Anda di halaman 1dari 9

BAB 4

METODE PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan kerangka acuan bagi peneliti untuk mengkaji

hubungan antar variabel dalam suatu penelitian (Riyanto, 2011). Desain penelitian

yang digunakan adalah desain penelitian analitik korelasi adalah suatu penelitian

yang mencoba mengetahui mengapa masalah kesehatan tersebut bisa terjadi,

kemudian melakukan analisis hubungan antara faktor risiko (faktor yang

mempengaruhi, efek) dengan faktor efek (faktor yang dipengaruhi oleh risiko)

Pada penelitian ini, jenis pendekatan yang digunakan adalah penelitian

retrospektif yaitu

Desain dalam penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan

ketuban pecah dini dengan kejadian asfiksia pada bayi baru lahir.

4.2 Kerangka Kerja

Judul
Hubungan Ketuban Pecah Dini dengan Kejadian Asfiksia pada Bayi
Baru Lahir di RSU ANUTAPURA Kota Palu

Populasi
Seluruh bayi baru lahir dengan Ketuban Pecah Dini di Ruang
Neonatus RSU ANUTAPURA Kota Palu sebanyak 67 bayi

Sampel
Seluruh bayi baru lahir dengan Ketuban Pecah Dini di Ruang
Neonatus RSU ANUTAPURA Kota Palu sebanyak 67 bayi
Teknik Sampling
Total Sampling

Teknik Pengambilan Data


Menggunakan ceklis

Teknik Pengolahan Data


Editing, Scoring, Coding, Tabulating

Analisis Data
Uji SPSS dengan Chi-Square

Kesimpulan
H0 ditolak apabila p-value< 0.05
H1 diterima apabila p-value> 0.05

Gambar 4.1 Kerangka kerja Hubungan Ketuban Pecah Dini dengan Kejadian

Asfiksia pada Bayi Baru Lahir di RSU Anutapura Kota Palu

4.3 Populasi, Sampel dan Teknik Sampling

4.3.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek

yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Aziz, 2014). Pada penelitian

ini populasinya adalah seluruh bayi baru lahir dengan Ketuban Pecah Dini dan Asfiksia

pada Bayi Baru Lahir di Ruang Neonatus RSU Anutapura Palu sebanyak 95 bayi.
4.3.2 Sampel

Sampel merupakan bagian populasi yang akan diteliti atau sebagian jumlah

dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Aziz, 2014). Sampel dalam

penelitian ini adalah seluruh bayi baru lahir dengan Ketuban Pecah Dini dan Asfiksia

pada Bayi Baru Lahir di Ruang Neonatus RSU Anutapura Palu sebanyak 95 bayi.

Dalam penelitian kebidanan, kriteria sampel meliputi kriteria inklusi dan

kriteria eksluasi, yaitu kriteria tersebut menentukan dapat dan tidaknya sampel

tersebut digunakan (Aziz, 2014).

Kriteria inklusi merupakan kriteria yakni subjek penelitian dapat mewakili

sampel penelitian yang memenuhi syarat sebagai sampel (Aziz, 2014). Kriteria

inklusi dalam penelitian ini adalah :

a. Bayi yang lahir dengan Ketuban Pecah Dini di Ruang Neonatus RSU Anutapura

Palu

b. Bayi yang lahir dengan asfiksia di RSU Anutapura PALU.

Kriteria eksklusi merupakan kriteria yakni subjek penelitian tidak dapat

mewakili sampel (Aziz, 2014).

4.3.3 Teknik Sampling

Teknik sampling merupakan suatu proses seleksi sampel yang digunakan

dalam penelitian dari populasi yang ada, sehingga jumlah sampel akan mewakili

keseluruhan populasi yang ada (Aziz, 2014).

Pada penelitian ini menggunakan Non Probability Sampling adalah teknik

pengambilan sampel dengan tidak memberikan peluang yang sama dari setiap

anggota populasi, yang bertujuan tidak untuk generalisasi yang berasas pada
probabilitas yang tidak sama (Aziz, 2014). Dengan jenis sampling aksidental adalah

cara pengambilan sampel yang dilakukan dengan kebetulan bertemu. Sebagai

contoh, dalam menentukan sampel apabila di jumpai ada, maka sampel tersebut di

ambil dan langsung dijadikan sebagai sampel utama (Aziz, 2014).

Besar sampel adalah banyaknya anggota yang dijadikan sampel (Nursalam,

2013). Besar sampel diperoleh dari jumlah populasi, karena jumlah subyeknya besar

dan supaya perolehan sampel lebih akurat maka besar sampel diperoleh dengan

menggunakan jumlah sampel minimal, yaitu 30 orang (Arikunto, 2010).

4.4 Variabel Penelitian

4.4.1 Variabel Independen (Bebas)

Variabel independen adalah variabel yang menjadi sebab perubahan atau

timbulnya variabel dependen (terikat) variabel ini juga dikenal sebagia variabel

bebas artinya bebas dalam mempengaruhi variabel lain (Aziz, 2014). Variabel

independen dalam penelitian ini adalah Ketuban Pecah Dini.

4.4.2 Variabel Dependen (Terikat)

Variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat

karena variabel bebas (Aziz, 2014). Variabel dependen dalam penelitian ini adalah

bayi baru lahir dengan asfiksia.

4.5 Instrumen Penelitian

Instrumen adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam

mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam

arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah (Arikunto S,

2010).
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan ceklis

dan rekam medik.

4.6 Definisi Operasional

Definisi operasional adalah mendefinisikan variabel secara operasional

berdasarkan karakteristik yang diamati, memungkinkan peneliti untuk melakukan

observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau fenomena (Aziz,

2014).

Tabel 4.1 Definisi operasional hubungan Ketuban Pecah Dini dengan kejadian

asfiksia pada bayi baru lahir di RSU ANUTAPURA Kota Palu.

Variabel Definisi Indikator Alat ukur Skala Skor/Kriteria


Operasional
Independen Ketuban pecah 1. Ketuban Rekam Nominal 1. Ketuban Pecah
: ketuban dini adalah Pecah Medik Dini = 1
pecah dini keadaan Dini 2. Tidak Ketuban
pecahnya 2. Tidak Pecah Dini = 2
ketuban sebelum Ketuban
persalinan. Pecah
Dini
Dependen : Keadaan bayi 1. Asfiksia Rekam Nominal 1. Asfiksia = 1
Asfiksia pada tidak bisa Ringan : Medik 2. Tidak Asfiksia
BBL bernafas secara nilai =2
spontan dan APGAR
teratur segera 7-10
setelah lahir 2. Asfiksia
Sedang :
nilai
APGAR
4-6
3. Asfiksia
Berat :
nilai
APGAR
0-3
4.7 Teknik Pengumpulan Data

4.7.1 Secara Administratif

Sebelum pelaksanaan penelitian, peneliti mengajukan permohonan ijin penelitian

kepada STIKES Hafshawaty Pesantren Zainul Hasan Genggong Probolinggo tentang

“Hubungan Ketuban Pecah Dini dengan kejadian Asfiksia pada Bayi Baru Lahir di RSU

Anutapura Kota Palu”. Dari STIKES peneliti langsung menyerahkan izin penelitian

kepada Kepala Diklat RSU Anutapura Palu, setelah mendapat surat balasan ijin peneliti

langsung mengadakan penelitian.

4.7.2 Secara teknis

langkah-langkah yang ditempuh dan teknik yang digunakan untuk pengumpulan data

(prosedur penelitian):

1. Mengurus perizinan penelitian kepada kepala pendidikan dan pelatihan di RSU

Anutapura Palu.

2. Memberikan informed consent kepada responden.

3. Menjelaskan maksud dan tujuan penelitian.

4. Menandatangani surat pernyataan bersedia menjadi responden.

4.8 Teknik Pengolahan Data

1. Editing

Langkah ini dilakukan untuk mengantisipasi kesalahan-kesalahan data yang telah

dikumpulkan. Juga memonitor jangan sampai terjadi kekosongan data yang

dibutuhkan.
2. Scoring

Setelah penyebaran kuesioner pada responden telah selesai dilaksanakan

kemudian diberi skor. Pada lembar ceklis yaitu persalinan Ketuban Pecah Dini,

untuk jawaban “Ketuban Pecah Dini” diberi skor 1 dan jawaban “Tidak Ketuban

Pecah Dini ” diberi skor.

3. Coding

Suatu model untuk mengkonversikan data yang dikumpulkan selama penelitian ke

dalam simbol yang cocok untuk keperluan analisis, biasanya disebut dengan

coding.

4.9 Analisis Data

Analisis data merupakan bagian yang sangat penting untuk mencapai tujuan

pokok penelitian yaitu menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian yang mengungkap

fenomena (Nursalam, 2009).

1. Analisis univariat

Analisa yang digunakan terhadap tiap variabel dari hasil penelitian. Pada

umumnya, analisis ini hanya menghasilkan distribusi dan frekuensi dari tiap variabel

(Notoatmodjo, 2010).

2. Analisis bivariate

Analisis yang dilakukan terhadap dua variabel yang diduga berhubungan atau

berkorelasi (Notoatmodjo S, 2010).

Dalam penelitian ini uji yang digunakan adalah uji Chi square dengan

perhitungan menggunakan spss.


2.10 Etika Penelitian

Masalah etika penelitian merupakan masalah yang sangat penting dalam

penelitian, pada penelitian ini berhubungan langsung dengan manusia maka segi

etika penelitian harus diperhatikan (Hidayat, 2008).

2.11 Anonimity (Tanpa nama)

Masalah etika kebidanan merupakan masalah yang memberikan jaminan

dalam penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak memberikan atau

mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode

pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang akan disajikan (Aziz,

2014).

2.12 Informed Consent

Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan

responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan. Informed consent

tersebut diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan memberikan lembar

persetujuan untuk menjadi responden. Tujuan informed consent adalah agar subjek

mengerti maksud dan tujuan penelitian, mengetahui dampaknya. (Aziz, 2014).

2.12.1 Confidentiality (Kerahasiaan)

Masalah ini merupakan masalah etika dengan memberikan jaminan

kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah lainnya,

semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaan oleh peneliti, hanya

kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset (Aziz, 2014).

Anda mungkin juga menyukai