Anda di halaman 1dari 9

TUGAS SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN 9

Disusun oleh:
Nama : Faza Candikya Dhanadi (1744390011)
Program Studi : Sistem Informasi (S-1)
Mata Kuliah : Sistem Penunjang Keputusan
Jadwal : Kamis (12:50 – 15:20)

UNIVERSITAS PERSADA INDONESIA Y.A.I


JAKARTA
Soal :

1. Menunjukkan proses pemodelan tidak pernah berakhir, selalu memberi celah untuk
membangkitkan asumsi, termasuk ke dalam karakteristik

a. Tingkat generalisasi yang tinggi

b. Peka terhadap perubahan asumsi

c. Potensi untuk dikembangkan

d. Mekanisme transparansi

e. Siklus Model

2. Empat prinsip dalam membuat model kecuali:

a. Keterorganisasian (block building)

b. Relevansi (relevance)

c. Keakuratan (accuracy)

d. Elaborasi

e. Tingkat agresi (aggregation)

3. Salah satu faktor yang mempengaruhi sudut pandang (visi/ wawasan) :

a. Sistem nilai yang diyakini

b. Keterorganisasian (block buuilding)

c. Relevansi (relevance)

d. Keakuratan (accuracy)

e. Tingkat agresi (aggregation)

4. Gordon (1989) mengklasifikasikan model kedalam bentuk,

a. Model Fisik

b. Model Dinamis

c. Model Matematika

d. Model Statis

e. Semua Benar
5. Menentukan ruang lingkup sistem & tujuannya, termasuk kedalam

fase:

a. Penentuan Masalah

b. Pengembangan Model

c. Pengambilan Keputusan

d. Mekanisme Transparansi

e. Generalisasi

SOAL ESSAY

1. Jelaskan konsep dasar pengembangan SPK!

2. Jelaskan karakterisitik model SPK!

3. Jelaskan 4 prinsip dalam membuat model!

4. Jelaskan Klasifikasi Model menurut Gordon!

5. Jelaskan Siklus/Fase Pengembangan SPK!

6. Jelaskan Prinsip-prinsip Pengembangan Model pada umumnya!

JAWABAN

Pilihan Ganda:

1. b. Peka terhadap perubahan asumsi

2. d. Elaborasi

3. a. Sistem nilai yang diyakini

4. e. Semua Benar

5. b. Pengembangan Model

Essay:

1. Sistem Pendukung Keputusan (SPK) (Inggris: decision support systems disingkat DSS) Merupakan
sebuah sistem yang mampu memberikan kemampuan, baik kemampuan memecahkan masalah maupun
mengkomunikasikan untuk masalah semi terstruktur Sistem Pendukung Keputusan merupakan
pengembangan lebih lanjut dari Sistem Informasi Manajemen Terkomputerisasi (Computerized
Management Information System).

Sudirman dan Widjjani (1996), mengemukakan ciri-ciri Sistem Pendukung Keputusan yang dikemukakan
oleh Alters Keen, sebagai berikut:

 Ditujukan untuk membantu keputusan-keputusan yang kurang terstruktur dan umumnya


dihadapi oleh para top management

 Merupakan gabungan model kualitatif dan kumpulan data

 Memiliki fasilitas interaktif utk komunikasi manusia-komputer

 Bersifat luwes/fleksibel utk menyesuaikan dengan perubahan yang terjadi

2. Sistem Pendukung Keputusan (SPK) memiliki 6 karakteristik antara lain sebagai berikut :

1. Mendukung proses pengambilan keputusan yang menitik beratkan pada manajemen dengan
persepsi.

2. Adanya interface manusia atau mesin dimana manusia sebagai user tetap memegang kontrol
proses pengambilan keputusan.

3. Mendukung pengambilan keputusan untuk membahas masalah terstruktur, semi terstruktur


dan tidak terstruktur.

4. Memiliki kapasistas dialog untuk memperoleh informasi sesuai dengan kebutuhan.

5. Memiliki subsistem-subsistem yang terintegrasi sedemikian rupa sehingga dapat berfungsi


sebagai kesatuan sistem.

6. Membutuhkan struktur data komprehensif yang dapat melayani kebutuhan informasi seluruh
tahap manajemen.

3. Empat Prinsip dalam Membuat Model:

1. Keterorganisasian (block building);

Tujuan pengorganisasian proses pemodelan adalah untuk menyederhanakan spesifikasi interaksi di


dalam system;

Masing-masing block menggambarkan satu bagian system yang bergantung pada beberapa atau
sedikitnya satu variable input, dan yang berubah menjadi variable output;

Maka system secara keseluruhan, dapat digambarkan dalam terminology keterkaitan antar blok-2;

2.       Relevansi (relevance);
Prinsip relevansi merupakan sifat yang melekat dalam model karena model harus menggambarkan
keadaan yang diamati;

Dengan demikian, model hanya akan mencakup aspek-2 yang relevan dengan sasaran-2 dan sudut
pandang yang telah ditetapkan;

3.       Keakuratan (accuracy);

Keakuratan informasi yang dikumpulkan untuk model harus dipertimbangkan;

Keakuratan bergantung pada tingkat kebutuhan penggunaan model terhadap persoalan yang diamati
atau ketelitian yang diinginkan;

4.       Tingkat Agregasi (aggregation);

Tingkat agregasi perlu dipertimbangkan sesuai dengan tingkat kecukupan atau kepuasan minimal yang
harus didapat dengan memakai model.

4. Klasifikasi Model menurut Gordon (1989):

1. Model Fisik

Model ini didasarkan pada beberapa analogi antara sistem-sistem seperti mesin dgn listrik, atau

listrik dgn hidrolika.

2. Model Matematika

Model ini menggunakan notasi-notasi dan persamaan-persamaan matematika untuk

merepresentasikan sistem

3. Model Statis

Model dalam kategori statis, baik fisik atau matematika, memiliki nilai atribut yg berbeda dalam

keadaan seimbang.

4. Model Dinamis

Merupakan kebalikan dari model statis, model dinamis menunjukkan perubahan setiap saat

akibat aktivitas-aktivitasnya

5. Model Analitis

Model yg penyelesaiannya dilakukan dengan teknik analitis, dgn menggunakan deduksi teori-teori

matematika

6. Model Numerik

Model yg diselesaikan dengan teknik numerik yg menghasilkan solusi melalui tahapan-tahapan


perhitungan iteratif

7. Model Simulasi

Penyelesaian dgn model ini dilakukan jika keadaan tidak memungkinkan untuk menggunakan cara

analitik. Jika model matematika ini bersifat dinamis, penghitungan ini biasanya dilakukan dgn

komputer (Emshoff, 1970)

5. Siklus/Fase Pengembangan SPK:

1. Fase Perencanaan Sistem

Dalam fase perencanaan sistem :

• Dibentuk suatu struktur kerja strategis yang luas dan pandangan sistem informasi baru yang jelas yang
akan memenuhi kebutuhan-kebutuhan pemakai informasi.

• Proyek sistem dievaluasi dan dipisahkan berdasarkan prioritasnya. Proyek dengan prioritas tertinggi
akan dipilih untuk pengembangan.

• Sumber daya baru direncanakan untuk, dan dana disediakan untuk mendukung pengembangan
sistem.

Selama fase perencanaan sistem, dipertimbangkan :

• Faktor-faktor kelayakan (feasibility factors) yang berkaitan dengan kemungkinan berhasilnya sistem


informasi yang dikembangkan dan digunakan,

• faktor-faktor strategis (strategic factors) yang berkaitan dengan pendukung sistem informasi dari
sasaran bisnis dipertimbangkan untuk setiap proyek yang diusulkan.

Nilai-nilai yang dihasilkan dievaluasi untuk menentukan proyek sistem mana yang akan menerima
prioritas yang tertinggi.

2. Fase Analisis Sistem

• Dilakukan proses penilaian, identifikasi dan evaluasi komponen dan hubungan timbal-balik yang terkait
dalam pengembangan sistem; definisi masalah, tujuan, kebutuhan,

prioritas dan kendala-kendala sistem; ditambah identifikasi biaya, keuntungan dan estimasi jadwal untuk
solusi yang berpotensi.

• Fase analisis sistem adalah fase profesional sistem melakukan kegiatan analisis sistem.

• Laporan yang dihasilkan menyediakan suatu landasan untuk membentuk suatu tim proyek sistem dan
memulai fase analisis sistem.

• Tim proyek sistem memperoleh pengertian yang lebih jelas tentang alasan untuk mengembangkan
suatu sistem baru.
• Ruang lingkup analisis sistem ditentukan pada fase ini. Profesional sistem mewawancarai calon
pemakai dan bekerja dengan pemakai yang bersangkutan untuk mencari penyelesaian masalah dan
menentukan kebutuhan pemakai.

• Beberapa aspek sistem yang sedang dikembangkan mungkin tidak diketahui secara penuh pada fase
ini, jadi asumsi kritis dibuat untuk memungkinkan berlanjutnya siklus hidup pengembangan sistem.

• Pada akhir fase analisis sistem, laporan analisis sistem disiapkan. Laporan ini berisi penemuan-
penemuan dan rekomendasi. Bila laporan ini disetujui, tim proyek sistem siap untuk memulai fase
perancangan sistem secara umum. Bila laporan tidak disetujui, tim proyek sistem harus menjalankan
analisis tambahan sampai semua peserta setuju.

3. Fase Perancangan Sistem secara Umum/Konseptual

Arti Perancangan Sistem

• Tahap setelah analisis dari Siklus Hidup Pengembangan Sistem

• Pendefinisian dari kebutuhan kebutuhan fungsional

• Persiapan untuk rancang bangun implementasi

• Menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk

• Yang dapat berupa penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan

dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi

• Termasuk menyangkut mengkonfirmasikan

Tujuan Perancangan Sistem

• Untuk memenuhi kebutuhan para pemakai sistem

• Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap kepada pemrogram
komputer dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat

Sasaran Perancangan Sistem

• Harus berguna, mudah dipahami dan mudah digunakan

• Harus dapat mendukung tujuan utama perusahaan

• Harus efisien dan efektif untuk dapat mendukung pengolahan transaksi, pelaporan manajemen dan
mendukung keputusan yang akan dilakukan oleh manajemen, termasuk tugas-tugas yang lainnya yang
tidak dilakukan oleh komputer

• Harus dapat mempersiapkan rancang bangun yang terinci untuk masing-masing komponen dari sistem
informasi yang meliputi data dan informasi,simponan data, metode-metode, prosedur-prosedur, orang-
orang, perangkat keras, perangkat lunak dan pengendalian intern.
4. Fase Evaluasi dan Seleksi Sistem

Akhir fase perancangan sistem secara umum menyediakan point utama untuk keputusan investasi. Oleh
sebab itu dalam fase evaluasi dan seleksi sistem ini nilai kualitas sistem dan biaya/keuntungan dari
laporan dengan proyek sistem dinilai secara hati-hati dan diuraikan dalam laporan evaluasi dan seleksi
sistem.

5. Fase Perancangan Sistem secara Detail/Fungsional

Fase perancangan sistem secara detail menyediakan spesifikasi untuk perancangan secara konseptual.
Pada fase ini semua komponen dirancang dan dijelaskan secara detail. Perencanaan output (layout)
dirancang untuk semua layar, form-form tertentu dan laporan-laporan yang dicetak. Semua output
direview dan disetujui oleh pemakai dan didokumentasikan. Semua input ditentukan dan format input
baik untuk layar dan form-form biasa direview dan disetujui oleh pemakai dan didokumentasikan.

Berdasarkan perancangan output dan input, proses-proses dirancang untuk mengubah input menjadi
output. Transaksi-transaksi dicatat dan dimasukkan secara online  atau batch. Macam-macam model
dikembangkan untuk mengubah data menjadi informasi.

Prosedur ditulis untuk membimbing pemakai dan pesonel operasi agar dapat bekerja dengan sistem
yang sedang dikembangkan.

6. Fase Implementasi Sistem dan Pemeliharaan Sistem

Pada fase ini :

• Sistem siap untuk dibuat dan diinstalasi.

• Sejumlah tugas harus dikoordinasi dan dilaksanakan untuk implementasi sistem baru.

• Laporan implementasi yang dibuat pada fase ini ada dua bagian, yaitu dalam bentuk Gantt
Chart atau Program and Evaluation Review Technique (PERT) Chart dan penjadwalan proyek dan teknik
manajemen. Bagian kedua adalah laporan yang menerangkan tugas penting untuk melaksanakan
implementasi sistem, − Instalasi peralatan yang digunakan.

6. Secara umum memiliki dua tahapan proses yg tidak perlu berurutan dilakukan :

1. Pembuatan Struktur Model

Menetapkan batas-batas sistem yg akan memisahkan sistem dari lingkungannya dan


menetapkan komponen-komponen pembentuk sistem yg akan diikutsertakan atau dikeluarkan
dari model

2. Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan besaran-besaran atribut komponen yg dipilih dan untuk mengetahui


hubungan yg terjadi pada aktifitas sistem

Anda mungkin juga menyukai