METODE PENELITIAN
cross sectional
observasional
penelitian
4.2.1 Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu bersalin pada bulan Mei-
4.2.2 Sampel
Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah sebagian dari ibu bersalin
37
38
Keterangan:
n = jumlah sampel
N = jumlah populasi
Diketahui :
N = 79 orang
d = 0,05 %
Ditanya : n…..?
Jawab :
Jadi besar sampel yang diambil dalam penelitian ini sebanyak 71 orang.
sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah simple random sampling.
39
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini dibagi menjadi dua yaitu
variabel Bebas (Independen) dalam penelitian ini adalah paritas dan status gizi
dan Variabel Terikat (Dependen) dalam penelitian ini adalah kejadian ketuban
pecah dini.
Independen : Paritas yaitu frekuensi Jumlah anak Check list Ordinal 1. Primipara
Paritas kehamilan dan persalinan 2. Multipara
yang pernah dialami oleh 3. Grandemultipara
ibu, yang tercatat dalam
kartu yang diukur
menggunakan data
sekunder.
Independen : Status gizi yaitu ukuran LILA Check list Ordinal 1. KEK
Status gizi keberhasilan dalam 2. Normal
pemenuhan nutrisi untuk ibu
hamil yang dapat dilihat
dari berat bayinya saat lahir.
Yang diukur menggunakan
data sekunder
Dependen : Ketuban pecah dini yaitu Ketuban pecah Check list Ordinal 1. Tidak KPD
Ketuban pecah pecahnya selaput ketuban ≥ 12 jam 2. KPD
dini secara spontan pada saat
belum inpartu, bila diikuti
satu jam kemudian tidak
timbul tanda-tanda awal
persalinan yang diukur
menggunakan data sekunder
Tabel 4.3 Definisi Operasional “Hubungan antara paritas dan status gizi dengan
kejadian ketuban pecah dini pada ibu bersalin di Rumah Sakit Islam
Jemursari Surabaya 2015”.
list.
1. Editing
sehingga bila terjadi kekurangan atau tidak sesuai dapat segera dilengkapi.
2. Coding
a. Data Umum
1) Usia
2) Riwayat Kehamilan
3) Berat Badan
a) Kode 1 = Naik
a) Kode 1 = Kepala
a) Kode 1 = Ya
b) Kode 2 = Tidak
b. Data Khusus
1) Paritas
a) Kode 1 = Primipara
b) Kode 2 = Multipara
c) Kode 3 = Grandemultipara
2) Status Gizi
a) Kode 1= Normal
b) Kode 2 = KEK
b) Kode 2 = KPD
3. Entry
4. Clenning
4.8.1 Univariat
penelitian ini adalah variabel independen yang berisi tentang paritas dan status
gizi serta variabel dependen yang berisi tentang kejadian ketuban pecah dini.
Hasil analisa dalam bentuk distribusi frekuensi dari tiap-tiap variabel distribusi
Keterangan :
P = Penilaian
SP = Skoryang diperoleh
1) 100% : seluruhnya
4) 50% : setengahnya
7) 0% : tidak satupun
(Arikunto, 2006)
44
4.8.2 Bivariat
angka koefisien korelasi sama dengan -1, maka kedua variabel mempunyai
korelasi. Menurut Agus Eko (2009) nilai korelasi adalah sebagai berikut :
45
1. 1,00 = Sempurna
variabel X1 dan variabel Y memiliki korelasi linear positif yang kuat/ erat
dan berarti hubungan kedua variabel searah. Searah artinya jika variabel
yang kuat/ erat dan berarti hubungan kedua variabel tidak searah. Tidak
angka koefisien korelasi sama dengan -1, maka kedua variabel mempunyai
korelasi. Menurut Agus Eko (2009) nilai korelasi adalah sebagai berikut :
1. 1,00 = Sempurna
variabel X2 dan variabel Y memiliki korelasi linear positif yang kuat/ erat
dan berarti hubungan kedua variabel searah. Searah artinya jika variabel
yang kuat/ erat dan berarti hubungan kedua variabel tidak searah. Tidak
harga ρ hitung lebih besar dari taraf kesehatan yang ditetapkan dengan
nilai α 0,05. Jika ρ hitung > ρ tabel maka H₁ ditolak atau H0 diterima
artinya tidak ada hubungan antara paritas dengan kejadian ketuban pecah
dini dan tidak ada hubungan antara status gizi dengan kejadian ketuban
pecah dini pada ibu bersalin di RSI Jemursari Surabaya Tahun 2015. Jika
ρ hitung < ρ tabel maka H₁ diterima atau H0 ditolak artinya ada hubungan
antara paritas dengan kejadian ketuban pecah dini dan ada hubungan
antara status gizi dengan kejadian ketuban pecah dini pada ibu bersalin di
1. Membuat hipotesis
Rumus rs hitung :
rs =
Kerterangan :
Rumus z hitung :
Z hitung =