17
ABSTRAK
Penelitian ini juga sejalan baik. Menurut asumsi peneliti, hal ini
dengan penelitian yang dilakukan terjadi dikarenakan seseorang yang
oleh Yulianti (2013) mengenai mengalami postpartum blues tidak
hubungan dukungan keluarga dengan hanya dipengaruhi oleh 1 fator saja
postpartum blues di wilayah kerja seperti dukungan suami. Faktor
puskesmas kajhu kecamatan pemungkin lainnya yang dapat
baitussalam kabupaten aceh besar menyebabkan terjadinya postpartum
tahun 2013 bahwa dari 85 responden blues seperti paritas, kondisi
yang mendapatkan dukungan ekonomi keluarga, serta tingkat
keluarga mengalami postpartum pengetahuan ibu postpartum. hal ini
blues sebanyak 34 responden (40%) dapat dilihat dari data milik
dan yang tidak mengalami responden bahwa responden
postpartum blues sebanyak 51 memiliki 3 orang anak dengan jarak
responden (60%) dan dari 67 anak yang dekat, pendapatan
responden (100%) yang tidak keluarga <UMR serta tingkat
mendapat dukungan keluarga, pengetahuan ibu yang kurang. Hal
mengalami postpartum blues ini didukung dengan teori yang
sebanyak 41 responden (61,21%) dan dikemukakan oleh Yanti, D, dkk
yang tidak mengalami postpartum (2009) menyatakan bahwa faktor
blues sebanyak 26 responden penyebab terjadinya postpartum
(38,8%). blues adalah faktor hormonal, umur
Seorang suami merupakan dan paritas, pengalaman dalam
salah satu anggota keluarga yang proses kehamilan dan persalinan,
sangat dekat dengan ibu. Segala serta latar belakang psikologi wanita
bentuk tindakan yang dilakukan yang bersangkutan seperti tingkat
suami yang berkaitan dengan masa pendidikan, status perkawinan,
nifas ibu akan berdapak pada kehamilan yang tidak diinginkan,
keadaan psikologis ibu serta riwayat gangguan kejiwaan, status
kelancaran ibu dalam menjalani sosial ekonomi, serta keadekuatan
masa nifasnya. Dukungan yang dukungan sosial dari lingkungannya.
positif dari suami sangat diperlukan Berdasarkan hasil penelitian ini
dalam membantu kondisi ibu selama dapat dilihat bahwa terdapat
masa nifas. Apabila suami tidak hubungan dukungan suami terhadap
mendukung ibu postpartum maka kejadian postpartum blues. Selain itu
dapat membuat ibu merasa sedih dan hasil analisa bivariat menunjukkan
kewalahan dalam mengasuh bayinya bahwa nilai p 0,000 kecil dari 0,05
pada minggu pertama postpartum. yang artinya ada hubungan yang
Dukungan suami merupakan bentuk signifikan. Dukungan suami sangat
interaksi yang didalamnya terdapat dibutuhkan dalam memberikan
hubungan yang saling memberi dan pengaruh yang positif terhadap ibu
menerima bantuan yang bersifat postpartum selama menjalani masa
nyata. Sehingga dapat memberikan nifasnya. Kerja sama yang baik
rasa cinta dan perhatian. antara ibu dan suami akan
Berdasarkan hasil penelitian menciptakan kondisi yang kondusif
ditemukan bahwa dari 12 ibu bagi ibu postpartum dalam merawat
postpartum yang mengalami diri dan bayinya.
postpartum blues terdapat 1 orang
yang memiliki dukungan suami yang
24 Jurnal Ibu dan Anak. Volume 5, Nomor 1, Mei 2017 Halaman 17-25