Disusun Oleh:
201613073
1
JURNAL PUBLIKASI
ABSTRAK
Angka kelahiran bayi didunia menurut WHO pada tahun 2013 sekitar 15 juta pertahun.
Sedangkan di Indonesia didapatkan suatu data pada tahun 2015 jumlah ibu hamil 5.138.107 dengan
cakupan persalinan mencapai 88,55%, begitu pula dengan cakupan kunjungan ibu postpartum
sebanyak 87,06%. Adapun faktor yang mempengaruhi terjadinya postpartum blues adalah, usia ,
paritas , pendidikan , dukungan suami, frustasi kerena bayi tidak mau tidur dan rewel, kelelahan
pasca melahirkan dan sakitnya akibat operasi , sendirian mengurus bayi tidak ada yang membantu ,
ASI tidak keluar. Peneliti ini bertujuan untuk mengetahui hubungan usia ibu nifas dengan kejadian
postpartum blues di Wilayah Kerja Puskesmas Citeureup Tahun 2020.
Jenis penelitian ini adalah deskriptif analtik dengan pendekatan cross sectional. Populasi
pada penelitian ini adalah 35 responden besar sampel yang diperlukan adalah 35 responden dan
dengan tehnik total sampling. Instrument dalam penelitian ini adalah pengisian kuisioner pada ibu
nifas.
Hasil penelitian ini didapatkan dari 35 responden didapatkan ibu yang beresiko mengalami
postpartum blues yaitu sebanyak 20 responden (57,1%). Bedasarkan hasil uji statistik dengan
menggunakan cramer’s v didapatkan nilai p value = 0,005 yang artinya p value = < 0.05 maka Ho
ditolak dan Ha di terima. Artinya ada hubungan antara Usia ibu nifas dengan kejadian postpartum
blues di Wilayah Kerja Puskesmas Citeureup tahun 2020, dan didapatkan nilai OR 9,333.
Adapun kesimpulan bahwa ada nya hubungan yang signifikan antara usia ibu nifas dengan
kejadian postpartum blues pada ibu nifas di Wilayah Kerja Puskesmas Citeureup tahun 2020.
Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan ibu nifas tentang kejadian postpartum blues.
2
JURNAL PUBLIKASI
ABSTRAK
According to WHO, in 2013, the number of babies born in the world was around 15
million per year, while in Indonesia, it was found that in 2015 the number of pregnant women was
5.138.107 with a delivery coverage of 88,55% as well as the coverage of postpartum blues visits by
87,06%. The factors that influence the occurrence of postpartum blues are, age, parity, education,
husband's support, frustration because the baby does not want to sleep and is fussy, postpartum
fatigue and illness due to surgery, alone taking care of the baby does not help, breast milk does not
come out. Of this study aims to determine the relationship bebtween postpartum ege and the
incidence of postpartum blues in the Citeureup Community Health Center in 2020
This type of research is descriptive analytic with cross sectional approach. The
population in this study were 35 respondents, the required sample size was 35 respondents, with a
total sampling technique. The instrument in this study was filling out a questionnaire for postpartum
mothers
The results of this study were obtained from 35 respondents, it was found that mothers
who were at risk of experiencing postpartum blues were as many as 20 respondents (57.1%). Based
on the results of statistical tests using cramer's v showed p value = 0.005, which means that p value
= <0.05, so Ho is rejected and Ha is accepted. This means that there is a relationship between the
age of the postpartum mother with the incidence of postpartum blues in the Citeureup Health Center
Work Area in 2020, and the OR value is 9.333.
As for the conclusion is that there is a significant relationship between postpartum age
and the incidence of postpartum blues in postpartum mothers in the Citeureup Community Health
Center in 2020. This research is expected to increase the insight of postpartum mothers about the
incidence of postpartum blues.
3
JURNAL PUBLIKASI
lain dengan angka fertilitas atau total Dalam masa nifas, ibu postpartum akan
fertilityrate ( TFR ) 2,6. Indonesia masih mengalami adaptasi fisiologis, psikologis
berada diatas rata – rata TFR Negara Asean dan adaptasi sosial. Namun, tidak semua ibu
yaitu 2,4. Sedangkan menurut Badan postpartum bisa melewati adaptasi masa
Perencana Pembangunan Nasional ( nifas dengan lancar. Ibu postpartum bisa saja
Bappenas ) dan Badan Pusat Statistik ( BPS mengalami gangguan psikologis masa nifas
) memperkirakan bahwa penduduk salah satunya postpartum blues ( Sumantri,
Indonesia pada Tahun 2020 akan mencapai Susilowati, & Wati : 35).4
2
271,1 juta jiwa (Nesa,2016 : 1). Perubahan yang mendadak pada ibu
Bedasarkan data diatas, adapun angka postpartum penyebab utamanya adalah
kelahiran bayi didunia menurut WHO pada kekecewaan emosianal, rasa sakit pada masa
tahun 2013 sekitar 15 juta pertahun. nifas awal, kelelahan karena kurang tidur
Sedangkan di Indonesia didapatkan suatu selama persalinan dan kecemasan pada
data pada tahun 2015 jumlah ibu hamil kemampuannya untuk merawat bayinya,
5.138.107 dengan cakupan persalinan rasa takut tidak menarik lagi bagi suaminya,
mencapai 88,55%, begitu pula dengan terutama emosi selama minggu pertama
cakupan kunjungan ibu postpartum menjadi labil dan perubahan suasana
sebanyak 87,06%. hatinya dalam 3-4 hari pertama, masa ini
Di Indonesia sendiri ada beberapa data sangat bervariasi dan dipengaruhi oleh
kunjungan ibu postpartum yaitu di Jawa begitu banyak faktor, maka penekanan
Tengah seperti di kota Pekalongan, kota utama adalah pendekatan keperawatan
Semarang dan Kabupaten Sukoharjo. dengan memberikan bantuan, simpati dan
Adapun hasill dari beberapa data yang dorongan semangat ( Mayasari &
didapatkan dari Provinsi Jawa Tengah Jayanti,2019 :137 ). 5
sangat beragam yang berkaitan dengan Menurut Dian yang dikutip dari skripsi
kunjungan ibu postpartum. Rianti menyebutkan bahwa perubahan yang
4
JURNAL PUBLIKASI
terjadi pada ibu postpartum tidak hanya kejadian postpartum blues. Penelitian ini
perubahan fisiologis, namun juga terjadi menggunakan tehnik total sampling dan
perubahan psikologi. Psikologis desain penelitian ini menggunakan analitik
merupakan aspek penting sebagai dasar kuantitatif dengan instrumen berupa
persiapan ibu hamil untuk melaksanakan kuesioner sebagai alat pengumpul data,
peran barunya setelah melahirkan. Masalah penelitian ini akan dilakukan pengujian
psikologis pada ibu postpartum terjadi hipotesis statistik dengan menggunakan uji
apabila tidak mampu dalam penyesuaikan Creamer, dalam penelitian ini adalah ibu
perubahan. nifas dan populasi penelitian ini adalah ibu
Ada tiga jenis gangguan efek atau nifas di Wilayah Kerja Puskesmas
mood pada wanita yang baru melahirkan, Citeureup dengan jumlah responden
yaitu postpartum blues, postpartum sebanyak 35 responden. Penelitian ini
depression, dan postpartum psikologis . dilaksanakan pada bulan Juli tahun 2020,
Postpartum blues adalah periode pendek penelitian ini akan dilakukan di Wilayah
kelabilan emosi sementara yang ditandai Kerja Puskesmas Citeureup tahun 2020.
dengan perubahan sikap ibu seperti, mudah Berdasarkan latar belakang diatas,
menangis, rasa letih, mudah marah, cemas, maka peneliti tertarik untuk membuat
dan sedih. Postpartum depression adalah tentang “Hubungan usia ibu nifas dengan
gangguan emosional pada wanita pasca kejadian postpartum blues di Wilayah
persalinan dan bisa terjadi selama Kerja Puskesmas Citeureup Tahun 2020 ”
beberapa bulan bahkan tahun. Gejala yang
dialami oleh wanita post partum depression METODE PENELITIAN
lebih lama dibandingkan dengan Desain pada penelitian ini adalah
postpartum blues. Postpartum psikologis deskriptif analitik. Deskriptif analitik yaitu
adalah psikis psikiatri paling parah dan statistik yang digunakan untuk
gejalanya dapat bermula dari postpartum menganalisis data yang telah terkumpul
blues atau postpartum depression ( sebagaimana adanya tanpa bermaksud
Rianti,2018 : 4).6 membuat kesimpulan yang berlaku untuk
Jadi disimpulkan postpartum blues umum atau generalisasi (Sugiyono,2019).7
adalah perubahan mood pada ibu
Dalam penelitian ini peneliti
postpartum yang terjadi setiap waktu
menggunakan pendekatan cross sectional .
setelah ibu melahirkan yang ditandai
adapun yang dimaksud dengan cross
dengan tangisan singkat, perasaan
sectional adalah suatu penelitian untuk
kesepian atau ditolak, cemas, bingung,
mempelajari dinamika korelasi antara
gelisah, dan tidak dapat tidur.
faktor-faktor risiko dengan efek, dengan
Penelitian ini akan di lakukan
cara pendekatan, observasi atau
mengenai Hubungan usia ibu nifas dengan
5
JURNAL PUBLIKASI
pengumpulan data sekaligus pada suatu kuesioner dan lembar ceklis dengan
saat (point time approach). Artinya, tiap pengambilan sampel menggunakan total
subjek penelitian hanya diobservasi sekali sampling. Hasil penelitian ini dianalisis
saja dan pengukuran dilakukan terhadap secara univariat dan bivariat, analisa
status karakter atau variabel subjek pada univariat disajikan dalam bentuk ditribusi
saat pemeriksaan (Wiranto,2018 :33).8 frekuensi yang meliputi usia ibu nifas dan
Penelitian ini dilaksanakan di postpartum blues di Wilayah Kera
Wilayah Kerja Puskesmas Citeureup Puskesmas Citeureup. Selanjutnya akan
Tahun 2020. dianalisis secara bivariat guna mengetahui
hubungan usia ibu nifas dan postpartum
Populasi adalah wilayah
blues di Wilayah Kerja Puskesmas
generalisasi yang terdiri atas:
Citeureup tahun 2020.
obyek/subyek yang mempunyai kualitas
dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan Tabel 1
kemudian ditarik kesimpulannya Karakteristik Responden
(Sugiyono,2019).7 Berdasarkan Usia Ibu Nifas
1 ≤ 25 71,4%
Pengolahan data dan analisa data
20Tahun
menggunakan komputerisasi dengan
program SPSS for windows 25.Analisa 2 20 – 35 10 28,6%
Tahun
terdiri dari analisis univariat dan bivariat.
Total 35 100%
HASIL PENELITIAN
Berdasarkan tabel 1, karakterisitik
Penelitian ini telah dilakukan di responden bedasarkan usia pada ibu nifas di
Wilayah Kerja Puskesmas Citeureup pada Wilayah Kerja Puskesmas Citeureup Tahun
tanggal 12-15 Juli tahun 2020 dan dilakukan 2020 dari 35 responden terdapat 25 (71,4%)
pengambilan data pada responden sebanyak responden yang memiliki usia ≤ 20 Tahun
35 responden. Jenis penelitian yang peneliti dan terdapat 10 (28,6%) responden yang
lakukan adalah penelitian kuantitatif analitik memiliki usia 20-35 Tahun.
dengan pendekatan cross sectional,
instrument pengumpulan data berupa
6
JURNAL PUBLIKASI
Tabel 2 Tabel 4
Distribusi Hasil Uji Normalitas Distribusi Frekuensi Postpartum Blues di
Wilayah Kerja Puskesmas Citeureup Tahun
Shapiro – Wilk
2020
Usia Statistik Df Sig
No. Postpartu Frekuen Presentas
ibu nifas
m Blues si e (%)
Postpartum
Blues 1. Postpartu 23 65,7%
m Blues
Beresiko .493 25 .000 2. Tidak 12 34,3%
Tidak .594 10 .000 Postpartu
beresiko m Blues
Tota 35 100%
l
Distribusi Frekuensi Usia ibu nifas di 23 responden (65,7%) dan responden yang
2020 (34,3%).
No. Usia ibu Frekuensi Presentase Tabel 1
7
JURNAL PUBLIKASI
8
JURNAL PUBLIKASI
% ibu berkulit hitam dengan usia 15-17 sesuatu milik sendiri. Perasaan
tahun (Domas,2018 :16-17).7 diterlantarkan, ditolak dan diasingkan
Selain itu juga didukung oleh teori serta perasaan belum siap menjadi
Deal & Holt mengatakan bahwa seorang ibu juga muncul pada ibu usia
setelah dilakukan penilaian muda.
berdasarkan pendapatan dan status Menurut asumsi peneliti, usia
menikah ternyata gejala depresi merupakan salah satu faktor yang
meningkat pada ibu usia muda dan ibu mempengaruhi terjadinya masalah
yang berkulit hitam. Ibu yang psikologis pada ibu post partum
melahirkan pada usia muda lebih tinggi terutama pada ibu < 20 dan >35 tahun.
mengalami gejala depresi postpartum Usia yang masih dibawah 20 tahun
dibandingkan ibu dengan usia dewasa. sangat rentan terjadi postpartum blues
Menurut McAnarney & Hendee karena usia tersebut juga belum cukup
dalam Alexander hal ini disebabkan mencapai kematangan fisik, mental,
karena pada usia yang lebih awal peran, dan rawan untuk merawat anak
(kehamilan pada remaja) atau lebih sendiri dalam beradaptasi. Sedangkan
lanjut, telah diyakini akan ibu yang berusia lebih dari 35 tahun
meningkatkan risiko biomedik, yaitu sangat beresiko juga mengalami
mengakibatkan pola tingkah laku yang postpartum blues karena pada usia
tidak optimal, baik pada ibu yang tersebut ibu memiliki beban psikologis,
melahirkan maupun bayi atau anak tekanan sosial dan konflik peran yang
yang dilahirkan dan dibesarkannya. tinggi.
Selain itu didukung pula oleh
pendapat Lesser; Paskiewicz dalam b. Postpartum blues
Clemmens menyatakan bahwa Berdasarkan tabel 4.4 Distribusi
perasaan tertekan sebagai ibu muda Frekuensi responden bedasarkan
menyusul kelahiran seorang bayi postpartum blues menunjukan bahwa
meliputi beberapa karakteristik yaitu dari 35 responden di Wilayah Kerja
merasa berubah, berbeda, dan takut Puskesmas Citeureup dapat diketahui
menjadi ibu terlalu dini, merasa bahwa yang mengalami postpartum
dihancurkan diantara tanggung jawab blues sebanyak 23 responden (65,7%)
sebagai anak remaja dan seorang ibu, dan yang tidak mengalami postpartum
merasa ditelantarkan dan ditolak oleh blues 12 responden (34,3%).
pasangan dan teman, mempertanyakan Postpartum blues merupakan salah
dan tidak mengerti pengalaman satu bentuk gangguan perasaan akibat
tertekan dan apa yang sedang terjadi peyesuaian terhadap kelahiran bayi,
kepada dirinya sendiri, merasa segala yang muncul pada hari pertama sampai
9
JURNAL PUBLIKASI
10
JURNAL PUBLIKASI
11
JURNAL PUBLIKASI
SIMPULAN
SARAN
Dari hasil penelitian hubungan usia
1. Bagi ilmu pengetahuan (scientific)
ibu nifas dengan kejadian postpartum
Hasil penelitian yang didapat,
blues di wilayah kerja puskesmas
diharapkan dapat menambah referensi
citeureup tahun 2020, dapat disimpulkan
mengenai penelitian yang terkait dan
:
juga sebagai bahan pembanding yang
1. Diketahui dari 35 responden,
akan dilakukan setelahnya.
sebagian besar usia ibu nifas yang
2. Bagi Puskesmas Citeureup
beresiko mengalami postpartum
(consumer)
blues sebanyak 25 responden
Hasil penelitian ini di harapkan
(71,4%) dan yang tidak beresiko
dapat memberikan informasi dan
mengalami postpartum blues
masukan yang bermanfaat. Serta
sebanyak 10 responden (28,6%)
dapat dijadikan pedoman untuk
2. Diketahui dari 35 responden,
menilai usia ibu nifas dengan kejadian
sebagian besar ibu nifas yang
postpartum blues di Puskesmas
mengalami postpartum blues
Citeureup tahun 2020.
12
JURNAL PUBLIKASI
13