LITERATUR REVIEW
BIOLOGICAL NURTURING BABY LED FEEDING
Oleh :
Anis Khairunnisa
Ary Andreanto
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masa nifas merupakan masa kritis baik bagi ibu maupun banyinya. Badan Kesehatan
Dunia (WHO) menyatakan bahwa persalinan dengan bedah caesar adalah sekitar 10–15%
dari semua proses persalinan di negara berkembang. Bahkan, prosentase melahirkan sectio
caesarea di rumah sakit swasta pada tahun 2004 rata-rata 20 % dan persalinan normal 80%.
Sementara, menurut laporan kedokteran terbaru di tahun 2005 naik lagi menjadi 26,3% dan
Tindakan operasi sectio caesarea untuk menurunkan nyeri post sectio caesarea
dibutuhkan kombinasi farmakologi untuk mengontrol nyeri dengan non farmakologi agar
sensasi nyeri dapat berkurang serta masa pemulihan tidak memanjang. Metode non
Salah satu terapi non farmakologi untuk mengurangi nyeri post SC adalah menyusui
dengan Posisi biologic nurturing baby led feeding. Posisi ini direkomendasikan bagi ibu
nifas post SC karena lebih dirasakan rileks sehingga menyebabkan nyeri luka jahitan lebih
minimal (Cholson, 2008). Caranya yaitu, ibu mengambil posisi rebahan sambil bersandar,
dengan sudut kemiringan antara 15-64%. Kemudian bayi diletakkan di atas dada, dan
dibiarkan melekat dengan sendirinya. Pada cara ini, ibu tidak banyak mengintervensi posisi
2
bayi, kedua tangan ibu bebas, memegang bayi sekedar untuk menjaganya agar tidak
terguling.
membantu bayi untuk bergerak mencapai payudara. Dalam posisi ini juga gravitasi yang
biasanya menghambat bayi mencapai payudara karena berat kepalanya, malah akan
membantu bayi untuk memasukkan aerola jauh ke dalam mulutnya. Posisi biologic
nurturing baby led feeding ini juga membantu para ibu menyusui merasakan badan yang
lebih relaks, ketegangan di kepala, leher dan pundak sangat jauh berbeda dibanding dengan
duduk tegak. Nyeri pada luka jahitan baik luka episiotomi ataupun luka operasi caesar
dirasakan lebih minimal. Hal ini juga mendukung proses lepasnya hormon oksitosin karena
ibu lebih rileks dan tenang, sehingga berdampak ke banyak hal seperti mempercepat proses
3
C. Tujuan
Untuk mengetahui apakah ada pengaruh Biological Nurturing Baby Led Feeding
terhadap penurunan intensitas nyeri post SC pada Ibu Post Sectio Caesarea di RSUD A. W.
Sjahranie Samarinda.
D. Manfaat
Hasil telaah jurnal dapat digunakan sebagai bahan masukan dalam rangka
meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit terutama untuk menurunkan tingkat nyeri pada
Ibu Post Sectio Caesarea di RSUD A. W. Sjahranie Samarinda.
2. Institusi Pendidikan
Untuk bahan masukan dalam proses belajar mengajar mengenai pentingnya pengaruh
pengaruh Biological Nurturing Baby Led Feeding terhadap penurunan intensitas nyeri
post SC pada pasien yang di rawat di Ruang Mawar RSUD A. W. Sjahranie Samarinda.
3. Manfaat Teoritis
4
BAB II
TELAAH JURNAL
A. DESKRIPSI JURNAL :
JUDUL JURNAL 1
Apakah ada pengaruh Biological Nurturing Baby Led Feeding terhadap penurunan
intensitas nyeri post SC pada Ibu Post Sectio Caesarea.
Intensitas nyeri pada ibu post SC harus diperhatikan karena nantinya jika tidak
tertangani makan akan menggangu masa pemulihan ibu, yang nantinya jika masa
pemulihan memanjang akan mengganggu ibu dalam merawat bayi
Berdasarkan masalah penelitian, apa tujuan dan hipotesis yang ditetapkan oleh
5
peneliti ?
Inti dari penelitian ini adalah untuk menstabilkan atau bahkan mengurangi Intensitas
nyeri dengan menggunakan terapi nonfarmakologi Biological Nurturing Baby Led
Feeding
Jika ternyata pada data dasar (base line) terdapat perbedaan karakteristik/variable
perancu pada kedua kelompok, apakah peneliti melakukan pengendalian pada uji
statistic dengan stratifikasi atau uji multivariate?
6
control . Hal ini menunjukkan upaya peneliti meningkatkan validitas informasi.
Bagaimana metode sampling yang digunakan untuk memilih sampel dari populasi
target?
Concecutif sampling
7
Perawat selaku peneliti
ANALISIS DATA
Uji Statistik apa yang digunakan untuk menguji hipotesis atau menganalisis data?
Intention to treat adalah menganalisis semua sampel yang megikuti penelitian, baik yang
drop out, loss follow up atau berhenti sebelum penelitian selesai. Sampel yang drop out
dianggap hasil intervensi yang gagal.
On treatment analysis hanya menganalisis sampel yang mengikuti penelitian sampai
selesai saja, sedangkan sampel drop out diannggap tidak mengikuti penelitian dan tidak
diikutkan dalam analisis.
Program atau software statistic apa yang digunakan peneliti untuk menganalisis data?
Analisa Stastistik dilakukan dengan menggunakan SPSS dengan uji wilcoxon untuk
melihat penurunan intensitas nyeri
HASIL PENELITIAN
Bagaimana alur (flow) penelitian yang menggambarkan responden yang mengikuti
penelitian sampai selesai, drop out dan loss follow up?
Responden yang telah bersedia menjadi sampel dalam penelitian akan dijelaskan
mengenai penelitian setelah responden setuju untuk ikut dalam penilitian kemudian
peneliti akan melakukan implementasi sesuai dengan intervensi yang telah ditetapkan,
selanjutnya selama penelitian dilakukan monitoring untuk melihat hasil sebelum dan
sesudah intervensi diberikan
Bagaimana karakteristik responden dan baseline data? Semua pasien PPO derajat 2
dengan kriteria:
Tidak dijelaskan dalam jurnal penelitian
Pada penelitian eksperiment apakah variable perancu (counfounding variable) dalam
data base line tersebar seimbang pada setiap kelompok? Jika tidak seimbang apa
dilakukan peneliti untuk membuat penelitian bebas dari pengaruh variable perancu?
8
Apa hasil utama dari penelitian? Jika peneliti melakukan uji hipotesis, apakah
hipotesis penelitian terbukti atau tidak terbukti (bermakna atau tidak secara statistic )?
Apakah hasil penelitian juga bermakna secara klinis?
DISKUSI
Bagaimana interpretasi peneliti terhadap hasil penelitian? Apakah peneliti membuat
interpretasi yang rasional dan ilmiah tentang hal-hal yang ditemukan dalam
penelitian berdasarkan teori terkini? Catatan: meskipun hasil penelitian tidak sesuai
dengan hipotesis, namun suatu penelitian tetap berkualitas jika peneliti mampu
menjelaskan rasional secara ilmiah mengapa hipotesisnya tidak terbukti.
9
Bagaimana nilai kepentingan (importancy) hasil penelitian?
Apakah mungkin penelitian ini direplikasi pada setting pratik klinik lainnya?
10
11