Anda di halaman 1dari 5

UJIAN AKHIR SEMESTER

PERANCANGAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI

Nama : Ryan Ilham Cahyadi

NIM : 1216024

1. Enterprise Architecture atau (EA) adalah deskripsi dan misi stakeholder yang di
dalamnya termasuk informasi, fungsionalitas/kegunaan, lokasi organisasi dan
parameter kinerja Arsitektur. Enterprise menggambarkan rencana untuk
mengembangkan sebuah sistem atau sekumpulan sistem.
Ada dua framework Enterprise architecture yang sering digunakan dalam pengembang
yaitu Zachman framework dan Togaf. Dalam penelitian tersebut akan di lakukan
integrasi diantaranya keduanya dengan tujuan mendapatkan model dan inovasi baru.

Zachman framework merupakan sebuah framework untuk Sistem Informasi Enterprise


Yang banyak di gunakan dan mudah dalam pembacaanya. Base line dari Zachman
framework yaitu memerlihatkan matriks dua dimensi yang terdiri dari artifak/elemen
di kolomnya dan perspektif/sudut pandang di setiap barisnya.
Pada framework Zachaman terdapat 6 rincian artifak di antaranya, Perencana,
Pemilik,Perancanga,Pembangun.Pelaksana,Pengguna

TOGAF merupakan sebuah framework arsitektur Sistem Informasi Enterprise yang


sudah banyak digunakan. Kelebihan yang dimiliki TOGAF dibandingka dengan
Zachaman framework yaitu adanya aspek lain seperti analisis
gap,tatakelola,manajemen perubahan dan adanya requirement base yang belum ada di
Zachman.

2. Business System Planning (BSP) merupakan suatu pendekatan terstruktur untuk


membantu sebuah bisnis dalam memuat suatu rencana sistem informasi untuk
memberikan kepuasan atas kebutuhan informasi. BSP seringkali dianggap pendekataan
structural atau metodologi.
Tujuan BSP secara umum adalah untuk membantu mermbuat rencana sistem
informasi yang menunjang kebutuhan informasi jangka pendek dan jangka
panjang bagi organisasi.
Proses perancangan arsitektur informasi berdasarkan konsep BSP ada beberapa
tahap. Tahap-tahap tersebut ialah mendefinisikan obejektif dari bisnis,
mendefinisikan proses bisnis, mendefinisikan data bisnis, dan mendefinisikan
arsitektur informasi bisnis. Pada perencanaan proses struktur organisasi terkait
Dan tahapannya sebagai berikut :

Business System Planning merupakan metode yang berkaitan dengan upaya bagaimana
sistem informasi seharusnya distrukturkan, diintegrasikan, dan diimplementasikan oleh
organisasi dalam jangka Panjang berikut mendefinisikannya :
a) Mendefinisikan Tujuan-Tujuan Bisnis
b) Mendefinisikan Proses-proses bisnis
c) Mendefinisikan Kelas-kelas data
d) Mendefinisikan Arsitekture Informasi

3. Portopolio aplikasi McFarlan digunakan untuk menilai kontribusi STI secara


keseluruhan dan efeknya terhadap kesuksesan bisnis. Model portopolio yang
dikembangkan oleh McFarlan mempertimbangkan kontribusi STI untuk kebutuha
bisnis saat ini dan masa yang akan datang berdasarkan dampak bagi indsutri Model
ini bertujuan untuk menganalisis semua aplikasi dalam keempat kategori berdasarkan
tahapnya adalah : 1. Strategic 2. Key Operational 3. Support 4.High Potensial

4. Strategic
Yaitu mencakup aplikasi yang penting bagi keberhasilan bisnis masa depan. Aplikasi
tersebut dapat menciptakan atau medukung perubahan dalam organisasi demi
mencapai keunggulan kompetitif
Key Operational

Yaitu aplikasi yang termasuk dalam kuadran key operational adalah aplikasi yang
mendukung operasi bisnis, membantu untuk menghindarkan kerugian bagi bisnis dari
segi apapun.

Support

Yaitu aplikasi yang termasuk dalam kuadran support adalah aplikasi yang dapat
meningkatkan efisiensi dan efektifitas manajemen internal organisasi tanpa
memberikan keunggulan kompetitif bagi organisasi.

High Potential

Yaitu kuadran ini mencakup aplikasi yang dapat menciptakan peluang untuk
mendapatkan keuntungan di masa depan namun belum terbukti.

5. Data center merupakan suatu fasilitas yang menempatkan sumber daya IT


(computing resources) perusahaan yang kritis, dalam suatu lingkungan yang
terkendali dan dikelola secara terpusat.

Data center dapat memberikan kemampuan dan dukungan pada perusahaan untuk
beroperasi sepanjang waktu dan sesuai kebutuhan.

Sumber daya TI yang dapat dicakup dalam Data Center mencakup mainframe, web
server, application server, file server, print server, messaging server, perangkat lunak
aplikasi dan operating system, storage, dan infrastruktur jaringan.

Tujuan Implementasi Data center

• Kelangsungan bisnis (business continuance/resiliency)


• Mengurangi biaya operasi dan pemeliharaan untuk menopang fungsi-fungsi
bisnis perusahaan
• Meningkatkan keamanan sistem informasi
• Pengembangan aplikasi yang cepat
• Konsolidasi sumber daya TI
• Menunjang proses integrasi dan rekonsiliasi aplikasi

6. Data center juga berfungsi sebagai principal repositories untuk segala macam
peralatan IT, termasuk server, subsistem penyimpanan, networking switches, router dan
firewall, serta pemasangan kabel dan physical racks yang digunakan untuk mengatur
dan menghubungkan peralatan IT.

7. Business Process Reengineering (BPR) merupakan suatu proses merubah proses


bisnis secara radikal dan dramatis agar bisnis proses tersebut menjadi lebih efektif dan
efisien tanpa adanya perubahan pada struktur organisasi dan fungsi bisnis proses itu
sendiri.

Tujuan dari Business Process Reengineering adalah bagaimana membuat semua proses
yang ada di organisasi atau perusahaan menjadi meningkat.

8. Perbedaan utama antara BPR dan BPI adalah level perubahan/tingkat perbaikannya.
BPR berupaya merubah secara dramatis, radikal dan fundamental. Karena itu, BPR hanya
bisa jalan jika ada dukungan dan komitmen kuat dari pemilik perusahaan dan/serta top
manajemen perusahaan. Target dalam BPR jauh lebih besar dibandingkan BPI, dimana
target BPR seperti : penurunan cost antara 80-90% dari sebelumnya, kecepatan/lead time
delivery meningkat dua kali lipat/atau lebih, peningkatan revenue kinerja dua kali lipat
atau lebih, efisiensi meningkat diatas 80%. Dengan perubahan yang benar-benar radikal,
BPR umum dilakukan sebagai salah satu metode bagi pemilik perusahaan yang ingin
melakukan business turnaround agar bisa mengembalikan perusahaan / organisasi
menjadi sehat kembali.

9. Tingkat kesesuaian dan dukungan aktivitas ebusiness akan bernilai strategis bila
implementasi e-bisinis dapat membantu organisasi dalam melaksanakan dan
mencapai strategi organisasi secara keseluruhan.

10. Availability, Skalabilitas, Kemanan, Kinerja, Manageability

Anda mungkin juga menyukai