Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

STRATEGI PEMBELAJARAN FISIKA

OLEH:

DINNI RINJANI AULIYA E1Q010001

L. MUHAMMAD FADRISNO E1Q010003

FITRI E1Q010007

SISWADI E1Q010020

SEBASTIANA AWAT E1Q 010024

MUMTAZAH AKHTAR E1Q 010033

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MATARAM
2011

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas bimbingan
dan penyertaan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah Strategi Pembelajaran
Física ini . Makalah ini disusun untuk membahas materi mengenai Media Pembelajaran.
Tiada gading yang tak retak, penulis menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari
sempurna. Untuk itu penulis mohon maaf yang setulus-tulusnya dalam menyusun makalah
ini karena masih banyak kekurangannya. Saran dan kritik yang membangun sangat penulis
harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata penulis berharap agar makalah ini
berguna bagi semua pihak umumnya masyarakat luas dan khususnya rekan-rekan
mahasiswa.

Mataram, 15 Desember 2011

Penulis

2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar .......................................................................................... 1
Daftar Isi ..................................................................................................... 2
A. Pengertian Media Pembelajaran………................................................ 3
B. Klasifikasi dan Jenis Media .................................................................. 3
C. Manfaat Media Pembelajaran................................................................ 7

D. Prinsip – prinsip Memilih dan Mengembangkan


Media Pembelajaran…………………………………………......... 8

E. Langkah-langkah Pengembangan Media Pembelajaran…………………..


……………...……………… 10

Contoh RPP Fisika SMP………………………………………………… 37


Daftar pustaka …………………………………………………….…….. 38

3
MEDIA PEMBELAJARAN

A. Pengertian Media Pembelajaran

Proses pembelajaran merupakan proses komunikasi. Dalam suatu proses komunikasi.


Selalu melibatkan tiga komponen pokok, yaitu komponen pengirim pesan (guru), komponen
penerima pesan (siswa), dan komponen pesan itu sendiri yang biasanya berupa materi
pembelajaran. Dengan menggunakan media bukan saja dapat mempermudah dan
mengefektifkan proses pembelajaran, akan tetapi juga bias membuat proses pembelajaran
lebih menarik.

Kata media berasal dari kata medium yang secara harfiah artinya perantara atau
pengantar. Banyak pakar tentang media pembelajaran yang memberikan batasan tentang
pengertian media. Menurut EACT yang dikutip oleh Rohani (1997 : 2) “media adalah segala
bentuk yang dipergunakan untuk proses penyaluran informasi”. Sedangkan pengertian media
menurut Djamarah (1995 : 136) adalah “media adalah alat bantu apa saja yang dapat
dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan pembelajaran”. Selanjutnya
ditegaskan oleh Purnamawati dan Eldarni (2001 : 4) yaitu : “media adalah segala sesuatu
yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat
merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa sedemikian rupa sehingga terjadi
proses belajar”.

B. Klasifikasi & Jenis Media


Media pembelajaran dapat diklasifikasikan menjadi beberapa kalsifikasi tergantung dari
sudut mana melihatnya.
a. Dilihat dari sifatnya, media dapat dibagi menjadi:
1. Media auditif, yaitu media yang hanya dapat didengar saja, atau media yang hanya
memiliki insur suara, seperti radio dan rekaman suara.
2. Media visual, yaitu media yang hanya daoat dilihat saja, tidak mengandung, unsure
suara. Contohnya adalah film slide, foto, transparansi, lukisan gambar, dan berbagai
bahan yang dapat dicetak seperti media grafis dan lain sebagainya.
3. Media audiovisual. Yaitu media yang selain dapat mengandung unsur suara juga
mengandung unsure gambar yang bias dilihat, misalnya rekaman video, film, slide
suara, dan lain sebagainya.
b. Dilihat dari kemampuan jangkauannya, media dibagi menjadi:
1. Media yang memiliki daya input yang luas dan serentak seperti radio dann televise.
Melalui media ini siswa dapat mempelajari hal-hal atau kejadian-kejadian yang actual
secara serentak tanpa harus menggunakan ruangan khusus.
2. Media yang mempunyai daya input yang terbatas ole ruang dan waktu seperti film
slide, film, video, dan lain-lain.
c. Dilihat dari cara atau teknik pemakaiannya, media dibagi menjadi:
1. Media yang diproyeksikan seperti film, slide, film strip, transparansi, dan lain-lain.
2. Media yang tidak dapat diproyeksikan seperti gambar, foto, radio, dan lain-lain.

4
Adapun klasifikasi media pembelajaran secara umum beserta kekurangan dan
kelebihannya adalah sebagai berikut:

KLASIFIKASI JENIS MEDIA


Media yang tidak diproyeksikan Realita, model, bahan grafis, display
Media yang diproyeksikan OHT, Slide, Opaque
Audio Kaset, Audio Vission, Active Audio
Media audio
Vission
Media video Video
Computer Assisted Instructional ( Pembelajaran
Media berbasis komputer
Berbasis Komputer)
Multimedia kit Perangkat praktikum
a. Cetak
Kelebihan
1) Murah,
2) Dapat diakses oleh kalangan luas,
3) Tidak memerlukan peralatan,
4) Bersifat fleksibel, mudah dibawa ke mana-mana,
5) Dapat digunakan untuk menyampaikan semua materi pembelajaran, dan
6) Bisa dibaca dimana saja dan kapan saja, tidak terikat tempat dan waktu.
Kekurangan
1) Membutuhkan reading habits,
2) Membutuhkan pengetahuan awal (prior knowledge),
3) Kurang bisa membantu daya ingat, dan
4) Apabila penyajiannya (font, warna, ilustrasi) tidak menarik, akan cepat
membosankan.
b. Transparansi
Kelebihan
1) Penggunaanya praktis,
2) Tidak memerlukan ruang gelap,
3) Mudah dioperasikan, dan
4) Guru dalam menyajikannya dapat bertatap muka dengan siswa.
Kekurangan
1) Memerlukan peralatan khusus untuk penampilan, yaitu Overhead Projector
(OHP),
2) Memerlukan penataan yang khusus,
3) Memerlukan kecakapan khusus dalam pembuatannya, dan
4) Menuntut cara kerja yang sistematis karena susunan urutannya mudah kacau.
c. Audio
Kelebihan
1) Lebih imajinatif, individual, dan relatife lebih murah
2) Dapat merangsang partisipatif aktif pendengarnya
3) Sangat tepat untuk matri musik dan bahasa
4) Mengatasi batas waktu dan ruang
5) Radio:actual, dapat menjangkau khalayak luas, siaran langsung,

5
6) Kaset: dapat diputar ulang, dapat digunakan untuk merekam ulang
Kekurangan
1) Komunikasi satu arah
2) Abstrak, terutama berkaitan dengan angka, ukuran, perhitungan dll
3) Auditif, sehingga membutuhkan konsentrasi dalam mendengarkan
4) Radio: tidak bisa diulang, kontrol ada pada stasiun radio, rentan cuaca, kalau
tidak menarik pendengar beralih stasiun lain
5) Kaset: bisa terhapus, bisa kusut, tdk bisa disimpan lama
d. Slide Suara
Kelebihan
1) Dapat digunakan dalam kelompok besar (kelas)
2) Dapat memusatkan perhatian
3) Di bawah kontrol guru
4) Dapat digunakan untuk menyampaikan berbagai materi pembelajaran
5) Tahan lama (awet)
6) Penyimpanannya mudah
Kekurangan
1) Gambar yang lepas menjadikannya mudah hilang
2) Hanya menyajikan gambar diam
3) Memerlukan ruangan yang gelap, sehingga tidak ada aktifitas lain
4) Biaya pembuatannya mahal
5) Memerlukan peralatan Proyektor Slide dan Kaset player
6) Harga peralatan mahal
7) Suku cadang semakin susah didapatkan
e. Multimedia
Kelebihan
1) Interaktif
2) Individual
3) Fleksibel
4) Cost effectiveness
5) Motivasi
6) Umpan balik
7) Record keeping
8) Kontrol ada pada pengguna
Kekurangan
1) Hanya akan berfungsi untuk hal-hal sebagaimana yang telah diprogramkan
2) Memerlukan peralatan (komputer) multimedia
3) Perlu persyaratan minimal prosesor, memori kartu grafis dan monitor
4) Perlu kemampuan pengoperasian, untuk itu perlu ditambahkan petunjuk
pemanfaatan
5) Pengembangannya memerlukan adanya tim yang profesional
6) Pengembangannya memerlukan waktu yang cukup lama
7) Tidak punya sentuhan manusiawi
f. E-Learning
Kelebihan
1) tepat dengan waktunya

6
2) hemat biaya
3) up to date
4) cepat
5) dapat bertahan lama
6) bebas resiko
7) tetap
8) interaktif dan kolaboratif
9) mudah untuk diikuti
Kekurangan
1) bergantung pada teknologi
2) kadang-kadang tidak cocok dengan sistem lain dan material
3) tak serasi untuk tipe latihan dan pembelajar
4) agak kurang interaktif
5) mahal
6) masih bergantung di dukungan manusia

C. Manfaat media pembelajaran

Media pembelajaran sebagai alat bantu dalam proses belajar dan pembelajaran adalah
suatu kenyataan yang tidak bisa kita pungkiri keberadaannya. Karena memang gurulah yang
menghendaki untuk memudahkan tugasnya dalam menyampaikan pesan – pesan atau materi
pembelajaran kepada siswanya. Guru sadar bahwa tanpa bantuan media, maka materi
pembelajaran sukar untuk dicerna dan dipahami oleh siswa, terutama materi pembelajaran
yang rumit dan komplek.
Setiap materi pembelajaran mempunyai tingkat kesukaran yang bervariasi. Pada satu
sisi ada bahan pembelajaran yang tidak memerlukan media pembelajaran, tetapi dilain sisi
ada bahan pembelajaran yang memerlukan media pembelajaran. Materi pembelajaran yang
mempunyai tingkat kesukaran tinggi tentu sukar dipahami oleh siswa, apalagi oleh siswa
yang kurang menyukai materi pembelajaran yang disampaikan.
 Secara umum manfaat media pembelajaran menurut adalah :
1. Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu verbalistis ( tahu kata – katanya,
tetapi tidak tahu maksudnya)
2. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera.
3. Dengan menggunakan media pembelajaran yang tepat dan bervariasi dapat diatasi
sikap pasif siswa.
4. Dapat menimbulkan persepsi yang sama terhadap suatu masalah.

 Selanjutnya menurut Purnamawati dan Eldarni (2001 : 4) manfaat media adalah yaitu :
1) Membuat konkrit konsep yang abstrak, misalnya untuk menjelaskan peredaran
darah.
2) Membawa obyek yang berbahaya atau sukar didapat di dalam lingkungan belajar.
3) Manampilkan obyek yang terlalu besar, misalnya pasar, candi.
4) Menampilkan obyek yang tidak dapat diamati dengan mata telanjang.
5) Memperlihatkan gerakan yang terlalu cepat.

7
6) Memungkinkan siswa dapat berinteraksi langsung dengan lingkungannya.
7) Membangkitkan motivasi belajar.
8) Memberi kesan perhatian individu untuk seluruh anggota kelompok belajar.
9) Menyajikan informasi belajar secara konsisten dan dapat diulang maupun disimpan
menurut kebutuhan.
10) Menyajikan informasi belajar secara serempak (mengatasi waktu dan ruang)
11) Mengontrol arah maupun kecepatan belajar siswa.

D. Prinsip – prinsip Memilih dan Mengembangkan Media Pembelajaran

Setiap media pembelajaran memiliki keunggulan masing – masing, maka dari itulah
guru diharapkan dapat memilih media yang sesuai dengan kebutuhan atau tujuan
pembelajaran. Dengan harapan bahwa penggunaan media akan mempercepat dan
mempermudah pencapaian tujuan pembelajaran.

 Ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam pemilihan media pembelajaran,
yaitu :

1) Harus ada kejelasan tentang maksud dan tujuan pemilihan media pembelajaran. Apakah
pemilihan media itu untuk pembelajaran, untuk informasi yang bersifat umum, ataukah
sekedar hiburan saja mengisi waktu kosong. Lebih khusus lagi, apakah untuk
pembelajaran kelompok atau individu, apakah sasarannya siswa TK, SD, SLTP, SMU,
atau siswa pada Sekolah Dasar Luar Biasa, masyarakat pedesaan ataukah masyarakat
perkotaan. Dapat pula tujuan tersebut akan menyangkut perbedaan warna, gerak atau
suara. Misalnya proses kimia (farmasi), atau pembelajaran pembedahan (kedokteran).

2) Karakteristik Media Pembelajaran. Setiap media pembelajaran mempunyai karakteristik


tertentu, baik dilihat dari keunggulannya, cara pembuatan maupun cara penggunaannya.
Memahami karakteristik media pembelajaran merupakan kemampuan dasar yang harus
dimiliki guru dalam kaitannya pemilihan media pembelajaran. Disamping itu
memberikan kemungkinan pada guru untuk menggunakan berbagai media pembelajaran
secara bervariasi.

3) Alternatif Pilihan, yaitu adanya sejumlah media yang dapat dibandingkan atau
dikompetisikan. Dengan demikian guru bisa menentukan pilihan media pembelajaran
mana yang akan dipilih, jika terdapat beberapa media yang dapat dibandingkan.

 Tabel berikut dapat dijadikan pedoman dalam pemilihan media yang cocok untuk
multimedia pembelajaran. Allen mengemukakan tentang hubungan antara media dengan
tujuan pembelajaran:

JENIS MEDIA 1 2 3 4 5 6
Gambar Diam S T S S R R
Gambar Hidup S T T T S S
Televisi S S T S R S
Obyek Tiga Dimensi R T R R R R

8
Rekaman Audio S R R S R S
Programmed Instruction S R S T R S
Demonstrasi R S R T S S
Buku Teks tercetak S R S S R S

Keterangan :
R = Rendah S = Sedang T= Tinggi
1 = Belajar Informasi faktual
2 = Belajar pengenalan visual
3 = Belajar prinsip, konsep dan aturan
4 = Prosedur belajar
5= Penyampaian keterampilan persepsi motorik
6 = Mengembangkan sikap, opini dan motivasi

Namun demikian perlu kita ingat bersama bahwa tidak ada satu mediapun yang sifatnya bisa
menjelaskan semua permasalahan atau materi pembelajaran secara tuntas.

E. Langkah-langkah Pengembangan Media Pembelajaran

Secara garis besar kegiatan pengembangan media pembelajaran terdiri atas tiga
langkah besar yang harus dilalui, yaitu kegiatan perencanaan, produksi dan penilaian.
Sementara itu, dalam rangka melakukan desain atau rancangan pengembangan program
media. Arief Sadiman, dkk, memberikan urutan langkah-langkah yang harus diambil dalam
pengembangan program media menjadi 6 (enam) langkah sebagai berikut:
1)      Menganalisis kebutuhan dan karakteristik siswa
2)      Merumuskan tujuan pembelajaran (Instructional objective) dengan operasional dan
khas
3)      Merumuskan butir-butir materi secara terperinci yang mendukung tercapainya tujuan
4)      Mengembangkan alat pengukur keberhasilan
5)      Menulis naskah media
6)      Mengadakan tes dan revisi

 Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut:


1.      Menganalisis kebutuhan dan karakteristik siswa
Kebutuhan dalam proses belajar mengajar adalah kesenjangan antara apa yang
dimiliki siswa dengan apa yang diharapkan. Contoh jika kita mengharapkan siswa
mampu membandingkan proses perpindahan kalor dengan cara konduksi, konveksi dan
radiasi.

         Setelah kita menganalisis kebutuhan siswa, maka kita juga perlu menganalisis
karakteristik siswanya, baik menyangkut kemampuan pengetahuan atau keterampilan

9
yang telah dimiliki siswa sebelumnya. Cara mengetahuinya bisa dengan tes atau dengan
yang lainnya. Langkah ini dapat disederhanakan dengan cara mengenalisa topic-topik
materi ajar yang dipandang sulit dan karenanya memerlukan bantuan media. Pada
langkah ini sekaligus pula dapat ditentukan ranah tujuan pembelajaran yang hendak
dicapai, termasuk rangsangan indera mana yang diperlukan (audio, visual, gerak atau
diam).

Contoh melakukan identifikasi kebutuhan dan karakteristik siswa:


o Siswa SMA diharapkan sudah memiliki kemampuan membandingkan proses
perpindahan kalor dengan cara konduksi, konveksi dan radiasi dan
mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

2.      Merumuskan tujuan pembelajaran (Instructional objective) dengan operasional


dan khas.
    Untuk dapat merumuskan tujuan instruksional dengan baik, ada beberapa
ketentuan yang harus diingat, yaitu: tujuan pembelajaran harus berorientasi kepada
siswa; artinya tujuan itu benar-benar harus menyatakan adanya perilaku siswa yang
dapat dilakukan atau diperoleh setelah proses belajar dilakukan
Sebuah tujuan pembelajaran hendaknya memiliki empat unsur pokok yang
dapat kita akronimkan dalam ABCD (Audience, Behavior, Condition, dan Degree).
Penjelasan dari masing-masing komponen tersebut sebagai berikut:
A= Audience adalah menyebutkan sasaran/audien yang dijadikan
sasaran pembelajaran
B= Behavior adalah menyatakan prilaku spesifik yang diharapkan
atau yang dapat dilakukan setelah pembelajaran berlangsung
C= Condition adalah menyebutkan  kondisi yang bagaimana atau
dimana sasaran dapat mendemonstrasikan kemampuannya atau
keterampilannya
D= Degree  adalah menyebutkan batasan tingkatan minimal yang
diharapkan dapat dicapai.

Contoh Rumusan Tujuan Pembelajaran:


Setelah mempelajari materi suhu dan kalor, siswa SMA kelas XI dapat
membandingkan proses setiap jenis perpindahan kalor.
(A)                          (B)
                 (C)                                       
dengan benar
         (D) 

10
3.      Merumuskan butir-butir materi secara terperinci yang mendukung tercapainya
tujuan
    Penyusunan rumusan butir-butir materi adalah dilihat dari sub kemampuan atau
keterampilan yang dijelaskan dalam tujuan khusus pembelajaran, sehingga materi yang
disusun adalah dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan dari kegiatan proses belajar
mengajar tersebut. Setelah daftar butir-butir materi dirinci maka langkah selanjutnya adalah
mengurutkannya dari yang sederhana sampai kepada tingkatan yang lebih rumit, dan dari
hal-hal yang konkrit kepada yang abstrak.
Contoh Rumusan Butir-butir Materi dari Rumusan Tujuan Pembelajaran di atas:
o Membandingkan proses perpindahan kalor dengan cara konduksi, konveksi dan
radiasi

4. Mengembangkan Instrumen Pengukuran


Alat pengukur keberhasilan seyogyanya dikembangkan terlebih dahulu sebelum
naskah program ditulis. Dan instrumen pengukur ini harus dikembangkan sesuai dengan
tujuan yang akan dicapai dan dari materi-materi pembelajaran yang disajikan. Bentuk
instrumen pengukurnya bisa dengan tes, pengamatan, penugasan atau cheklist prilaku.
Instrumen tersebut akan digunakan oleh pengembang media, ketika melakukan tes
uji coba dari program media yang dikembangkannya. Misalkan instrumen pengukurnya
tes, maka siswa nanti akan diminta mengerjakan materi tes tersebut. Kemudian dilihat
bagaimana hasilnya. Apakah siswa menunjukkan penguasaan materi yang baik atau tidak
dari efek media yang digunakannya atau dari materi yang dipelajarinya melalui sajian
media. Jika tidak maka dimanakah letak kekurangannya. Dengan demikian, maka siswa
dimintai tanggapan tentang media tersebut, baik dari segi kemenarikan maupun
efektifitas penyajiannya.
Sebagai salah satu contoh tentang instrumen pengukur keberhasilan dari media
yang dikembangkan oleh guru adalah sebagai berikut:

Rumusan Tujuan Rumusan Materi Instrumen Pengukur


(Tes)

Siswa dapat Nama-nama pulau Sebutkan minimal 5


menyebutkan minimal 5 Besar yang ada di nama-nama pulau besar
pulau besar yang ada di Indonesia yang ada di Indonesia
Indonesia dengan benar

Siswa kelas VI MI dapat Tata Cara Sho’lat  Sebutkan bacaan ketika


mempraktekkan tata cara Ruku, I’tidal dan Sujud
sholat dengan benar
 Tunjukkan gerakan ruku
dan I’tidal

11
Dari contoh di atas, jelaslah bahwa penyusunan instrumen ukur harus berdasar dari
rumusan tujuan dan materi pembelajaran yang akan diajarkan melalui media pembelajaran
tersebut.
 5.      Menulis Naskah Media
Naskah media adalah bentuk penyajian materi pembelajaran melalui media
rancangan yang merupakan  penjabaran dari pokok-pokok materi yang telah disusun secara
baik seperti yang telah dijelaskan di atas. Supaya materi pembelajaran itu dapat
disampaikan melalui media, maka materi tersebut perlu dituangkan dalam tulisan atau
gambar yang kita sebut naskah program media.
Naskah program media maksudnya adalah sebagai penuntun kita dalam
memproduksi media. Artinya menjadi penuntut kita dalam mengambil gambar dan
merekam suara. Karena naskah ini berisi urutan gambar dan grafis yang perlu diambil oleh
kamera atau bunyi dan suara yang harus direkam.
Namun demikian, sebelum naskah ditulis, maka terlebih dahulu disusun garis-garis
besar program media (GBPM) dan rancangan isi medianya. Bentuk dan cara menyusun
rancangan isi media dapat dilihat sebagaimana tabel berikut ini:

Contoh: Garis-garis ProgramMedia (GBPM)

N Topik Tujuan Tujuan Khusus Pokok-pokok Materi Keterangan


o Umum
1 Perpinda 1.  Siswa dapat mengetahui 1. Konveksi 1. Sumber: Buku
Siswa
han membanding proses perpindahan kalor 2. Konduksi Fisika SMA
Kalor secara Konveksi 3. Radiasi
kan proses
perpindahan 2. Siswa dapat mengetahui
kalor dengan proses perpindahan kalor 2. Instrumen:
cara secara Konduksi kotak
konduksi, Siswa dapat mengetahui konveksi,
konveksi proses perpindahan setrika,
dan radiasi kalor secara Radiasi batang

Tahapan dalam pembuatan atau penulisan naskah adalah berawal dari adanya ide
dan gagasan yang disesuaikan dengan tujuan pembelajaran; selanjutnya pengumpulan data
dan informasi, penulisan sinopsis dan treatment, penulisan naskah, pengkajian naskah atau
revisi naskah, revisi naskah sampai naskah siap diproduksi.
Ada beberapa macam bentuk naskah program media, namun pada prinsipnya
mempunyai maksud yang sama, yaitu sebagai penuntun dan usaha memproduksi media
pembelajaran. Naskah program media terdiri dari urutan gambar, caption atau grafis yang

12
perlu diambil dengan instrumen kamera dan suara atau bunyi yang diambil dengan
instrumen perekam suara. Lembaran naskah tersebut dibagi menjadi dua kolom, di sebelah
kiri terdiri dari gambar, caption atau grafis. Sedangkan di sebelah kanan berisi narasi atau
percakapan yang dibaca narator atau pelaku, dan suara lain yang diperlukan.

Petunjuk praktis untuk menulis naskah narasi:

1. Tulisan singkat, padat dan sederhana


2. Tulisan seperti menulis judul berita, pendek dan tepat, berirama dan mudah diingat
3. Tulisan tidak harus berupa kalimat yang lengkap
4. Pikirkan frase yang dapat melengkapi visual dan tuntun siswa kepada hal-hal yang
penting
5. Hindari istilah teknis, kecuali jika istilah itu diberi batasan atau digambarkan
6. Tulisan dalam kalimat aktif
7. Usahakan setiap kalimat tidak lebih dari 15 kata. diperkirakan dalam setiap kalimat
memakan waktu satu tayangan visual kurang dari 10 detik
8. setelah menulis narasi, baca narasi itu dengan suara keras
9. Edit dan revisi naskah narasi itu sebagaimana perlunya

Contoh Membuat Naskah Media Grafis


Media grafis (seperti gambar, poster, grafik, diagram, karikatur, komik) adalah
media yang dihasilkan dengan cara dicetak melalui teknik manual atau dibuat dengan cara
menggambarkan atau melukis, teknik printing, sablon, atau offset, sehingga media ini
disebut juga sebagai printed material atau bahan-bahan yang tercetak.
Prosedur umum dalam merancang media grafis dapat dilakukan dengan mengikuti
langkah-langkah sebagai berikut:
Pertama, mengidentifikasi program, dalam hal ini tentukanlah: Nama mata
pelajaran, pokok bahasan, dan sub pokok bahasan, tujuan pembelajaran, atau kompetensi
yang diharapkan, dan sasaran (siswa yang akan menggunajan: kelas, semester)
Kedua, mengkaji literature, dalam membuat media cetak ini guru selanjutnya
menentukan isi materi yang akan disajikan pada kedua media tersebut. perlu diketahui
bahwa menentukan isi yang akan disajikan pada media cetak dan media presentasi bukan
memindahkan semua isi dalam buku teks, namun perlu dikemas sedemikian rupa sehingga
materi dapat divisualisasikan lebih tepat, merangkum materi yang disampaikan, jelas dan
menarik minat dan perhatian siswa
Ketiga, membuat naskah. naskah untuk media grafis berisi sketsa visual yang akan
ditampilkan berisi objek gambar, grafik, diagram, objek foto dan isi pesan visual dalam
bentuk teks. naskah untuk media presentasi berupa storyboard dengan format double kolom
berisi kolom visual yang diisi dengan semua tampilan dan bentuk visual dan kolom audio

13
Keempat, Kegiatan Produksi. media cetak dapat dibuat secara manual atau
menggunakan computer. cara manual berarti diperlukan keterampilan khusus untuk
menggambar, melukis atau membuat dekorasi objek grafis. bahan-bahan yang diperlukan
seperti kanvas/kertas, cat air, kuas, minyak, spon, berbagai bentuk hahan, dan lain-lain.
cara kedua menggunakan computer grafis menggunakan software aplikasi penggunaan
gambar dan dicetak dengan printer warna
6.      Mengadakan Tes atau Uji Coba dan Revisi
Tes adalah kegiatan untuk menguji atau mengetahui tingkat efektifitas dan kesesuaian
media yang dirancang dengan tujuan yang diharapkan dari program tersebut. Suatu program
media yang oleh pembuatnya dianggap telah baik, tetapi bila program itu tidak menarik, atau
sukar dipahami atau tidak merangsang proses belajar bagi siswa yang ditujunya, maka program
semacam ini tentu saja tidak dikatakan baik.
Tes atau uji coba tersebut dapat dilakukan baik melalui perseorangan atau melalui
kelompok kecil atau juga melalui tes lapangan, yaitu dalam proses pembelajaran yang
sesungguhnya dengan menggunakan media yang dikembangkan. Sedangkan revisi adalah
kegiatan untuk memperbaiki hal-hal yang dianggap perlu mendapatkan perbaikan atas hasil dari
tes.
Jika semua langkah-langkah tersebut telah dilakukan dan telah dianggap tidak ada lagi
yang perlu direvisi, maka langkah selanjutnya adalah media tersebut siap untuk diproduksi. akan
tetapi bisa saja terjadi setelah dilakukan produksi ternyata setalah disebarkan atau disajikan ada
beberapa kekurangan dari aspek materi atau kualitas sajian medianya (gambar atau suara) maka
dalam kasus seperti ini dapat pula dilakukan perbaikan (revisi) terhadap aspek yang dianggap
kurang. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan kesempurnaan dari media yang dibuat, sehingga
para penggunanya akan mudah menerima pesan-pesan yang disampaikan melalui media tersebut.

14
Contoh RPP Fisika SMP
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

( RPP )

Sekolah : SMK NEGERI 6 PERKAPALAN

Kelas / Semester : XI / GANJIL

Mata Pelajaran : FISIKA TEKNOLOGI

Standar Kompetensi

7. Menerapkan konsep suhu dan kalor

Kompetensi Dasar

7.1 Menguasai konsep suhu dan kalor

Indikator

o Mengidentifikasi sifat-sifat termometrik zat


o Mengidentifikasi macam-macam skala thermometer
o Membandingkan proses perpindahan kalor dengan cara konduksi, konveksi dan radiasi
o Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi perpindahan kalor
o Menjelaskan cara mengurangi proses perpindahan kalor
A. Tujuan Pembelajaran

Peserta didik dapat:

1. Menjelaskan perbedaan suhu dan kalor


2. Mengidentifikasi sifat-sifat termometrik zat
3. Menggunakan macam-macam skala termometer
4. Menghitung kecepatan perpindahan kalor dengan cara konduksi dan konveksi dan radiasi
5. Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi perpindahan kalor
6. Menjelaskan cara mengurangi proses perpindahan kalor
B. Materi Pembelajaran

15
 Suhu dan kalor
 Sifat termometrik zat
 Skala termometer
 Perpindahan kalor

C. Metode Pembelajaran

1. Model : - Demonstration
- Direct Instruction (DI)

- Cooperative Learning

2. Metode : - Demonstrasi

- Diskusi kelompok

- Ceramah

D. Langkah-langkah Kegiatan
PERTEMUAN PERTAMA (2 x 40 menit)

Tujuan Pembelajaran

Peserta didik dapat:

1. Menjelaskan perbedaan suhu dan kalor


2. Mengidentifikasi sifat-sifat termometrik zat
3. Menggunakan macam-macam skala termometer
a. Kegiatan Pendahuluan

 Motivasi dan Apersepsi:


o Kapan suatu zat cair dikatakan dalam keadaan mendidih ?
 Prasyarat pengetahuan:
o Sebutkan fungsi dari thermometer ?
 Memberikan acuan : penjelasan materi pokok dan uraian materi secara garis besar:
 Perbedaan suhu dan kalor
 Sifat-sifat termometrik zat
 Skala thermometer
 Membagi siswa menjadi 6 kelompok kerja atau diskusi kemudian menjelaskan mekanisme palaksanaan
pengalaman belajar (melakukan studi literature dan diskusi kelompok)
b. Kegiatan Inti

 Eksplorasi (guru memberikan pemahaman konsep)

16
 Memberikan informasi mengenai sifat termometrik zat
 Menjelaskan cara menggunakan thermometer
 Menyiapkan logam dan sumber panas
 Memberikan contoh soal
 Elaborasi
 Siswa melakukan demonstrasi dengan alat yang telah disediakan (sumber panas dan logam) kemudian
dari hasil pengamatan membuat kesimpulan perbedaan suhu dengan kalor
 Siswa melakukan studi literatur untuk mengkaji tentang :
o Sifat-sifat termometrik zat
o Macam-macam skala termometer
 Siswa melakukan diskusi kelompok untuk menyelesaikan masalah yang bekaitan dengan :
a. Perbedaan suhu dengan kalor
b. Mengukur suhu suatu benda dengan thermometer
c. Kalor dan kalor lebur
d. Mengkonversi suhu dari skla celcius ke skala lain dan sebaliknya
 Siswa mempresentasikan hasil kerja kelompoknya yang diwakili oleh satu atau dua anggota kelompok
dalam bentuk makala dan laporan hasil pengamatan
 Siswa mengerjakan soal- soal dari materi yang dibahas
 Konfirmasi
 Guru mengoreksi jawaban peserta didik apakah sudah benar atau belum. Jika masih terdapat peserta
didik yang belum dapat menjawab dengan benar, guru dapat langsung memberikan bimbingan atau
penguatan.
 Guru menyisipkan materi tambahan jika siswa dapat memahami materi dengan mudah dan cepat
c. Kegiatan Penutup

 Guru memberi penghargaan kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baik.
 Peserta didik (dibimbing oleh guru) berdiskusi untuk membuat rangkuman.
 Guru memberikan tugas rumah berupa pembuatan charta (gambar thermometer dan perbandingan
skala thermometer ).
 Menutup pembelajaran dengan pembacaan doa

PERTEMUAN KE DUA ( 2 X 40 MENIT)

Tujuan Pembelajaran

Peserta didik dapat :

1. Menghitung kecepatan perpindahan kalor dengan cara konduksi dan konveksi dan radiasi
2. Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi perpindahan kalor
3. Menjelaskan cara mengurangi proses perpindahan kalor.
a. Kegiatan Pendahuluan

 Motivasi dan Apersepsi:


o Bagaimana perbedaan perpindahan kalor pada logam yang dipanaskan dengan air yang dipanaskan ?
 Prasyarat pengetahuan:

17
o Tuliskan persamaan yang digunakan untuk menentukan besar perubahan suhu dan luas penampang ?
 Memberikan acuan : penjelasan materi pokok dan uraian materi secara garis besar:
 Perpindahan kalor secara konduksi
 Perpindahan kalor secara konveksi
 Perpindahan kalor secara radiasi
 Membagi siswa menjadi 6 kelompok kerja atau diskusi kemudian menjelaskan mekanisme
pelaksanaan pengalaman belajar (melakukan studi literature dan diskusi kelompok)

b. Kegiatan Inti

 Ekspolorasi (guru memberikan pemahaman konsep)


 Memberikan informasi perpindahan kalor secara konveksi, konduksi dan konveksi
 Menjabarkan persamaan kecepatan perpindahan kalor
 Meyiapkan alat demonstrasi : thermometer, gelas ukur, sumber panas, logam dan air, zat pewarna,
LDR (untuk radiasi)
 Memberikan contoh soal
 Elaborasi
 Siswa melakukan demonstrasi secara berkelompok untuk menunjukkan
tentang perpindahan kalor: secara konveksi,

secara konduksi dan

secara radiasi

 Siswa melakukan diskusi kelompok untuk menyelesaikan masalah yang bekaitan dengan :
a. Kecepatan perpindahan kalor
b. Factor-faktor yang mempengaruhi perpindaha kalor
c. Perbedaan perpindahan kalor secara radiasi, konduksi dan konveksi
 Siswa mempresentasikan hasil kerja kelompoknya yang diwakili oleh dua anggota kelompok
Presentasi makalah

Laporan hasil pengamatan

Mendemonstrasikan proses perpindahan kalor secara radiasi, konduksi dan konveksi

 Siswa mengerjakan soal- soal dari materi yang dibahas

 Konfirmasi
 Guru mengoreksi jawaban peserta didik apakah sudah benar atau belum. Jika masih terdapat peserta
didik yang belum dapat menjawab dengan benar, guru dapat langsung memberikan bimbingan atau
penguatan.
c. Kegiatan Penutup

 Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baik.
 Peserta didik (dibimbing oleh guru) berdiskusi untuk membuat rangkuman.
 Guru menugaskan siswa untuk menyiapkan bahan praktikum (lilin, korek api, gelas ukur, bongkahan es
dan batang logam )
 Menutup pembelajaran dengan pembacaan doa

18
E. PENILAIAN DAN PROGRAM TINDAK LANJUT
1 Prosedur Penilaian

 Penilaian Kognitif
Jenis : Tes Lisan,Tulisan dan Tugas

Bentuk : Uraian/PG

 Penilaian Psikomotor :
Jenis : Tugas mandiri

Bentuk : Unjuk Kerja

 Penilaian Afektif
Bentuk : Lembar pengamatan sikap siswa

2. Instrumen Penilaian

 Soal ( Terlampir )
 Lembar Pengamatan Sikap siswa
3. Program tindak lanjut

a. Pembelajaran Remidial, untuk siswa yang memperoleh nilai KD < KKM :

b. Pembelajaran Pengayaan, bagi siswa yang memperoleh nilai KD  KKM :

Bira, Juli 2010

Mengetahui

Kepala SMK N 6 Perkapalan Bulukumba Guru Mata Pelajaran Fisika

Drs. Muhammad Yakin, MM Solihin, S.Pd

NIP. 132 160 260 NIP.19801213 200502.1.003

19
DAFTAR PUSTAKA

Dale, E. 1969. Audiovisual Method in Teaching. New Yore: Dyden Press

Heinich, R., et. al. 1996. Instructional Media and Technologies for Learning. New Jersey:
Prentice Hall, Englewood Cliffs.

Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

20
Daftar Pertanyaan beserta jawabannya:
4. winarni Listiawati: Apa yangdimaksud tujuan yang operasional dan khas?
Jawab: Tujuan operasional dan khas adalah tujuan pembelajaran yang mengandung unsur
ABCD(audience, behaviour, condition, dan degree)
A= Audience adalah menyebutkan sasaran/audien yang dijadikan
sasaran pembelajaran
B= Behavior adalah menyatakan prilaku spesifik yang diharapkan
atau yang dapat dilakukan setelah pembelajaran berlangsung
C= Condition adalah menyebutkan  kondisi yang bagaimana atau
dimana sasaran dapat mendemonstrasikan kemampuannya atau
keterampilannya
D= Degree  adalah menyebutkan batasan tingkatan minimal yang
diharapkan dapat dicapai.

5. Fitriana: Apa perbedaan antara pengembangan Instrumen pengukuran dengan test dan revisi?
Jawab: Pengembangan instrumen pengukuran adalah kegiatan mengembangkan
alat/instrumen yang akan dijadikan sebagai alat ukur keefektifan suatu media dalam proses
pembelajaran. Sedangkan test dan revisi adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengetahui
keefektifan suatu media dalam proses pembelajaran dengan menggunakan alat/instrumen
yang dikembangkan.
6. L. hariadi S.: Mengapa dengan media siswa lebih dekat dengan lingkungannya?
Jawab: Karena dengan media siswa akan lebih mengenal alam sekitarnya tanpa harus
mengalaminya secara nyata, misalnya untuk menambah pengetahuan tentang proses
terjadinya letusan gunung berapi siswa dapat diberikan media pembelajaran dalam bentuk
model tiruannya.
7. Hendri a. s: Apa yang dimaksud dengan media pembelajaran dapat mengontrol arah dan
kecepatan belajar siswa:
Jawab: Media pembelajaran dapat mengontrol arah belajar siswa karena media pembelajaran
dikembangkan berdasarkan tujuan pembelajaran, sehingga secara otomatis siswa akan
terfokus pada materi yang diajarkan. Sedangkan media dapat mengontrol kecepatan belajar
siswa berarti dengan media siswa akan lebih mudah untuk mempelajari materi dan tertarik
untuk mempelajarinya.Tanpa media pembelajaran siswa akan terhambat dalam menguasai
suatu materi.
8. Ice Suciati: Mengapa test dan revisi menjadi langkah pengembangan media?
Jawab: Karena dengan adanya pelaksanaan test, guru atau tutor dapat megetahui kefektifan
dan keberhasilan suatu media dalam pembelajaran. dan dengan melakukan revisi guru atau

21
tutor dapat memperbaiki kesalahan pada media pembelajaran yang memungkinkan untuk
direvisi sehingga media pembelajaran tersebut dapat digunakan dalam proses pembelajaran.

22

Anda mungkin juga menyukai