Asuhan Keperawatan pada pasien post partum dengan masalah keperawatan menyusui
tidak efektif di Ruang Melati RSUD Dr. Harjono Ponorogo tahun 2022.
2. ISI JURNAL
Tujuan isi jurnal ini adalah untuk mengetahui asuhan keperawatan pada masalah
menyusui tidak efektif. upaya ini bertujuan agar mendekatkan batin ibu dan bayi serta
memperepat proses pemulihan pasca persalinan dan bayi mendapatkan energi dan nutrisi
lebih adekuat.
Dimana menurut Sulistyawati (2009), pemberian ASI membuat ibu untuk mencurahkan
kasih sayangnya dan untuk membuat rahim berkontraksi lebih cepat dan memperlambat
perdarahan (hisapan pada puting susu merangsang dikeluarkannya hormon oksitosin
alami yang akan membantu kontraksi rahim). Bagi bayi kolostrum, susu jolong atau susu
pertama mengandung antibiotik yang kuat untuk mencegah terjadinya infeksi.
METODE
Pada isi jurnal peneliti menggunakan metode pemecahan masalah (problem solving)
Dengan pendekatan proses keperawatan. Penelitian Dengan jenis studi kasus mencakup
pengkajian satu unit penelitian secara intensif menggunakan teknik penulisan deskriptif
penting untuk mengetahui variabel yang berhubungan dengan masalah atau penelitian
dimana peneliti dapat mengeksplorasi masalah mengenai asuhan keperawatan pada
pasien post partum dengan masalah keperawatan menyusui tidak efektif di ruang Melati
RSUD Dr Harjono Ponorogo peneliti menggunakan 5 Tahap proses keperawatan yang
terdiri dari pengkajian diagnosis keperawatan intervensi, implementasi evaluasi pada
pasien post partum dengan masalah keperawatan menyusui tidak efektif. Tindakan
dilakukan selama 3 x 24 jam dimulai pada tanggal 11 Juni 2022 , 12 Juni 2022 dan 14
Juni 2022.
HASIL
Pengkajian
Peneliti melakukan pengkajian pada pasien Ny. P usia 37 tahun post sectio
caesarea (SC) dengan masalah kelahiran PLR (Plasenta Letak Rendah). Tindakan operasi
dilakukan pada tanggal 10 Juni 2022 jam 10.20 WIB dengan hasil Lab jam 11:45 WIB di
dapati HB 12,1 g/dl, HT 36,1 %. Peneliti melakukan pengkajian pada tanggal 11 Juni
2022 jam 9:00 dengan hasil :
a. Pasien tampak lemas, muka pasien tampak pucat, konjungtiva anemis, mukosa
bibir lembab, CRT > 2, terdapat pengeluaran pervaginam lochea rubra sekitar 300
CC dan ada gumpalan darah.
c. Terdapat luka bekas operasi tertutup kassa, bentuk horizontal, kulit sekitar luka
kering, tidak ada perdarahan, bising usus 12 x/menit, kontraksi uterus teraba
keras, nyeri tekan sekitar pembedahan.
PEMBAHASAN
Diagnosa
Dari data pasien tersebut, Menurut buku standar diagnosis keperawatan Indonesia
(SDKI, 2018), Bahwa Nyonya teh terjadi gangguan pada masalah menyusui tidak efektif
berhubungan dengan ketidakefektifan suplai ASI yang ditandai dengan kelelahan
maternal dan ASI tidak menetes/memancar. Sehingga peneliti mendiagnosa keperawatan
yang muncul adalah menyusui tidak efektif, hal tersebut dilihat dari tanda dan gejala
yang muncul pada pasien yaitu tampak lemas akibat kelelahan maternal, payudara terasa
lembek, kolostrum pada payudara kiri baru keluar setetes dan pada payudara kanan
belum keluar bayi yang dirawat di ruang perinatologi.
Intervensi
Implementasi
b. Implementasi kedua, dilakukan pada tanggal 12 Juni 2022 pada jam 8.30 WIB
didapatkan data subjektif kain mengatakan sudah makan hanya setengah porsi
didapatkan data objektif klien tanpa sedikit segar dari pada kemarin. Klien sudah
diperbolehkan untuk pulang sehingga untuk evaluasi masalah keperawatan
menyusui tidak efektif teratasi sebagian sehingga peneliti melakukan implementasi
lanjutan ke rumah klien.
c. Implementasi ketiga, dilakukan pada tanggal 14 Juni 2022 jam 11 WIB kunjungan
di rumah untuk memberikan teknik pijat oksitosin yang bertujuan untuk membuat
klien merasa rileks dan juga dapat memperlancar produksi ASI.
Evaluasi
Hasil dari evaluasi yang diharapkan dari tindakan yang telah dilakukan selama 3 x
24 jam diharapkan yaitu perlekatan bayi pada payudara ibu meningkat tetesan/pancaran
ASI meningkat, suplai ASI adekuat meningkat, kelelahan maternal menurun, bayi rewel
menurun, dan hisapan pada bayi membaik. Sehingga masalah keperawatan yang
diberikan pada Ny. P teratasi.
3. KELEBIHAN JURNAL
Tindakan yang di berikan kepada pasien dengan teknik pijat oksitosin dan
perawatan payudara (breast care) membuat pasien menyusui menjadi efektif sehingga
ibu terhindar dari masalah masalah laktasi seperti; puting susu lecet, payudara
bengkak, mastitis dan abses payudara dan pemenuhan nutrisi pada bayi juga dapat
terpenuhi (Wahyuni, Adriani, Yanniarti, Yorita. 2022). Sedangkan pijat oksitosin
dapat melancarkan produksi ASI mengurangi bengkak mengurangi sumbatan ASI
mempertahankan produk asli ketika ibu dan bayi sakit. (Mardiyaningsih, 2010 &
Depkes RI, 2007 dalam Wijayanti 2014).
4. KEKURANGAN JURNAL