Anda di halaman 1dari 7

KEPERAWATAN KELUARGA

“Konsep Keluarga Sejahtera”

Oleh:

PANDE EKA SUKMA KARISMA

17.321.2706

A11-A

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA MEDIKA

BALI 2020
BAHAN KAJIAN

KONSEP KELUARGA SEJAHTERA

A. Definisi Keluarga
Keluarga merupakan kumpulan dua orang atau lebih yang hidup bersama
dengan keterikatan aturan dan emosional dan individu mempunyaiperan masing-
masing yang merupakan bagian dari keluarga. Keadaan ini perlu disadari
sepenuhnya bahwa setiap individu merupakan bagiannya dan di keluarga juga
semua dapat diekspresikan tanpa hambatan yang berarti (Friedman, 2010).
Konsep Keluarga Sejahtera menurut UU No.10 tahun 1992 adalah
keluarga yang dibentuk atas dasar perkawinan yang sah mampu memenuhi
kebutuhan hidup spiritual dan material yang layak. Bertaqwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa memiliki hubungan serasi, selaras dan seimbang antara
anggota keluarga dengan masyarakat dan lingkungannya (A. Mungit, 1996).
Sedangkan BKKBN merumuskan pengertian keluarga sejahtera sebagai
keluarga yang dapat memenuhi kebutuhan anggotannya baik kebutuhan
sandang, pangan, perumahan, sosial dan agama, keluarga yang mempunyai
keseimbangan antara penghasilan keluarga dengan jumlah anggota keluarga,
keluarga yang dapat memenuhi kebutuhan kesehatan anggota keluarga,
kehidupan bersama dengan masyarakat sekitar, beribadah khusuk disamping
terpenuhinya kebutuhan pokok.

B. Indikator Keluarga Sejahtera


BKKBN membagi lima tahapan kesejahteraan keluarga sejahtera, setiap
tahapan kesejahteraan keluarga memiliki indicator yang berbeda-beda (Sunarti,
2006). Dalam penentuan kesejahteraan keluarga, BKKBN menggunakan 23
indikator, yaitu (Isdijoso et al, 2016):
1. Anggota keluarga sudah melaksanakan ibadah menurut agamanya,
2. Seluruh anggota keluarga dapat makan minimal dua kali sehari,
3. Seluruh anggota keluarga memiliki pakaian berbeda untuk di rumah,
bekerja, sekolah, dan bepergian,
4. Bagian terluas dari lantai rumah adalah bukan tanah
5. Bila anak sakit, dibawa ke sarana kesehatan
6. Anggota keluarga melaksanakan ibadah agamanya secara teratur
7. Keluarga makan daging/ikan/telur minimal sekali seminggu
8. Setiap anggota keluarga memperoleh satu stel pakaian baru dalam setahun
9. Terpenuhinya luas lantai rumah minimal delapan meter persegi per penghuni
10. Tidak ada anggota keluarga yang sakit dalam tigas bulan terakhir
11. Ada anggota keluarga berumur 15 tahun ke atas yang berpenghasilan tetap
12. Tidak ada anggota keluarga berumur 10-60 tahun yang tidak bisa baca-tulis
13. Tidak ada anak berumur 5-15 tahun yang bersekolah
14. Jika keluarga telah memiliki dua anak atau lebih, memakai kontrasepsi
15. Keluarga dapat meningkatkan pengetahuan agamanya
16. Sebagian penghasilan keluarga ditabung
17. Keluarga minimal dapat makan bersama sekali dalam sehari dan saling
berkomunikasi
18. Keluarga ikut berpartisipasi dalam kegiatan masyarakat
19. Keluarga melakukan rekreasi di luar rumah minimal sekali sebulan
20. Keluarga dapat mengakses berita dari surat kabar, radio, televise, ataupun
majalah
21. Anggota keluarga dapat menggunakan fasilitas transportasi local
22. Keluarga berkontribusi secara teratur dalam aktivitas social
23. Minimal satu anggota keluarga aktif dalam pengelolaan lembaga local.
(Rostiana, 2018)

Indikator-indikator tersebut kemudian dibagi ke dalam setiap tahapan


kesejahteraan keluarga, dengan pembagian indikatornya pada setiap tahapan
adalah sebagai berikut:
a. Keluarga Pra Sejahtera (KPS)
Pada tahap ini, keluarga disebutkan belum bisa memenuhi kebutuhan
dasarnya (basic needs) secara minimal atau belum bisa memenuhi
indikator 1 sampai indikator 5
b. Keluarga Sejahtera I (KSI)
Pada tahap ini, disebut keluarga apabila memenuhi indikator 1 hingga
indikator 5
c. Keluarga Sejahtera II
Pada tahap ini, disebut keluarga apabila memenuhi indikator 1 hingga
indikator 14
d. Keluarga Sejahtera III
Pada tahap ini, disebut keluarga apabila memenuhi indikator I hingga
indikator 21
e. Keluarga Sejahtera III Plus
Pada tahap ini, disebut keluarga yang sejahtera apabila telah memenuhi
seluruh indikator atau memenuhi indikator 1 hinggal indikator 23
(Rustiana, 2018)

C. Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga


Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga merupakan
program yang diselenggarakan oleh KEMENKES RI untuk mewujudkan
masyarakat Indonesia yang berperilaku sehat, hidup dalam lingkungan yang
sehat, serta sadar akan pentingnya kesehatan. Program ini diharapkan juga
mampu menyiasati permasalahan akses ke pelayanan kesehatan yang masih
sulit dijangkau di beberapa tempat. Program ini merupakan program lanjutan
dari adanya program kunjungan Puskesmas yang telah dilaksanakan
sebelumnya. Bertepatan dengan hari kesehatan nasional ke-53 pada 12
November 2017 ini, pemerintah juga meluncurkan gerakan masyarakat hidup
sehat (GERMAS) untuk dapat mewujudkan masyarakat Indonesia yang sehat
dengan adanya kerjasama dari berbagai sektor.
Keluarga merupakan komponen penting dalam upaya pencegahan
penyakit selain peran dari kualitas lingkungan dan sarana serta prasarana
kesehatan. Keluarga juga merupakan tempat pertama kali kehidupan sosial dan
pendidikan didapatkan oleh anak, termasuk pendidikan terkait kesehatan.
Perilaku hidup sehat yang didapatkan sejak dini akan memicu kesadaran
terhadap pentingnya kesehatan baik di keluarga maupun masyarakat. Mengingat
betapa pentingnya peran keluarga dalam mewujudkan masyarakat yang sehat,
Pemerintah membuat Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga.
Program ini merupakan program lanjutan dari kegiatan keperawatan kesehatan
masyarakat (Perkesmas) yang dilakukan oleh puskesms melalui kunjungan ke
rumah-rumah.

Program ini diawali dengan pendataan seluruh keluarga menggunakan


formulir profil kesehatan keluarga (PROKESGA) dan paket Informasi kesehatan
keluarga (PINKESGA). Data tersebut selanjutnya digunakan untuk penyusunan
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi di tingkat puskesmas. Dalam
pelaksanaannya keluarga akan dibina oleh kader atau pertugas kesehatan dari
puskesmas melalui penyuluhan dan kegiatan lainnya.
DAFTAR PUSTAKA

Ali, Zaidin. 2010. Pengantar Keperawatan Keluarga. Jakarta: EGC


Friedman, M. 2010. Buku Ajar Keperawatan Keluarga: Riset, Teori, Dan Praktek
Edisi ke-5. Jakarta: EGC.
Kementerian Kesehatan RI. 2016. Pedoman Umum Program Indonesia Sehat
dengan Pendekatan Keluarga. Jakarta: Kemenkes RI
Muhlisin, Abi. 2012. Keperawatan Keluarga. Yogyakarta: Gosyen Publising
Rahayu, Okthaviani. 2019. Konsep Keluarga Sejahtera. Tersedia pada
https://www.academia.edu/40555333/KONSEP_KELUARGA_SEJA
HT ERA_Makalah diakses pada 30 Maret 2020
Rostiana, Endang., Djulus, Horas. 2018. Perencanaan dan Pengelolaan Keuangan
dalam Mewujudkan Keluarga Sejahtera. Jakarta: Diandra Kreatif

Anda mungkin juga menyukai