Anda di halaman 1dari 28

Systems Planning

and Development

KELOMPOK 12
Izzah Ilahiyah (205030200111139)

Auxillia Cheryl Larasati (205030201111008)

Mutiara Maharani (205030201111105)

Nazwalda Zahra Anandita (205030207111121)


Perencanaan Sistem dan

Pengembangan

Perencanaan sistem membutuhkan pembuatan atau penyesuaian


rencana strategis karena dampak besar TI pada model bisnis dan
operasi. Mereka yang terlibat dalam pengembangan sistem juga
harus dapat menguraikan peluang bisnis, solusi untuk masalah, atau
arahan ke dalam perangkat keras, perangkat lunak, dan komponen
jaringan yang berfungsi.
Setelah mendiskusikan program loyalitas pelanggan untuk
lokasi baru, Tyler menyelidiki penerapan sistem informasi
untuk memenuhi strateginya. strategi tersebut memiliki
dua tujuan utama: (1) memberikan insentif kepada
pelanggan untuk mengunjungi lokasi baru dan (2)
membangun loyalitas pelanggan, yang akan mengarah
pada peningkatan penjualan. Tyler menjelaskan, bahwa

KIMBALL s ' ketika kita memberikan insentif kepada pelanggan, itu


mengubah pendekatan mereka untuk membeli sesuatu.
Setelah kita berhasil mengubah keputusan pembelian
RESTAURANT : mereka, itu akan mendorong bisnis yang berulang. Tyler
memberi contoh termasuk perjudian kasino, hotel,
Loyalitas Perencanaan maskapai penerbangan, dan kartu kredit.
Dalam beberapa tahun terakhir, semakin
banyak perusahaan telah menerapkan SI
perusahaan seperti sistem ERP, sistem
seluler, sistem CRM, atau sistem lain yang
melayani seluruh organisasi atau banyak
unitnya. Investasi sumber daya dalam
01 sistem tersebut, baik dalam hal keuangan
dan lainnya, adalah substansial. Jika
implementasi berhasil, sistem baru dapat
PLANNING secara signifikan mengubah cara
organisasi menjalankan bisnis dan bahkan
produk atau layanan yang dijualnya.
INFORMATION
Untuk semua alasan ini, perlu untuk
merencanakan implementasi sistem
SYSTEM informasi, baik yang dikembangkan
sendiri, dibuat berdasarkan pesanan oleh
perusahaan lain, atau dibeli dan
disesuaikan untuk organisasi.
Langkah-langkah Perencanaan
Sistem Informasi
Membuat pernyataan misi perusahaan
dan Teknologi Informasi.
Mengartikulasikan visi Teknologi
Informasi dalam organisasi.
Membuat rencana strategis dan taktis
Teknologi Informasi.
Membuat rencana operasional untuk
mencapai misi dan visi.
Membuat anggaran untuk memastikan
bahwa sumber daya tersedia untuk
mencapai misi dan visi
Manfaat Standardisasi dalam

Perencanaan

PENGHEMATAN BIAYA PELATIHAN YANG EFISIEN DUKUNGAN YANG EFISIEN


Ketika organisasi memutuskan untuk .Lebih sedikit waktu pelatihan yang Keterampilan yang lebih terfokus
membeli perangkat keras atau dibutuhkan, dan yang lebih penting, yang diperlukan untuk rangkaian
perangkat lunak yang sama untuk karyawan menghabiskan lebih sedikit waktu perangkat keras dan aplikasi standar
semua unitnya, ia memiliki daya untuk pelatihan dan lebih banyak waktu memudahkan organisasi untuk
tawar yang lebih baik dan oleh karena untuk tugas rutin mereka merekrut personel pendukung, dan
itu dapat memperoleh harga yang menghasilkan layanan yang lebih
lebih rendah dari vendor memuaskan bagi pengguna.
From Planning to Development

Setelah merencanakan IS baru atau satu set IS, manajemen memutuskan bagaimana
mendapatkan sistem. Dalam sebagian besar kasus, "sistem" berarti perangkat lunak.
Pengembangan sistem umumnya dilakukan dalam dua pendekatan: siklus
pengembangan sistem SDLC dan metode nontradisional, di antaranya metode tangkas.
SDLC adalah pendekatan yang lebih tradisional dan telah digunakan selama beberapa
dekade. Metode tangkas dikembangkan dari prototyping, pendekatan pengembangan
aplikasi yang bertujuan untuk memotong biaya dan waktu. Proyek pengembangan sistem
dapat mulai menggunakan metode tangkas, seperti pembuatan prototipe, baik untuk
mengembangkan model sistem kerja atau mengembangkan subset dari sistem yang
lebih besar yang mungkin melibatkan lebih banyak keterlibatan pengguna akhir.
THE SYSTEMS

02 DEVELPOMENT

LIFE CYCLE
Sistem Informasi yang menangani masalah terstruktur, seperti sistem akuntansi dan penggajian dan
aplikasi perangkat lunak perusahaan, biasanya disusun, direncanakan, dikembangkan, dan dipelihara
dalam kerangka kerja yang disebut siklus hidup pengembangan sistem (SDLC). SDLC mencakup
empat fase utama: analisis, desain, implementasi, dan dukungan.
Fase dalam Sistem Analisis

Penyelidikan

Studi Kelayakan Operasional


Studi Kelayakan Teknis

Studi Kelayakan Ekonomis

Persyaratan Sistem
DESAIN

Tujuan dari fase ini adalah merancang sarana


untuk memenuhi semua persyaratan bisnis
yang dirinci dalam laporan persyaratan. Desain
sistem terdiri dari tiga langkah, yaitu deskripsi
komponen dan cara kerjanya, konstruksi, dan
pengujian
Fase dalam Desain Sistem

DIAGRAM ALIRAN DATA


Diagram Aliran Data digunakan untuk menggambarkan aliran
data dalam operasi bisnis, hanya menggunakan empat simbol
untuk elemen ini, yaitu entitas eksternal, proses, penyimpanan
data, dan arah aliran data.

Data mengalir dari entitas eksternal ke proses, dari proses ke


penyimpanan data, dari penyimpanan data ke proses, dan
seterusnya. Maka, Diagram Aliran Data yang digambar hati-hati
dapat memberikan representasi yang berguna dari suatu sistem,
baik yang sudah ada maupun yang direncanakan.
Bahasa Pemodelan Terpadu

Bahasa Permodelan Terpadu adalah standar grafis untuk memvisualisasikan,


menentukan, dan mendokumentasikan perangkat lunak Bahasa permodelan terpadu
terdiri dari diagram yang menggambarkan jenis perangkat lunak, seperti use case, kelas,
interaksi, status, aktivitas, dan komponen fisik.
KONSTRUKSI

Konstruksi sistem didominasi oleh pemrograman.


Pemrogram profesional menerjemahkan input, output,
dan proses, seperti yang dijelaskan dalam diagram aliran
data, ke dalam program. Upaya tersebut seringkali
memakan waktu yang sangat lama dan dilakukan dengan
cara walkthrough dan simulasi.

PENGUJIAN SISTEM

Penting untuk menguji seluruh sistem terintegrasi. Sistem


diperiksa terhadap persyaratan, ditentukan dalam fase analisis
dengan menjalankan data tipikal melalui sistem. Kualitas output
diperiksa, dan waktu pemrosesan diukur untuk memastikan
bahwa persyaratan asli terpenuhi. Pengujian harus mencakup
upaya untuk membuat sistem gagal, dengan melanggar kontrol
pemrosesan dan keamanan.
PENERAPAN

Penerapan, terdiri dari dua


langkah yaitu konversi dan
pelatihan.

Terdapat 4 strategi konversi


dasar yang dapat digunakan
untuk mengelola transisi yaitu :
(pada gambar)
Dukungan Sistem

Aplikasi

Peran profesional TI tidak berakhir


dengan pengiriman sistem baru.
Mereka harus mendukung sistem dan
memastikan bahwa pengguna dapat
mengoperasikannya. Dukungan sistem
aplikasi mencakup tiga tanggung jawab
utama: pemeliharaan ,bantuan
pengguna, dan pembaruan.
03
AGILE METHODS

Sementara pendekatan penuh dari SDLC


(Software Development Life Cycle) atau
metode air terjun serupa digunakan untuk
mengembangkan SI, secara luas. Namun diakui
bahwa metode ini panjang, mahal, dan tidak
fleksibel. Sistem yang dikembangkan pada
model SDLC seringkali tidak dapat beradaptasi
dengan kebutuhan pengguna yang tidak jelas
atau berubah dengan cepat.
Kapan Metode Agile digunakan?

Metode Agile adalah pendekatan yang efisien untuk pengembangan ketika sebuah sistem kecil, ketika
berurusan dengan masalah yang tidak terstruktur, dan ketika pengguna tidak dapat menentukan semua
persyaratan pada awal proyek. Ketika sistem yang akan dikembangkan berskala kecil, risiko yang terkait dengan
kurangnya analisis yang menyeluruh adalah minimal, sebagian karena investasi sumber daya yang kecil.

Kapan Metode Agile tidak digunakan?

Jika suatu sistem besar atau kompleks, atau jika dirancang untuk berinteraksi
dengan sistem lain, menggunakan metode tangkas mungkin menimbulkan risiko
yang terlalu besar karena metode tersebut melewatkan studi kelayakan. Beberapa
ahli tidak merekomendasikan penggunaan metode tangkas untuk sistem besar
(dengan kemungkinan pengecualian Crystal, yang mengakomodasi
pengembangan perangkat lunak yang dapat diskalakan) karena sistem tersebut
memerlukan investasi sumber daya yang signifikan.
04 OUTSOURCHING
Outsourcing terus digunakan oleh organisasi
untuk memaksimalkan nilaiserta mengurangi
biaya. Outsourching adalah hubungan bisnis
formal untuk mentransfer proses dan fungsi
bisnis internal ke bisnis pihak ketiga. Banyak
industri dan bisnis mencari vendor outsourcing
pihak ketiga untuk menciptakan efisiensi.
PROJECT PLANNING AND

MANAGEMENT TOOLS

04
Alat perencanaan berfungsi untuk membantu
merencanakan dan mengelola proyek
pembangunan yang mencakup perencanaan dan
pengelolaan pengembangan. Misalnya, IBM’s
Rational Project Coordinator yg merupakan
perangkat lunak yang membantu organisasi
merencanakan investasi dalam sistem baru ,
kemudian merencakan dan mengelola proyek
pengembangan dan pengiriman.

Manajemen portofolio proyek menjadi metode


yang digunakan oleh manajer proyek untuk
menentukan proyek mana yang akan memenuhi
tujuan dan keuangan organisasi sesuai tujuan dan
kebutuhan.
05
em Integrat
yst ion
S
Perusahaan yang tidak dapat diakses oleh sistem yang digunakan sering kali harus bergulat
dengan lingkungan yang sangat terdistribusi dan heterogen yang diisi dengan aplikasi untuk
tugas khusus. Sering terjadi masalah sisitem yang berbeda tidak dapat “berbicara satu sama
lain” karena berjalan pada sistem operasi yang berbeda. Para profesional IT melakukan integrasi
sistem daripada analisis dan pengembangan System Integration (SI) yang berdiri sendiri.

Faktanya, integrator sistem lebih menantang dibandingkan


dengan pengembangan sistem. Profesional IT menganggap
pengembangan sistem sebagai subspesialisasi integrasi
sistem karena integrator harus mengembangkan sistem
dengan pemahaman bagaimana data yang telah dijaga dapat
diambil secara efisien dan digunakan untuk proses bisnis
yang efektif.
Haruskah Profesional IS disertifikasi?

Sertifikasi digunakan untuk menjamin bahwa para ahli telah lulus tes yang memastikan
keterampilan mereka. Seperti, ahli software memiliki semua karakteristik profesional,
dimana mereka bekerja di bidang yang membuuhkan keahlian dan publik. Sertifikasi
dapat membantu hubungan anggoota kelompok dengan spesialis IT.
Ketika perubahan disebutkan dalam organisasi bisnis, ini akan sering menimbulkan kecemasan, bahkan
dalam kasus terburuk, kebencian atau oposisi. Perubahan dapat diimplementasikan dengan bayak cara,
seperti pemaksaan/dekrit, secara konsensual/demokratis, scr bertahap/mendadak. Misalnya,
Chesterfiels County, Virginia dan Entri kartu waktu karyawan. County yang terdiri dari 3.000 karyawan dan
600 supervisor memulai penerapan sistem online baru bagi karyawan untuk memasukkan data kartu
waktu mereka yang melibatkan 60 pencatat waktu. County mengganti beberapa sistem warisan dengan
sistem online baru, dengan membetuk tim pengelola perubahan ke sistem baru dan mengambangkan
strategi manajemen perubahan. Tim pengelola tersebut akan menggunakan metodologi untuk
memastikan bahwa stakeholder terlibat dalam implementasi. Pada akhirnya, tujuan dari proses ini yaitu
untuk menjaga jalur komunikasi antara karyawan dan stakeholder. Adapun komponen penting dari
manajemen perubahan, yaitu untuk mendapatkan penerimaan dari stakeholder system. County sendiri
memahami bahwa komunikasi yang tepat akan membantu mendapatkan penerimaan dan mengurangi
kecemasan karyawan. Bentuk komunikasi yang tetap dan interaktif melalui buletin, e-mail, survei, rapat,
dan situs internet yang memberikan aliran informasi yang konstan dan tepat waktu.

Study Case
Thank you!

Write a closing statement or call-to-action here.

Anda mungkin juga menyukai