Anda di halaman 1dari 22

PENGERTIAN DAN JENIS MEDIA PEMBELAJARAN BIOLOGI

MAKALAH

Ditulis untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengembangan Media


Pembelajaran Biologi Yang Dibina Oleh Ibu Dr. Endang Suarsini, M.S

Disusun oleh :

Kelompok 1 Offering B Tahun 2016

1. Adie Lian Amaliyah 160341606066

2. Dhita Ayu R 160341606018

3. Lingga Mofa 160341606034

4. Puguh Setiawan 160341606033

5. Rike Dwi Wahyuna 160341606067

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS MATEMATIKA DAN PENGETAHUAN ALAM

JURUSAN BIOLOGI

PRODI S1 PENDIDIKAN BIOLOGI

Januari 2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala Rahmat,
sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam
bentuk maupun isinya yang mungkin sangat sederhana. Makalah ini
berisikan tentang “Pengertian dan jenis media pembelajaran biologi”.
Terima kasih kami ucapkan kepada Dr. Endang Suarsini, M.S selaku dosen
pembina mata kuliah pengembangan media pembelajaran biologi. Semoga
makalah ini dapat dijadikan sebagai acuan dan juga sumber belajar
mengajar di dalam perkuliahan.
Penulis mengakui makalah ini masih banyak kekurangan karena
pengalaman yang penulis miliki sangat kurang. Oleh karena itu penulis
harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang
bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Malang, 24 januari 2018

Tim Penyusun
DAFTAR ISI

halaman

KATA PENGANTAR …………………………….…….………………..ii

DAFTAR ISI …………………………….…….………………..iii

DAFTAR GAMBAR …………………………….…….………………..iv

ABSTRAK …………………………….…….………………..v

ABSTRACT …………………………….…….………………..vi

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang …………………………….…….………………..1


1.2 Rumusan Masalah …………………………….…….………………..1
1.3 Tujuan Penulisan …………………………….…….………………..2
1.4 Manfaat …………………………….…….………………..3
BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian media pembelajaran ........................................................ 4


2.2 Jenis media pembelaran beserta kelemahan dan kelebihannya..........5

BAB III PENUTUP

3.1 Simpulan.............…………………………….…….………………..23
3.2 Saran...................…………………………….…….………………..23

DAFTAR RUJUKAN…………………………………….…….……………....24
ABSTRAK

Amaliyah Adie Lian,. Ayu Dhita,.Mofa Lingga,. Setiawan,Puguh.,Dwi Wahyuni


Rike. 2018. Pengertian dan jenis media pembelajaran biologi. Makalah
pengembangan media pembelajaran biologi, Offering B S1 Pendidikan
Biologi Universitas Negeri Malang.Dosen Pembina Mata Kuliah: Ibu Dr.
Endang Suarsini, M.S

Pada proses kegiatan belajar mengajar dapat menggunakan media


yangmerupakan perantara yang digunakan untuk menyampaikan pesan serta
sebagaifasilitas untuk menunjang pembelajaran.Media pembelajaran
selalu terdiri atas 2 unsur penting yaitu perangkat keras (hardware)
dan perangkat lunak( software). Berdasarkan banyak pengelompokan
terkait media pembelajaran, salah satunya berdasarkan teknologi jenis
media terdiri dari media visual, audio, dan audio visual dimana
masing- masing jenis memilki kelebihan dan kelaman. Tujuan dilakukan
penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui pengertian dan pendapat
para tokoh tentang media pembelajaran dan mengetahui pengelompokkan
atau jenis media pembelajaran, beserta kelemahan dan kelebihannya.

Kata kunci : Media dan teknologi

ABSTRACT

Amaliyah Adie Lian ,. Ayu Dhita ,. Mofa Lingga ,. Setiawan, Puguh.,


Dwi Wahyuni Rike. 2018. Understanding and types of biology
learning medius. Paper development of biology learning medius,
Offering B S1 Biology Education State University of Malang.
Supervisor: Dr. Endang Suarsini, M.S

In the process of teaching and learning activities can use


media which is an intermediary used to convey messages as well as
facilities to support learning. Learning media always consists of 2
important elements of hardware (hardware) and software (software).
Based on many classifications related to learning media, one of them
based on media type technology consist of visual media, audio, and
audio visual where each type have advantages and safety. The purpose
of this paper is to find out the understanding and opinion of the
characters about the learning media and know the grouping or type of
learning media, along with its weaknesses and advantages.

Keywords: Media and technology


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Di era modern ini sistem pembelajaran semakin canggih oleh karena itu guru harus
selalu mengikuti zaman agar proses pembelajaran sesuai dengan kondisi yang terjadi.
Kecenderungan pembelajaran yang membosankan sering terjadi di dunia pendidikaan.
Hal tersebut terjadi karena cara penyampaian dari guru terlalu monoton sehingga murid
merasa bosan. Usaha membuat pembelajaran lebih konkrit menggunakan cara alternatif
salah satunya adalah media pembelajaran. Media pembelajaran merupakan salah satu
komponen pembelajaran yang mempunyai peranan penting dalam Kegiatan Belajar
Mengajar. Pemanfaatan media seharusnya merupakan bagian yang harus mendapat
perhatian guru / fasilitator dalam setiap kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu guru /
fasilitator perlu mempelajari bagaimana menetapkan media pembelajaran agar dapat
mengefektifkan pencapaian tujuan pembelajaran dalam proses belajar mengajar.
Pada kenyataannya media pembelajaran masih sering terabaikan dengan berbagai
alasan, antara lain: terbatasnya waktu untuk membuat persiapan mengajar, sulit mencari
media yang tepat, tidak tersedianya biaya, dan lain-lain. Hal ini sebenarnya tidak perlu
terjadi jika setiap guru / fasilitator telah mempunyai pengetahuan dan ketrampila yang
baik sehinga dari skillnya dapat menciptakan suatu media pembelajaran yang sangat
bermanfaat bagi siswa karena dapat meningkatkan daya tangkap siswa terhadap materi
yang disampaikan.
Oleh karena itu dalam makalah ini akan dibahas tentang pengertian tentang media
pembelajaran dan jenisnya yang diharapkan dapat memperbaiki serta menunjang proses
kegiatan belajar mengajar.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dalam pembuatan makalah ini adalah:
1. Bagaimana pengertian dan pendapat para tokoh tentang media pembelajaran?
2. Bagaimana pengelompokkan atau jenis media pembelajaran, beserta kelemahan
dan kelebihannya?

1.3 Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah

1. Untuk mengetahui pengertian dan pendapat para tokoh tentang media


pembelajaran
2. Untuk mengetahui pengelompokkan atau jenis media pembelajaran, beserta
kelemahan dan kelebihannya.

1.4 Manfaat

Manfaat dari pembuatan makalah ini adalah

1. Untuk mengetahui pengertian dan pendapat para tokoh tentang media


pembelajaran
2. Untuk mengetahui pengelompokkan atau jenis media pembelajaran, beserta
kelemahan dan kelebihannya.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian dan pendapat beberapa tokoh tentang media pembelajaran

Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medium dan medius,
yang secara harfiah berarti tengah , perantara, dan pengantar. Dengan
kata lain media ini merupakan perantara yang digunakan untuk
menyampaikan pesan serta sebagai fasilitas yang dipakai untuk
menunjang proses belajar mengajar.

Terdapat banyak tokoh dan organisasi yang memberikan batasan


tentang pengertian media pembelajaran. Beberapa diantaranya yang
mengemukakan bahwa media adalah sebagai berikut:

1. Teknologi pembawa pesan yang dimanfaatkan untuk keperluan


pembelajaran, jadi media adalah perluasan dari guru (Schram,
1977)
2. Sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun audio visual,
termasuk teknologi perangkat kerasnya. (NEA, 1969)
3. Alat untuk memberikan perangsang bagi siswa supaya terjadi
proses belajar. (Briggs, 1970)
4. Segala bentuk dan saluran yang dipergunakan untuk proses
penyaluran pesan. (AECT, 1977)
5. Berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat
merangsang siswa untuk belajar. (Gagne, 1970)
6. Sebagai alat sarana komunikasi , yakni terdapat hubungan antara
media dengan pesan dan metode. (Amir, 1986)

Dari beberapa pendapat di atas dapat diketahui bahwa media


pembelajaran merupakan wadah dari pesan, dimana materi yang ingin
disampaikan adalah pesannya dan tujuan yang ingin dicapai adalah
proses pembelajaran.
Selanjutnya penggunaan media secara kreatif akan memperbesar
kemungkinan bagi siswa untuk belajar lebih banyak , memahami apa yang
dipelajarinya secara baik, dan meningkatkan penampilan dalam melakukan
ketrampilan sesuai dengan yang menjadi tujuan pembelajaran. Media
pembelajaran selalu terdiri atas 2 unsur penting yaitu unsur peralatan
atau perangkat keras (hardware) dan unsur pesan atau perangkat lunak(
software). Dengan demikian media pembelajaran memerlukan peralatan
atau sarana untuk menyampaikan pesan. Namun yang terpenting bukanlah
peralatan, melainkan pesan atau informasi belajar yang dibawakan oleh
media tersebut.

2.2 Jenis Media Pembelajaran

Media pembelajaran banyak sekali jenis dan macamnya. Beberapa media yang
paling akrab dan hampir semua sekolah memanfaatkan adalah media cetak (buku) dan
papan tulis. Selain itu, banyak juga sekolah yang telah memanfaatkan jenis media lain
seperti gambar, model, overhead projektor (OHP) dan obyek obyek nyata. Sedangkan
media lain seperti kaset audio, video, VCD, slide (film bingkai), serta program
pembelajaran komputer masih jarang digunakan meskipun sebenarnya sudah tidak asing
lagi bagi sebagian besar guru. Meskipun demikian, sebagai seorang guru alangkah
baiknya Anda mengenal beberapa jenis media pembelajaran tersebut. Hal ini
dimaksudkan agar mendorong kita untuk mengadakan dan memanfaatkan media
tersebut dalam kegiatan pembelajaran di kelas.

Gambar 2.

Gambar 1: Macam Media Pembelajaran


Sumber: Hujair, Sanaky. 2009. Media Pembelajaran. Yogyakarta: Safiria Insania Press.
Gambar 2: Bagan Macam Media Pembelajaran
Sumber: Hujair, Sanaky. 2009. Media Pembelajaran. Yogyakarta: Safiria Insania Press.
Ada berbagai cara dan sudut pandang untuk menggolongkan jenis media. Rudy
Bretz (1971) yang dikutip Sadiman, dkk (1996: 20), mengidentifikasi jenis jenis media
berdasarkan tiga unsur pokok yaitu: suara, visual dan gerak. Berdasarkan tiga unsur
tersebut, Bretz mengklasifikasikan media ke dalam delapan kelompok, yaitu:
1) media audio,
2) media cetak,
3) media visual diam,
4) media visual gerak,
5) media audio semi gerak,
6) media semi gerak,
7) media audio visual diam,
8) media audio visual gerak.
Sebagian ahli lain mengelompokkan media berdasarkan pada tingkat teknologi
yang digunakan, mulai dari media dengan teknologi rendah hingga yang menggunakan
teknologi tinggi. Jika media digolongkan atas dasar tingkat teknologi yang digunakan,
maka penggolongan media sangat dipengaruhi oleh perkembangan teknologi. Media
tertentu akan dapat mengalami perubahan dalam penggolongannya. Misalnya, pada
tahun 1950-an, media televisi dikategorikan media paling tinggi. Tetapi kemudian pada
tahun 1970-an kategori tersebut bergeser dengan hadirnya media komputer. Pada masa
tersebut, komputer digolongkan pada media dengan teknologi yang paling tinggi.
Beberapa pengelompokkan media dapat dilihat sampai saat ini belum ada suatu
pengelompokkan media yang mencakup segala aspek, khususnya untuk keperluan
pembelajaran. Pengelompokkan yang ada, dilakukan atas bermacam-macam
kepentingan. Masih ada pengelompokkan yang dibuat oleh ahli lain, namun apapun
dasar yang digunakan dalam pengelompokan itu, tujuannya sama yaitu agar orang lebih
mudah mempelajarinya.
Sebagai seorang guru, perlu mengikuti perkembangan teknologi khususnya yang
berkaitan dengan media pembelajaran. Sehingga paling tidak kita dapat lebih
mengenalnya. Beberapa jenis media tentu pernah digunakan, beberapa jenis yang lain
mungkin juga sudah dikenal meskipun belum pernah menggunakannya dalam
pembelajaran. Jenis media yang akan digunakan, sangat tergantung pada kebutuhan dan
kondisi yang ada di lapangan.

1. MEDIA VISUAL
Setiap jenis media, mempunyai karakteristik (kekhasan) tertentu, yang berbeda
beda satu sama lain. Masing-masing media tentu memiliki kelebihan dan kelemahan.
Tidak semua jenis media yang disebutkan di atas akan dibahas di sini. Untuk
mempermudah pembahasan karena pertimbangan praktis, maka jenis media yang akan
dibahas di sini hanya dipilih beberapa media yang biasa digunakan dalam pembelajaran.
a. Media yang tidak diproyeksikan
Pengertian media pandang yang tidak diproyeksikan ialah bahwa media yang
digunakan itu tidak membutuhkan suatu alat bantu lain (misalnya suatu proyektor)
untuk melihatnya. Media seperti ini sangat banyak, mudah diperoleh, dan mudah
digunakan secara luas dikelas bila dibanding dengan media pandang yang lain. Media
seperti ini sangat umum dan banyak terdapat dalam lingkungan kehidupan kita,
sehingga para pendidik/guru kadang-kadang cenderung tidak memperhitungkan
kehadiran media ini dalam proses pembelajaran. Padahal media ini selain mudah
diperoleh, juga tidak membutuhkan peralatan yang rumit, tidak membutuhkan adanya
aliran listrik, dan tidak membutuhkan tenaga khusus untuk melayaninya. Media seperti
ini dapat digunakan dimana-mana, misalnya daerah-daerah yang belum terjangkau
listrik dan sarana/prasarana komunikasi yang lancar (John D Latuheru, 1988: 41).
Kelompok media ini sering disebut sebagai media pameran (displayed media).
Jenis media yang tidak diproyeksikan antara lain: realia, model, dan grafis. Ketiga jenis
media ini dapat dikategorikan sebagai media sederhana yang penyajiannya tidak
memerlukan tenaga listrik. Walaupun demikian media ini sangat penting bagi siswa
karena mampu menciptakan kegiatan pembelajaran menjadi lebih hidup dan lebih
menarik yaitu:
 Media realia
Media realia adalah benda nyata yang digunakan sebagai bahan atau sumber
belajar. Pemanfaatan media realia tidak harus dihadirkan secara nyata dalam ruang
kelas, melainkan dapat juga dengan cara mengajak siswa melihat langsung
(observasi) benda nyata tersebut ke lokasinya. Realia dapat digunakan dalam
kegiatan belajar dalam bentuk sebagaimana adanya, tidak perlu dimodifikasi, tidak
ada pengubahan kecuali dipindahkan dari kondisi lingkungan aslinya.
Ciri media realia yang asli adalah benda yang masih dalam keadaan utuh,
dapat dioperasikan, hidup, dalam ukuran yang sebenarnya, dan dapat dikenali
sebagai wujud aslinya. Media realia sangat bermanfaat terutama bagi siswa yang
tidak memiliki pengalaman terhadap benda tertentu. Misalnya untuk mempelajari
binatang langka, siswa diajak melihat badak yang ada di kebun binatang. Selain
observasi dalam kondisi aslinya, penggunaan media realia juga dapat dimodifikasi.
Modifikasi media realia berupa: potongan benda (cutaways), benda contoh
(specimen), dan pameran (exhibid). Cara potongan (cutaways) adalah benda
sebenarnya tidak digunakan secara utuh atau menyeluruh, tetapi hanya diambil
sebagian saja yang dianggap penting dan dapat mewakili aslinya. Misalnya
binatang langka hanya diambil bagian kepalanya saja. Benda contoh (specimen)
adalah benda asli tanpa dikurangi sedikitpun yang dipakai sebagai contoh untuk
mewakili karakter dari sebuah benda dalam jenis atau kelompok tertentu. Misalnya
beberapa ekor ikan hias dari jenis tertentu, yang dimasukkan dalam sebuah toples
berisi air untuk diamati di dalam kelas. Pameran (exhibit) menampilkan benda
benda tertentu yang dirancang seolah olah berada dalam lingkungan atau situasi
aslinya. Misalnya senjata senjata kuno yang masih asli ditata dan dipajang seolah-
olah mengambarkan situasi perang pada jaman dulu.
 Media grafis
Tergolong jenis media visual yang menyalurkan pesan lewat simbol-simbol
visual. Grafis juga berfungsi untuk menarik perhatian, memperjelas sajian
pelajaran, dan mengilustrasikan suatu fakta atau konsep yang mudah terlupakan
jika hanya dijelaskan melalui penjelasan verbal saja. Banyak konsep yang justru
lebih mudah dijelaskan melalui gambar daripada menggunakan kata-kata verbal.
Ingat ungkapan "Satu gambar berbicara seribu kata". Semua media grafis, baik itu
berupa gambar, sketsa bagan, grafik atau media visual yang lain harus dibuat
dengan memperhatikan prinsip-prinsip umum. Sebagai salah satu media visual,
grafis harus diusahakan memenuhi ketentuan ketentuan agar menghasilkan visual
yang komunikatif. Untuk lebih mudah diingat, ketentuan tersebut dinyatakan dalam
akronim "VISUALS" (singkatan dari Visible, Interesting, Simple, Useful, Accurate,
Ligitimate, dan Structured). Secara singkat prinsip umum pembuatan visual itu
dapat dijelaskan sebagai berikut. Visible berarti mudah dilihat oleh seluruh sasaran
didik yang akan memanfaatkan media yang kita buat. Interesting artinya menarik,
tidak monoton dan tidak membosankan. Simple artinya sederhana, singkat, dan
tidak berlebihan. Useful maksudnya adalah visual yang ditampilkan harus dipilih
yang benar-benar bermanfaat bagi sasaran didik. Jangan menayangkan tulisan
terlalu banyak yang sebenarnya kurang penting. Accurate artinya isi materi harus
benar dan tepat sasaran. Jika pesan yang dikemas dalam media visual salah, maka
dampak buruknya akan sulit terhapus dari ingatan siswa. Legitimate adalah visual
yang ditampilkan harus sesuatu yang sah dan masuk akal. Visual yang tidak logis
atau tidak lazim akan dianggap janggal oleh anak. Structured maksudnya visual
harus terstruktur atau tersusun dengan baik, sistematis, dan runtut sehingga mudah
dipahami pesannya. Media grafis banyak jenisnya, misalnya: gambar/foto, sketsa,
bagan, diagram, grafik, poster, kartun dan sebagainya. Gambar/foto adalah media
yang paling umum dipakai dalam pembelajaran. Gambar/foto sifatnya universal,
mudah dimengerti, dan tidak terikat oleh keterbatasan bahasa. Sketsa adalah
gambar yang sederhana atau draft kasar yang melukiskan bagian bagian pokoknya
tanpa detail. Selain dapat menarik perhatian siswa, sketsa dapat menghindarkan
verbalisme dan memperjelas pesan. Diagram/skema merupakan suatu gambar
sederhana yang menggunakan garis-garis dan simbol-simbol. Diagram
menggambarkan struktur dari obyek tertentu secara garis besar, diagram
menunjukkan hubungan yang ada antara komponennya atau sifat-sifat proses yang
ada disana. Isi diagram pada umumnya berupa petunjuk untuk memahami
komponen dan mekanisme kerja peralatan tertentu. Misalnya kalau kita membeli
peralatan elektronik, biasanya disertai sebuah diagram mengenai komponen alat
tersebut, fungsi, dan cara pengoperasian. Jika digunakan dalam pembelajaran,
diagram bisa menyederhanakan sesuatu yang kompleks sehingga dapat membantu
memperjelas penyajian guru. Grafik merupakan gambar sederhana yang
menggunakan garis, titik, simbol verbal atau bentuk tertentu yang menggambarkan
data kuantitatif. Grafik digunakan untuk menjelaskan perkembangan atau
perbandingan suatu obyek yang saling berhubungan. Grafik biasanya disusun
berdasarkan prinsip matematika dan menggunakan data komparatif. Ada beberapa
bentuk grafik, antara lain: grafik garis, grafik batang, grafik lingkaran, dan grafik
gambar.

Gambar 3: Contoh media grafis berupa gambar


Sumber: http://rere-rezarindani.blogspot.co.id/2011/12/media-pembelajaran-
transport-elektron.html

b. Media yang diproyeksikan


1. Transparansi OHP
Berbeda dengan media-media visual terdahulu yang tidak memerlukan alat
penyaji, transparansi OHP visualnya diproyeksikan ke layar menggunakan proyektor.
Media ini terdiri dari dua perangkat, yaitu perangkat lunak (software) dan perangkat
keras (hardware). Perangkat lunaknya berupa transparansi yang disebut OHT (overhead
transparancy), sedangkan perangkat lunaknya adalah OHP (overhead projector).
Diantara beraneka macam media yang telah kita bicarakan, media transparansi agaknya
merupakan media yang cukup populer penggunaannya di sekolah. Hampir semua
sekolah telah memiliki peralatan OHP, namun pemanfaatannya belum maksimal.
Dibandingkan dengan media pembelajaran modern lainnya (slide, film, video), OHP
merupakan "alat bantu mengajar tatap muka sejati". Anggapan ini bisa dimaklumi,
sebab untuk menggunakan OHP tata letak ruang kelas tetap seperti biasa, guru dapat
bertatap muka dengan siswa (tanpa harus membelakangi siswa). Selain itu, dengan
ruang kelas yang tidak perlu gelap, aktivitas siswa dapat berlangsung seperti biasa,
dapat saling melihat dan tetap dapat sambil mencatat. Keadaan seperti ini membuat
aktivitas belajar tidak terganggu.
Perangkat media transparansi terdiri dari perangkat keras (OHP) dan perangkat
lunak (OHT). Untuk mengenal lebih jauh, masing-masing perangkat dijelaskan secara
singkat sebagai berikut. (1) Overhead proyektor (OHP). Dalam kelompok peralatan
proyeksi, OHP merupakan peralatan yang paling sederhana. Peralatan OHP hanya
menggunakan sistem optik (lensa-lensa) dan elektronik (kipas pendingin dan lampu
proyektor). Ada beberapa model atau bentuk OHP, tetapi pada dasarnya memiliki
prinsip kerja yang sama. Perbedaannya adalah beberapa fasilitas tambahan dan
variasinya. Bentuk OHP yang biasa dipakai di sekolah pada umumnya terdiri atas
lampu, reflektor dan kipas pendingin ditempatkan dalam kotak bagian bawah. Hal ini
menyebabkan bentuk dan ukurannya menjadi besar, sehingga mengurangi
kepraktisannya. (2) Overhead transparancy (OHT) sering disebut transparancy film
atau transparansi. Terbuat dari bahan plastik tembus cahaya sehingga visual dapat
diproyeksikan. Lembaran plastik biasanya berukuran 26,5 x 21 cm. Ada beberapa
kualitas plastik yang bisa digunakan, mulai dari yang mahal dan bermerk khusus hingga
yang paling murah, bahkan bisa saja menggunakan plastik seperti yang dipakai untuk
taplak meja. Di atas transparansi itu, guru bisa menyiapkan tulisan jauh sebelum
penyajian atau bisa langsung menulis sambil mengajar.

Gambar 4: OHP
Sumber: https://www.audiovision.in/video/desktop-projectors/sony/sony-vpl-
dx220/vvpldx220
2. Film Bingkai/slide
Film bingkai/slide adalah suatu film transparan yang umumnya berukuran 35
mm. Dalam satu paket program film bingkai berisi beberapa bingkai film yang terpisah
satu sama lain. Sebagai suatu program, maka durasi (lama putar) film bingkai sangat
bervariasi, tergantung jumlah bingkai filmnya. Waktu yang diperlukan untuk
menayangkan setiap bingkai juga bervariasi. Film bingkai ada juga yang dilengkapi
dengan paralatan audio, sehingga selain gambar, juga bisa menyajikan suara. Film
bingkai yang dilengkapi dengan audio dinamakan film bingkai suara atau slide suara.
Dalam beberapa hal, manfaat film bingkai ini sebenarnya hampir sama dengan
transparansi OHP, hanya saja kualitas visual yang dihasilkan jauh lebih bagus.
Gambar 5: Film bingkai sebagai contoh media pembelajaran berupa media visual
Sumber: http://triesmedia12.blogspot.co.id/2012/06/jenis-media-yang-dapat-disiapkan-
dan.html

Kelebihan dan Kekurangan Media Visual


Menurut Arsyad (2007), menjelaskan bahwa media visual memiliki kelebihan dan
kekurangan sebagai berikut.
1. Kelebihan media visual :
 Umumnya murah harganya
 Mudah didapat
 Mudah digunakan
 Dapat memperjelas suatu masalah
 Lebih realistis
 Repeatable, dapat dibaca berkali-kali dengan menyimpannya atau mengelipingnya.
 Analisa lebih tajam, dapat membuat orang benar-benar mengerti isi berita dengan
analisa yang lebih mendalam dan dapat membuat orang berfikir lebih spesifik
tentang isi tulisan.
 Pembelajaran yang menggunakan media visual akan lebih menarik, efektif, dan
efisien
 Proses pembelajarannya akan lebih menyenangkan dan tidak menjenuhkan, karena
disertai dengan kombinasi gambar yang menarik.
 Dapat membantu mengatasi keterbatasan pengamatan
 Dapat mengatasi keterbatasan ruang dan waktu
2. Kekurangan media visual antara lain :
 Ukuran gambar sering kali kurang tepat dalam pengajaran kelompok besar
 Memerlukan ketersediaan sumber dan keterampilan, dan kejelian guru dapat
memanfaatkannya
 Lambat dan kurang praktis
 Tidak adanya audio, media visual hanya berbentuk tulisan tentu tidak dapat
didengar, sehingga
 kurang mendetail materi yang disampaikan.
 Visual yang terbatas, media ini hanya dapat memberikan visual berupa gambar
yang mewakili isi
 berita.
 Bahan visual dipandang sebagai “alat bantu” semata bagi guru dalam melakukan
kegiatan
 mengajarnya sehingga keterpaduan antara bahan pelajaran dan alat bantu tersebut
diabaikan.
2. MEDIA AUDIO
Media audio yang dibahas di sini khusus kaset audio karena media inilah yang
paling sering digunakan di sekolah. Program kaset audio termasuk media yang sudah
memasyarakat hingga ke pelosok pedesaan. Program audio sangat cocok untuk
menyajikan materi pelajaran yang bersifat auditif, seperti pelajaran bahasa asing dan
seni suara. Program audio mampu menciptakan suasana yang imajinatif dan
membangkitkan sentuhan emosional bagi siswa. Dalam pelajaran sejarah misalnya, kita
tidak mungkin memperoleh suara asli patih Gajahmada. Melalui program audio, secara
imajinatif kita bisa menghadirkan suara tokoh Gajahmada yang gagah berani dan
patriotik. Program ini bisa digunakan sebagai media untuk menyampaikan pesan-pesan
efektif kepada siswa sehingga memberikan kesan mendalam di siswa.
Menurut Arsyad (2007), media audio memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan
dalam pembelajaran, yaitu:
Keuntungan dan Kelemahan Media Audio
a. Keuntungan media audio :
 Dapat menggantikan guru dengan lebih baik, misalnya menghadirkan ahli dalam
bidang tertentu melalui media ini
 Pelajaran lewat radio bisa lebih baik dari segi ilmiah atau metodis, berhubungan
dengan waktu efektif belajar
 Dapat menyajikan laporan seketika
 Dapat mengatasi ruang dan waktu
 Harganya relatif murah dan mudah dijangkau
b. Kelemahan media audio :
 Sulit menemukan lokasi pesan dengan menggunakan media rekaman
 Kecepatan trek bermacam macam yang disajikan rekaman
 Memerlukan suatu pemusatan pada suatu pengalaman yang tetap dan tertentu
 Memerlukan bantuan dari media visual.
 Hanya bisa optimal digunakan oleh orang yang sudah memiliki pemikiran abstrak.

Gambar 6: Macam Media Pembelajaran berupa Audio (Gramaphone-radio-CD)


Sumber: https://www.slideshare.net/NiitaSaraswati/media-audio-dan-media-visual
3. MEDIA AUDIO VISUAL
a. Media Video
Media video merupakan salah satu jenis media audio visual. Jenis media audio visual
lain misalnya film, tetapi yang akan dibicarakan di sini hanyalah media video, karena
media inilah yang sudah banyak dikembangkan untuk keperluan pembelajaran.
Sebagian besar fungsi film sudah bisa digantikan oleh media video.
Pesan yang dapat disajikan melalui video dapat bersifat fakta (obyek, kejadian, atau
informasi nyata), dapat pula bersifat fiktif. Pada mata pelajaran yang banyak
mempelajari keterampilan motorik, media video sangat diperlukan. Dengan
kemampuanya untuk menyajikan gerakan lambat (slow motion), maka media ini akan
memudahkan siswa mempelajari prosedur gerakan tertentu secara lebih rinci dan jelas.

Gambar 7: Contoh media audio-visual berupa video


Sumber: https://sites.google.com/site/yomaquinaasyifatul/artikel/media-pembelajaran
b. Media Komputer
Teknologi berbasis komputer merupakan cara-cara memproduksi dan menyampaikan
bahan belajar dengan menggunakan perangkat yang bersumber pada mikroprosesor
Seels & Richey (2000) yang dikutip Bambang Warsita (2008: 33). Pada dasarnya
teknologi berbasis komputer menampilkan informasi kepada peserta didik melalui
tayangan di layar monitor. Berbagai aplikasi komputer untuk pembelajaran biasanya
disebut Computer Based Instructional (CBI) Computer Assisted Intructional (CIA),
atau Computer Managed Intructional (CMI), Intructional Aplication of Computer
(IAC), Instruction Assisted Learning (IAL). Dalam bahasa Indonesia diartikan sebagai
pembelajaran berbantu komputer. Bambang Warsita (2008: 34) teknologi komputer
berupa perangkat keras (hardware) maupun perangkat luank (software) biasanya
memiliki karakteristik sebagai berikut: 1) Dapat digunakan secara acak, disamping
secara linier, 2) Dapat digunakan dengan peserta dengan keinginan peserta didik di
samping menurut cara seperti yang dirancang oleh pengembangnya, 3) Gagasan-
gagasan biasanya diungkapkan secara abstrak dengan mengunakan kata, simbol,
maupun grafis, 4) Prinsip-prinsip ilmu kognitif diterapkan selama pengembangan, dan
5) Belajar dapat berpusat pada peserta didik dengan tingkat interaktivitas tinggi.
Teknologi komputer dapat digunakan sebagai media yang memungkinkan seseorang
belajar secara mandiri dalam memahami suatu konsep. Hal ini dimungkinkan karena
teknologi komputer mempunyai kemampuan untuk : (a) menyiapkan dan memanipulasi
data alfanumerik; (b) menampilkan beberapa operasi dengan cara yang tepat; dan (c)
mengkombinasikan tulisan, warna, gerak (animasi), suara dan video, serta memuat
suatu “kepintaran” yang sanggup menyajikan proses interaktif.

Gambar 8: contoh media audio-visual berupa computer


Sumber: https://www.computershopper.com/desktops/reviews/averatec-all-in-one-pc-
18.4-inch
Kelebihan Media Audio-Visual
Menurut Sri (2014) beberapa kelebihan media audio-visual dalam proses pembelajaran
yaitu sebagai berikut:
 Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis (dalam bentuk
kata-kata, tertulis atau lisan belaka)
 Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera, seperti:
a) Objek yang terlalu besar digantikan dengan realitas, gambar, filmbingkai, film
atau model
b) Obyek yang kecil dibantu dengan proyektor micro, film bingkai, film atau
gambar
c) Gerak yang terlalu lambat atau terlalu cepat dapat dibantu dengan tame lapse
atau high speed photografi
d) Kejadian atau peristiwa yang terjadi masa lalu bisa ditampilkan lagi lewat
rekaman film,video, film bingkai, foto maupun secara verbal
e) Obyek yang terlalu kompleks (mesin-mesin) dapat disajikan dengan model,
diagram, dll
f) Konsep yang terlalu luas (gunung ber api, gempa bumi, iklim dll) dapat di
visualkan dalam bentuk film,film bingkai, gambar,dll.
 Media audio visual bisa berperan dalam pembelajaran tutorial.

Kelemahan Media Audio-Visual


Pengajaran audio-visual juga mempunyai beberapa kelemahan yang sama
dengan pengajaran visual (Sri, 2014), yaitu :
 Terlalu menekankan pentingnya materi ketimbang proses pengembangannya dan
tetap memandang
 materi audio-visual sebagai alat Bantu guru dalam mengajar.
 Terlalu menekankan pada penguasaan materi dari pada proses pengembangannya
dan tetap
 memandang materi audio visual sebagai alat Bantu guru dalam proses pembelajaran.
Media yang
 beoriantsi pada guru sebernarnya
 Media audio-visual cenderung menggunakan model komunikasi satu arah.
 Media audio-visual tidak dapat digunakan dimana saja dan kapan saja, karena
dalam penerapannya media audio visual cenderung tetap ditempat.

BAB III
PENUTUP

Kesimpulan:
1. Media pembelajaran merupakan wadah dari pesan, dimana materi yang ingin
disampaikan adalah pesannya dan tujuan yang ingin dicapai adalah proses
pembelajaran. Dengan kata lain media ini merupakan perantara yang
digunakan untuk menyampaikan pesan serta sebagai fasilitas yang dipakai
untuk menunjang proses belajar mengajar.
2. Media pembelajaran memiliki beberapa jenis yang berbeda dengan kelebihan dan
kekurangan masing-masing pada setiap jenisnya sehingga penggunaan jenis media
pembelajaran tersebut dapat didasarkan pada tujuan penggunaannya.
Daftar Pustaka

Achsin, Amir. 1986. Media Pendidikan Dalam Krgiatan Belajar Mengajar. IKIP
Ujung Pandang Press. Ujung Pandang
AECT. 1977. Selecting Media for Learning. Association for Education
Communication and Technology. Washington DC.
Arsyad, Azhar. 2007. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grofindo Persada
A.S, Sadiman. dkk. (1996). Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan
Pemanfaatannya. Jakarta: PT.Raya Grafindo Persada.
Bambang Warsita. (2008). Teknologi Pembelajaran, Landasan dan Aplikasinya.
Jakarta: Rineka Cipta.
Bretz, Rudy. 1971. A Taxonomy of Communication Media. Education Technology
Publication, Englewood. Cliffs, N.J.
Gagne, Robert M and Leslie J Briggs.1970.Principles of InstructionalDesign.Harcourt
Brace Jovanivich College Publisher.San Diego
http://rere-rezarindani.blogspot.co.id/2011/12/media-pembelajaran-transport-
elektron.html. Online. Diakses pada tanggal 25 Januari 2018 pada pukul 14.24 WIB.
https://sites.google.com/site/yomaquinaasyifatul/artikel/media-pembelajaran. Online.
Diakses pada tanggal 25 Januari 2018 pada pukul 14.24 WIB.
http://triesmedia12.blogspot.co.id/2012/06/jenis-media-yang-dapat-disiapkan-dan.html.
Online. Diakses pada tanggal 25 Januari 2018 pada pukul 14.24 WIB.
https://www.audiovision.in/video/desktop-projectors/sony/sony-vpl-dx220/vvpldx220.
Online. Diakses pada tanggal 25 Januari 2018 pada pukul 14.24 WIB.
https://www.computershopper.com/desktops/reviews/averatec-all-in-one-pc-18.4-inch.
Online. Diakses pada tanggal 25 Januari 2018 pada pukul 14.24 WIB.
https://www.slideshare.net/NiitaSaraswati/media-audio-dan-media-visual.Online.
Diakses pada tanggal 25 Januari 2018 pada pukul 14.24 WIB.
Hujair, Sanaky. 2009. Media Pembelajaran. Yogyakarta: Safiria Insania Press.
John D. Latuheru. (1988). Media Pembelajaran Dalam Proses Belajar-Mengajar Masa
Kini. Jakarta: Depdikbud
NEA . 1769.Media and College Teaching. Washington, D.C.
Schramm, Wilbur. 1997. Big Media, Little media, Tools and Tecnologies
For Instruction. London: Sage Publication
Seel dan Richey. 1994. Instructional Technology. AECT. Washington, DC
Sri, Anitah. 2014. Strategi Pembelajaran di SD.Tangerang Selatan : Universitas
Terbuka.

Anda mungkin juga menyukai