Anda di halaman 1dari 5

PROJECT BASED LEARNING (PBL)

Disusun Oleh:
Jose Alfredo M Purba
(33417083)

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI


JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
UNIVERSITAS GUNADARMA
DEPOK
Saya ingin membahas mengenai Sistem Intelijen Bisnis (SIB) yang biasanya digunakan di
organisasi. Tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan layanan, efisiensi biaya, dan efektifitas
kerja yang diembankan kepada organisasi dimaksud. Dalam mengimplementasikan SIB di suatu
perusahaan pemerintah, hal utama yang harus diperhatikan adalah bahwa SIB harus mendukung
pencapaian visi, misi, dan strategi organisasi dalam mencapai tingkat kinerja organisasi
(organization performance) yang diinginkannya.

Dalam mengembangkan SIB di suatu perusahaan harus mendasarkan pada konteks organisasi
yang bersangkutan (kondisi, ekspektasi), tujuan yang ingin dicapai, strategi yang akan
digunakan, serta bagaimana bentuk layanan yang ingin diberikan. Keberadaan SIB-lah yang akan
membantu organisasi tersebut dalam mencapai kondisi yang diinginkan, dalam bentuk
penyempurnaan proses manajemen (management process) dan proses pelayanan (service
delivery process).

TAHAPAN SIB:
a. Tahap Perencanaan Proyek (Project Planning) Pada tahapan ini harus dapat dijelaskan apa
yang menjadi tujuan utama dari proyek SIB, ekspektasi (harapan) yang diinginkan, dukungan
formal dari Pimpinan organisasi yang bersangkutan, serta capaian-capaian (milestone) yang akan
dituju.
b. Tahap Analisis Kebutuhan (Requirement Analysis) Pada tahap ini harus sudah teridentifikasi
kebutuhan pengembangan SIB secara detail. Hal ini dapat dilakukan dengan menyusun dan
mengumpulkan information package (paket informasi) untuk semua subjek informasi yang akan
ada dalam data warehouse. Fungsi information package antara lain : Mendefinisikan subjek area
dan ukuran pekerjaan (business process) utama, Menentukan bagaimana data akan disajikan dan
diakses, Menentukan bagaimana pengguna akan melakukan agregasi atau roll up, Menentukan
kuantitas data untuk analisis atau query, Menaksir ukuran data warehouse & frekuensi data
refreshing, Memastikan bagaimana informasi akan di-package.
c. Tahap Desain dan Konstruksi (Design and Construction) Pada tahap ini harus telah tersusun
arsitektur dan infrastruktur yang diinginkan dari desain BI, yang akan mencakup 3 (tiga) bagian
utama yaitu : 1) Data Acquisition. Bagian ini terkait dengan upaya meng-ekstraksi data dari
sumber-sumber data, dan upaya memindahkan data yang sudah diekstrak tersebut ke staging area
(tempat dimana semua data ekstraksi diletakkan bersama-sama) 2) Data Storage. Bagian ini
terkait dengan upaya loading data dari staging area ke data warehouse repository (berupa
relational data base) 3) Information Delivery. Bagian ini terkait dengan upaya menyediakan user
interface yang akan menghubungkan pengguna dengan data warehouse. Jenisnya dapat berupa
OLAP, data mining, maupun report/query.
d. Tahap Implementasi (Deployment) Pada tahap ini, pengembangan SIB yang telah dilakukan
pada tahap-tahap sebelumnya harus sudah dapat dites penggunaannya serta kemudian di-ujicoba
apakah sudah memenuhi tujuan dan ekspekstasi sebagaimana kebutuhan organisasi. Akhir tahap
ini ditandai dengan telah dilaksanakannya User Acceptance Test (UAT) dan user telah
memahami bagaimana menggunakan sistem tersebut dengan tepat.
e.Tahap Pemeliharaan (Maintenance) Kebutuhan informasi yang dibutuhkan organisasi akan
terus berkembang. Untuk itu, sistem SIB yang telah diimplementasikan mungkin saja
memerlukan perkembangan lebih lanjut (enhancement). Untuk itu perlu dipersiapkan suatu
proses pemeliharaan yang berkesinambungan.
Contoh Penerapan SIB di beberapa Industri:
1. Industri Perbankan
Penerapan Business Intelligence dalam industri perbankan tentunya memberikan kemudahan dan
efektivitas. Manager cabang dari bank tersebut tidak perlu lagi meminta laporan tentang prilaku
konsumen ke divisi lainnya karena dashboard yang menampilkan prilaku konsumen dapat
diakses oleh semua orang di dalam perusahaan tersebut. Sehingga si manager dapat mengetahui
dengan lebih cepat konsumen mana yang memberikan keuntungan yang besar, serta konsumen
mana yang harus ditolak ketika ingin mengambil pinjaman bank.
2. OTLP (Online Transaction Processing)
Business Intelligence juga dapat diterapkan ke Online Transaction Processing (OTLP). Sistem
OLTP ini memiliki berbagai database, seperti database pelanggan, database produk, database
iklan, dll. Misalkan akan diterapkan SIB dalam database pelanggan, maka si pelaku usaha dapat
melihat kira-kira batasan kredit yang diperbolehkan untuk pelanggan tertentu berada di angka
berapa. Tentunya ini akan disesuaikan dengan jumlah gaji atau penghasilan dari si pelanggan.
3. Industri Perhotelan
Dalam industri perhotelan, tentunya penerapan Business Intelligence berdampak besar dalam
meningkatkan performa hotel. Pemilik hotel atau divisi yang mengurus performa hotel dapat
melihat pangsa pasar yang kompetitif berdasarkan hasil survey yang dilakukan ke pelanggan.
Selain itu, pihak management hotel dapat memutuskan kapan harus memberikan diskon bagi
pelanggan dengan melihat tren dari waktu tertentu, bisa dari tahun ke tahun, atau bulan ke bulan,
bahkan dari hari ke hari.
Kesimpulan dan Solusi
Implementasi SIB memerlukan investasi sumber daya organisasi yang relatif cukup besar (dana,
waktu, maupun sumber daya manusia) serta memiliki risiko yang cukup tinggi untuk mengalami
kegagalan. Untuk itu implementasi BI mutlak memerlukan perencanaan yang matang dan
dukungan berkelanjutan dari Pimpinan organisasi. Dalam mengembangkan SIB terdapat
tahapan-tahapan yang harus dipenuhi untuk memastikan agar pengembangan SIB mencapai hasil
sebagaimana yang diinginkan. Secara garis besar, tahapan meliputi : Tahap Perencanaan Proyek
(Project Planning), Tahap Analisis Kebutuhan (Requirement Analysis), Tahap Desain dan
Konstruksi (Design and Construction), Tahap Implementasi (Deployment), dan Tahap
Pemeliharaan (Maintenance). Pendekatan implementasi BI yang sesuai dengan kondisi
perusahaan, melalui pendekatan praktikal (practical approach) dimana pengembangan BI akan
dilakukan secara bertahap dan berkesinambungan pada tiap-tiap departemen namun tetap
mengacu pada standar arsitektur informasi organisasi secara keseluruhan. Terdapat beberapa
faktor yang menjadi kunci sukses dalam pengembangan SIB, dimana 3 (tiga) hal yang paling
utama yaitu: Dukungan dan komitmen berkelanjutan dari Pimpinan, Perencanaan yang matang
dan realistis, Ketersediaan data yang lengkap dan reliable.
Menurut saya, Sistem ini boleh diterapkan di seluruh bisnis sebuah organisasi yang menengah
keatas untuk meningkatkan layanan, efisiensi biaya, dan efektifitas kerja yang diembankan
kepada organisasi dimaksud.

Anda mungkin juga menyukai