Mengkomunikasikan kesadaran dan pemahaman akan tujuan dan arah dari TI kepada
stakeholders terkait dan pengguna pada perusahaan.
Menurut ISACA (2012) deskripsi dari proses APO02 adalah menyediakan gambaran
bisnis dan lingkungan TI terkini, tujuan yang akan datang, dan memulai untuk berusaha
untuk melihat lingkungan di masa yang akan datang.
Tujuan dari proses ini adalah menyelaraskan rencana strategi TI dengan tujuan bisnis.
Dengan komunikasi tujuana tersebut dengan baik maka akan dimengerti oleh semuany,
dengan pilihan strategi TI telah diidentifikasi, terstruktur dan terintegrasi dengan rencana
bisnis.
Pada proses ini memberikan pandangan yang menyeluruh dari aktifitas saat ini dan
lingkungan TI, arah masa depan dan inisiatif yang diperlukan untuk lingkungan di masa
depan. Tujuannya adalah menyelaraskan rencana strategis TI dengan tujuan organisasi.
Berkomunikasi dengan tujuan yang jelas dan akuntabilitas terkait, sehingga mereka dipahami
oleh semua dengan pilihan strategis TI diidentifikasi, terstruktur dan terintegrasi dengan
rencana organisasi(ISACA, 2012).
Pertimbangkan lingkungan organisasi saat ini dan proses bisnis, serta strategi
organisasi dan tujuan masa depan. Perhatikan juga lingkungan eksternal organisasi
(penggerak industri, peraturan yang relevan, dasar kompetisi).
Menilai kinerja bisnis internal saat ini, kemampuan TI dan layanan TI eksternal, dan
mengembangkan pemahaman tentang arsitektur enterprise hubungannya dengan TI.
Mengidentifikasi isu-isu saat ini yang sedang dialami dan mengembangkan rekomendasi di
daerah yang bisa memberi manfaat dari perbaikan. Pertimbangkan pilihan penyedia layanan,
dampak keuangan dan potensi biaya dan manfaat menggunakan layanan eksternal.
Mendefinisikan rencana strategi dalam Kerjasama dengan stakeholder terkait dan cara
menghubungkan tujuan TI yang akan memberikan kontribusi untuk tujuan strategis
organisasi. Tujuan TI mendukung program investasi TI, proses bisnis, layanan TI dan aset TI.
Road map digunakan untuk menentukan inisiatif dan memantau pencapaian tujuan, kemudian
memprioritaskan inisiatif dan menggabungkan mereka dalam peta jalan tingkat tinggi.
Menciptakan kesadaran dan pemahaman tentang bisnis, tujuan dan arah, seperti yang
tertuang dalam strategi TI, melalui komunikasi yang tepat untuk Stakeholders dan pengguna
di seluruh organisasi.
Menurut ISACA (2012), deskripsi dari proses APO03 adalah membangun arsitektur
pada umumnya yang terdiri dari proses bisnis, informasi, data, aplikasi, dan layer arsitektur
teknologi dengan tujuan mewujudkan strategi perusahaan dan strategi TI secara efektif dan
efisien dengan cara menciptakan model kunci dan praktek-praktek yang mendeskripsikan
arsitektur saat ini dan target arsitektur. Menetapkan persyaratan dalam taksonomi, standar,
pedoman, prosedur, template, dan alat, dan menghubungkan komponen-komponen.
Meningkatkan keterpaduan, ketangkasan, kualitas informasi, dan menghasilkan penghematan
biaya potensial melalui inisiatif seperti penggunaan kembali komponen-komponen building
block.
Referensi arsitektur jaringan menggambarkan arsitektur jaringan saat ini dan target
yang ingin dicapai untuk bisnis, informasi, data, aplikasi dan teknologi.
Menganalisa gap antara standar yang diterapkan saat ini dengan target arstektur
jaringan yang ingin dicapai, bisnis dan perspektif teknis, dan menggolongkannya ke dalam
satu kesatuan paket kerja proyek. Mengintegrasikan proyek tersebut dan menghubungkan
program investasi IT untuk memastikan bahwa inisiatif tersebut sebagai bagian dari
perubahan. Membuat usaha kolaborasi dengan kunci stakeholder perusahaan dari bisnis dan
IT untuk menilai kesiapan transformasi perusahaan, dan mengidentifikasi kesempatan, solusi
dan batasan implementasi.
Terdapat arahan kerja dan pemantauan dari pelayanan arsitektur jaringan JSI yang
diimplementasikan, membuat kontrak kerja dari keseluruhan arsitektur secara formal,
mengukur dan mengomunikasikan nilai tambahan arsitektur dan pemantauan yang sesuai.
c. APO04 Manage Innovation
Menurut ISACA (2012), deskripsi dari proses APO04 adalah menjaga kesadaran akan
tren mengenai TI dan layanan sejenis, mengidentifikasi kesempatan inovasi, dan
merencanakan bagaimana caranya untuk mendapatkan keuntungan dari inovasi dalam
kaitannya dengan kebutuhan bisnis. Analisa kesempatan apa yang ada untuk inovasi bisnis
atau perbaikan yang bisa dibuat dengan teknologi baru, layanan atau inovasi dibidang TI
bisnis, analisa pula teknologi yang sudah ada dan inovasi bisnis dan proses TI yang
mempengaruhi perencanaan strategis dan keputusan arsitektural perusahaan.
Tujuan dari proses tersebut adalah mencapai keunggulan kompetitif, inovasi bisnis,
dan peningkatan efektifitas dan efisiensi operasional dengan mengeksploitasi perkembangan
TI.
Menurut ISACA (2012), deskripsi dari proses APO05 adalah mengeksekusi arahan
strategis untuk investasi sejalan dengan visi arsitektur perusahaan dan karakteristik yang
diinginkan atas investasi tersebut dan portofolio layanan terkait, dan mempertimbangkan
kategori-kategori inestasi berbeda dan sumber daya dan tantangan-tantangan pendanaan,
berdasarkan kesesuainnya dengan tujuan strategis, dan risiko bagi perusahaan. Memindahkan
program yang terpilih kedalam portofolio layanan aktif untuk eksekusi. Mengawasi performa
dari semua layanan dan program, mengajukan penyesuaian apabila dibutuhkan sebagai
respon dari performa layanan dan program atau perubahan dalam prioritas perusahaan.
Tidak termasuk dalam cakupan topik dan merupakah wewenang pihak internal
organisasi untuk menetapkan sasaran investasi TI.
Menentukkan ketersedian sumber dana tidak termasuk dalam cakupan topik untuk
melakukan prioritasi dan pengelolaan aplikasi portfolio. Sumber dana ditentukan oleh pihak
internal organisasi yang bergantung pada anggaran yang dialokasikan untuk investasi TI.
Menentukan calon program yang harus dipindahkan ke portfolio investasi yang aktif.
Proses diperlukan karena dalam menentukan prioritasi aplikasi portfolio dibutuhkan
pendataan dan pemilihan aplikasi yang disesuaikan dengan kriteria penilaian yang telah
ditentukan.
Tidak termasuk kedalam cakupan topik karena tidak menyangkut prioritasi portfolio
aktif. Hal ini juga dikelola oleh bagian internal untuk mengetahui ketercapaian manfaat yang
diberikan.