Anda di halaman 1dari 16

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas bimbingan
dan penyertaan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah Strategi Pembelajaran
Física ini . Makalah ini disusun untuk membahas materi mengenai Media Pembelajaran.

Tiada gading yang tak retak, penulis menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari
sempurna. Untuk itu penulis mohon maaf yang setulus-tulusnya dalam menyusun makalah
ini karena masih banyak kekurangannya. Saran dan kritik yang membangun sangat penulis
harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata penulis berharap agar makalah ini
berguna bagi semua pihak umumnya masyarakat luas dan khususnya rekan-rekan
mahasiswa.

Mataram, 15 Desember 2011

Penulis

1
DAFTAR ISI

Kata Pengantar .......................................................................................... ii

Daftar Isi ..................................................................................................... iii

A. Pengertian Media Pembelajaran………................................................ 1

B. Klasifikasi dan Jenis Media .................................................................. 10

C. Manfaat Media Pembelajaran..............................................................

D. Prinsip – prinsip Memilih dan Mengembangkan

Media Pembelajaran……………………………………………......... 16

D. Penyusunan Media Pembelajaran …………………………………… 24

Contoh RPP Fisika SMP………………………………………………… 37

Daftar pustaka …………………………………………………….…….. 38

2
MEDIA PEMBELAJARAN

A. Pengertian Media Pembelajaran

Proses pembelajaran merupakan proses komunikasi. Dalam suatu proses komunikasi.


Selalu melibatkan tiga komponen pokok, yaitu komponen pengirim pesan (guru), komponen
penerima pesan (siswa), dan komponen pesan itu sendiri yang biasanya berupa materi
pembelajaran. Dengan menggunakan media bukan saja dapat mempermudah dan
mengefektifkan proses pembelajaran, akan tetapi juga bias membuat proses pembelajaran
lebih menarik.

Kata media berasal dari kata medium yang secara harfiah artinya perantara atau
pengantar. Banyak pakar tentang media pembelajaran yang memberikan batasan tentang
pengertian media. Menurut EACT yang dikutip oleh Rohani (1997 : 2) “media adalah segala
bentuk yang dipergunakan untuk proses penyaluran informasi”. Sedangkan pengertian media
menurut Djamarah (1995 : 136) adalah “media adalah alat bantu apa saja yang dapat
dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan pembelajaran”. Selanjutnya
ditegaskan oleh Purnamawati dan Eldarni (2001 : 4) yaitu : “media adalah segala sesuatu
yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat
merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa sedemikian rupa sehingga terjadi
proses belajar”.

B. Klasifikasi & Jenis Media


Media pembelajaran dapat diklasifikasikan menjadi beberapa kalsifikasi tergantung dari
sudut mana melihatnya.
a. Dilihat dari sifatnya, media dapat dibagi menjadi:
1. Media auditif, yaitu media yang hanya dapat didengar saja, atau media yang
hanya memiliki insur suara, seperti radio dan rekaman suara.
2. Media visual, yaitu media yang hanya daoat dilihat saja, tidak mengandung,
unsure suara. Contohnya adalah film slide, foto, transparansi, lukisan gambar, dan
berbagai bahan yang dapat dicetak seperti media grafis dan lain sebagainya.

3
3. Media audiovisual. Yaitu media yang selain dapat mengandung unsur suara
juga mengandung unsure gambar yang bias dilihat, misalnya rekaman video, film,
slide suara, dan lain sebagainya.
b. Dilihat dari kemampuan jangkauannya, media dibagi menjadi:
1. Media yang memiliki daya input yang luas dan serentak seperti radio dann
televise. Melalui media ini siswa dapat mempelajari hal-hal atau kejadian-kejadian
yang actual secara serentak tanpa harus menggunakan ruangan khusus.
2. Media yang mempunyai daya input yang terbatas ole ruang dan waktu
seperti film slide, film, video, dan lain-lain.
c. Dilihat dari cara atau teknik pemakaiannya, media dibagi menjadi:
1. Media yang diproyeksikan seperti film, slide, film strip, transparansi, dan
lain-lain.
2. Media yang tidak dapat diproyeksikan seperti gambar, foto, radio, dan lain-
lain.

Adapun klasifikasi media pembelajaran secara umum adalah sebagai berikut:

KLASIFIKASI JENIS MEDIA

Media yang tidak diproyeksikan Realita, model, bahan grafis, display

Media yang diproyeksikan OHT, Slide, Opaque

Audio Kaset, Audio Vission, Active Audio


Media audio
Vission

Media video Video

Computer Assisted Instructional ( Pembelajaran


Media berbasis komputer
Berbasis Komputer)

Multimedia kit Perangkat praktikum

Media yang Tidak Diproyeksikan

4
• Realita : Benda nyata yang digunakan sebagai bahan belajar
• Model : Benda tiga dimensi yang merupakan representasi dari benda sesungguhnya
• Grafis : Gambar atau visual yang penampilannya tidak diproyeksikan (Grafik, Chart,
Poster, Kartun)
• Display : Medium yang penggunaannya dipasang di tempat tertentu sehingga dapat dilihat
informasi dan pengetahuan di dalamnya.
Media Video
• Kelebihan
– Dapat menstimulir efek gerak
– Dapat diberi suara maupun warna
– Tidak memerlukan keahlian khusus dalam penyajiannya.
– Tidak memerlukan ruangan gelap dalam penyajiannya
• Kekurangan
– Memerlukan peralatan khusus dalam penyajiannya
– Memerlukan tenaga listrik
– Memerlukan keterampilan khusus dan kerja tim dalam pembuatannya
Media Berbasiskan Komputer
Bentuk interaksi yang dapat diaplikasikan
• Praktek dan latihan (drill & practice)
• Tutorial
• Permainan (games)
• Simulasi (simulation)
• Penemuan (discovery)
• Pemecahan Masalah (Problem Solving)

(Heinich,et.al 1996)

C. Manfaat media pembelajaran

Media pembelajaran sebagai alat bantu dalam proses belajar dan pembelajaran adalah
suatu kenyataan yang tidak bisa kita pungkiri keberadaannya. Karena memang gurulah yang
menghendaki untuk memudahkan tugasnya dalam menyampaikan pesan – pesan atau materi

5
pembelajaran kepada siswanya. Guru sadar bahwa tanpa bantuan media, maka materi
pembelajaran sukar untuk dicerna dan dipahami oleh siswa, terutama materi pembelajaran
yang rumit dan komplek.

Setiap materi pembelajaran mempunyai tingkat kesukaran yang bervariasi. Pada satu
sisi ada bahan pembelajaran yang tidak memerlukan media pembelajaran, tetapi dilain sisi
ada bahan pembelajaran yang memerlukan media pembelajaran. Materi pembelajaran yang
mempunyai tingkat kesukaran tinggi tentu sukar dipahami oleh siswa, apalagi oleh siswa
yang kurang menyukai materi pembelajaran yang disampaikan.

 Secara umum manfaat media pembelajaran menurut adalah :


1) Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu verbalistis ( tahu kata – katanya,
tetapi tidak tahu maksudnya)
2) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera.
3) Dengan menggunakan media pembelajaran yang tepat dan bervariasi dapat diatasi
sikap pasif siswa.
4) Dapat menimbulkan persepsi yang sama terhadap suatu masalah.

 Selanjutnya menurut Purnamawati dan Eldarni (2001 : 4) manfaat media adalah yaitu :
1) Membuat konkrit konsep yang abstrak, misalnya untuk menjelaskan peredaran
darah.
2) Membawa obyek yang berbahaya atau sukar didapat di dalam lingkungan belajar.
3) Manampilkan obyek yang terlalu besar, misalnya pasar, candi.
4) Menampilkan obyek yang tidak dapat diamati dengan mata telanjang.
5) Memperlihatkan gerakan yang terlalu cepat.
6) Memungkinkan siswa dapat berinteraksi langsung dengan lingkungannya.
7) Membangkitkan motivasi belajar.
8) Memberi kesan perhatian individu untuk seluruh anggota kelompok belajar.
9) Menyajikan informasi belajar secara konsisten dan dapat diulang maupun disimpan
menurut kebutuhan.
10) Menyajikan informasi belajar secara serempak (mengatasi waktu dan ruang)
11) Mengontrol arah maupun kecepatan belajar siswa.

6
D. Prinsip – prinsip Memilih dan Mengembangkan Media Pembelajaran

Setiap media pembelajaran memiliki keunggulan masing – masing, maka dari itulah
guru diharapkan dapat memilih media yang sesuai dengan kebutuhan atau tujuan
pembelajaran. Dengan harapan bahwa penggunaan media akan mempercepat dan
mempermudah pencapaian tujuan pembelajaran.

 Ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam pemilihan media pembelajaran,
yaitu :

1) Harus ada kejelasan tentang maksud dan tujuan pemilihan media pembelajaran. Apakah
pemilihan media itu untuk pembelajaran, untuk informasi yang bersifat umum, ataukah
sekedar hiburan saja mengisi waktu kosong. Lebih khusus lagi, apakah untuk
pembelajaran kelompok atau individu, apakah sasarannya siswa TK, SD, SLTP, SMU,
atau siswa pada Sekolah Dasar Luar Biasa, masyarakat pedesaan ataukah masyarakat
perkotaan. Dapat pula tujuan tersebut akan menyangkut perbedaan warna, gerak atau
suara. Misalnya proses kimia (farmasi), atau pembelajaran pembedahan (kedokteran).

2) Karakteristik Media Pembelajaran. Setiap media pembelajaran mempunyai karakteristik


tertentu, baik dilihat dari keunggulannya, cara pembuatan maupun cara penggunaannya.
Memahami karakteristik media pembelajaran merupakan kemampuan dasar yang harus
dimiliki guru dalam kaitannya pemilihan media pembelajaran. Disamping itu
memberikan kemungkinan pada guru untuk menggunakan berbagai media pembelajaran
secara bervariasi.

3) Alternatif Pilihan, yaitu adanya sejumlah media yang dapat dibandingkan atau
dikompetisikan. Dengan demikian guru bisa menentukan pilihan media pembelajaran
mana yang akan dipilih, jika terdapat beberapa media yang dapat dibandingkan.

 Tabel berikut dapat dijadikan pedoman dalam pemilihan media yang cocok untuk
multimedia pembelajaran. Allen mengemukakan tentang hubungan antara media dengan
tujuan pembelajaran:

7
JENIS MEDIA 1 2 3 4 5 6
Gambar Diam S T S S R R
Gambar Hidup S T T T S S
Televisi S S T S R S
Obyek Tiga Dimensi R T R R R R
Rekaman Audio S R R S R S
Programmed Instruction S R S T R S
Demonstrasi R S R T S S
Buku Teks tercetak S R S S R S

Keterangan :
R = Rendah S = Sedang T= Tinggi
1 = Belajar Informasi faktual
2 = Belajar pengenalan visual
3 = Belajar prinsip, konsep dan aturan
4 = Prosedur belajar
5= Penyampaian keterampilan persepsi motorik
6 = Mengembangkan sikap, opini dan motivasi

Namun demikian perlu kita ingat bersama bahwa tidak ada satu mediapun yang sifatnya bisa
menjelaskan semua permasalahan atau materi pembelajaran secara tuntas.

E. Langkah-langkah Pengembangan Media Pembelajaran

Secara garis besar kegiatan pengembangan media pembelajaran terdiri atas tiga
langkah besar yang harus dilalui, yaitu kegiatan perencanaan, produksi dan penilaian.
Sementara itu, dalam rangka melakukan desain atau rancangan pengembangan program
media. Arief Sadiman, dkk, memberikan urutan langkah-langkah yang harus diambil dalam
pengembangan program media menjadi 6 (enam) langkah sebagai berikut:

1)      Menganalisis kebutuhan dan karakteristik siswa


2)      Merumuskan tujuan pembelajaran (Instructional objective) dengan operasional dan

8
khas
3)      Merumuskan butir-butir materi secara terperinci yang mendukung tercapainya tujuan
4)      Mengembangkan alat pengukur keberhasilan
5)      Menulis naskah media
6)      Mengadakan tes dan revisi

 Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut:

1.      Menganalisis kebutuhan dan karakteristik siswa

Kebutuhan dalam proses belajar mengajar adalah kesenjangan antara apa yang
dimiliki siswa dengan apa yang diharapkan. Contoh jika kita mengharapkan siswa dapat
melakukan sholat dengan baik dan benar, sementara mereka baru bisa takbir saja, maka
perlu dilakukan latihan untuk ruku, sujud, dan seterusnya.

         Setelah kita menganalisis kebutuhan siswa, maka kita juga perlu menganalisis karakteristik
siswanya, baik menyangkut kemampuan pengetahuan atau keterampilan yang telah dimiliki
siswa sebelumnya. Cara mengetahuinya bisa dengan tes atau dengan yang lainnya. Langkah ini
dapat disederhanakan dengan cara mengenalisa topic-topik materi ajar yang dipandang sulit
dan karenanya memerlukan bantuan media. Pada langkah ini sekaligus pula dapat ditentukan
ranah tujuan pembelajaran yang hendak dicapai, termasuk rangsangan indera mana yang
diperlukan (audio, visual, gerak atau diam).

Contoh melakukan identifikasi kebutuhan dan karakteristik siswa:

Siswa MI diharapkan sudah berprilaku hidup sehat dengan rajin menggosok gigi,
membuang sampah pada tempatnya, mandi 2 kali sehari, selalu berpakaian rapih dan
tidak jajan sembarangan;. namun dalam kenyataannya banyak perilaku teramati yang
tidak sesuai dengan harapan, sehingga dengan demikian terjadi kebutuhan bagaimana
memperbaiki perilaku siswa untuk hidup bersih. Adanya kebutuhan tersebut
seyogyanya menjadi dasar pijakan dalam membuat media pembelajaran, sebab
dengan dorongan kebutuhan inilah media dapat berfungsi dengan baik.

9
2.      Merumuskan tujuan pembelajaran (Instructional objective) dengan operasional
dan khas.

    Untuk dapat merumuskan tujuan instruksional dengan baik, ada beberapa


ketentuan yang harus diingat, yaitu: tujuan pembelajaran harus berorientasi kepada
siswa; artinya tujuan itu benar-benar harus menyatakan adanya perilaku siswa yang
dapat dilakukan atau diperoleh setelah proses belajar dilakukan

Sebuah tujuan pembelajaran hendaknya memiliki empat unsur pokok yang


dapat kita akronimkan dalam ABCD (Audience, Behavior, Condition, dan Degree).
Penjelasan dari masing-masing komponen tersebut sebagai berikut:

A= Audience adalah menyebutkan sasaran/audien yang dijadikan


sasaran pembelajaran
B= Behavior adalah menyatakan prilaku spesifik yang diharapkan
atau yang dapat dilakukan setelah pembelajaran berlangsung
C= Condition adalah menyebutkan  kondisi yang bagaimana atau
dimana sasaran dapat mendemonstrasikan kemampuannya atau
keterampilannya
D= Degree  adalah menyebutkan batasan tingkatan minimal yang
diharapkan dapat dicapai.

Contoh Rumusan Tujuan Pembelajaran:


Setelah mengikuti praktek sholat, siswa kelas 6 MI  dapat mempraktekkannya
                 (C)                                        (A)                           (B)
(sholat) dengan benar
                        (D) 
Siswa kelas VI SD   dapat menyebutkan pulau-pulau besar yang ada di
(A)                                        (B)
Indonesia dengan benar
                      (D)

10
3.      Merumuskan butir-butir materi secara terperinci yang mendukung tercapainya
tujuan

    Penyusunan rumusan butir-butir materi adalah dilihat dari sub kemampuan atau keterampilan
yang dijelaskan dalam tujuan khusus pembelajaran, sehingga materi yang disusun adalah dalam
rangka mencapai tujuan yang diharapkan dari kegiatan proses belajar mengajar tersebut. Setelah
daftar butir-butir materi dirinci maka langkah selanjutnya adalah mengurutkannya dari yang
sederhana sampai kepada tingkatan yang lebih rumit, dan dari hal-hal yang konkrit kepada yang
abstrak.

Contoh Rumusan Butir-butir Materi dari Rumusan Tujuan Pembelajaran di atas:

       Praktek Sholat

       Nama Pulau-pulau Besar yang ada di Indonesia

A. Mengembangkan Instrumen Pengukuran

Alat pengukur keberhasilan seyogyanya dikembangkan terlebih dahulu sebelum naskah


program ditulis. Dan instrumen pengukur ini harus dikembangkan sesuai dengan tujuan yang
akan dicapai dan dari materi-materi pembelajaran yang disajikan. Bentuk instrumen
pengukurnya bisa dengan tes, pengamatan, penugasan atau cheklist prilaku.

Instrumen tersebut akan digunakan oleh pengembang media, ketika melakukan tes uji
coba dari program media yang dikembangkannya. Misalkan instrumen pengukurnya tes, maka
siswa nanti akan diminta mengerjakan materi tes tersebut. Kemudian dilihat bagaimana hasilnya.
Apakah siswa menunjukkan penguasaan materi yang baik atau tidak dari efek media yang
digunakannya atau dari materi yang dipelajarinya melalui sajian media. Jika tidak maka
dimanakah letak kekurangannya. Dengan demikian, maka siswa dimintai tanggapan tentang
media tersebut, baik dari segi kemenarikan maupun efektifitas penyajiannya.

Sebagai salah satu contoh tentang instrumen pengukur keberhasilan dari media yang
dikembangkan oleh guru adalah sebagai berikut:

Rumusan Tujuan Rumusan Materi Instrumen Pengukur

11
(Tes)

Siswa dapat Nama-nama pulau Sebutkan minimal 5


menyebutkan minimal 5 Besar yang ada di nama-nama pulau besar
pulau besar yang ada di Indonesia yang ada di Indonesia
Indonesia dengan benar

Siswa kelas VI MI dapat Tata Cara Sholat  Sebutkan bacaan ketika


mempraktekkan tata cara Ruku, I’tidal dan Sujud
sholat dengan benar
 Tunjukkan gerakan ruku
dan I’tidal

Dari contoh di atas, jelaslah bahwa penyusunan instrumen ukur harus berdasar dari
rumusan tujuan dan materi pembelajaran yang akan diajarkan melalui media pembelajaran
tersebut.

 5.      Menulis Naskah Media

Naskah media adalah bentuk penyajian materi pembelajaran melalui media rancangan
yang merupakan  penjabaran dari pokok-pokok materi yang telah disusun secara baik seperti
yang telah dijelaskan di atas. Supaya materi pembelajaran itu dapat disampaikan melalui media,
maka materi tersebut perlu dituangkan dalam tulisan atau gambar yang kita sebut naskah
program media.

Naskah program media maksudnya adalah sebagai penuntun kita dalam memproduksi
media. Artinya menjadi penuntut kita dalam mengambil gambar dan merekam suara. Karena
naskah ini berisi urutan gambar dan grafis yang perlu diambil oleh kamera atau bunyi dan suara
yang harus direkam.

Namun demikian, sebelum naskah ditulis, maka terlebih dahulu disusun garis-garis besar
program media (GBPM) dan rancangan isi medianya. Bentuk dan cara menyusun rancangan isi
media dapat dilihat sebagaimana tabel berikut ini:

12
Contoh: Garis-garis ProgramMedia (GBPM)

No Topik Tujuan Umum Tujuan Khusus Pokok-pokok Keterangan


Materi
1 Pelaksanaan Siswa 1.  Siswa dpt 1.  Rukun sholat 1. Sumber: Buku
Sholat memahami mengidentifikasi Fiqih sholat
cara-cara rukun-rukun 2.  Bacaan sholat
pelaksanaan sholat 2. Instrumen:
sholat 2. Siswa dpt 3. Gerakan tubuh perlengkapan
melafalkan dalam sholat sholat
bacaan sholat
3.  Siswa dpt
mempraktekan
gerakan tubuh
dlm sholat

Tahapan dalam pembuatan atau penulisan naskah adalah berawal dari adanya ide dan
gagasan yang disesuaikan dengan tujuan pembelajaran; selanjutnya pengumpulan data dan
informasi, penulisan sinopsis dan treatment, penulisan naskah, pengkajian naskah atau revisi
naskah, revisi naskah sampai naskah siap diproduksi.

Ada beberapa macam bentuk naskah program media, namun pada prinsipnya mempunyai
maksud yang sama, yaitu sebagai penuntun dan usaha memproduksi media pembelajaran.
Naskah program media terdiri dari urutan gambar, caption atau grafis yang perlu diambil dengan
instrumen kamera dan suara atau bunyi yang diambil dengan instrumen perekam suara.
Lembaran naskah tersebut dibagi menjadi dua kolom, di sebelah kiri terdiri dari gambar, caption
atau grafis. Sedangkan di sebelah kanan berisi narasi atau percakapan yang dibaca narator atau
pelaku, dan suara lain yang diperlukan.

Petunjuk praktis untuk menulis naskah narasi:

1. Tulisan singkat, padat dan sederhana

13
2. Tulisan seperti menulis judul berita, pendek dan tepat, berirama dan mudah diingat

3. Tulisan tidak harus berupa kalimat yang lengkap

4. Pikirkan frase yang dapat melengkapi visual dan tuntun siswa kepada hal-hal yang
penting

5. Hindari istilah teknis, kecuali jika istilah itu diberi batasan atau digambarkan

6. Tulisan dalam kalimat aktif

7. Usahakan setiap kalimat tidak lebih dari 15 kata. diperkirakan dalam setiap kalimat
memakan waktu satu tayangan visual kurang dari 10 detik

8. setelah menulis narasi, baca narasi itu dengan suara keras

9. Edit dan revisi naskah narasi itu sebagaimana perlunya

Contoh Membuat Naskah Media Grafis

Media grafis (seperti gambar, poster, grafik, diagram, karikatur, komik) adalah media yang
dihasilkan dengan cara dicetak melalui teknik manual atau dibuat dengan cara menggambarkan
atau melukis, teknik printing, sablon, atau offset, sehingga media ini disebut juga sebagai printed
material atau bahan-bahan yang tercetak.

Prosedur umum dalam merancang media grafis dapat dilakukan dengan mengikuti langkah-
langkah sebagai berikut:

Pertama, mengidentifikasi program, dalam hal ini tentukanlah: Nama mata pelajaran, pokok
bahasan, dan sub pokok bahasan, tujuan pembelajaran, atau kompetensi yang diharapkan, dan
sasaran (siswa yang akan menggunajan: kelas, semester)

Kedua, mengkaji literature, dalam membuat media cetak ini guru selanjutnya menentukan isi
materi yang akan disajikan pada kedua media tersebut. perlu diketahui bahwa menentukan isi
yang akan disajikan pada media cetak dan media presentasi bukan memindahkan semua isi

14
dalam buku teks, namun perlu dikemas sedemikian rupa sehingga materi dapat divisualisasikan
lebih tepat, merangkum materi yang disampaikan, jelas dan menarik minat dan perhatian siswa

Ketiga, membuat naskah. naskah untuk media grafis berisi sketsa visual yang akan ditampilkan
berisi objek gambar, grafik, diagram, objek foto dan isi pesan visual dalam bentuk teks. naskah
untuk media presentasi berupa storyboard dengan format double kolom berisi kolom visual yang
diisi dengan semua tampilan dan bentuk visual dan kolom audio

Keempat, Kegiatan Produksi. media cetak dapat dibuat secara manual atau menggunakan
computer. cara manual berarti diperlukan keterampilan khusus untuk menggambar, melukis atau
membuat dekorasi objek grafis. bahan-bahan yang diperlukan seperti kanvas/kertas, cat air, kuas,
minyak, spon, berbagai bentuk hahan, dan lain-lain. cara kedua menggunakan computer grafis
menggunakan software aplikasi penggunaan gambar dan dicetak dengan printer warna

6.      Mengadakan Tes atau Uji Coba dan Revisi

Tes adalah kegiatan untuk menguji atau mengetahui tingkat efektifitas dan kesesuaian
media yang dirancang dengan tujuan yang diharapkan dari program tersebut. Suatu program
media yang oleh pembuatnya dianggap telah baik, tetapi bila program itu tidak menarik, atau
sukar dipahami atau tidak merangsang proses belajar bagi siswa yang ditujunya, maka program
semacam ini tentu saja tidak dikatakan baik.

Tes atau uji coba tersebut dapat dilakukan baik melalui perseorangan atau melalui
kelompok kecil atau juga melalui tes lapangan, yaitu dalam proses pembelajaran yang
sesungguhnya dengan menggunakan media yang dikembangkan. Sedangkan revisi adalah
kegiatan untuk memperbaiki hal-hal yang dianggap perlu mendapatkan perbaikan atas hasil dari
tes.

Jika semua langkah-langkah tersebut telah dilakukan dan telah dianggap tidak ada lagi
yang perlu direvisi, maka langkah selanjutnya adalah media tersebut siap untuk diproduksi. akan
tetapi bisa saja terjadi setelah dilakukan produksi ternyata setalah disebarkan atau disajikan ada
beberapa kekurangan dari aspek materi atau kualitas sajian medianya (gambar atau suara) maka
dalam kasus seperti ini dapat pula dilakukan perbaikan (revisi) terhadap aspek yang dianggap

15
kurang. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan kesempurnaan dari media yang dibuat, sehingga
para penggunanya akan mudah menerima pesan-pesan yang disampaikan melalui media tersebut.

F. Latihan
Pilihlah satu topik pembelajaran yang menggunakan media. Lakukan langkah-langkah
penyusunan (secara cermat dan bertahap) seperti telah dijelaskan di atas. Lengkapi segala
instrumen dan bahan yang diperlukan sebelum mulai mengerjakan pengembangan media.

G. DAFTAR PUSTAKA

• Heinich, R., et. al. (1996) Instructional Media and Technologies for Learning. New Jersey:
Prentice Hall, Englewood Cliffs.

• E. Dale, Audiovisual Method in Teaching, 1969, NY: Dyden Press

16

Anda mungkin juga menyukai