Pengelolaan Pembelajaran
(CP, TP, ATP dan Modul Ajar)
Kognitif
Bahasa 9
POIN
Sosial Emosional
Kegiatan Bermain
ANAK SIAP
Interaksi dengan lingkungan, termasuk SEKOLAH
pendidik dan orang tua
Tujuan
Pembelajaran
Dimensi Profil
Pelajar
SIKLUS Pancasila &
Asesmen Nilai-Nilai Pembelajaran
PEMBELAJARAN Profil Pelajar
Proses Rahmatan lil
Proses
Asesmen ‘Alamin
Pembelajaran
Raudhatul Athfal
Pada kelas yang terdapat PDBK, pendidik merancang pembelajaran yang akomodatif, baik
dari sisi materi, metode, media/alat, durasi waktu, dan pengelolaan lingkungan belajar
Subdirektorat Kurikulum dan Evaluasi, Direktorat KSKK Madrasah
Sosialisasi dan Bimtek IKM pada Madrasah Tahun 2023
Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama Republik Indonesia
Apa yang harus dilakukan guru dalam
merancang pembelajaran?
Pemerintah hanya menetapkan tujuan akhir per fase (CP) dan waktu tempuhnya (fase). Satuan pendidikan memiliki keleluasaan untuk
menentukan strategi dan cara atau jalur untuk mencapainya. Agar bisa menentukan strategi yang sesuai, kita perlu tau titik awal
keberangkatan para peserta didik.
Pemerintah menetapkan Capaian Pembelajaran (CP) sebagai kompetensi yang ditargetkan. Namun demikian, CP tidak cukup konkret untuk
memandu kegiatan pembelajaran sehari-hari.
CP perlu diurai menjadi tujuan-tujuan pembelajaran yang lebih operasional dan konkret, yang dicapai satu persatu oleh peserta didik hingga
mereka mencapai akhir fase
Merupakan rangkaian tujuan pembelajaran yang tersusun secara sistematis dan logis
menurut urutan dari awal hingga akhir fase.
Tujuan pembelajaran yang dikembangkan perlu dicapai peserta didik dalam satu atau lebih jam pelajaran, hingga
akhirnya pada penghujung Fase mereka dapat mencapai CP. Oleh karena itu, untuk CP dalam satu fase, pendidik
perlu mengembangkan beberapa tujuan pembelajaran.
Pendidik dan satuan pendidikan dapat menggunakan berbagai strategi untuk menyusun tujuan pembelajaran dan alur
tujuan pembelajaran. Harus dipastikan tujuan pembelajaran dan alur tujuan pembelajaran yang dipetakan memenuhi
kriteria berikut ini:
Menggambarkan urutan pengembangan
Kompetensi kompetensi yang harus dikuasai secara utuh
dalam satu fase.
kemampuan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang dapat didemonstrasikan oleh peserta Kriteria
Tujuan ATP menggambarkan cakupan dan tahapan
didik yang menunjukkan telah berhasil mencapai tujuan Alur Tujuan
Pembelajaran pembelajaran yang linear dari awal hingga akhir
pembelajaran. Pembelajaran fase.
(TP) (ATP)
terdiri atas: Lingkup materi ATP menggambarkan cakupan dan tahapan
pembelajaran yang menggambarkan tahapan
ilmu pengetahuan inti atau konsep utama yang perlu
perkembangan kompetensi dalam satu fase
dipahami di akhir satu unit pembelajaran
Subdirektorat Kurikulum dan Evaluasi, Direktorat KSKK Madrasah
Sosialisasi dan Bimtek IKM pada Madrasah Tahun 2023
Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama Republik Indonesia
Teknik Perumusan Tujuan Pembelajaran
Pendidik yang merancang alur tujuan pembelajarannya sendiri, tujuan-tujuan pembelajaran yang telah dikembangkan dalam tahap sebelumnya akan
disusun sebagai satu alur (sequence) yang berurutan secara sistematis, dan logis awal hingga akhir fase.
Dalam menyusun alur tujuan pembelajaran, pendidik dapat mengacu pada berbagai cara yang diuraikan pada tabel di bawah ini:
Pengurutan dari Metode pengurutan dari konten yang konkret dan berwujud ke konten yang lebih abstrak dan simbolis. Contoh : memulai pengajaran
yang Konkret ke yang dengan menjelaskan tentang benda geometris (konkret) terlebih dahulu sebelum mengajarkan aturan teori objek geometris tersebut
(abstrak).
Abstrak
Pengurutan Deduktif Metode pengurutan dari konten bersifat umum ke konten yang spesifik. Contoh : mengajarkan konsep database terlebih dahulu sebelum
mengajarkan tentang tipe database, seperti hierarki atau relasional.
Pengurutan dari Metode pengurutan dari konten paling mudah ke konten paling sulit. Contoh: mengajarkan cara mengeja kata-kata pendek dalam kelas
Mudah ke yang lebih bahasa sebelum mengajarkan kata yang lebih panjang.
Sulit
Pengurutan Hierarki Metode ini dilaksanakan dengan mengajarkan keterampilan komponen konten yang lebih mudah terlebih dahulu sebelum mengajarkan
keterampilan yang lebih kompleks. Contoh : siswa perlu belajar tentang penjumlahan sebelum mereka dapat memahami konsep perkalian.
Pengurutan Metode ini dilaksanakan dengan mengajarkan tahap pertama dari sebuah prosedur, kemudian membantu siswa untuk menyelesaikan
Prosedural tahapan selanjutnya. Contoh : dalam mengajarkan cara menggunakan t-test dalam sebuah pertanyaan penelitian, ada beberapa tahap
prosedur yang harus dilalui, seperti menulis hipotesis, menentukan tipe tes yang akan digunakan, memeriksa asumsi, dan menjalankan tes
dalam sebuah perangkat lunak statistik.
Scaffolding Metode pengurutan yang meningkatkan standar performa sekaligus mengurangi bantuan secara bertahap. Contoh : dalam mengajarkan
berenang, guru perlu menunjukkan cara mengapung, dan ketika siswa mencobanya, guru hanya butuh membantu. Setelah ini, bantuan yang
diberikan akan berkurang secara bertahap. Pada akhirnya, siswa dapat berenang sendiri.
(Creating Learning Materials for Open and Distance Learning, 2005; Doolittle, 2001; Morrison, Ross, & Kemp, 2007; Reigeluth & Keller, 2009)
KI dan KD LEBUR JADI APA?
CP…
CP DIANALISIS JADI APA?
TP…
TP TP DISUSUN LALU JADI ATP,
DARI ATP JADI MODUL AJAR
HOREEE…..
1 Tujuan Pembelajaran
2 Langkah-Langkah pembelajaran
3 Media Pembelajaran
4 Asesmen Pembelajaran
Raudhatul Athfal
Subdirektorat Kurikulum dan Evaluasi, Direktorat KSKK Madrasah
Sosialisasi dan Bimtek IKM pada Madrasah Tahun 2023
Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama Republik Indonesia
Pilihan Dokumen Perencanaan
Komponen minimum dalam Komponen minimum dalam
Pembelajaran
rencana pelaksanaan pembelajaran modul ajar
Dokumen Perencanaan pembelajaran
dapat berupa: ● Tujuan pembelajaran (salah satu ● Tujuan pembelajaran (salah satu dari
dari tujuan dalam alur tujuan tujuan dalam alur tujuan
Rencana Pelaksanaan pembelajaran)
1 pembelajaran)
Pembelajaran ● Langkah-langkah atau kegiatan
● Langkah-langkah atau kegiatan
pembelajaran. Biasanya untuk satu
2 Modul Ajar
pembelajaran. Biasanya untuk satu tujuan pembelajaran yang dicapai
atau lebih pertemuan. dalam satu atau lebih pertemuan.
● Asesmen pembelajaran: Rencana ● Rencana asesmen untuk di awal
asesmen untuk di awal pembelajaran beserta instrumen dan
Apabila pendidik menggunakan
pembelajaran dan rencana cara penilaiannya
modul ajar, maka ia tidak perlu
asesmen di akhir pembelajaran ● Rencana asesmen di akhir
membuat RPP karena
pembelajaran untuk mengecek
komponen-komponen dalam untuk mengecek ketercapaian
ketercapaian tujuan pembelajaran
modul ajar meliputi tujuan pembelajaran
beserta instrumen dan cara
komponen-komponen dalam
penilaiannya
RPP.
● Media pembelajaran yang digunakan,
termasuk misalnya bahan bacaan yang
digunakan, lembar kegiatan, video,
atau tautan situs web yang perlu
dipelajari peserta didik
Informasi Umum
Komponen Inti
1. Nama Instansi Asesmen
2. Nama penulis/Guru
1. Tujuan Pembelajaran
3. Fase/Kelompok Usia 1. Rencana Asesmen Awal
2. Langkah-Langkah
4. Tahun Ajaran 2. Rencana asesmen di
Pembelajaran:
5. Semester/Minggu Ke- akhir pembelajaran
- Pembukaan
6. Estimasi Waktu:
- Kegiatan Inti
7. Topik/Sub Topik
- Penutupan
8. Elemen CP
Komponen Inti
Identitas diri Asesmen
1. Tujuan Pembelajaran
1. Kelompok Usia 1. Rencana Asesmen Awal
2. Langkah-Langkah
2. Topik Rencana asesmen di
Pembelajaran:
3. Semester/Minggu Ke- akhir pembelajaran
- Pembukaan
4. Hari/Tanggal
- Kegiatan Inti
- Penutupan
sikurma.kemenag.go.id
kurikulum.kemdikbud.go.id
Terima Kasih