Anda di halaman 1dari 34

Pengantar Konsep Strategi

Teknologi & Bisnis


Capaian Pembelajaran Materi Perkuliahan
 Mahasiswa mampu menjelaskan keterkaitan antara (proses)
bisnis dan teknologi (informasi dan komunikasi)
Topik Bahasan
1. Pengantar strategi bisnis dan teknologi
2. Penganggaran investasi teknologi
 Infrastruktur TIK dapat dipandang sebagai sebuah arsitektur
multilayer, yang didorong oleh kepentingan bisnis
perusahaan dan teknologi harus dapat mendukungnya.

 Memahami kompetisi, mengetahui proses bisnis internal


perusahaan, dan mengubah pengetahuan (knowledge)
tersebut menjadi rekomendasi infrastruktur teknologi adalah
sama halnya dengan menciptakan keunggulan bersaing
(competitive advantage).
Pengantar strategi
bisnis dan teknologi
Infrastruktur TIK yang diimplementasikan sebagai hasil dari
rekomendasi TIK yang didorong oleh strategi bisnis dan
pemilihan penggunaan teknik manajemen berbasis-nilai
(value-based management) memiliki potensi besar untuk
mendapatkan keunggulan bersaling (competitive advantage).
Kasus #1: FedEx
 FedEx melihat dengan jelas perlunya untuk menyertakan strategi teknologi ke
dalam strategi bisnis sedini mungkin.

 Perlu bagi FedEx untuk memahami bagaimana teknologi dapat memenuhi


kemampuan untuk mempertahankan operasi FedEx, menciptakan produk inovatif,
serta memperoleh keunggulan bersaing (competitive advantage) dan pangsa
pasar (market share).

 Kemampuan ini memberikan FedEx sebuah first mover advantage (sebuah


keunggulan yang diperoleh perusahaan pertama yang menjalankannya pi pasar
yang baru) pada saat menerapkan identifikasi paket menggunakan bar-coded,
layanan pengiriman 1 malam, dan pelacakan pengiriman secara online.

 Menerapkan teknologi ini memungkinkan FedEx untuk meraih pangsa pasar,


sementara para pesaing kehilangan.
Kasus #2: UPS
 Pada saat bersamaan, UPS kehilangan pangsa pasar dan merasa perlu
untuk mengemulasi FedEx untuk meraihnya kembali.

 Sebagian dari keberhasilan UPS meraih kembali pangsa pasarnya


berasal dari fakta bahwa UPS adalah fast follower (organisasi yang
cepat meniru first mover di pasar setelah melihat kesuksesannya) dan
menduplikasi teknologi yang telah dibuat dan diterapkan oleh
pesaingnya, FedEx.

 FedEx memahami hubungan antara strategi teknologi dan strategi


bisnis, dan nampaknya UPS telah mendapat pelajaran berharga dari
FedEx.
 Michael Porter, seorang profesor di Harvard Business School dan
pakar di bidang strategi bisnis, menyatakan bahwa efektifitas
operasional, yang diperlukan untuk mencapai kinerja superior, tidaklah
cukup untuk mencapai keunggulan bersaing (competitive advantage).

 Inti dari strategi bisnis yang baik adalah untuk memilih sebuah posisi
unik dan berharga yang berakar dalam aktifitas sistem yang sangat
sulit untuk diduplikasi  inilah yang dilakukan FedEx dalam
menciptakan (dan terus menciptakan-ulang) tawaran layanan kepada
pelanggan melalui implementasi sistem TIK.

 Jadi bila peningkatan proses bukan sebuah strategi, lalu apakah yang
dimaksud dengan itu?
 Sebuah strategi adalah sebuah rencana  sebuah strategi bisnis
adalah sebuah visi yang diartikulasikan dengan jelas kemana bisnis
akan menuju dan bagaimana cara utuk mencapainya. Bagi
perusahaan abad 21 untuk berhasil, maka fungsi TIK dalam
organisasi harus dilibatkan/berada di dalam strategi.

 Manajemen harus mengembangkan rencana strategi sebagai respon


pada kekuatan pasar (market force), permintaan pelanggan, dan
kemampuan organisasi  sebuah bisnis harus dapat merasakan
(sense) pasar.

 Permintaan pelanggan dan kapabilitas organisasi harus mendorong


strategi mendasar organisasi dan infrastruktur teknologinya.
2 pendekatan untuk inisiatif strategis
Hal mendasar untuk kinerja jangka panjang di atas rata2 adalah
keunggulan bersaing (competitive advantage) yang bertahan melalui
penciptaan TIK yang tidak mudah direplikasi oleh para pesaing.

1. Menggunakan industry-wide approach, organisasi mencoba untuk mencapai


posisi kompetitif dalam sebuah industri secara luas;
2. Menggunakan focused approach, organisasi mencoba untuk memperoleh
posisi dalam segmen tertentu di industri.

Dalam pendekatan industry-wide dan focused untuk inisiatif strategis,


ada 2 cara untuk mencapai keunggulan bersaing (competitive
advantage), yaitu: cost leadership dan product differentiation.
 Dalam cost leadership, sebuah organisasi mencoba untuk
menjadi produser berbiaya paling rendah di pasar dan
meraih tujuan tersebut tanpa mengorbankan kualitas produk.

 Cost leadership dapat dicapai melalui efisiensi operasional,


distribusi massal, skala ekonomi (economies of scale), dll. 
TIK dapat menjadi dasar untuk beberapa strategi ini
(misalnya: pengurangan biaya melalui efisiensi proses dan
memperpendek waktu siklus proyek atau implementasi solusi
teknis yang mengurangi biaya melalui pasar elektronik).
 Dalam product differentiation, sebuah organisasi memposisikan
produknya untuk membuatnya tampak berbeda di pasaran.

 Differentiation biasanya memungkinkan organisasi untuk


memberikan harga lebih tinggi, namun harga tersebut harus
nampak adil bagi pelanggan  pelanggan harus melihat nilai
dalam produk sehingga bersedia untuk membeli produk yang
dijual.

 Dengan menciptakan disruptive technology seperti pengiriman


1 malam, FedEx mendiferensiasikan dirinya sebagai first mover
dengan menawarkan pelacakan produk secara online.
Strategi bisnis dapat dikelompokkan ke dalam cost leadership dan product
differentiation, masing2 memiliki fokus industry-wide maupun industry-segment.

Tujuan dari strategi adalah agar organisasi berkinerja dengan baik dan meraih
pangsa pasar, yang mengarah pada peningkatan keuntungan.
 Setiap strategi bisnis harus menyertakan detil mengenai apa yang dapat
dilakukan teknologi bagi organisasi.

 Sangat membantu untuk memodelkan bisnis sehingga organisasi memahami


pasarnya, kompetisi, dan jenis pelanggan yang dilayaninya  ingat bahwa
organisasi harus pertama memilih strategi bisnisnya dan strategi TIK yang
selaras dengannya.

 Menggunakan strategi bisnis sebagai dasar, organisasi harus membuat strategi


operasional dan teknologi yang berhubungan dengan strategi bisnisnya.
Organisasi dan teknologi
 Organisasi telah lama berjuang melawan isu bagaimana menggunakan
teknologi dengan baik untuk meningkatkan proses bisnis.

 Untuk mempertahankan posisi bersaing, semua organisasi harus


mempertahankan pengawasan terhadap pesaing dan juga proses bisnis
internal serta hubungan antara proses tersebut dengan perubahan
teknologi.

 Organisasi memulai dari proyek teknologi, harus menentukan strategi


bisnis dan teknologi yang layak, menyatakan tujuan, identifikasi
kompetensi unik, dan mengukur strengths, weaknesses, opportunities,
dan threats (SWOT) dalam lingkungan yang penuh persaingan.
Peran manajemen dalam
keputusan teknologi
 Manajer tidak perlu memiliki pengetahuan teknis yang luas
dalam pengambilan keputusan teknologi, namun mereka harus
mampu melakukan analisis proses yang mereka kelola.

 Bagi Analis Bisnis atau manajer untuk terlibat, mereka harus


berpartisipasi dalam 3 cara:
1. Visioner,
2. Memiliki keahlian interpersonal untuk menjadi sumberdaya informasi,
dan
3. Memiliki keahlian terstruktur (misalnya: manajemen proyek, analitis,
organisasi, dan perencanaan).
Teknologi dan inovasi yang
Disruptive dan Sustaining
 Semua teknologi dan inovasi dapat menjadi disruptive atau
sustaining; artinya mereka baru dan men-disrupt pasar, atau
mereka men-sustain kondisi status quo.

 Inovasi tidak perlu berupa teknologi spesifik; itu dapat berupa


sebuah cara baru untuk melakukan sesuatu.

 Saat sebuah layanan pelanggan baru ditawarkan, mungkin


tidak terlihat sebagai sebuah teknologi; namun beberapa
layanan kenyataanya dimungkinkan dengan teknologi.
 Teknologi dan inovasi disruptive adalah sebuah cara baru
untuk untuk melakukan hal2 yang pada dasarnya tidak
memenuhi kebutuhan pasar, atau sebuah produk untuk
pasar yang mungkin saat ini belum ada.

 Teknologi disruptive muncul untuk mendominasi pasar yang


ada dengan mengisi atau membuat sebuah peran di pasar
yang baru atau dengan sukses menangkap pangsa pasar
melalui peningkatan kinerja pasar.
Teknologi Teknologi Keterangan
Disruptive Digantikan
Semiconductor Vacuum Tube Sistem elektronik dengan teknologi
semiconductor butuh energi lebih
sedikit serta ukuran lebih kecil dan
lebih handal daripada sistem dengan
tube. Teknologi baru ini
menyebabkan semiconductor untuk
men-disrupt pasar vacuum tube.
Digital Chemical and Fotografi kimiawi butuh kamera
Photography Instant stand-alone dan diproses dalam lab.
Photography Teknologi ini akhirnya di-disrupt oleh
Technologies fotografi instan. Digital photography
sekarang men-disrupt baik teknologi
kimiawi maupun instan.
 Teknologi sustaining biasanya diperkenalkan oleh perusahaan
yang menawarkan cara baru, lebih baik, atau lebih murah untuk
mengerjakan tugas yang juga dilakukan oleh pesaing.

 Apakah mereka menciptakan sebuah produk yang menjaga


pasar atau produk yang mengganggu pasar, organisasi
membutuhkan infrastruktur TIK untuk mendukung proses bisnis
dan produk mereka.

 Infrastruktur tersebut harus menjadi bagian dari strategi bisnis


yang menjaga dan meningkatkan keunggulan bersaing.
Penentuan waktu
untuk teknologi dan inovasi
Glenn Rifkin, penulis untuk Harvard Business Review, menjelaskan,
‘‘S-curve teknologi adalah teori yang menjelaskan bahwa seiring
dengan teknologi yang menjadi matang dan mencapai batasan
fisiknya secara alami, kemampuannya untuk meningkatkan kinerja
membutuhkan usaha yang semakin meingkat. Perusahaan
seringkali melewatkan teknologi baru yang mengalahkan pasar
mereka.’’

S-curve teknologi, juga disebut kurva teknologi (technology curve),


memberikan petunjuk seperti kapan untuk beralih ke teknologi baru
dan kapan untuk memperkenalkan inovasi baru kepada pasar.
 Kurva teknologi memperlihatkan bahwa seiring dengan waktu untuk pengukuran
kinerja, teknologi mulai dengan memberikan sedikit manfaat ( initial stage), lalu
masuk ke periode yang memberikan manfaat terbesar (steep stage), dan akhirnya
teknologi mencapai periode saat manfaat mulai menghilang ( flat stage)
Penganggaran investasi
teknologi
 Sebuah konsep yang berhubungan dengan S-curve teknologi
adalah kurva tren teknologi (technology trend curve).

 Saat S-curve teknologi membandingkan sumberdaya dan


usaha yang disertakan dalam teknologi beserta cara
dikerjakannya, technology trend curve membantu dalam hal
‘‘menyediakan pedoman bagi berbagai proyek teknologi yang
harus diinvestasikan oleh perusahaan teknologi tinggi  hal
ini memberikan cara sederhana untuk memeriksa portfolio
investasi teknologi untuk menyediakan sinyal detak yang
cepat bagi perusahaan.’’
 Saat pendekatan manajemen berbasis-nilai (value-based management)
untuk proyek teknologi sedang dipertimbangkan, maka kurva tren
menjadi tool yang berguna.

 Kurva menunjukkan 3 kategori teknologi: trailing-edge, leading-edge,


dan bleeding-edge.

 Setiap organisasi akan berinvestasi di teknologi dalam lingkup


persentasi yang direkomendasikan; oleh karenanya kurva tren teknologi
setiap organisasi akan nampak berbeda.

 Kurva tren teknologi dapat memberi organisasi beberapa panduan


mengenai bagaimana untuk mengalokasikan investasi mereka dalam
teknologi.
Trailing-edge technology biasanya berusia lebih dari 4 tahun
dan dapat meliputi teknologi jaringan (network) yang lambat
atau desktop PC.

Teknologi ini mungkin cocok untuk memenuhi kebutuhan saat


ini namun dapat menjadi lebih mahal untuk memeliharanya
serta mahal atau mustahil untuk memodifikasinya.

Oleh karena itu, rasio cost-benefit dan manfaat untuk teknologi


ini cenderung menjadi suboptimal. Biasanya, tidak lebih dari
10% hingga 20% dari invenstasi perusahaan di teknologi
masuk ke dalam kategori ini.
Leading-edge technology relatif lebih baru, biasanya dua
hingga empat tahun.

Teknologi ini umumnya menawarkan keunggulan bersaing


(competitive advantage) terbaik bagi bisnis, karena mereka
memenuhi fungsi bisnis yang penting dan mendukung
persaingan yang cost-effective.

Mayoritas (50% hingga 75%) dari investasi teknologi harusnya


berada di dalam kategori ini.
Bleeding-edge technology adalah teknologi baru, biasanya di tahap
pengembangan atau awal, dan baru muncul di pasar.

Manfaat bisnis yang langsung dapat dicapai dari teknologi ini biasanya
sangat rendah, mengingat bahwa belum matang dan kestabilan yang
belum menentu.

Namun walaupun biasanya belum ada manfaat langsung dari investasi di


teknologi ini, perusahaan dapat membentuk fondasi untuk keunggulan
bersaing (competitive advantage) di masa depan sat diimplementasi
secara tepat, khususnya sebagai antisipasi terhadap permintaan pasar
di masa depan yang telah diramalkan. Biasanya juga, organisasi harus
berinvestasi sebesar antara 10% dan 25% dalam kategori ini.
Rekomendasi investasi teknologi:
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai