Anda di halaman 1dari 4

Teknologi Informasi dalam Perusahaan

dan Manajemen Global Bagian 1

Bisnis dan TI
Pentingnya strategi dan operasi teknologi informasi dalam bisnis tidak lagi diragukan.
Seperti yang tampak dalam abad ke-21, banyak perusahaan di seluruh dunia berkeinginan
untuk mengelola dirinya sendiri menjadi pembangkit daya (power-house) bisnis global
melalui berbagai investasi besar dalam e-business, e-commerce, dan usaha TI lainnya yang
global. Jadi, terdapat kebutuhan nyata bagi para manajer bisnis dan praktisi bisnis untuk
memahami bagaimana mengelola fungsi organisasi yang penting ini.

Mengelola Teknologi Informasi


Pengelolaan strategi dan operasi teknologi informasi merupakan komponen yang
sangat penting untuk medukung keberhasilan perusahaan dalam memfokuskan bisnisnya
pada nilai pelanggan. Pengelolaan sistem dan teknologi informasi yang mendukung proses
bisnis di perusahaan merupakan tantangan besar bagi para manajer bisnis, bagian IT, serta
para praktisi bisnis.
Pengelolaan teknologi informasi dapat dilakukan melalui pendekatan seperti:
1. Mengelola pengembangan dan implementasi bersama berbagaai strategi bisnis/TI.
Pengelolaan ini dipimpin oleh CEO dan CIO. Proposal dikembanagkan oleh para
manajer bisnsis dan pakar IT untuk menggunakan IT agar dapat mendukung prioritas
strategi bisnis perusahaan. Proses ini meliputi evaluasi proyek bisnis/IT yang diajukan
2. Mengelola pengembangan dan implementasi aplikasi dan teknologi bisnis/TI baru.
3. Mengelola organisasi TI dan infrastruktur TI. Pengelolaan ini dilaksanakan oleh CIO dan
para manajer TI yang bertanggung jawab untuk mengelola pekerjaan para pakar TI yang
biasanya diatur dalam berbagai tim proyek. Selain itu, oleh CIO dan para manajer TI
juga bertanggung jawab untuk mengelola infrastruktur TI dari hardware, software,
database, jaringan telekomunikasi, dan sumberdaya TI lainnya yang harus diperoleh,
dioperasikan, dimonitor, dan dipelihara.

Perencanaan Bisnis/TI
Selain pengelolaan IT, proses perencanaan juga penting bagi perusahaan, dimana
proses ini berfokus pada penemuan pendekatan inovatif untuk memasukkan nilai pelanggan
perusahaana dan tujuan nilai bisnis perusahaan.
Proses perencanaan ini mengarah pada pengembangan model strategi dan bisnis
untuk berbagai aplikasi proses, produk, dan layanan baru. Setelah melakukan perencanaan,
perusahaan dapat mengembangkan strategi TI dan arsitektur TI yang mendukung
pembangunan dan implementasi aplikasi bisnis mereka. Proses perencanaan bisnis/TI
memiliki 3 komponen utama: pengembangan strategi, manajemen sumberdaya, arsitektur
teknologi.

Mengelola Fungsi Sistem Informasi


Pengelolaan fungsi SI terdiri dari pengaturan TI, mengelola pengembangana aplikasi,
mengelola operasi SI, manajemen sumberdaya manusia dalam TI, manajemen teknologi, dan
mengelola layanan pemakai.

Mengorganisasi IT
a) Mengelola Pengembangan Aplikasi
Manajemen pengembangan aplikasi melibatkan pengelolaan berbagai aktivitas
seperti: analisis dan desain sistem, pembuatan prototipe, pemrograman aplikasi,
manajemen proyek, jaminan kualitas, dan pemeliharaan sistem untuk semua proyek
pengembangan bisnis/TI yang besar.

b) Mengelola Operasi SI
Manajemen operasi SI berkaitan dengan penggunaan sumberdaya hardware,
software, jaringan, dan sumberdaya manusia dalam perusahaan atau pusat data unit
bisnis dari sebuah organisasi.
Pemonitor kerja sistem ini memonitor pemrosesan pekerjaan komputer,
membantu mengembangkan jadwal terencana operasi komputer yang dapat
mengoptimalkan kinerja sistem komputer serta menghasilkan statistik terinci untuk
perencanaan dan pengendalian kapasitas komputer yang efektif.
Beberapa pemonitor menggunakan modul sistem pakar bawaan yang
didasarkan pada pengetahuan yang dikumpulkan dari para pakar dalam operasi sistem
komputer serta sistem operasi tertentu. Pemonitor kinerja ini memberikan operasi
komputer yang lebih efisien daripada sistem yang dioperasikan oleh manusia.

c) Manajemen Sumber Daya Manusia dalam TI


Keberhasilan atau kegagalan dari organisasi layanan informasi terutama
terletak pada kualitas orang-orangnya. Banyak perusahaan yang menggunakan
computer merekrut, melatih, dan melatih kembali persobel SI yang berkualifikasi
sebagai salah satu tantangan mereka. Mengelola fungsi layanan informasi melibatkan
manajemen dari personel manajerial, teknis, dan administratif. Salah satu pekerjaan
yang paling penting dari para manajer layanan informasi adalah untuk merekrut
personel yang berkualifikasi dan untuk mengembangkan,mengatur, serta
mengarahkan kemampuan kinerja yang ada saat ini. Para karyawan harus secara terus-
menerus dilatih untuk dapat mengejar perkembangan terakhir dalam bidang yang
bergerak cepat dan sangat berbau teknis.
d) CIO dan Eksekutif IT Lain
Direktur TI (Chief Information Officer) mengewasi semua penggunaan TI
dalam perusahaan, dan menyesuaikan dengan tujuan strategi bisnis. Jadi semua
layanan komputer tradisional, teknologi internet, layanan jaringan telekomunikasi dan
teknologi SI lainnya yang mendukung jasa adalah tanggung jawab CIO. CIO
berkonsentrasi pada perencanaan dan strategi bisnis/TI dan bekerjasama dengan CEO
untuk memenuhi tujuan tersebut.

e) Manajemen Teknologi
Semua teknologi informasi harus dikelola sebagai platform teknologi yang
melakukan integrasi secara internal atau secara eksternal dalam menghadapi berbagai
aplikasi bisnis. Teknologi semacam ini meliputi: internet, intranet, dan berbagai e-
commerce dan teknologi kerjasama, serta software perusahaan yang terintergrasi
untuk manajemen hubungan pelanggan dan manajemen ranatai pasokan. Di banyak
perusahaan, manajemen teknologi merupakan tanggung jawab dari CIO yang
bertanggung jawab atas semua perencanaan dan penggunaan teknologi informasi.

f) Mengelola Layanan Pengguna


Tim dan kelompok kerjaa para praktisi bisnis umumnya menggunakan
terminal kerja PC, berbagai paket software, internet, intranet, dan jaringan lainnya
untuk mengembangkan teknologi informasi atas aktivitas mereka. Kebanyakan
organisasi masih membuat dan menegakkan kebijakan untuk memperoleh hardware
dan software oleh para pemakai akhir (konsultan pemakai, acccount executive, atau
analisis bisnis) dan unit bisnis. Hal ini memastikan kesesuaian para pemakai akhir
dengan standar perusahaan untuk hardware, software, dan konektivitas jaringan. Hal
lain yang juga penting adalah pengembangan aplikasi dengan keamanan dan
pengendalian kualaitas yang memadai untuk menyebarkan kinerja yang benar dan
menjaga integritas jaringan serta database perusahaan dan departemen.

Melakukan Pengalihdayaan dan Offshoring untuk IT dan SI


 Pengalihdayaan
Pengalihdayaan (outsourcing) solusi TI perusahaan masih akan meningkat,
baik insourcing maupun offshore outsourcing. Strategi alihdaya ini, selain mampu
menghemat biaya, juga memberikan penyelesaian solusi TI-nya kepada yang benar-
benar ahli, sementara perusahaan bisa lebih fokus pada core competency-nya saja.
Penghematan biaya juga kini dimungkinkan dengan salah satunya penerapan
IP Telephony untuk mengatasi melonjaknya biaya komunikasi suara dan data. Solusi
ini diperkirakan bisa menghemat hingga 70 persen.
Namun, solusi TI perusahaan apapun yang diterapkan, tetap yang diperlukan
adalah kehati-hatian dalam mencermati penerapannya, sehingga benar-benar menjadi
solusi yang diharapkan dengan sejumlah keuntungan yang bisa diraih, baik dalam
jangka pendek maupun jangka panjang.
 Offshoring
Sementara offshoring adalah memindahkan proses produksi suatu perusahaan
dari suatu negara ke Negara. Tujuan offshoring adalah menekan biaya sumber daya
manusia sekecil mungkin melalui upah buruh yang rendah.
Kegagalan Dalam Manajemen TI
Mengelola teknologi informasi bukanlah hal yang mudah. Fungsi sitem informasi
memiliki masalah kinerja dalam banyak organisasi. Manfaat yang dijanjikan dalam teknologi
informasi belum muncul dalam banyak kasus di perusahaan. Penelitian dari universitas telah
menunjukkan bahwa banyak perusahaan yang belum berhasil mengelola penggunaan
teknologi informassi. Jadi terbukti bahwa banyak organisasi yang tidak menggunakan
teknologiinformasi secara efektif dan efisien. Contohnya :
a) Teknologi informasi tidak digunakan secara efektif oleh berbagai perusahaan yang
menggunakan TI terutama untuk mengkomputerisasikan proses bisnis tradisional dan
bukannya untuk mengembangkan proses e-business yang inovatif dengan melibatkan
pelanggan, pemasok, dan mitra bisnis lainnya, e-commerce, serta pendukung keputusan
yang dijalankan melalui web.
b) Teknologi informasi tidak digunakan secara efisien oleh sistem informasi yang memberi
waktu respons yang lama dan sering kali mati, atau pakar dn konsultan SI yang
mengelola berbagai proyek pengembangan aplikasi dengan tidak benar.

Keterlibatan dan Tata Kelola Manajemen


Apa solusi dari kegagalan dalam fungsi system informasi ? tidak ada jawaban yang
cepat dan mudah. Akan tetapi pengalaman dari berbagai perusahaan yang berhasil
menunjukkan bahwa keterlibatan tingkat manajerial dan pemakai akhir yang ekstensif dan
berarti, adalah bahan utama dari kinerja sistem informasi yang berkualitas tinggi. Melibatkan
para manajer dalam manajemen TI dari CEO hingga para manajer unit bisnis membutuhkan
pengembangan struktur tata kelola (governance structures), seperti dewan eksekutif dan
komite pelaksana yang mendorong keterlibatan aktif mereka dalam perencanaan dan
pengendalian penggunaan bisnis TI. Jadi banyak organisasi yang memiliki kebijakan yang
mensyaratkan para manajer terlibat dalam keputusan TI yang dapat mempengaruhi unit
bisnis mereka.
Referensi
O’brien, James A. , George E Markas (Ed. 9). Sistem Informasi Manajemen. Jakarta :
Salemba Empat.

https://studylibid.com/doc/54356/perusahaan-dan-manajemen-global-teknologi-informasi

https://www.yonomaulana.com/2017/07/enterprise-dan-manajemen-global.html

Anda mungkin juga menyukai