Anda di halaman 1dari 9

Hubungan Dukungan Suami Terhadap Kejadian Postpartum Blues....…….......

17

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI TERHADAP KEJADIAN


POSTPARTUM BLUES DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PAYUNG
SEKAKI KOTA PEKANBARU TAHUN 2017

Alifia Khana Fitrah1, Siska Helina2


1Mahasiswa Prodi D-IV Kebidanan
2Dosen Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Riau

ABSTRAK

Postpartum blues dikategorikan sebagai gangguan mental ringan sehingga


sering tidak dipedulikan, tidak terdiagnosa dan akhirnya tidak ditangani, keadaan
ini akan membuat perasaan tidak nyaman bagi wanita yang mengalaminya,
sehingga mempunyai dampak lebih buruk terutama dalam masalah hubungan
dengan suami dan perkembangan anak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui angka kejadian postpartum blues, untuk mengetahui distribusi
frekuensi dukungan suami, dan untuk mengetahui hubungan dukungan suami
terhadap kejadian postpartum blues. Penelitian ini dilakukan pada bulan
September 2016 hingga Juni 2017 di wilayah kerja Puskesmas Payung Sekaki
Kota Pekanbaru. Metode penelitian adalah deskriptif analitik dengan desain cross
sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu postpartum multipara
yang berada di Klinik Pratama wilayah kerja Puskesmas Payung Sekaki Kota
Pekanbaru. Teknik sampling yang digunakan adalah consecutive sampling
berjumlah 45 orang ibu postpartum dilakukan dengan cara home visit. Analisis
data dilakukan secara univariat dan bivariat menggunakan uji Chi-square dengan
tingkat kemaknaan 95% (α≤0,05). Hasil penelitian ditemukan angka kejadian
postpartum blues 26,7%, distribusi frekuensi dukungan suami 57,8%, dan ada
hubungan dukungan suami terhadap kejadian postpartum blues di wilayah kerja
Puskesmas Payung Sekaki Kota Pekanbaru tahun 2017. Saran dalam penelitian ini
diharapkan kepada bidan yang berpraktik di wilayah kerja Puskesmas Payung
Sekaki untuk mengadakan kelas ibu nifas dengan menghadirkan suami sebagai
pendamping ibu.

Kata Kunci : Dukungan Suami, Postpartum Blues


Daftar Puskata : 33 (2002-2014)
18 Jurnal Ibu dan Anak. Volume 5, Nomor 1, Mei 2017 Halaman 17-25

PENDAHULUAN postpartum blues di Kota Pekanbaru.


Postpartum merupakan masa (Ratna, 2009)
enam minggu sejak bayi lahir sampai Berdasarkan penelitian
organ-organ reproduksi wanita sebelumnya yang dilakukan oleh
kembali kebentuk normal seperti Setyowati dan Uke, R (2006)
sebelum hamil. Masa ini akan penyebab terjadinya postpartum
menyebabkan perubahan-perubahan blues adalah pengalaman yang tidak
pada organ reproduksi serta kondisi menyenangkan pada periode
kejiwaan (psikologis) yang kehamilan dan persalinan (38,71%),
mengakibatkan ibu membutuhkan faktor psikososial (19,35%), kualitas
penyesuaian diri pada minggu- dan kondisi bayi baru lahir (16,13%),
minggu pertama setelah melahirkan. serta faktor spiritual (9,78%).
Sebagian ibu berhasil menyesuaikan Penelitian yang dilakukan oleh
diri dengan baik, tetapi ada sebagian Fatimah, S (2009) di Kota Semarang
lainnya yang tidak berhasil dalam menunjukkan 44% ibu yang tidak
menyesuaikan dirinya dan mendapatkan dukungan suami
mengalami gangguan psikologis mengalami postpartum blues dan
yang lebih dikenal dengan istilah 56% ibu yang mendapatkan
postpartum blues.Postpartum blues dukungan suami tidak mengalami
merupakan sindrom gangguan postpartum blues. Hasil penelitian
mental ringan yang dialami oleh ibu yang dilakukan oleh Misrawati, L. W
nifas yang berlangsung pada minggu dan Utami tahun 2014 di RSUD
pertama postpartum sehingga sering Arifin Ahmad Pekanbaru angka
tidak dipedulikan oleh suami, kejadian postpartum blues sekitar
keluarga dan tenaga kesehatan 16,7%. Namun untuk angka kejadian
sebagaimana mestinya. Apabila hal postpartum blues di Kota Pekanbaru
ini tidak ditangani dengan baik maka hingga saat belum dapat diketahui
gangguan ini dapat berkembang secara pasti dikarenakan belum
menjadi depresi postpartum hingga adanya lembaga terkait yang
psikosis postpartum. (Mansur, H, melakukan penelitian terhadap kasus
2009) ini serta sistem pencatatan dan
Angka kejadian postpartum pelaporan yang belum lengkap.
blues di beberapa negara seperti Pengalaman praktik peneliti
Jepang berkisar 15-50%, Amerika diwilayah kerja Puskesmas Rumbai
Serikat 27%, Prancis 31,3%, Yunani kelurahan Limbungan dari 4 orang
44,5%. Prevalensi untuk Asia ibu postpartum terdapat 1 orang ibu
berkisar 26-85%. Sedangkan angka postpartum yang mengalami
kejadian postpartum blues di postpartum blues. Sedangkan
Indonesia cukup tinggi berkisar 50- pengalaman praktik peneliti di
70%. Namun untuk Kota Pekanbaru wilayah kerja Puskesmas Rawat Inap
tidak ditemukan angka pasti Sidomulyo didapatkan 2 orang ibu
mengenai kejadian postpartum blues. postpartum yang mengalami
Hal ini menjadi tanggung jawab postpartum blues. Hal ini disebabkan
tenaga kesehatan untuk menerapkan oleh kurangnya dukungan suami
skrining EPDS (Edinburgh Postnatal dalam merawat bayi. Suami
Depression Scale) sehingga melimpahkan semua tanggung jawab
didapatkan gambaran kejadian kepada istri dalam merawat bayi dan
Hubungan Dukungan Suami Terhadap Kejadian Postpartum Blues....……....... 19

tidak peduli terhadap masalah yang tersebut beserta penangannya.


ibu alami. (Sanjaya, dkk, 2013).
Data dari Dinas Kasehatan Berdasarkan latar belakang
Kota Pekanbaru jumlah persalinan tersebut peneliti tertarik untuk
terbanyak di kota Pekanbaru berada melakukan penelitian yang berjudul
di wilayah kerja Puskesmas Payung “ Hubungan Dukungan Suami
Sekaki Kota Pekanbaru. Survei awal Terhadap Kejadian Postpartum Blues
yang dilakukan oleh peneliti di di Wilayah Kerja Puskesmas Payung
Klinik Pratama Afiyah dan Klinik Sekaki Kota Pekanbaru Tahun 2017”
Pratama Bakti wilayah kerja
Puskesmas Payung Sekaki METODE PENELITIAN
didapatkan bahwa ada beberapa ibu Jenis penelitian bersifat
postpartum yang mengalami tanda kuantitatif analitik dengan
dan gejala postpartum blues pada pendekatan cross sectional.
minggu pertama setelah melahirkan Penelitian dilaksanakan pada bulan
seperti kurangnya perhatian ibu September 2016 hingga Juni 2017 di
dalam merawat anak, tidak mau Klinik Pratama Afiyah, Klinik
menyusui anaknya dan tidak dapat Pratam Bakti, dan Klinik Pratama
mengontrol emosi. Namun, karena Jambu Mawar Kota Pekanbaru.
gejala tersebut tidak berlanjut pada Populasi adalah ibu postpartum dan
minggu-minggu selanjutnya dan ibu sampel berjumlah 45 orang.
tidak ada keluhan sehingga bidan Pengolahan data dilakukan secara
tidak menindaklanjuti masalah ini. komputerisasi dengan analisa data
Dukungan suami merupakan bivariat menggunakan uji statistik
faktor terbesar dalam memicu Chi-square.
kejadian postpartum blues. Hal ini
dikarenakan dukungan suami HASIL PENELITIAN
merupakan strategi koping penting
pada saat mengalami stress dan 1. Analisis Univariat
berfungsi sebagai strategi preventif
untuk mengurangi stress. Mereka Tabel 1. Distribusi Frekuensi
yang mendapatkan dukungan suami Dukungan Suami Di Wilayah Kerja
baik secara emosional, support, Puskesmas Payung Sekaki Kota
penghargaan relatif tidak Pekanbaru Tahun 2017
menunjukkan gejala postpartum
blues, sedangkan mereka yang No DukunganSuami F %
kurang memperoleh dukungan suami 1 Baik 26 57,8
relatif mengalami gejala postpartum 2 Kurang 19 42,2
blues. Dukungan dari tenaga Jumlah 45 100
kesehatan seperti dokter obstetri
bidan atau perawat juga sangat di
perlukan oleh ibu postpartum misal
dengan cara memberikan informasi
yang memadai/ adekuat tentang
proses kehamilan dan persalinan
termasuk penyulit-penyulit yang
mungkin akan timbul pada masa
20 Jurnal Ibu dan Anak. Volume 5, Nomor 1, Mei 2017 Halaman 17-25

2. Analisis Bivariat suami yang diberikan pada ibu


postpartum dalam bentuk kerjasama
Tabel 2. Distribusi Frekuensi yang baik, serta memberikan
Dukungan Suami Di Wilayah dukungan moral dan emosional.
Kerja Puskesmas Payung Sekaki Dengan perhatian suami membuat
Kota Pekanbaru Tahun 2017 istri merasa lebih yakin, bahwa ia
tidak saja tepat menjadi istri, tetapi
N Postpartum F % istri juga akan bahagia menjadi
o Blues (calon) ibu bagi anak yang
1 Ya 12 26,7
2 Tidak 33 73,3
dikandungnya. (Adhim, M. F 2002)
Jumlah 45 100 Hasil penelitian yang
dilakukan oleh Yuliawan, D, (2014)
3. Analisa Bivariat mengenai dukungan suami terhadap
kesejahteraan ibu nifas didapatkan
Tabel 3. Hubungan Dukungan hasil bahwa nilai rata-rata 296,61
Suami Dengan Postpartum Blues dengan nilai terendah 156 dan nilai
Di Wilayah Kerja Puskesmas tertinggi 402 dan standar deviasi
Payung Sekaki Kota Pekanbaru 50,257. Persentase dukungan suami
Tahun 2017 pada penelitian yang dilakukan oleh
Fatimah, S (2014) yaitu responden
Postpartum Blues yang mendapatkan dukungan suami
N Dukungan P
o Suami
Ya Tidak f
Value kurang sebanyak 4 orang (16%),
f % f % sedangkan responden yang
1 Baik 1 3,8 25 96,2 26
2 Kurang 11 57,9 8 42,1 19
0,000 mendapatkan dukungan suami
Total 12 26,7 33 73,3 45 sedang sebanyak 15 orang (60%),
dan responden yang mendapatkan
PEMBAHASAN dukungan suami tinggi sebanyak 6
1. Dukungan Suami orang (24%).
Berdasarkan penelitian yang Pada kuesioner penelitian
telah dilakukan pada ibu postpartum terdapat 5 bentuk dukungan suami
di Wilayah Kerja Puskesmas Payung yang dinilai. Namun, dari 5 bentuk
Sekaki Kota Pekanbaru Tahun 2017 dukungan tersebut yang banyak tidak
didapatkan hasil bahwa ibu diberikan pada ibu postpartum
postpartum yang memiliki dukungan adalah dukungan informasional,
suami kurang adalah sebanyak 19 dukungan penghargaan dan
orang (42,2%) dan yang dukungan kelompok. Dukungan
mendapatkan dukungan suami baik informasional sangat berperan
adalah sebanyak 26 orang (57,8%). penting dalam membantu ibu dan
Hasil tersebut dapat disimpulkan suami dalam merawat bayinya.
bahwa rata-rata ibu postpartum dukungan informasional yang dapat
kurang mendapatkan dukungan diberikan oleh suami seperti
suami. menanyakan ibu hal yang tidak
Ibu postpartum sangat dimengerti dalam merawat bayi,
membutuhkan dukungan dan menyediakan fasilitas informasi
perhatian dari suami untuk (televisi, majalah, internet) serta
membantu ibu dalam mendapatkan suami mendampingi ibu saat tenaga
kepercayaan diri dan harga diri kesehatan memberikan informasi
sebagai seorang istri. Dukungan mengenai cara merawat bayi. Bentuk
Hubungan Dukungan Suami Terhadap Kejadian Postpartum Blues....……....... 21

dukungan tersebut jika diberikan kekuatan tersendiri bagi ibu selama


secara maksimal oleh suami maka menjalani masa nifasnya.
akan membuat ibu tidak merasa
berperan sendiri dalam merawat 2. Kejadian Postpartum Blues
bayinya. Berdasarkan hasil penelitian
Dukungan suami yang tidak diketahui bahwa proporsi ibu
diberikan selanjutnya adalah dalam postpartum yang mengalami
bentuk penghargaan. Adapaun postpartum blues adalah sebanyak 12
bentuk dukungan penghargaan yang orang (26,7%) dibandingkan dengan
dapat diberikan oleh suami adalah ibu postpartum yang tidak
mengingatkan ibu untuk memenuhi mengalami postpartum blues adalah
kebutuhan nutrisi ibu dan bayi, sebanyak 33 orang (73,3%).
suami selalu menanyakan kondisi Berdasarkan hasil kuesioner yang
ibu, suami tidak melarang ibu diperoleh dari 12 ibu yang
mengkonsumsi makanan yang baik mengalami postpartum blues
untuk gizi ibu, serta suai selalu kebanyakan memiliki gejala seperti
menanyakan masalah yang ibu menyalahkan diri sendiri, merasa
rasakan selama masa nifas. cemas atau khawatir tanpa alasan
Dukungan penghargaan sangat yang jelas, merasa takut atau panik
berperan dalam memberikan rasa tanpa alasan yang jelas, merasa
perhatian kepada ibu selama masa segala sesuatunya sulit untuk
nifasnya. dikerjakan, serta merasa tidak
Dukungan suami terakhir yang bahagia hingga mengalami kesulitan
tidak diberikan adalah dukungan untuk tidur.
kelompok. Adapun bentuk dukungan Ibu postpartum dikatakan
kelompok yang dapat diberikan oleh postpartum blues ketika ibu
suami adalah suami melibatkan ibu postpartum mengalami perubahan
dalam menentukan nama bayi mood yang terjadi setiap waktu
mereka, suami selalu menanyakan setelah ibu melahirkan, tetapi sering
perkembangan bayi mereka, suami terjadi pada hari ke-3 dan ke-4
selalu mengajak ibu membeli postpartum dan memuncak antara
perlengkapan bayi, serta suami selalu hari ke-5 dan ke-14 pospartum yang
peduli apabila bayi mereka menangis ditandai dengan tangisan singkat,
dimalam hari. Dukungan sangat perasaan kesepian atau ditolak,
berperan dalam menciptakan cemas, bingung, gelisah, letih,
kerjasama antara ibu dan suami pelupa, dan tidak dapat tidur.
dalam merawat bayi mereka. (Bobak, 2005)
Dari hasil penelitian sebagian Berdasarkan teori yang
besar responden tidak mendapatkan dikemukakan oleh Henshaw (2003)
dukungan tersebut secara maksimal. menjelaskan tentang tanda gejala
Sebagaimana diketahui bahwa postpartum blues terdiri dari;
dukungan penuh dari suami adalah perasaan sedih, tidak dapat
hal yang terpenting bagi ibu mengontrol emosi, mengalami
postpartum. Dukungan suami tidak perubahan perasaan, bingung, cemas
dapat diremehkan dan sangat penting dan gangguan kognitif (kurang
dalam membangun suasana positif. perhatian, tidak bisa konsentrasi, dan
Oleh karena itu, dukungan atau sikap pelupa).
positif dari suami akan memberikan
22 Jurnal Ibu dan Anak. Volume 5, Nomor 1, Mei 2017 Halaman 17-25

Penyebab dari postpartum Berdasarkan hasil penelitian


blues belum diketehui secara pasti, penulis dan penelitian yang
tapi diduga disebabkan oleh berbagai dilakukan oleh Fatimah, S (2014)
faktor, antara lain perubahan dapat diketahui bahwa disetiap
biologis, stress dan penyebab sosial daerah memiliki angka kejadian
atau lingkungan. Perubahan kadar postpartum blues yang bervariasi.
hormon estrogen, progesteron, Hal ini dapat disebabkan karena
konrtikotropin dan endorphin serta berbagai faktor seperti dukungan
prolaktin diduga menjadi faktor keluarga ataupun lingkungan. Hal ini
pendukung terjadinya postpartum didukung oleh teori yang
blues. Faktor sosial dan lingkungan dikemukakan oleh Bobak (2005)
yang dapat menjadi faktor bahwa kejadian postpartum blues
pendukung terjadinya postpartum dapat dipengaruhi oleh faktor
blues antara lain tekanan dalam perubahan biologis, terjadinya
hubungan pernikahan dan hubungan fluktuasi hormon, situasi stres,
keluarga, riwayat syndrome respon psikologis, serta
pramenstruasi, rasa cemas dan takut permasalahan sosial dalam
terhadap persalinan dan penyesuaian lingkungan.
yang buruk terhadap peran maternal
(Regina, 2011). 3. Hubungan Dukungan Suami
Dari hasil penelitian ditemukan Dengan Kejadian Postpartum
sebanyak 12 orang ibu nifas Blues
mengalami postpartum blues. Data Berdasarkan hasil penelitian
tersebut menunjukkan angka yang telah dilakukan didapatkan
kejadian postpartum blues di wilayah hasil bahwa ibu postpartum yang
kerja Puskesmas Payung Sekaki kurang mendapatkan dukungan
Kota Pekanbaru. Hal ini tentu suami mengalami postpartum blues
menjadi perhatian bagi tenaga adalah sebanyak 11 orang (57,9%)
kesehatan untuk menangani kasus dibandingkan dengan ibu postpartum
postpartum blues dan mencegah agar yang mendapatkan dukungan suami
tidak ditemukan lagi angka kejadian baik mengalami postpartum blues
postpartum blues. sebanyak 1 orang (3,8%). Hasil uji
Gambaran penelitian ini statistik didapatkan nilai p=0,000,
sejalan dengan penelitian yang berarti dapat disimpulkan adanya
dilakukan oleh Fatimah, S (2014) hubungan yang signifikan antara
yang dilakukan di ruang bugenvile dukungan suami dengan kejadian
RSUD Tugurejo semarang dari 25 postpartum blues.
responden menunjukkan bahwa 11 Hal ini mendukung pendapat
orang (44%) terjadi gejala yang dikemukakan oleh Videbeck
postpartum blues sedangkan 14 (2008) yaitu dukungan suami
orang tidak ada gejala postpartum merupakan faktor terbesar untuk
blues. Ibu yang mengalami hal memicu terjadinya postpartum blues.
tersebut membutuhkan dukungan Hal ini dikarenakan dukungan suami
psikologis maupun fisik. Mereka merupakan strategi koping penting
membutuhkan kesempatan untuk pada saat mengalami stress dan
mengekspresikan pikiran dan berfungsi sebagai strategi preventif
perasaan dari situasi yang untuk mengurangi stress.
menakutkan.
Hubungan Dukungan Suami Terhadap Kejadian Postpartum Blues....……....... 23

Penelitian ini juga sejalan baik. Menurut asumsi peneliti, hal ini
dengan penelitian yang dilakukan terjadi dikarenakan seseorang yang
oleh Yulianti (2013) mengenai mengalami postpartum blues tidak
hubungan dukungan keluarga dengan hanya dipengaruhi oleh 1 fator saja
postpartum blues di wilayah kerja seperti dukungan suami. Faktor
puskesmas kajhu kecamatan pemungkin lainnya yang dapat
baitussalam kabupaten aceh besar menyebabkan terjadinya postpartum
tahun 2013 bahwa dari 85 responden blues seperti paritas, kondisi
yang mendapatkan dukungan ekonomi keluarga, serta tingkat
keluarga mengalami postpartum pengetahuan ibu postpartum. hal ini
blues sebanyak 34 responden (40%) dapat dilihat dari data milik
dan yang tidak mengalami responden bahwa responden
postpartum blues sebanyak 51 memiliki 3 orang anak dengan jarak
responden (60%) dan dari 67 anak yang dekat, pendapatan
responden (100%) yang tidak keluarga <UMR serta tingkat
mendapat dukungan keluarga, pengetahuan ibu yang kurang. Hal
mengalami postpartum blues ini didukung dengan teori yang
sebanyak 41 responden (61,21%) dan dikemukakan oleh Yanti, D, dkk
yang tidak mengalami postpartum (2009) menyatakan bahwa faktor
blues sebanyak 26 responden penyebab terjadinya postpartum
(38,8%). blues adalah faktor hormonal, umur
Seorang suami merupakan dan paritas, pengalaman dalam
salah satu anggota keluarga yang proses kehamilan dan persalinan,
sangat dekat dengan ibu. Segala serta latar belakang psikologi wanita
bentuk tindakan yang dilakukan yang bersangkutan seperti tingkat
suami yang berkaitan dengan masa pendidikan, status perkawinan,
nifas ibu akan berdapak pada kehamilan yang tidak diinginkan,
keadaan psikologis ibu serta riwayat gangguan kejiwaan, status
kelancaran ibu dalam menjalani sosial ekonomi, serta keadekuatan
masa nifasnya. Dukungan yang dukungan sosial dari lingkungannya.
positif dari suami sangat diperlukan Berdasarkan hasil penelitian ini
dalam membantu kondisi ibu selama dapat dilihat bahwa terdapat
masa nifas. Apabila suami tidak hubungan dukungan suami terhadap
mendukung ibu postpartum maka kejadian postpartum blues. Selain itu
dapat membuat ibu merasa sedih dan hasil analisa bivariat menunjukkan
kewalahan dalam mengasuh bayinya bahwa nilai p 0,000 kecil dari 0,05
pada minggu pertama postpartum. yang artinya ada hubungan yang
Dukungan suami merupakan bentuk signifikan. Dukungan suami sangat
interaksi yang didalamnya terdapat dibutuhkan dalam memberikan
hubungan yang saling memberi dan pengaruh yang positif terhadap ibu
menerima bantuan yang bersifat postpartum selama menjalani masa
nyata. Sehingga dapat memberikan nifasnya. Kerja sama yang baik
rasa cinta dan perhatian. antara ibu dan suami akan
Berdasarkan hasil penelitian menciptakan kondisi yang kondusif
ditemukan bahwa dari 12 ibu bagi ibu postpartum dalam merawat
postpartum yang mengalami diri dan bayinya.
postpartum blues terdapat 1 orang
yang memiliki dukungan suami yang
24 Jurnal Ibu dan Anak. Volume 5, Nomor 1, Mei 2017 Halaman 17-25

KESIMPULAN Development of The 10-item


a. Responden yang mengalami Edinburgh Posntal Depresion
postpartum blues adalah sebanyak Scale. British Journal of
26,7%. Psychiatry,150, 782-786.
b. Responden yang kurang Diperoleh pada tanggal 1 April
mendapatkan dukungan suami 2015 jam 21.45 dari
adalah sebanyak 42,2%. http://www.bjp.rcpsych.org/
c. Ada hubungan antara dukungan Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru.
suami dengan kejadian 2016. Provil Kesehatan Ibu
postpartum blues dengan p value Dan Anak Kota Pekanbaru.
0,000 < α 0,05. Riau
Elvira, S. D. 2006. Depresi Pasca
SARAN Persalinan. Jakarta: Fakultas
a. Bagi Bidan Pada Tempat Kedokteran Universitas
Penelitian Indonesia.
Diharapkan kepada tenaga Fatimah, S. 2009. Hubungan
kesehatan khususnya bidan di Dukungan Suami Dengan
Wilayah Kerja Puskesmas Payung Kejadian Postpartum Blues
Sekaki Kota Pekanbaru agar Pada Ibu Primipara di Ruang
membuat kelas ibu nifas dengan Bugenvile RSUD Tugurejo
menghadirkan suami sebagai Semarang. Artikel Universitan
pendamping ibu. Diponegoro Semarang.
b. Bagi Institusi Pendidikan Diperoleh pada tanggal 03
Diharapkan kepada institusi Februari 2015 dari
pendidikan agar dapat melengkapi http://undip.ac.id/107291.pdf.
buku-buku sumber mengenai Gondo, H. K. 2012. Skrining
dukungan suami dan postpartum Edinburgh Posnatal
blues. Depression Scale (EPDS) pada
c. Bagi Peneliti Lain postpartum blues. Bagian
Merupakan bahan masukan Obstetri dan Ginekologi
dan informasi awal yang dapat Fakultas Kedokteran
digunakan untuk penelitian Universitas Wijaya Kusuma
selanjutnya dan juga dapat Surabaya. Diperoleh tanggal 21
menambahkan faktor-faktor lain Maret 2015 dari
yang berpengaruh. http://www.elib.fk.uwk.ac.id/as
set/achieve/jurnal.pdf.
Henshaw. 2003. Postnatal Blues: A
DAFTAR PUSTAKA Risk Factor of Postnatal
Adhim, M. F. 2002. Indahnya Depresion. j Pychosom Obstet
Pernikahan Dini. Jakarta: Gynecol, 25, 267-272.
Gema Insani. Hidayat, A. A. A. 2007. Metode
Bobak. 2005. Buku Ajar penelitian Keperawatan dan
Keperawatan Maternitas edisi Teknik Analisa Data. Jakarta:
4. Jakarta: EGC Salemba Medika.
Cunningham, F. G. 2006. Obstetri Jacinta, R. F. 2005. Stress Kerja.
Williams. Jakarta: EGC. Team e-psikologi.com.
Cox, J. L, dkk. 2003. Detection of retrivied from
Postnatal Depresion: http://www.baliusada.com/cont
Hubungan Dukungan Suami Terhadap Kejadian Postpartum Blues....……....... 25

ent/view/333/2/, diakses 2 Setyowati dan Uke R. 2006. Study


september 2013. Faktor Kejadian Postpartum
Kuntjoro, Z. 2002. Dukungan Sosial Blues Pada Ibu Pasca Salin :
Pada Lansia.http://www.e- Penelitian deskriptif Ruang
psikologi.co.id tanggal akses Bersalin I RSU Dr. Soetomo
15 desember 2010. Surabaya. Retrived from
Mansur, H. 2009. Psikologi Ibu dan http://www.adln.lib.unair.ac.id/
Anak Untuk Kebidanann. go.php?id=
Jakarta: Salemba Medika. gdlhubgdls12006setyowatiu23
Misrawati, L. W dan Utami S. 2014. 8&width=300&PHPSESSID=d
Postpartum blues di d2cc1da310370d55fcbeb92daa
Pekanbaru Public Hospital. 70d7. Diperoleh tanggal 23
Universitas Riau. Februaru 2010.
Nurhayati, dkk. 2012. Konsep Soep. 2009. Pengaruh intervensi
Kebidanan. Jakarta: Salemba. Psikoedukasi Dalam
Prawirohardjo, S. 2010. Ilmu Mengatasi Depresi Postpartum
Kebidanan. Jakarta : P.T. bina di RSU Dr. Pirngadi Medan.
Pustaka Sarwono Tesis Keperawatan Universitas
Prawirohadjo. Sumatra Utara.
Pusdiknakes. 2003. Buku 4: Asuhan Suhita. 2005. Diakses tanggal 15 Juli
Kebidanan Postpartum. 2013
Ramyulis. 2003. Pendidikan Islam (http://www.masbow.com/200
dalam Rumah Tangga. Jakarta: 9/08/ apa.itu.dukungan-
Kalam Mulia. sosial.html)
Ratna. 2009. Perawatan Pasca Varney, H. 2007. Buku Ajar Asuhan
Melahirkan. Diambil tanggal Kebidanan. Jakarta.
28 Mei 2014 dari Videbeck, L. 2008. Buku Ajar
http://ratnarespati.com/2009/03 Keperawatan Jiwa. Jakarta:
03/perawatan-pasca- EGC
melahirkan/ Wong, D. L, dkk. 2009. Buku Ajar
Regina. 2011. Keperawatan Keperawatan Pediatrik,
Maternitas. Bogor: Ghalia Volume 2. Jakarta: EGC.
Indonesia. Yanti, D, dkk. 2011. Asuhan
Saleha, S. 2009. Asuhan Kebidanan Kebidanan Masa Nifas Belajar
pada Masa Nifas. Jakarta: Menjadi Bidan Profesional.
Salemba Medika. Bandung : Refika Aditama.
Sanjaya, dkk. 2013. Penelitian Yulianti. 2013. Hubungan Dukungan
Pendidikan , Jenis, Metode dan Keluarga Dengan Kejadian
Prosedur. Jakarta: Kencana Postpartum Blues. STIKES
Prenada Media Group. U’Budiyah Banda Aceh
Sari, E, dkk. 2014. Asuhan Yuliawan, D. 2014. Pengaruh
Kebidanan Masa Nifas. Jakarta Dukungan Suami Terhadap
: CV. Trans Info Media. Kesejahteraan Ibu Nifas.
Sarafino, et all. 2011. Healt Universitas Muhammadiyah
Psychology Biopsychosocial Surakarta
Interactions Seventh Edition.
United States of American.

Anda mungkin juga menyukai