Anda di halaman 1dari 36

Pengenalan Mata Kuliah:

Infrastruktur Teknologi Informasi


Capaian pembelajaran
Mahasiswa mampu menjelaskan kebutuhan bisnis di sebuah
organisasi dan melakukan perancangan infrastruktur
teknologi informasi yang sesuai dengan kebutuhan tersebut
yang dapat memberikan keunggulan bersaing bagi
organisasi
Topik bahasan
1. Pengantar infrastruktur teknologi informasi
2. Strategi bisnis dan teknologi informasi
3. Infrastruktur teknologi informasi dan proses bisnis
4. Peningkatan kinerja dan produktivitas organisasi
5. Pemodelan proses bisnis (BPM)
6. Pemodelan infrastruktur teknologi informasi
7. Rancangan infrastruktur business-driven (BDID)
Pustaka dan referensi
 Gendron, M.S. (2013). Business Intelligence Applied:
Implementing an Effective Information and Communications
Technology Infrastructure. Hoboken: John Wiley and Sons,
Inc.
Sistem penilaian
Kehadiran 10%
Tugas 30%
UTS 30%
UAS 30%
---------- +
Total 100%

Kehadiran minimal 70% sebagai penentu UAS


Capaian Pembelajaran Materi Perkuliahan
 Mahasiswa mampu mendefinisikan infrastruktur teknologi
informasi dan komunikasi
Topik Bahasan
1. TIK dan kecerdasan bisnis
2. Manajemen value TIK
3. Rancangan infrastruktur yang business-driven
4. Infrastruktur TIK
 Kita memerlukan metode untuk memahami pentingnya bisnis
membangun infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi
(TIK).

 MENGAPA?
◦ Kontradiksi antara peningkatan pesat kecepatan desktop computer
selama beberapa dekade terakhir ini dan lambatnya pertumbuhan
produktivitas yang disebabkan oleh komputer pada waktu yang
bersamaan
◦ Ketidaksesuaian antara investasi di bidang TIK dengan output yang
dihasilkan
TIK & Kecerdasan Bisnis
 Kecerdasan bisnis atau Business intelligence (BI) adalah
sebuah kumpulan teknik2 yang menggunakan data bisnis
dan menciptakan informasi dari data tersebut sehingga
manajer dapat membuat keputusan.

 Menganalisis tren penjualan (sales) dan pola pembelian


pelanggan adalah 2 contoh analisis yang dapat dilakukan
menggunakan perangkat lunak BI.

 Semua solusi perangkat lunak BI membutuhkan TIK untuk


menjalankannya.
 Nilai pengajuan (value proposition) dari TIK sulit diukur, dan
ironisnya sebuah organisasi membutuhkannya untuk
menciptakan business intelligence dalam kaitannya untuk
memahami kapan dan mengapa infrastruktur TIK harus dibangun.

 Saat memutuskan kapan dan mengapa membangun infrastruktur


TIK, sebuah organisasi harus memulainya dengan cara yang
terencana.

 Infrastruktur TIK dibangun untuk melakukan segalanya, mulai dari


mendukung pemrosesan transaksi hingga membut laporan BI,
dan banyak hal lainnya diantaranya.
Manajemen Value TIK
 Sebelum mulai diskusi mengenai cara menilai nilai pengajuan
TIK yang spesifik, penting untuk menentukan apakah organisasi
memiliki sebuah budaya yang memandang TIK sebagai
sumberdaya penghasil-nilai (value-producing).

 Organisasi harus percaya bahwa sumberdaya TIK tidak hanya


digunakan untuk mendukung proses bisnis internal saja, namun
harus juga didedikasikan untuk proyek2 yang menciptakan nilai:
◦ Meningkatkan pangsa pasar (market share),
◦ Meningkatkan hubungan pelanggan,
◦ Menciptakan persepsi nilai bagi pelanggan.
 Langkah pertama adalah untuk memantapkan apakah organisasi
telah siap untuk mengadopsi sebuah pendekatan manajemen value
untuk mengalokasikan sumberdaya untuk proyek TIK  organisasi
selalu menghadapi tantangan saat mempertimbangkan proyek TIK
sebagai sesuatu yang menciptakan-nilai (value-creating).

 Organisasi harus memposisikan diri sehingga dapat


memaksimalkan investasi mereka dalam proyek2 TIK.

 Manajemen value melibatkan beberapa best practices yang terjadi


di dalam organisasi yang berhasil sukses menerapkan sumberdaya
TIK untuk mendukung strategi mereka dan menciptakan nilai.
Tantangan pada manajemen value
 Masalah dengan kapabilitas pelaksanaan teknis.
 Pengeluaran TIK yang terbatas atau tidak dipahami.
 Pengabaian bisnis pada pengambilan keputusan terhadap

fungsi TIK.
 Kesenjangan komunikasi antara fungsi TIK dengan bisnis.
 Pertanyaan mengenai nilai (value) dari TIK.
 Kegagalan besar dalam investasi.
 Perubahan dalam pendanaan.
Best Practices manajemen value
 Kesadaran dan komunikasi.
 Tanggung jawab.
 Penentuan dan pengukuran tujuan.
 Kebijakan, standar, dan prosedur.
 Keahlian dan kepakaran.
 Tool dan otomasi.

Banyak organisasi tidak mengelola sumberdaya TIK sebagai sesuatu yang


menghasilkan nilai, namun memperlakukannya sebagai bagian yang
dibutuhkan dalam infrastruktur organisasi  menciptakan organisasi yang
mengadopsi daftar tersebut akan selalu memerlukan
pergeseran/perubahan budaya.
Quick self-
assessment
manajemen nilai
digunakan untuk
menentukan
apakah organisasi
memandang TIK
sebagai sebagai
sebuah
sumberdaya yang
menghasilkan nilai
 Tool ini memungkinkan organisasi untuk memahami dimana
posisinya saat ini dan dimana perlunya ada
peningkatan/perbaikan.

 Mengelola tool ini pada staf, manajer, dan pimpinan dalam


organisasi akan memungkinkan organisasi untuk memahami
budayanya dan dimana perlu diubah sehingga TIK menjadi
sebuah entitas yang menciptakan-nilai.

 Sebuah organisasi harus mencari untuk menciptakan nilai


melalui TIK dan menjadi perusahaan yang mengadopsi sebuah
budaya yang menghargai nilai.
Pendekatan untuk meraih manajemen nilai
 Membangun kesadaran dan pemahaman akan manajemen
nilai.
 Mengimplementasi atau meningkatkan proses organisasi

tatakelola TIK.
 Mulai menjalankan inventori investasi.
 Mengklarifikasi nilai dari investasi individual.
 Melakukan evaluasi investasi, membuat prioritas, dan

pemilihan.
Rancangan Infrastruktur
Business-driven
 Sebuah pendekatan berbasis manajemen nilai untuk
membangun infrastruktur TIK harus dilakukan melalui fase
analisis awal, kemudian fase perancangan dan implementasi,
dan akhirnya fase pasca-implementasi.
 Fase analisis
Fase ini memfasilitasi pemahaman akan perusahaan dan
industri yang dimasukinya, untuk mana infrastruktur TIK
sedang diimplementasikan, yang berdampak pada
pengaturan tahapan untuk integrasi infrastruktur TIK dengan
strategi bisnis organisasi.

Output utama dari fase analisis antara lain adalah:


◦ riset meluas mengenai organisasi dan para pesaingnya,
◦ daftar tujuan yang dimungkinkan oleh TIK ( ICT-enabled), dan
◦ analisis kesenjangan.
Fase perancangan
Selama fase ini, semua informasi yang dikumpulkan selama fase
analisis ditinjau ulang sekali lagi, serta penyelarasan dengan strategi
organisasi dikonfirmasikan.

Proses bisnis yang membutuhkan inovasi atau peningkatan akan


dimodelkan selama tahap ini, dan kesenjangan akan diidentifikasi
antara proses2 yang ada sekarang dengan proses yang mengalami
perubahan saat proyek ini diimplementasikan.

Sejumlah diagram dan model rancangan harus dibuat selama tahapan


ini. Rencana pengukuran, termasuk target sasarannya, harus
ditetapkan.
Fase implementasi
Sebagai bagian dari fase ini, survei lokasi (site) dilakukan. Ini
termasuk berbagai isu lingkungan, kekuatan, dan perangkat keras
lainnya.

Saat area instalasi telah dikonfirmasi siap, infrastruktur dipasang


dan diuji kelayakannya, serta segera dilanjutkan dengan instalasi
perangkat lunak yang diharuskan untuk mendukung aplikasi.

Instalasi perangkat keras dan perangkat lunak selanjutnya akan


bergeser pada pengujian secara formal. Infrastruktur akhirnya
siap untuk resmi dijalankan.
 Fase pasca-implementasi
Fase ini pada dasarnya berkaitan dengan pengukuran proyek
saat masih dalam produksi untuk memastikan bahwa segala
sesuatunya berjalan sesuai dengan yang dijanjikan, serta
membuat prubahan yang secukupnya saat dibutuhkan.

Perubahan dapat berupa merekomendasikan sebuah proyek


baru untuk melayani kebutuhan organisasi atau pelanggan,
atau memodifikasi yang sudah ada.
Infrastruktur TIK
 Bisnis membutuhkan infrastruktur TIK untuk beroperasi, tetapi
penting untuk mengetahui apa yang benar2 harus disertakan dalam
infrastruktur tersebut.

 Manajer harus mengetahui kapan dan bagaimana untuk


membangun infrastruktur, sehingga diperlukan fokus pada business-
driven yang tinggi —suatu hal yang menjangkau keseluruhan
organisasi.

 Bagian yang sering terlewatkan adalah pemahaman akan teknologi


mana yang tepat untuk diimplementasikan, serta kapan untuk
mengimplementasikan untuk mencapai efisiensi maksimal dan
mempertahankan keunggulan bersaing (competitive advantage).
 Orang di dalam organisasi yang bertanggungjawab untuk
menjaga agar teknologi tetap sinkron dengan kebutuhan
strategi bisnis perlu untuk memahami kebergunaan teknologi,
serta kapan untuk mengimplementasi teknologi untuk
mendukung strategi organisasi —dalam istilah akademik
disebut penyelarasan strategi TI (strategic alignment of IT).

 TIK, perangkat lunak, dan aplikasi yang mendukung strategi


bisnis dikelompokkan bersama sebagai Infrastruktur TIK (ICT
infrastructure), yang meliuti segala hal di dalam sistem jaringan
dan telekomunikasi, juga perangkat lunak, perangkat keras,
dan layanan yang diharuskan untuk mempertahankan bisnis.
Komponen enterprise-wide
Pengguna biasanya berinteraksi dengan sistem atau aplikasi
enterprise, misalnya ERP, enterprise document management,
enterprise content management, atau knowledge
management systems.

Aplikasi2 tersebut adalah sebuah kumpulan perangkat lunak


ubiquitous kompleks yang mendukung proses bisnis dan
terdapat di seluruh enterprise.
 Komponen pengguna (user)
Ini termasuk seluruh komponen yang berinteraksi langsung
dengan pengguna, misalnya desktop serta perangkat keras dan
perangkat lunak lainnya yang diakses oleh pengguna.

Seluruh komponen yang diakses oleh penggunaseperti


workstation, printer, scanner, perangkat lunak produktivitas
desktop,dan aplikasi khusus lainnya yang tidak termasuk di
dalam komponen lainnya merupakan bagian dari kategori ini.

Komponen pengguna diperlukan oleh staf untuk menyelesaikan


fungsi pekerjaan mereka.
Koponen layanan (service)
Perangkat keras dan perangkat lunak jaringan (network) yang
berinteraksi secara langsung dengan pengguna adalah
termasuk dalam kategori ini.

Item2 ini berada di bawah pengendalian dan pengawasan oleh


Bagian TIK do organisasi, namun pengguna mengakses item
tersebut secara langsung.
Komponen jaringan (network)
Komponen2 yang secara tradisional dianggap berkaitan
dengan jaringan (networking) dan telekomunikasi (atau
komunikasi data) dikelompokkan ke dalam kategori ini.

Perangkat keras dan perangkat lunak jaringan (network),


termasuk teknologi switching dan routing, pengkabelan dan
media, serta hal2 lain yang berkaitan dengan pengadaan
server, interkoneksi vendor luar (misalnya: DSL, leased lines,
jaringan value-added pihak ketiga), sekuriti, serta item2
infrastruktur jaringan termasuk didalamnya.
 Setiap pengelompokkan komponen TIK saling berkaitan satu
dengan lainnya dan harus mendukung proses bisnis,
meningkatkan operasi perusahaan, serta meningkatkan
posisi bersaing (competitive positioning).

 Infrastruktur teknologi mempengaruhi operasi internal dan


interaksi eksternal dengan pemasok (supplier), distributor,
dan pelanggan yang mana dapat meningkatkan organisasi.
 Dampak internal pada operasi harus memberikan
peningkatan efisiensi di dalam perusahaan dan harus
memiliki nilai pengembalian (payback) yang terjadi dalam
periode tertentu yang dapat diterima oleh organisasi.

 TIK yang berfokus eksternal juga harus mempertahankan


atau meningkatkan posisi bersaing (competitive positioning)
perusahaan dengan mempertahankan atau meningkatkan
efisiensi operasi internal, atau menyediakan/memberikan
layanan yang ditingkatkan kepada pelanggan.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai