BAB I
PENDAHULUAN
Bahaya kehamilan adalah tanda atau gejala peringatan bahwa ibu atau anak
sesuai standar, dan terpadu untuk menjamin pelayanan antenatal yang berkualitas.
Komplikasi kehamilan disebabkan oleh perilaku ibu yang tidak konsisten saat
penyebab utama kematian ibu. Faktor-faktor ini secara kolektif harus disalahkan Ibu
Wanita hamil yang memiliki penyakit seperti tuberkulosis, HIV/AIDS, atau anemia
wanita melahirkan setiap tahun dan meninggal dunia. Kematian ibu di Indonesia
tetap tinggi, dengan 190 kematian per 100.000 kelahiran hidup, menurut Survei
2012-2012, angka ini atau 170 per 100.000 kelahiran hidup sedikit lebih rendah pada
tahun 2013. berdasarkan statistik kementerian, tahun 2020. Namun, ada 305
kematian ibu untuk setiap 100.000 kelahiran hidup. Pendarahan (28,19%), hipertensi
7
8
sebesar 359,1 per 100.000 kelahiran hidup menurut profil. Jika dibandingkan dengan
kematian ibu pada tahun 2019 yang sebesar 168,8 angka tersebut naik. Perawatan
tindakan pencegahan dapat diambil. Angka kematian ibu diturunkan sebagian oleh
tenaga medis terampil yang membantu persalinan dan memantau kesehatan selama
memastikan bahwa ibu hamil memiliki kesehatan mental dan fisik sebaik mungkin
Tujuannya adalah untuk mengurangi morbiditas dan mortalitas ibu dan perinatal
kehamilan, persalinan, dan masa nifas sedini mungkin dalam kehamilan, selama
Pengetahuan ibu yang rendah dan frekuensi pemeriksaan ANC yang tidak
teratur menjadi salah satu penyebab tingginya angka kematian ibu dan bayi.
Frekuensi kunjungan ANC dapat menunjukkan keteraturan. Hal ini ternyata menjadi
masalah karena tidak semua ibu hamil terutama ibu hamil normal memeriksakan
kehamilannya secara rutin sehingga mencegah deteksi dini kelainan. Wanita hamil
kurang termotivasi untuk menerima perawatan antenatal secara teratur dan tepat
perawatan medis yang buruk, kurangnya tenaga terlatih, dan obat penyelamat hidup
pada ibu hamil (Sarwono, 2019), kurangnya pengetahuan tentang nutrisi, dukungan
9
dengan perkiraan SDKI 2012-2013, angka ini sedikit menurun—170 per 100.000
kelahiran hidup. Pada tahun 2020, kematian ibu terkait kehamilan, persalinan, dan
nifas kembali dicatat oleh Demokrasi dan Pusat Kesehatan Indonesia (SDKI), kali ini
dengan angka yang signifikan yaitu 228 hingga 359 per 100.000 kelahiran hidup.
Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulut pada tahun 2020 menyebutkan sebesar 359,1
kematian ibu sebesar 168,8 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2019, angka
tersebut mengalami peningkatan (Kemenkes RI, 2020). Untuk tahun 2021, dinas
kesehatan kota Tomohon melaporkan 62 kasus kematian ibu (AKI) di kota tersebut
(46,9%). Tiga belas wanita hamil menanggapi dengan kecemasan ringan, tiga belas
dengan kecemasan sedang, dan enam dengan kecemasan tentang berat badan
Angka Kematian Ibu (AKI) di Kota Tomohon mencapai 62 jiwa pada tahun
2021, menurut data Dinas Kesehatan Kota Tomohon (Dinas Kesehatan Kota
pelayanan kunjungan baru ibu hamil setelah melahirkan dalam upaya perawatan diri
agar ibu sebelum melahirkan bayi tetap terjaga dan terjaga kesehatannya dapat
dilihat sebagai bukti pengobatan. bagi ibu hamil untuk mengurangi kecemasan ibu
Ada 340 ibu yang akan diteliti berdasarkan observasi awal yang dilakukan
tahun 2022. Mereka juga memperoleh data dari kunjungan ke ibu hamil. Apakah
wawancara dengan ibu hamil, 39 ibu hamil tidak mendapatkan dukungan keluarga
yang memadai, terbukti dengan tidak adanya anggota keluarga yang datang untuk