audiotranparansi “
Dosen pengampu : Ahmad Tohir, M.Pd
Disusun oleh :
Kelompok 3
2020
i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. KESIMPULAN .....................................................................................................................10
B. SARAN ..................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas makalah kelompok yang berjudul:
ini tepat pada waktu yang telah ditentukan dan dapat dikerjakan dengan baik.
Kami berharap semoga makalah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi pembaca.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh sebab itu,
saya mengharapkan kritik dan saran semua pihak yang bersifat membangun.
Kelompok
i
BAB I
PENDAHULUAN
Teknologi telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari semua aspek
kehidupan manusia. Hampir dalam semua kegiatan, manusia memanfaatkan
teknologi yang canggih. Penciptaan teknologi, sesuai dengan esensinya
dilakukan untuk memudahkan kegiatan manusia. Teknologi khususnya teknologi
informasi membantu dalam proses belajar.
Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri setiap
orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi
antara seseorang dengan lingkungannya. Oleh karena itu, belajar dapat terjadi
kapan saja dan dimana saja. Salah satu pertanda bahwa seseorang itu adalah
belajar adanya perubahan tingkah laku pada diri orang itu yang mungkin
disebabkan terjadinya perubahan pada tingkat pengetahuan, keterampilan, atau
sikapnya.
Apabila proses belajar tersebut diselenggarakan secara formal di sekolah,
hal ini dimaksudkan untuk mengarahkan perubahan pada diri siswa secara
terencana, baik dalam aspek pengetahuan, keterampilan, maupun sikap. Interaksi
yang terjadi selama proses belajar tersebut dipengaruhi oleh lingkungannya,
antara lain terdiri atas murid, guru, petugas perpustakaan, kepala sekolah, bahan
atau materi pelajaran (buku, modul, selebaran, majalah, rekaman video atau
audio, dan yang sejenisnya), dan berbagai sumber belajar dan fasilitas
(proyektor, overhead, perekam pita audio dan video, radio, televisi, komputer,
perpustakaan, laboratorium, pusat sumber belajar, dan lain-lain.
Menurut Sadjati (2012:1.7), ada dua jenis bahan ajar, pertama adalah jenis
bahan ajar cetak seperti modul, handout, dan lembar kerja siswa (LKS).
Selanjutnya Sadjati mengelompokkan bahan ajar non-cetak di antaranya adalah
realia (salah satu jenis medium yang digunakan sebagai alat untuk penyampaian
informasi dan pengetahuan yang berupa benda atau objek yang sebenarnya atau
benda asli), bahan ajar yang dikembangkan dari barang sederhana, bahan ajar
1
diam dan display, video, audio dan overhead transparencies (OHT).
B. Rumusan Masalah
1. Apa Arti dan Peran Bahan Ajar Non – Cetak ?
2. Apa Kelebihan dan Kekurangan Bahan Ajar Non-Cetak ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui arti dan peran bahan ajar non-cetak
2. Untuk mengetahui Kelebihan dan Kekurangan Bahan Ajar Non-Cetak
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
5. Menggunakan bahan ajar yang bersifat mandiri (self learning materials)
disimpan di komputer sehingga dapat diakses oleh guru dan siswa kapan saja
dan dan dimana saja bila yang bersangkutan memerlukannya.
6. Memanfaatkan pertukaran data (Information sharing) yang secara interaktif
dapat dilihat setiap saaat di komputer.
Kekurangan bahan ajar non-cetak secara umum adalah :
1. Membutuhkan alat yang lengkap untuk menggunakannya.
2. Membutuhkan biaya yang relatif mahal untuk pengadaaan alat bahan ajar non-
cetak.
3. Penggunanya harus mempunyai skill yang sesuai dengan bahan ajar yang
digunakan.
4. Adanya virus yang akan membuat file hilang.
4
dengan cara memvisualkannya dalam lembaran transparansi dan memperjelas
ringkasan materi meskipun diikuti oleh banyak orang.
5
secara tumpuk akan lebih tepat jika digunakan untuk mrnjelaskan tentang proses
atau prosedur dan data ertentu yang menggambarkan adanya proses perkembangan
atau tahapan. Transparansi buka tutup akan lebih tepat jika digunakan untuk
menayangkan konsep yang mengandung perbedaan konsep didalamnya.
7
d) Tempat menunjukkan transparan yang telah disiapkan.
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bahan ajar non-cetak merupakan bahan-bahan yang digunakan oleh
pendidik/guru/instruktur dalam proses pembelajaran di kelas yang dituangkan
dalam teknologi non-cetak.
Bahan ajar non-cetak diklasifikasikan dalam beberapa macam diantaranya bahan
non-cetak audio (suara), bahan ajar non-cetak transpransi (Overhead
Transparancy ) dan bahan ajar non cetak audiotransparansi (audio-visual
diproyeksikan). Jenis bahan ajar audio yaitu piringan hitam, compact disc (CD),
open reel, dan kaset audio. Kemudian jenis bahan ajar transparansi yaitu slide
powerpoint. Dan jenis bahan ajar audiotransparansi yaitu film bergerak, televisi
dan video,slide, opaque, OHP.
Dalam pemanfaatan bahan ajar non-cetak perlu diperhatikan unsur-unsurnya yaitu
tujuan, sasaran, uraian materi, sistematika sajian, petunjuk belajar, dan evaluasi,
sehingga proses pembelajaranpun efektif dan efesien.
Pengembangan bahan ajar non-cetak harus diimbangi dengan perkembangan
teknologi dan informasi, hal ini bertjuan agar pendidik/guru/instruktur mampu
mengakomodasi seluruh upaya penyampaian materi pembelajaran pada berbagai
kondisi tertentu.
B. Saran
Untuk menanggulangi kekurangan dari bahan ajar non-cetak yaitu guru harus
menyediakan fasilitas yang lengkap untuk menunjang bahan ajar non-cetak, guru
harus mempunyai skill yang sesuai dengan bahan ajar yang digunakan. Skill
tersebut bisa guru peroleh dari membaca buku mengenai bahan ajar non-cetak,
belajar dari guru senior, atau kursus, guru juga harus memiliki anti virus di
komputernya, menduplikasi file, dan mengupload di internet sebagai antisipasi
apabila file yang memuat bahan ajar non-cetak hilang karena terkena virus, dan
sekolah harus mengalokasikan dana untuk pembelian alat bahan ajar non-cetak.
1
0
1
1
1
2
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, Azhar. (2011). Media Pembelajaran. Cetakan ke 14. Jakarta: PT. Rajagrafindo
Persada.
Prabowo, Agung. (2011). OHP. di akses pada http://agung
030492.blogspot.com/2011/06/media-audio.html Tanggal 24 Agustus 2019.
Pribadi, A Benny. (2017). Media & Teknologi dalam Pembelajaran. Jakarta: Kencana.
Putra, Tarmizi Pratama. (2019). Modul 5 KB 3 Pengembangan Bahan Ajar. di akses
pada https://www.scribd.com/document/385421145/Tarmizi-P-Tugas-Modul-5-KB-3-
Pengembangan-Bahan-Ajar. Tanggal 24 Agustus 2019.
Rahayu, Ucu dan Mestika Sekarwinahyu. (2009). Kajian Terhadap Kualitas Bahan Ajar
Non Cetak Program S1 Pendidikan Biologi dalam Pembelajaran Interaktif SPJJ. Jurnal
Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh. Jurnal Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh, Volume
10, Nomor 1, Maret 2009, 38-50
Sukitman, Tri, (2014). Bahan Ajar Non-Cetak. di akses pada http://bahanajarnon-
cetakanisfadhilah.blogspot.com/2014/06/bahan-ajar-non-cetak.html. Tanggal 24 Agustus
2019.
13
14
i
1
7
18