Anda di halaman 1dari 20

BAB 4

METODELOGI PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan suatus strategi untuk mencapai tujuan

penelitian yang telah ditetapkan dan berperan sebagai pedoman atau penuntun

peneliti pada seluruh proses penelitian (Nursalam, 2016). Jenis penelitian yang

digunakan adalah metode analitik korelasional dengan pendekatan cross

sectional.

Jenis penelitian yang digunakan adalah metode analitik korelasional

dengan pendekatan cross sectional, yang bertujuan mengungkapkan hubungan

korelatif antar variabel (Nursalam, 2016). Dalam hal ini adalah “Analisa Fakor

Penyebab Terjadinya Gastritis Di Yayasan Hafshawaty Pondok Pesantren Zainul

Hasan Genggong Kecamatan Pajarakan Kabupaten Probolinggo”.

Penelitian cross sectional adalah jenis penelitian yang menekankan waktu

pengukuran/observasi data variabel independent dan dependent hanya satu kali. Pada

jenis variabel dependent dan independent dinilai secara simultan pada suatu saat, jadi

tidak ada tindak lanjut. Tentunya tidak semua subyek penelitian harus diobservasi

pada hari atau pada waktu yang sama, akan tetapi baik variabel independent ataupun

dependent dinilai hanya satu kali saja. Dengan studi ini, akan diperoleh prevalensi

atau efek suatu fenomena (variabel dependent) dihubungkan dengan penyebab

(Nursalam, 2016).

57
58

4.2 Kerangka kerja Penelitian

Kerangka kerja penelitian adalah tahapan dalam suatu penelitian yang

menyalurkan alur penelitian terutama variable yang digunakan dalam penelitian

(Nursalam, 2016).

Analisa faktor penyebab terjadinya gastritis di Yayasan Hafshawaty Pondok


Pesantren Zainul Hasan Genggong Kabupaten Probolinggo

Populasi
Seluruh santri yang mengalami gastritis di Yayasan Hafshawaty Pondok Pesantren
Zainul Hasan Genggong Kabupaten Probolinggo sebanyak 75 Santri
Bagan 4.1 : Kerangka Kerja Penelitian Analisa Faktor Penyebab Terjadinya
Gastritis Di Yayasan Hafshawaty Pondok Pesantren Zainul
Hasan GenggongTehnik Kecamatan
Sampling Pajarakan Kabupaten
Tehnik Sampling yang digunakan adalah purposive sampling
Probolinggo.

Sample
Sebagian santri yang mengalami gastritis di Yayasan Hafshawaty Pondok Pesantren
Zainul Hasan Genggong Kabupaten Probolinggo sebanyak 63 santri

Desain Penelitian
Rancangan Penelitian : desain studi analitik korelasional dengan pendekatan
cross sectional.

Pengumpulan Data
Kuisioner, Lembar Observasi

Pengolahan Data
Editing, coding, scoring,

Analisa Data
Analisis regresi logistik

Kesimpula
n
H1 di terima jika p value ≤ α dengan α =
59

4.2 Populasi dan Sampel

4.2.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/ subjek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian dapat ditarik kesimpulannya (sintesis), populasi bukan

hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-benda alam yang lain, misalnya: orang,

benda, lembaga, organisasi, dan lain-lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang

ada pada objek/subjek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat

yang dimiliki oleh subyek atau objek yang diteliti itu. Yang menjadi sasaran

penelitian merupakan anggota populasi. Anggota populasi yang terdiri dari orang-

orang biasa disebut dengan subjek penelitian, sedangkan anggota penelitian yang

terdiri dari benda-benda atau bukan orang sering disebut dengan objek penelitian

(Masturoh,2018).

Populasi dalam penelitian ini seluruh jumlah santri di Yayasan Hafshawaty

Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong Kabupaten Probolinggo sejumlah 75

responden (Klinik JPKM Hafshawaty, 2021).

4.3.2 Sampel

Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi yang secara nyata diteliti dan ditarik kesimpulan. Penelitian dengan

menggunakan sampel lebih menguntungkan dibandingkan dengan penelitian

menggunakan populasi karena penelitian dengan menggunakan sampel lebih

menghemat biaya, waktu, dan tenaga. Dalam menentukan sampel, langkah awal

yang harus ditempuh adalah membatasi jenis populasi atau menentukan populasi

target (Masturoh,2018).
60

Penentuan besar sampel yang dirawat diruang inap menggunakan rumus

menurut Slovin (Nursalam,2018).

n=

Keterangan : n

: Besar Sampel

N : Besar populasi

d : Tingkat segnifikan

jadi:

n= 75

1 + 75 (0,05)²

= 75

1 + 75 (0,0025)

= 75

1 + 0,1875

= 75 = 63

1, 1875

Tekhnik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik

Simple Random Sampling Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian santri

di Yayasan Hafshawaty Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong Kecamatan

Pajarakan Kabupaten Probolinngo sejumlah 63 responden. Dalam penelitian

dibidang kesehatan terdapat istilah kriteria sampel meliputi kriteria inklusi dan

kriteria eksklusi, yakni kriteria tersebut digunakan untuk menentukan dapat

tidaknya dijadikan sampel sekaligus untuk membatasi hal yang akan diteliti (

Hidayat& Aziz, 2018).


61

Kriteria sampel dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu inklusi dan

eksklusi :

1. Inklusi adalah karakteristik umum subyek-subyek penelitian dan suatu

populasi target dan terjangkau yang akan diteliti (Nursalam, 2016). Kriteria

inklusi pada penelitian ini adalah :

a. Bersedia menjadi responden

b. Santri tetap di Yayasan Hafshawaty Pondok Pesantren Zainul Hasan

Genggong Kecamatan Pajarakan Kabupaten Probolinggo.

2. Kriteria Eksklusi

Eksklusi adalah menghilangkan atau mengeluarkan subyek yang memenuhi

kriteria inklusi dari studi karena berbagai sebab (Nursalam, 2016).

Kriteria eksklusi pada penelitian ini yaitu:

a. Responden dengan keadaan penyakit penyerta (Duodenitis, ISPA,

tonsilitis, OMA, dll)

4.3.3 Teknik Sampling Penelitian

Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel Sugiyono(2001).

Teknik sampling dilakukan agar sampel yang diambil dari populasinya

representatif (mewakili), sehingga dapat diperoleh informasi yang cukup untuk

mengestimasi populasinya.Tekniksampling merupakan cara-cara yang ditempuh

dalam pengambilan sampel, agar memperoleh sampel yang benar-benar sesuai

dengan keseluruhan subjek penelitian (Nursalam, 2016).

Teknik sampling dilakukan agar sampel yang diambil dari populasinya

representatif (mewakili), sehingga dapat diperoleh informasi yang cukup.

Penelitian ini dilakukan dengan teknik purposive sampling yaitu salah satu teknik

sampling dimana peneliti menentukan pengambilan sampel dengan


62

cara menetapkan ciri-ciri khusus yang sesuai atau sesuai dengan kriteria peneliti.

Adapun jumlah sampel yang akan diambil oleh peneliti dengan teknik purposive

sampling adalah sebagian penderita gastritis sebanyak 63 santri di Yayasan

Hafshawaty Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong Kecamatan Pajarakan

Kabupaten Probolinggo.

4.3 Variabel

Variabel merupakan seseorang atau obyek yang mempunyai variasi

sebagai pembeda atau penciri antara satu orang dengan yang lainnya atau satu

obyek dengan obyek yang lain (Masturoh, 2018).

4.3.1 Variabel Independent (Bebas)

Variabel independen ini merupakan variabel Penyebab atau nilainya

menentukan variabel lain. Variabel ini juga dikenal dengan nama variabel bebas

yang artinya stimulus atau intervensi keperawatan yang diberikan kepada klien

untuk mempengaruhi tingkah laku klien (Nursalam, 2016). Dalam penelitian ini

variabel independen digunakan pada penelitian ini adalah faktor pola makan,

faktor stress, faktor usia dan faktor jenis kelamin.

4.3.2 Variabel Dependent(terikat)

Variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat

karena variabel bebas (Hidayat& Aziz, 2018). Variabel dalam penelitian ini adalah

terjadinya gastritis.

4.4 Lokasi dan Waktu Penelitian

4.4.1 Lokasi

Penelitian ini telah dilakukan dilakukan di Yayasan Hafshawaty Pondok

Pesantren Zainul Hasan Genggong Kecamatan Pajarakan Kabupaten probolinggo.


63

4.4.2 Waktu

Waktu penelitian dilaksanakan pada tanggal 16-18 April 2021.

4.5 Definisi Operasional

Definisi operasional adalah definisi variabel-variabel yang akan diteliti

secara operasional di lapangan. Definisi operasional dibuat untuk memudahkan pada

pelaksanaan pengumpulan data dan pengolahan serta analisis data. Pada saat akan

melakukan pengumpulan data, definisi operasional yang dibuat mengarahkan dalam

pembuatan dan pengembangan instrumen penelitian. Sementara pada saat

pengolahan dan analisis data, definisi operasional dapat memudahkan karena data

yang dihasilkan sudah terukur dan siap untuk diolah dan dianalisis. Dengan definisi

operasional yang tepat maka batasan ruang lingkup penelitian atau pengertian

variabel-variabel yang akan diteliti akan lebih fokus (Masturoh, 2018).


64

Tabel 4.6. Definisi Operasional Analisa faktor Penyebab terjadinya gastritis


di Yayasan Hafshawaty Pondok Pesantren Zainul Hasan
Genggong Kecamatan Pajarakan Kabupaten Probolinggo.

Definisi Skor
Variabel Indikator Alat ukur Skala
operasional
Variabel Pola Makan 1. Jenis Kuesioner Nominal 0 : Tidak
independet: adalah Makanan 1 : Ya
Pola Makan informasi 2. Frekuensi Skoring
konsumsi Interpretasika
gambaran
Makanan n
seseorang atau 3. Porsi/Jumla
kelompok h makanan Tidak baik
dalam memilih dengan nilai
dan (Depkes <8
menggunaka n RI,2014) Baik dengan
makanan nilai ≥ 8
(
yang
Pratiwi,2019)
dikonsumsi.

Variabel Stress adalah 1. Fisik kuesioner Nominal 0: tidak ada


independet: perasaan 2. Emosi/Psik Depression 1 : Kadang -
Stress ketidakmampua n ologis Anxiety kadang
mengatasi 3. Perilaku Stress Scale 2. Sering
ancaman yang (DASS). 3.Sangat
dihadapi oleh Lovibond Sering
mental, (Crawford&Her (1995).
fisik,emosional, ry 2005) Interpretasik
spiritual yang an :
terjadi dalam 1. Stress (≥
kehidupan sehari- 14 )
hari 2. Tidak
Stress
( ≤14 )

(Masdar,201
6)

Variabel Usia adalah 1. Masa Lembar Nominal 1. Masa


independet: waktu sejak Remaja Observasi Remaja
Faktor adanya Awal usia Awal usia
Usia 12-16 tahun 12-16
seseorang serta
2. Masa tahun
waktu Remaja 2. Masa
lamanya hidup Akhir 17-25 Remaja
(sejak tahun Akhir 17-
dilahirkan (DepKes RI 25 tahun
samai kematian 2009) (DepKes RI
) 2009).
65

Variabel Jenis Kelamin 1. Laki – laki Lembar Nominal 1 Laki – Laki


independet: adalah suatu 2. Perempuan Observasi 2 Perempuan
Faktor Jenis perbedaan
Kelamin antara laki-
laki dan
perempuan
secara biologis

Variabel Gatritis Responden Data sekunder Nominal 1 Gastritis


dependet: merupkan suatu memiliki dari Klinik Akut
terjadinyaG peradangan penyakit JPKM 2 Gastritis
astritis mukosa gastritis (data Hafshawaty) Kronis
lambung dari
yangditandai (Brunner
dengan nyeri Klinik JPKM &Suddarth
pada bagian Hafshawaty)
2010).
ulu hati.

4.6 Prosedur Penelitian

4.6.1 Prosedur Administratif

Mendapatkan surat izin penelitian dari Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan

Hafshawaty Jurusan S1 Keperawatan, Kemudian peneliti mengajukan

permohonan izin, peneliti juga mengajukan ijin untuk memperoleh izin penelitian

di Yayasan Hafshawaty Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong Kecamatan

Pajarakan Kabupaten Probolinggo.

4.6.2 Prosedur Teknis atau Alur Penelitian

1. Peneliti meminta izin dan mendapatkan izin dari JPKM Klinik Pondok

Pesantren Zainul Hasan Genggong Kecamatan Pajarakan Kabupaten

Probolinggo.

2. Peneliti mendapatkan data santri dari JPKM Klinik Pondok Pesantren Zainul

Hasan Genggong yang mengalami penyakit gastritis sebanyak 75 Santri.


66

3. Peneliti dibantu oleh tim medis dokter dan perawat yang ada di klinik JPKM

Hafshawaty Pesantren Zainul Hasan Genggong terkait penentuan penilaian

gastritis Akut dan Kronis.

4. Peneliti mengidentifikasi santri yang mengalami gastritis

5. Peneliti mengidentifikasi setiap responden yang memenuhi kriteria inklusi

dan kriteria ekslusi, sehingga didapatkan sebanyak 63 responden.

6. Peneliti mendatangi setiap pondok dengan cara dikelompokkan bagi santri

yang berada di Yayasan Hafshawaty Pesantren Zainul Hasan Genggong

Kecamatan Pajarakan Kabupaten Probolinggo.

7. Peneliti melakukan penelitian dengan menjelaskan tujuan dan maksud dalam

penlitian yang akan dilakukakan kepada pengurus pesantren bagaimana cara

mengisi kuisioner kemudian pengurus menjelaskan kepada responden

bagaimana cara pengisian kuisioner.

8. Memberikan lembar permohonan / InformedConsent menjadi responden

dan memberikan surat persetujuan menjadi responden.

9. Peneliti dibantu oleh pengurus pesantren memberikan kuisioner kepada

responden sebelum dilakukan observasi.

10. Peneliti mengumpulkan data (kuesioner) yang sudah diisi oleh responden.

11. Peneliti mengumpulkan data yang sudah di isi responden pada faktor stress

menggunakan kuesioner Depression, Anxiety and Stress Scale (DASS).

12. Peneliti mendampingi responden pada saat mengisi kuesioner dan

memberikan penjelasan pada responden jika tidak mengerti.


67

13. Kemudian peneliti melakukan olah data (editing, coding, scoring,

tabulating) untuk mendapatkan hasil penelitiannya dan di uji menggunakan

SPSS 20.

4.7 Pengumpulan Data

4.7.1 Instrument pengumpulan data

Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti

dalam mengumpulkan data agar penelitiannya lebih mudah dan hasilnya lebih

baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah

diolah. Kuesioner merupakan cara pengumpulan data melalui pemberian kusioner

dengan beberapa pertanyaan kepada responden ( Hidayat& Aziz, 2018).

Instrumen dalam penelitian ini adalah menggunakan kuosioner digali dari

pertanyaan tentang riwayat penyakit gastritis, meliputi dari pola makan secara

dengan memberikan beberapa pertanyaan, tingkat stress Skala DASS 42 dengan

hasil tidak ada, ringan, sedang, berat serta berat sekali, serta observasi pada aspek

umur dan jenis kelamin.

4.7.2 Uji validitas dan Uji realibilitas

1. Uji Validitas

Prinsip validitas adalah pengukuran dan pengamatan yang berarti

prinsip keandalan instrumen dalam mengumpulkan data. Instrumen harus dapat

mengukur apa yang seharusnya diukur (Nursalam, 2016).

Uji validitas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana ketepatan suatu

alat ukur dalam mengukur suatu data. Untuk mengetahui validitas suatu

instrumen (dalam hal ini kuesioner) dilakukan dengan cara melakukan korelasi

antar skor masing-masing variabel dengan skor totalnya. Teknik korelasi yang

digunakan korelasi Pealson product


68

moment. Suatu variabel (pernyataan) dinyatakan valid bila skor variabel

tersebut berkorelasi secara signifikan dengan skor totalnya dengan cara

membandingkan nilai r tabel dengan nilai r hitung bila r hasil (hitung) >r tabel

maka pertanyaan tersebut valid (Nursalam, 2016).

Hasil uji validitas kuesioner pola makan dengan terdapat 15 pertanyaan

dan seluruh item pertanyaan dinyatakan valid. Dimana diperoleh r hitung

minimal 0,594 dan nilai maksimal 0,816 dengan r tabel (n:10) = 0,575

sedangkan hasil uji validitas kuesioner tingkat stress dengan metode DASS

terdapat 14 pertanyaan dan seluruh item pertanyaan dinyatakan valid dimana

diperoleh r hitung minimal 0,711 dan nilai maksimal 0,900 dengan r tabel

(n:10) = 0,575.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah kesamaan hasil pengukuran atau pengamatan bila

fakta atau kenyataan hidup tadi diukur atau diamati berkali-kali dalam waktu

yang berlainan. Alat dan cara mengukur atau mengamati sama- sama

memegang peranan yang penting dalam waktu yang bersamaan. Perlu

diperhatikan bahwa reliabel belum tentu akurat (Nursalam, 2016).

Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana hasil

pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan aIat ukur

yang sama. Dinyatakan realiabel bila skor variabel tersebut berkorelasi secara

signiflkan dengan skor totalnya dengan cara membandingkan nilai r tabel

dengan nilai r hitung. Bila r (Alpha) > r Tabel, maka pernyataan tersebut

reliabel.
69

Hasil uji reliabilitas kuesioner pola makan didapatkan Cronbach’s

Alpha sebesar 0,910 lebih besar dari 0,575 maka dinyatakan reliabel. Hasil

Uji reliabilitas kuesioner stress dengan metode DASS 41 dan didapatkan

Cronbach’s Alpha sebesar 0,774 lebih besar dari 0,575 maka dinyatakan

reliabel.

4.7.3 Teknik Pengumpulan Data

1. Editing

Editing yaitu upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang

diperoleh atau dikumpulkan.Editing data dilakukan pada tahap pengumpulan

data atau setelah data terkumpul.

Dalam hal ini, dilakukan pemeriksaan data, hasil data harus

dilakukan penyuntingan (editing) terlebih dahulu.

a. Apakah lengkap, dalam arti semua pertanyaan sudah terisi

b. Apakah jawaban atau tulisan masing-masing pertanyaan cukup jelas atau

terbaca.

c. Apakah jawabannya relevan dengan pertanyaannya.

d. Apakah jawaban-jawaban pertanyaan konsisten dengan jawaban

pertanyaan yang lainnya (Notoatmodjo, 2012)

Kuesioner yang telah diisi pada saat pengumpulan data, perlu

dilihat kembali apakah semua jawaban terbaca, semua pertanyaan

terjawab, hasil isian sesuai tujuan yang diinginkan peneliti.


70

2. Coding

Coding adalah mengubah data berbentuk kalimat atau huruf menjadi

data angka atau bilangan (Notoatmodjo, 2012).

Kode untuk data Umum :

a. Tingkat Pendidikan

SMA Se/derajat : Kode 1

Mahasiswa / i : Kode 2

b. Tingkat Usia

Usia 12-16 Tahun : Kode 1

Usia 17-25 Tahun : Kode 2

Kode untuk data Khusus :

a. Faktor Pola Makan

Baik : Kode 1

Tidak Baik : Kode 0

b. Faktor Jenis Kelamin

Laki - Laki : Kode 1

Perempuan : Kode 2

c. Faktor Usia

Usia remaja awal : Kode 1

Usia remaja akhir : Kode 2

d. Faktor Stres

Stres : Kode 1

Tidak Stres : Kode 2

c. Terjadinya Penyakit Gastritis

Gastritis Akut : Kode 1

Gastritis kronis : Kode 2


71

3. Scoring

Scoring merupakan memberikan penilaian terhadap item-item yang perlu

diberikan penilaian atau skor.Untuk variabel independent, pada

pola makan
Skor tertinggi+Skor Terendah Pola makan di ukur
2

menggunakan kuisioner, dinyatakan dalam kategori: Baik ≥ 8, Tidak Baik >

8 (Angelia,2019).

4. Tabulating

Tabulating adalah menampilkan data yang diperoleh dalam bentuk

tabulasi. Proses ini merupakan tahapan akhir pengolahan data yang sangat

berguna untuk kegiatan selanjutnya yaitu tehnik penyajian data. Penelitian ini

datanya berbentuk numerik, maka setelah data dikumpulkan dan diperiksa,

kemudian akan dilakukan analisa data dengan komputerisasi untuk menguji

hipotesis yang akan dilakukan. Untuk menguji hipotesisi yang menyatakan

analisa faktor-faktor Penyebab terjadinya gastritis di Yayasan Hafshawaty

Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong Kecamatan Pajarakan Kabupaten

Probolinggo. Tabulasi menggunakan microsoft office excel 2007.

4.8 Analisa Data

Analisa data merupakan suatu proses atau analisa yang dilakukan secara

sistematis terhadap data yang dikumpulkan dengan tujuan supaya trend dan

relationship bisa dideteksi (Nursalam, 2016).

4.8.1 Analisis Univariat

Analisis univariat adalah analisis yang dilakukan untuk satu variabel

dan atau per variabel dengan demikian teknik analisa data dapat diartikan sebagai

cara melaksanakan analisis terhadap data, dengan


72

tujuan mengelolah data tersebut menjadi informasi sehingga karakteristik atau

sifat-sifat datanya dapat dengan mudah dipahami dan bermanfaat untuk

menjawab masalah-masalah yang berkaitan dengan deskripsi data maupun untuk

membuat induksi, atau menarik kesimpulan tentang karakteristik populasi

( parameter) berdasarkan data yang diperoleh dari sampel( statistic) ( Harsono,

2010).

Dalam penelitian ini analisis univariat pada variabel dependent yaitu

gastritis dan variabel independent yakni pola makan, stress, usia dan jenis

kelamin di Yayasan Hafshawaty Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong

Kecamatan Pajarakan Kabupaten Probolinggo.

4.8.2 Analisis Bivariat

Analisis data ini digunakan untuk mengetahui hubungan variabel bebas dan

variabel terikat. Pengolaan data menggunakan media komputer program

“windows SPSS 20” kemudian peneliti menyimpulkan hasil penelitian sebagai

berikut:

Apabila p value ≤0,05 maka H1 diterima, H0 ditolak arinya ada

hubungan dari dari variable independent dan dependent ( Harsono, 2010).

Analisis bivariat pada penelitian ini bertujuan untuk menguji hipotesis yang

menyatakan adanya hubungan pola makan dengan terjadinya gastritis di Yayasan

Hafshawaty Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong Kecamatan Pajarakan

Kabupaten Probolinggo, untuk menguji hipotesis yang menyatakan adanya

hubungan tingkat stress dengan terjadinya gastritis di Yayasan Hafshawaty

Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong Kecamatan Pajarakan Kabupaten

Probolinggo, untuk menguji hipotesis yang menyatakan adanya hubungan jenis

kelamin dengan terjadinya gastritis di Yayasan Hafshawaty Pondok Pesantren

Zainul Hasan Genggong Kecamatan Pajarakan Kabupaten Probolinggo, untuk


73

menguji hipotesis yang menyatakan adanya hubungan usia dengan terjadinya

gastritis di Yayasan Hafshawaty Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong

Kecamatan Pajarakan Kabupaten Probolinggo dengan uji statistic “Chi-square”.

Hal ini dikarenakan skala data pada empat variabel independent adalah nominal,

dan skala data variabel dependent adalah nominal. Pengelolaan data

menggunakan medis komputer program “windows SPSS 20” kemudian peneliti

menyimpilkan hasil penelitian sebagai berikut :

Dalam penelitian ini apabila angka probabilitas lebih kecil dari 0,05 maka

H0 ditolak yang berarti ada hubungan variabel independent dan variabel

dependent. Sebaliknya jika lebih besar dari atau sama dengan 0,05 maka H0

diterima yang berarti tidak ada hubungan antara variabel independent dan

variabel dependent.

4.8.3 Multivariat

Analisis multivariat adalah merupakan analisis perluasan atau

perkembangan dari analisis melihat hubungan atau keterkaitan dua variabel,

maka analisis multivariate bertujuan melihat atau mempelajari hubungan variabel

( lebih dari 1 variabel ) independent dengan 1 atau beberapa variablel dependent (

umumnya 1 variabel dependent) (Setiadi, 2013).

Proses analisis multivariate dengan menghubungkan beberapa variabel

independent dengan satu variabel dependent pada waktu yang bersamaan. Jumlah

sample dalam analisis multivariate sangat penting diperhatikan, sebaiknya jangan

terlalu sedikit (Setiadi, 2013).

Analisis yang digunakan untuk mengetahui faktor penyebab terjadinya

gastritis yaitu Uji Analisis Regresi Logistik menggunakan media komputer

program windows SPSS 20 kemudian peneliti menyimpulkan hasil


74

penelitian sebagai berikut “apabila nilai p<0,05 maka H1 diterima, H0 ditolak

apabila p>0,05.

4.9 Etika Penelitian

Dalam penelitian kesehatan yang menjadikan manusia sebagai objek yang

diteliti harus memperhatikan hubungan antara peneliti dan yang diteliti dan yang

diteliti masing-masing memiliki hak dan kewajiban yang sama harus di akui dan

dihargai oleh masing-masing pihak (Notoatmodjo, 2012). Untuk menentukan

standart atau kriteria pengambilan keputusan persetujuan kelayakan etik atas

usulan protokol penelitian yang melibatkan manusia sebagai subjek penelitian

maka Komisi Etik Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Nasional (KEPPKN)

menetapkan 7 standart universal yang harus terpenuhi dalam sebuah protokol

penelitian, berikut hal-hal yang harus diperhatikan dalam melakukan penelitian

(KEPPKN, 2017):

4.9.1 Nilai Sosial atau Nilai Klinis

Parameter nilai sosial adalah adanya kebaruan fenomena (novelty) dan

upaya mendiseminasikan hasil (KEPPKN, 2017). Penelitian memiliki nilai

keterbaruan karena informasi yang didapatkan valid dari jurnal dan buku terbaru,

relevansi dengan masalah yang sedang menjadi fenomena kesehatan, serta

berguna untuk menambah wawasan baru tentang faktor penyebab terjadinya

gastritis.

4.9.2 Nilai Ilmiah

Suatu penelitian dapat diterima secara etis apabila berdasar pada metode

ilmiah yang valid (KEPPKN, 2017).Penelitian ini dilengkapi dengan desain

penelitian yang jelas, memberikan informasi yang valid karena di dasarkan pada

penelitian-penelitian terbaru sebelumnya.


75

4.9.3 Pemerataan Beban dan Manfaat

Penelitian dapat diterima secara etik apabila telah meminimalisir dampak

negatif yang mungkin terjadi dan manfaat dari penelitian lenih besar

dibandingkan risiko yang ditimbulkan (KEPPKN, 2017).Dalam penentuan subjek

penenlitian harus di dasarkan oleh pertimbangan ilmiah, kekhususan subjek

dengan menggunakan kriteria inklusi dan eksklusi.

Prinsip keadilan menjamin bahwa semua subjek penelitian memperoleh

perlakuan dan keuntungan yang sama tanpa membedakan gender, agama, etnis,

dan sebagainya (Notoatmodjo, 2012). Peneliti tidak membeda-bedakan antara

responden satu dengan yang lainnya.

4.9.4 Potensi Risiko dan Manfaat

Hampir semua penelitian mengikutsertakan subjek manusia yang akan

memberikan beberapa konsekuensi misalnya risiko ketidaknyamanan, pengorbanan

waktu atau biaya maka diperlukan beberapa manfaat untuk keseimbangan

penelitian (KEPPKN, 2017). Sebuah penelitian harus memberikan manfaat yang

maksimal bagi masyarakat terutama bagi responden penelitian, maka peneliti

hendaknya mengurangi risiko atau dampak negatif yang merugikan responden

seperti cedera, stres dan lain sebagainya (Notoatmodjo, 2012).

4.9.5 Kerahasiaan(Confidentiality) atau Privasi

Kerahasiaan adalah hak responden untuk tetap terjaga privasi terkait

informasi dirinya yang didapat selama penelitian berlangsung (Notoatmodjo,

2012).Hanya kelompok data tertentu saja yang disajikan dalam laporan

penelitian. Peneliti tidak dibenarkan untuk menyampaikan informasi kepada

pihak lain diluar kepentingan pencapaian tujuan penelitian. Peneliti juga

menggunakan anonym (tanpa nama) untuk


76

merahasiakan identitas responden dan diganti dengan memberikan tanda atau kode

pada lembar pengumpulan data.

4.9.6 Persetujuan setelah Penjelasan (PSP) atau Informed Consent (IC)

Informed consent merupakan bentuk persetujuan anatara peneliti

dengan responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan informed

consent tersebut diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan memberikan

lembar persetujuan untuk menjadi responden (Notoatmodjo, 2012).

4.9.7 Bujukan (Inducements)

Penelitian harus dihindari dari kecurigaan atas klaim adanya “eksploitatif”

terhadap subjek yang berkaitan dengan aspek manfaat dan bahaya (benefit and

harm) kerentanan (vulnerability) dan persetujuan (consent).Secara etis

penelitian dapat diterima apabila peneliti mengganti biaya apapun untuk

individu yang berhubungan dengan keikutsertaan dalam penelitian, termasuk

biaya transport, pengasuhan anak (child care), kehilangan penghasilan saat

mengikuti penelitian dan mengganti waktu yang dipakai saat mengikuti

penelitian (KEPPKN, 2017). Setelah Kegiatan Penelitian responden diberikan

reward dalam bentuk makanan dan minuman.

Anda mungkin juga menyukai