berdasarkan posttest terhadap
memiliki status paritas multipara edukasi yang telah dilakukan
dengan usia kehamilan pada trimester didapatkan hasil bahwa sebanyak
II sebanyak 4 orang dan trimester III 28 orang (75,5%) masuk dalam
sebanyak 2 orang, berlatar kategori baik, 6 orang (16,2%)
pendidikan SMP sebanyak 4 orang masuk dalam kategori cukup dan
dan SMA/SMK sebanyak 2 orang, 3 orang (8,1%) masuk dalam
dan merupakan IRT semua. Hal ini kategori kurang terhadap
bisa jadi dikarenakan responden yang pengetahuan tentang pencegahan
berlatarbelakang pendidikan SMP baby blues.
kemampuan dalam penerimaan 4. Ada pengaruh edukasi dengan
informasinya kurang sehingga terjadi media video animasi terhadap
penurunan nilai dari pretest ke pengetahuan ibu hamil dalam
posttest. pencegahan baby blues di wilayah
kerja puskesmas Kebakkramat I
KESIMPULAN Karanganyar. Hal ini dibuktikan
1. Karakteristik responden pada dengan Hasil uji wilcoxon yang
peneltian berdasarkan usia menunjukkan p value 0,000
responden terbanyak memiliki (<0,05), sehingga dapat
usia reproduksi sehat 25 – 35 disimpulkan bahwa Ho ditolak
tahun yaitu berjumlah 30 orang dan Ha diterima.
(81,1 %), berdasarkan paritas rata
– rata responden dengan status
paritas primipara berjumlah 15
orang (40,5%) dan status paritas
multipara berjumlah 15 orang
(40,5%), berdasarkan usia
kehamilan responden terbanyak
dengan usia kehamilan pada
trimester II atau 4 - 6 bulan yaitu
berjumlah 25 orang (56,8%),
berdasarkan pendidikan SARAN
responden terbanyak pendidikan 1. Bagi Responden
SMA/SMK yaitu berjumlah 20

8
Bagi responden ibu hamil Namaskara dan Brahmari
diharapkan bisa melakukan Pranayama. Jurnal Yoga Dan
pencegahan baby blues dengan Kesehatan, 1(1), 1.
mempersiapkan hal-hal yang akan https://doi.org/10.25078/jyk.v1i1.1
dilakukan setelah melahirkan. 537. Diakses pada 2 November
2. Bagi Keperawatan 2021.
Penelitian ini dapat memberikan
informasi tambahan dalam Dharmawati, I.G.A, Wirata, N., 2016.
merancang promosi kesehatan dan Hubungan Tingkat
kesempatan bagi tenaga kesehatan Pendidikan,Umur, Dan Masa
khususnya perawat untuk Kerja dengan Tingkat
menjalankan perannya sebagai Pengetahuan Kesehatan Gigi dan
edukator atau pendidik dan turut Mulut Pada Guru Penjaskes SD di
berperan aktif dalam Kecamatan Tampak Siring
meningkatkan pengetahuan Gianyar. Jurnal Kesehatan Gigi.
tentang baby blues. 4,1. https://ejournal.poltekkes-
3. Bagi Tempat Penelitian denpasar.ac.id/index.php/JKG/arti
Bagi tempat penelitian diharapkan cle/view/500. Diakses pada 29
dapat mengembangkan program Mei 2022.
baru dalam kelas ibu hamil
tentang edukasi pada ibu hamil Fitriani, & Sinta. (2011). Promosi
atau masyarakat mengenai Kesehatan. Graha Ilmu.
pencegahan baby blues.
4. Bagi Institusi Pendidikan Huthwaite M., Moriarty H., Rogan C.,
Bagi institusi pendidikan Tester R., K. L. (2021). The
diharapkan hasil dari penelitian pregnancy. Archives of Women’s
ini dapat menambah referensi Mental Health.
bacaan untuk institusi pendidikan
terutama pengetahuan mengenai Mardatillah, D., Gandini, A. L. A. and
edukasi pencegahan baby blues Ratnawati. 2019. Faktor-faktor
pada ibu hamil. yang Berhubungan dengan
5. Bagi Peneliti Selanjutnya Kejadian Postpartum Blues di
Bagi peneliti selanjutnya ini Wilayah Kerja Puskesmas
diharapkan dapat memberikan Temindung Tahun 2019,
informasi bagi pengembangan Politeknik Kesehatan Kementrian
ilmu keperawatan serta Kesehatan Kalimantan Timur.
menambah wawasan dan http://repository.poltekkes-
pengetahuan khususnya dibidang kaltim.ac.id/229/. Diakses pada 27
keperawatan maternitas Mei 2022

Nursalam. (2016). Metodologi


DAFTAR PUSTAKA Penelitian Ilmu Keperawatan
Pendekatan PraktisEdisi.4. Jakarta
Ariani. (2016). Diare pencegahan dan : Salemba Medika.
pengobatannya. Nuha Medika.
Pramudianti, Domas Nurchandra ,
Dewi, N. W. S. P. K. (2020). Zaiyidah Fathony, Bardiati Ulfa.
Penyembuhan Baby Blues 2020. Edukasi Melalui Pendidikan
Syndrome dan Post-Partum Kesehatan Pada Ibu Hamil Tentang
Depression Melalui Chandra Pencegahan Depresi Postpartum.

9
Jurnal Masyarakat Mandiri, 4(4). Tiara, Annisa Fitri (2020). Pengaruh
https://journal.ummat.ac.id/index.p Pendidikan Kesehatan Terhadap
hp/jmm/article/view/2057. Diakses Pengetahuan Ibu Hamil Dalam
pada 1 Juni 2022. Pencegahan Baby
Blues. Undergraduate thesis,
Puspita. (2017). Efktivitas Penggunaan Sriwijaya University.
Media Video Animasi Dalam
Proses Pembelajaran Pendidikan Vita, Nur. 2019. Keefektifan Media
Agama Islam Di SMP Negeri 9 Pembelajaran Video Animasi Tiga
Tangerang Selatan. Dimensi. Terhadap Hasil Belajar
Jurnal UIN Jakarta. https://reposit Siswa Pada Materi Sistem
ory.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/1 Kopling Dan Sistem. Skripsi.
23456789/36637/2/INDRIANA%2 Universitas Negeri Semarang.
0PUSPITA-FITK.pdf. Diakses http://lib.unnes.ac.id/33342/1/1102
pada 28 Desember 2021. 415016__Optimized.pdf. Diakses
pada 1 Juni 2022.
Sari, R. P., Densy, A., & Keraman, B.
(2020). Analisis Faktor Risiko Widatiningsih, S dan Dewi, C.H.T
Kejadian Postpartum Blues Di (2017). Praktik Terbaik Asuhan
Puskesmas Perumnas Kabupaten Kehamilan. Yogyakarta:Trans
Rejang Lebong. Journal Of Medika.
Midwifery, 8(1), 29–36.
https://doi.org/10.37676/jm.v8i1.1 Wulandari, D.W. dan Laksono, A.D.
031. Diakses pada 2 November 2020. Hubungan Paritas dan
2021. Karakteristik Individu terhadap
Pemakaian Alat Kontrasepsi
Susanti, L. W., & Sulistiyanti, A. Diantara Wanita Usia Subur di
(2017). Analisis Faktor-Faktor Provinsi Jawa Timur Tahun 2017.
Penyebab Terjadinya Baby Blues Buletin Penelitian Sistem
Syndrom Pada Ibu Nifas. Jurnal Kesehatan, 24(1).
Ilmiah Rekam Medis https://ejournal2.litbang.kemkes.go
Dan Informatika Kesehatan, 7(2), .id/index.php/hsr/article/view/3038.
12–20. Diakses pada 28 Mei 2022.
https://ojs.udb.ac.id/index.php/info
kes/article/download/178/158/. Wulansari, P., C., Istiaji, E., dan
Diakses pada 3 November 2021. Ririanty, M. 2017. Hubungan
Antara Pengetahuan Ibu Tentang
Tarigan, G.Y., 2019. Karakteristik Baby Blues, Proses Persalinan, Dan
Pasien Kehamilan Ektopik Paritas Dengan Baby Blues Di
Terganggu di RSUPH. Adam RSIA Srikandi Ibi Kabupaten
Malik Medan Periode Tahun 2012 Jember. 13(1):4.
-2015. Repositori Institusi https://jurnal.unej.ac.id/index.php/I
Universitas Sumatera Utara. KESMA/article/view/7024. Diakses
pada 27 Mei 2022.

10

Anda mungkin juga menyukai