Asesmen/Penilaian
IKM Pada Madrasah
Pada MA/MAK
oleh: Didin Hadiat, M.Pd
Tujuan
Pembelajaran
Profil Pelajar
SIKLUS Pancasila &
Asesmen Profil Pelajar Pembelajaran
PEMBELAJARAN Rahmatal lil
Proses ‘Alamin
Proses
Asesmen Pembelajaran
Asesmen SEBAGAI Proses Asesmen UNTUK Proses Asesmen PADA AKHIR Proses
Pembelajaran Pembelajaran Pembelajaran (Assessment OF
(Assessment AS Learning) (Assessment FOR Learning) Learning)
● Asesmen untuk refleksi ● Asesmen untuk perbaikan ● Asesmen untuk evaluasi pada
proses pembelajaran proses pembelajaran akhir proses pembelajaran
● Berfungsi sebagai asesmen ● Berfungsi sebagai asesmen ● Berfungsi sebagai asesmen
formatif formatif sumatif
3. Asesmen dirancang secara adil, proporsional, valid, dan dapat dipercaya
(reliable) untuk menjelaskan kemajuan belajar, menentukan keputusan tentang
langkah dan sebagai dasar untuk menyusun program pembelajaran
selanjutnya.
• Asesmen yang berkeadilan, berarti penilaian tidak
menguntungkan atau merugikan peserta didik karena
berkebutuhan khusus serta perbedaan latar belakang agama,
suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan gender
• Asesmen memiliki validitas yang tinggi sehingga informasi
yang dihasilkan terpercaya
• Reliabel, dapat diperbandingkan hasilnya karena konsisten
• Adil dan objektif, menggunakan kriteria dan prosedur yang logis,
sistematis, dan jelas, dengan pengaruh subjektivitas penilai yang
rendah
Hasil penilaian memberikan makna yang relatif sama untuk semua mata pelajaran
(misalnya nilai 100 bermakna sama antara satu mata pelajaran dengan mata
pelajaran lainnya)
Laporankemajuan belajar mengacu pada ketercapaian kompetensi
berdasarkan hasil asesmen formatif dan sumatif
Asesmen mudah dipahami dan memberikan informasi yang utuh bagi orang tua,
asesmen juga harus menjawab kebutuhan peserta didik akan umpan balik yang
memotivasi untuk mengembangkan diri.
Asesmen mudah dilakukan oleh Guru
B-Penyusunan
Instrumen
draft C-Pelaksanaan
Penilaian
telaah revisi
final D-Pengolahan
E-Pelaporan
Bercerita Menggambar
Menulis
Subdirektorat Kurikulum dan Evaluasi, Direktorat KSKK Madrasah 25
Sosialisasi dan Bimtek IKM pada Madrasah Tahun 2023
Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama Republik Indonesia
ASESMEN DIAGNOSTIK NON-KOGNITIF
Berikan asesmen untuk semua siswa di kelas, baik yang belajar tatap muka di sekolah maupun yang belajar di
rumah
Subdirektorat Kurikulum dan Evaluasi, Direktorat KSKK Madrasah 29
Sosialisasi dan Bimtek IKM pada Madrasah Tahun 2023
Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama Republik Indonesia
ASESMEN DIAGNOSTIK KOGNITIF
Contoh kegiatan tindak lanjut
1. Lakukan pengolahan hasil asesmen
• Buat penilaian dengan kategori “Paham utuh”, “Paham sebagian”, dan “Tidak paham”
• Hitung rata-rata kelas
2. Bagi siswa menjadi tiga kelompok
• Siswa dengan nilai rata-rata kelas akan mengikuti pembelajaran dengan ATP sesuai fasenya
• Siswa dengan nilai di bawah rata-rata mengikuti pembelajaran dengan diberikan
pendampingan pada kompetensi yang belum terpenuhi
• Siswa dengan nilai di atas rata-rata mengikuti pembelajaran dengan pengayaan
3. Lakukan penilaian pembelajaran topik yang sudah diajarkan sebelum memulai topik
pembelajaran baru, untuk menyesuaikan pembelajaran sesuai dengan rata-rata kemampuan
siswa
4. Ulangi proses diagnosis ini dengan melakukan asesmen formatif (dengan bentuk dan strategi
yang variatif), sampai siswa mencapai tingkat kompetensi yang diharapkan
Formatif Sumatif
● Terpadu dengan proses pembelajaran, sehingga ● Merupakan alat ukur untuk mengetahui
asesmen formatif dan pembelajaran menjadi suatu pencapaian hasil belajar peserta didik dalam satu
kesatuan. Perencanaan asesmen formatif dibuat lingkup materi atau periode tertentu, misalnya satu
menyatu dengan perencanaan pembelajaran; lingkup materi, akhir semester, atau akhir tahun
● Melibatkan peserta didik dalam pelaksanaannya ajaran;
(misalnya melalui penilaian diri, penilaian ● Capaian hasil belajar untuk dibandingkan dengan
antarteman, dan refleksi metakognitif terhadap kriteria capaian yang telah ditetapkan
proses belajarnya); ● Digunakan pendidik atau satuan pendidikan untuk
● Memperhatikan kemajuan penguasaan dalam mengevaluasi efektivitas program pembelajaran.
berbagai ranah, meliputi sikap, pengetahuan, dan
keterampilan, sehingga dibutuhkan metode/strategi
Kedua memiliki kesamaan yaitu adanya umpan balik
pembelajaran dan teknik/instrumen.
untuk pemberian intervensi kepada peserta didik maupun
perbaikan proses pembelajaran berikutnya;
Subdirektorat Kurikulum dan Evaluasi, Direktorat KSKK Madrasah 33
Sosialisasi dan Bimtek IKM pada Madrasah Tahun 2023
Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama Republik Indonesia
Pelaksanaan Asesmen Formatif dan Sumatif
Hal yang harus diperhatikan dalam Hal yang harus diperhatikan dalam
melaksanakan Formatif melaksanakan Sumatif
● Dilakukan secara terus menerus bersamaan
Dilakukan secara terus menerus bersamaan
● ● Dilakukan untuk mengonfirmasi capaian
dengan proses pembelajaran
dengan proses pembelajaran pembelajaran peserta didik pada periode
● menggunakan berbagai teknik asesmen
● menggunakan berbagai teknik asesmen tertentu (akhir lingkup materi, semester
sesuai dengan target pada tujuan
sesuai dengan target pada tujuan atau akhir jenjang)
pembelajaran
pembelajaran ● Hasilnya akan digunakan sebagai bahan
● memberikan umpan balik baik untuk peserta
● memberikan umpan balik baik untuk peserta pengolah laporan hasil belajar
didik maupun pendidik
didik maupun pendidik ● Pemberian umpan balik tetap dilakukan
● berorientasi pada perubahan, bukan sekadar
● berorientasi pada perubahan, bukan sekadar walaupun data hasil pengukuran capaian
memenuhi kuantitas nilai yang termuat dalam
memenuhi kuantitas nilai yang termuat dalam telah didapat
rapor
rapor ● Menggunakan berbagai teknik asesmen
● bersifat informatif
● bersifat informatif
Contoh salah satu tujuan pembelajaran mata pelajaran Bahasa Indonesia Fase
C: “peserta didik mampu menulis laporan hasil pengamatan dan wawancara”
Kriteria:
Laporan peserta didik menunjukkan kemampuannya
menulis teks eksplanasi, hasil pengamatan, dan
pengalaman secara jelas. Laporan menjelaskan hubungan
kausalitas yang logis disertai dengan argumen yang logis
sehingga dapat meyakinkan pembaca.
2. Menggunakan rubrik
2. Menggunakan rubrik
3. Menggunakan interval
1 Pendidik telah melaksanakan asesmen untuk salah satu tujuan pembelajaran Asesmen sumatif dilaksanakan
secara periodik setiap selesai satu
mata pelajaran IPAS Fase C:
atau lebih tujuan pembelajaran.
Menyelidiki ragam sumber energi yang dapat dimanfaatkan di lingkungan
sekitar Hasil asesmen perlu diolah menjadi
rubrik penilaiannya dapat dibuat sebagai berikut: capaian dari tujuan pembelajaran
setiap peserta didik. Pendidik dapat
Bukti Tujuan Perlu Bimbingan Cukup Baik Sangat Baik
Pembelajaran (0-60) (61-70) (71-80) (81-100)
menggunakan data kualitatif
sebagai hasil asesmen tujuan
1. Mampu Belum mampu Menguraikan Menguraikan Menguraikan pembelajaran peserta didik.
menguraikan menguraikan 1 contoh 2 contoh lebih dari
manfaat manfaat manfaat manfaat 2 contoh Namun, dapat juga menggunakan
sumber energi sumber energi sumber energi sumber energi manfaat data kuantitatif dan
sumber energi mendeskripsikannya secara
kualitatif. Pendidik diberi
2. Mampu Memerlukan Melakukan Melakukan Mampu keleluasaan untuk mengolah data
melakukan bimbingan prosedur prosedur mengarahkan kuantitatif, baik secara rerata
pengamatan dalam pengamatan pengamatan teman yang maupun proporsional.
sesuai melakukan secara mandiri, secara mandiri lain dalam
prosedur prosedur namun masih dengan tepat melakukan
pengamatan ditemukan prosedur
1 atau 2 kali pengamatan
kesalahan
Berdasarkan hasil asesmen TES untuk indikator 1 dan UNJUK KERJA untuk indikator 2 yang telah
dilaksanakan pendidik, untuk pengolahan hasil asesmen tujuan pembelajaran dapat disajikan seperti dalam
tabel berikut ini
Amar Baik Cukup Mampu menguraikan 2 contoh manfaat sumber energi dan dapat 72
(75) (69) melakukan prosedur pengamatan secara mandiri meskipun masih
ditemukan 1 atau 2 kali kesalahan
Badu Perlu Cukup Belum mampu menguraikan manfaat sumber energi tetapi dapat 59*
Bimbingan (63) melakukan prosedur pengamatan secara mandiri meskipun masih
(55) ditemukan 1 atau 2 kali kesalahan
Candra Sangat Baik Baik Mampu menguraikan lebih dari 2 contoh manfaat sumber energi 87,5
(95) (80) serta dapat melakukan prosedur pengamatan secara mandiri
dengan tepat
Dalam penyusunan
deskripsi capaian
kompetensi, pendidik harus
mengidentifikasi capaian
kompetensi tertinggi dan
terendah. Untuk melihat
capaian kompetensi
tertinggi ditandai dengan
warna hijau dan capaian
kompetensi terendah
ditandai dengan warna
merah
Dalam penyusunan
deskripsi capaian
kompetensi, pendidik
harus mengidentifikasi
capaian kompetensi
tertinggi dan terendah.
Untuk melihat capaian
kompetensi tertinggi
ditandai dengan warna
hijau dan capaian
kompetensi terendah
ditandai dengan warna
merah
Opsi 2 : Deskripsi
Berdasarkan ATP 2
Subdirektorat Kurikulum dan Evaluasi, Direktorat KSKK Madrasah 49
Sosialisasi dan Bimtek IKM pada Madrasah Tahun 2023
Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama Republik Indonesia
Penyusunan Deskripsi berdasarkan Capaian Pembelajaran
Pelaporan hasil penilaian (asesmen) dituangkan dalam bentuk laporan kemajuan belajar.
Laporan hasil belajar merupakan dokumen yang disusun berdasarkan pengolahan hasil
Penilaian.
1 Rapor
2 Portofolio
3 Diskusi/Konferensi
4 Pameran Karya
1 Rapor
Sebagaimana diuraikan pada prinsip asesme, laporan hasil belajar
hendaknya bersifat sederhana dan informatif. Dapat memberikan
informasi yang bermanfaat tentang karakter dan kompetensi yang
dicapai, serta strategi tindak lanjut bagi pendidik, satuan pendidikan dan
orang tua untuk mendukung capaian pembelajaran.
2 Portofolio
3 Diskusi/Konferensi
4 Pameran Karya
Pada MI, MTs, MA, MAK, atau sederajat, Dalam Kurikulum Merdeka penggunaan fase dalam Capaian
kenaikan kelas mempertimbangkan Pembelajaran adalah salah satu alasan mengapa peserta didik dapat
pencapaian peserta didik pada semua mata
pelajaran dan ekstrakurikuler serta prestasi
terus naik kelas bersama teman-teman sebayanya meskipun ia dinilai
lain selama 1 (satu) tahun pelajaran belum sepenuhnya mencapai kompetensi yang ditetapkan dalam
Capaian Pembelajaran di fase sebelumnya atau tujuan pembelajaran
a. Laporan kemajuan belajar yang
mencerminkan pencapaian peserta didik yang ditargetkan untuk dicapai pada kelas tersebut.
pada semua mata pelajaran
b. Laporan pencapaian projek penguatan
profil pelajar Pancasila Pembelajaran dilaksanakan menggunakan prinsip mastery learning yang sangat
c. Portofolio sesuai dengan pembelajaran berdiferensiasi atau pembelajaran sesuai tahap
d. Paspor keterampilan (skill passport) dan capaian (teaching at the right level).
rekognisi pembelajaran lampau pada
Setiap peserta didik mempelajari tujuan pembelajaran yang sama dalam setiap
peserta didik jenjang SMK pertemuan, namun bagi peserta didik yang tidak dapat mencapai kriteria
e. Prestasi akademik dan non-akademik ketercapaian tujuan pembelajaran perlu ditindaklanjuti dengan memberikan
f. Ekstrakurikuler perlakukan khusus agar dapat mencapainya. Dengan kata lain, tindakan untuk
g. Penghargaan peserta didik peserta didik yang berisiko tidak seharusnya menunggu hingga tahun ajaran,
h. Tingkat kehadiran tetapi perlu segera diberikan.
Perlu diperhatikan
Dalam proses penentuan peserta didik tidak naik kelas, perlu dilakukan
musyawarah dan pertimbangan yang matang sehingga opsi tidak naik
kelas menjadi pilihan paling akhir apabila seluruh pertimbangan dan
perlakuan telah dilaksanakan.
Peserta didik mempunyai Dapat dipertimbangkan dengan mengetahui alasan ketidakhadiran. Jika peserta didik
masalah presensi/ tidak hadir karena kondisi keluarga (siswa yang membantu orang tua bekerja karena
ketidakhadiran yang banyak alasan ekonomi) atau masalah kesehatan peserta didik, maka dapat dipertimbangkan
naik dengan catatan khusus. Jika alasan ketidakhadiran karena “malas”, meskipun
(Banyaknya jumlah
kecil kemungkinan untuk naik kelas; peserta didik tetap dapat dipertimbangkan naik
ketidakhadiran disepakati oleh
dengan catatan di rapor bagian sikap yang perlu ditindaklanjuti di kelas berikutnya.
satuan pendidikan) Misalnya, permasalahan ketidakhadiran harus diselesaikan dalam jangka waktu satu
tahun dengan cara konseling atau behavior treatment lain. Khusus permasalahan
ketidakhadiran, wali kelas harus dapat mendeteksi permasalahan ini sedini mungkin,
sehingga tidak terjadi penumpukan jumlah ketidakhadiran dari peserta didik di akhir
semester.
Terima Kasih