Anda di halaman 1dari 18

BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan desain

Cros-Sectional study dengan pendekatan kuantitaif. Cros-Sectional merupakan

rancangan studi epidemiologi yang mempelajari hubungan penyakit dan paparan

(faktor penelitian) dengan cara mengamati status paparan dan penyakit secara

bersamaan pada periode tertentu (Adik, 2014).

Skema: Faktor Risiko Efek / Penyakit


(FR)

Ya
Ya
Tidak
Subjek: anggota
populasi
Ya
Tidak
Tidak

Gambar 4.1 Skema Rancangan Penelitian Cross Sectional

57
4.2 Lokasi Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Rumah Sakit Umum Meuraxa Kota Banda Aceh di

Ruang Kebidanan dan Poli Kebidanan yang dilaksanakan pada Tanggal 13 Mei s/d 28

Juni Tahun 2019.

4.3 Populasi dan Sampel Penelitian

4.3.1 Populasi penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang melahirkan di Rumah

Sakit Umum Meuraxa yang diambil dari catatan medik atau buku register baik

melahirkan dengan sectio caesarea maupun melahirkan normal dari Januari sampai

Desember 2018 yang berjumlah 135 persalinan sectio caesarea dan 110 persalinan

normal, yaitu sebagai berikut:

Tabel 4.1 Jumlah Populasi Penelitian

No Bulan Jumlah Populasi Jumlah Populasi


SC Normal
1. Januari 11 orang 5 orang
2. Februari 11 orang 4 orang
3. Maret 13 orang 8 orang
4. April 11 orang 12 orang
5. Mei 15 orang 9 orang
6. Juni 12 orang 5 orang
7. Juli 13 orang 8 orang
8. Agustus 9 orang 16 orang
9. September 12 orang 11 orang
10. Oktober 14 orang 8 orang
11. November 8 orang 14 orang
12. Desember 6 orang 10 orang
Total 135 orang 110 orang

58
4.3.2 Besar Sampel

Sampel merupakan bagian dari populasi yang dipilih melalui cara tertentu

sehingga dianggap dapat mewakili populasinya. Adapun besar sampel ditentukan

berdasarkan rumus slovin (Sugiono, 2016).

=
1+ ( )

Keterangan:

n : Ukuran sampel / jumlah responden

N : Ukuran populasi

e : Presentase kelonggaran ketelitian kesalahan pengambilan sampel

yang masih bisa di tolerir, (nilai e = 0.1 atau 10%.

Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah sebanyak 245 responden yang

melahirkan sectio caesarea dan normal, sehingga presentase kelonggaran yang

digunakan adalah 10% dan hasil perhitungan dapat dibulatkan untuk mencapai

kesesuaian. Maka perhitungan sampel adalah sebagai berikut:

=
1+ ( )

245
=
1 + 245 (0.1)

245
=
1 + 245 (0.01)

245
=
3.45

= 71, disesuaikan oleh peneliti menjadi 76 responden.

59
Berdasarkan perhitungan diatas maka jumlah sampel dalam penelitian ini

adalah 76 responden. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini

menggunakan purposive sampling yaitu memilih sampel sesuai keinginan peneliti

dan berdasarkan tujuan penelitian. Adapun kriteria inklusi dan eklusi dalam

penelitian ini adalah:

1. Kriteria Inklusi Sampel

a. Kriteria Inklusi persalinan SC

1) Ibu yang melahirkan sectio caesarea di Rumah sakit meuraxa saat penelitian;

2) Persalinan sebelumnya juga sectio caesarea;

3) Sudah pernah sectio caesarea lebih dari satu kali (multipara); atau ibu yang

pertama (primipara) melahirkan SC namun sudah melakukan kontrol ulang

sejak satu minggu setelah persalinan;

4) Usia melahirkan 1 sampai dengan 4 minggu;

5) Bersedia menjadi sampel.

b. Kriteria Inklusi persalinan Normal

1) Ibu yang melahirkan normal di Rumah sakit meuraxa saat penelitian;

2) Persalinan sebelumnya normal;

3) Sudah pernah melahirkan normal satu kali atau multipara;

4) Usia melahirkan 1 sampai dengan 4 minggu;

5) Bersedia menjadi sampel.

2. Kriteria Ekslusi Sampel

Pasien yang tidak dirawat di Rumah sakit Umum Meuraxa Kota Banda Aceh

Tahun 2019.

60
4.4 Instrumen dan Metode Pengumpulan Data

4.4.1 Instrumen Pengumpulan Data


Instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan

oleh peneliti dalam kegiatan pengumpulan data. Alat yang digunakan dalam

mengumpulkan data menggunakan kuesioner dengan memberikan pertanyaan

kepada responden sehingga mendapatkan informasi yang berhubungan dengan

kualitas hidup pada ibu persalinan setelah sectio caesarea. Instrument yang

digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Alat ukur WHOQOL-BREF

Alat ukur kualitas hidup yang digunakan dalam penelitian ini merupakan alat

ukur yang disusun oleh WHO yaitu WHOQOL-BREF. Alat ukur ini adalah hasil 10

tahun penelitian pada kualitas hidup dan pelayanan kesehatan. Sebelumnya alat

ukur kualitas hidup ini terdiri dari 100 item pertanyaan atau sering disebut

WHOQOL 100. Alat ukur WHOQOL-BREF dapat mengeneralisasikan sebuah profil

dari empat skor domain ke dalam item yang berjumlah relativ sedikit, sebanyak 26

item pertanyaan, yang terdiri dari domain physical (7 item), domain psychological (6

item), domain social relations (3 item), dan domain environment (8 item), serta 2

item tidak termasuk dalam perhitungan WHOQOL-BREF sehingga 2 item tersebut

memerlukan waktu yang singkat dalam mengerjakannya.

Skevington et al. (2004) mengungkapkan bahwa alat ukur WHOQOL

merupakan alat ukur lintas budaya yang sudah diuji valid dalam mengukur

kesejahteraan seseorang. Alat ukur WHOQOL-BREF ini tersedia dalam 20 bahasa

yang berbeda dan salah satunya yaitu Bahasa Indonesia, sehingga instrument ini

dapat dipergunakan untuk mencapai tujuan penelitian ini.

61
Oleh karena itu alat ukur WHOQOL-BREF sudah di uji validitas dan reliabilitas

edisi bahasa Indonesia oleh (Wardhani, 2006) yang menunjukkan bahwa alat ukur

WHOQOL-BREF edisi bahasa Indonesia valid dengan r= 409 – 850. Selain itu, alat

ukur WHOQOL-BREF juga merupakan alat ukur yang reliabel dalam mengukur

kualitas hidup dengan α = 8756, diukur dengan menggunakan coefficient Cronbach-

Alpha. Dengan kata lain, alat ukur WHOQOL-BREF edisi bahasa Indonesia

merupakan alat ukur yang valid dan reliabel dalam mengukur kualitas hidup (WHO.,

1998).

2. Alat ukur HARS (Hamilton Anxiety rating Scale)

HARS (Hamilton Anxiety rating Scale) merupakan alat ukur yang sudah di uji

validitas dan realibilitas yang digunakan untuk mengukur kecemasan seseorang.

HARS (Hamilton Anxiety Rating Scale) adalah ukur umum dari kecemasan yang

dikembangkan untuk orang dewasa (Clark et al., 1994).

Secara khusus penilaian HARS (Hamilton Anxiety Rating Scale) sering

digunakan untuk menilai gejala kecemasan somatik dan psikologis (Beck et al.,

1999). Menurut Siti Aspuah (2013) cara menghitung total nilai (skor) HARS

(Hamilton Anxiety Rating Scale) yaitu, sebagai berikut :

1) < 14 = Tidak ada kecemasan

2) 21-27 = Kecemasan ringan

3) 28-41 = Kecemasan berat

4) 42- 56 = Kecemasan berat sekali (panik)

62
3. Nyeri

Adapun untuk mengkukur nyeri menggunakan NRS (Numeric Rtaing Scale),

karena skala ini dianggap sederhana dan mudah dimengerti. Instrument ini sudah di

uji validitas dan realibilitasnya (Yudiyanta. et al., 2015). Menurut Ghassani (2016)

NRS (Numeric Rtaing Scale) merupakan pengukur skala nyeri yang sudah baku

sehingga peneliti tidak perlu melakukan uji validitas dan uji reliabilitas lagi dengan

nilai r = 0.96. Untuk mengukur intensitas nyeri ada beberapa tahap, yaitu sebagai

berikut:

1) Tidak nyeri dengan skor 0;

2) Nyeri ringan skor 1-3;

3) Nyeri sedang skor 4-6;

4) Nyeri berat skor 7-9;

5) Nyeri berat skor 10.

1.4.2 Metode Pengumpulan Data

Adapun teknik yang digunakan dalam pengumpulan data yaitu sebagai

berikut:

1. Metode Pembagian pertanyaan (Kuesioner)

Peneliti mengajukan pertanyaan yang telah disiapkan dengan wawancara

menggunakan kuesioner. Informasi yang diharapkan untuk mengukur karakteristik

ibu meliputi (umur, paritas, pendidikan, pekerjaan), pendapatan, riwayat komplikasi

kehamilan, riwayat persalinan sebelumnya, kecemasan, mobilisasi, nyeri, dan risiko

infeksi.

63
2. Cek Dokumen (Buku Register)

Data yang dikumpulkan yaitu data sekunder yang diperoleh dari rekam

medik Rumah Sakit dan data dari Ruangan Rumah Sakit Umum Meuraxa Kota Banda

Aceh Tahun 2018.

4.5 Validitas dan Reliabilitas Instrumen

4. 5. 1 Validitas Instrumen

Uji validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan kemampuan instrumen

tdalam pengumpulan data untuk menunjukkan sejauh mana alat ukur tersebut

mendapatkan data yang relevan dari apa yang sedang diukur agar dapat dipercaya

kesahihannya. Instrumen yang diuji validitas dan realiabilitas dalam penelitian ini

berupa kuesioner mobilisasi dan risiko infeksi yang telah dilakukan uji validitas pada

20 responden yang memiliki karakteristik yang sama antara ibu yang persalinan

sectio caesarea dengan ibu yang persalinan normal di Wilayah Kabupaten Aceh

Besar dan Banda Aceh. Nilai r-hitung dalam penelitian ini untuk sampel pengujian

20 responden dan dinyatakan valid apabila r hitung > r tabel. Nilai r tabel didasarkan

pada nilai α = 5% dan nilai df = n-2 yaitu 20-2 = 18, maka diperoleh r – tabel = 0,468.

Maka ketentuan dikatakan valid jika nilai r-Hitung variabel ≥ 0,468 Nilai. Nilai r

hitung dapat dilihat pada kolom Corected Item Total Test Correclation.

64
Hasil uji validitas dapat dilihat pada Tabel 4.2 berikut:

Tabel 4.2 Uji Validitas dan Uji Realibilitas Instrumen

No Validitas Reabilitas
Nilai alpha
Soal Nilai r-Hitung Status Status
Cronbach
Kuesioner Mobilisasi
1 0,902 (≤ r - tabel) Valid
2 0,906 (≥ r - tabel) Valid
3 0,898 (≥ r - tabel) Valid
4 0,906 (≥ r - tabel) Valid 0.921 Reliabel
5 0,856 (≥ r - tabel) Valid
6 0,538 (≤ r - tabel) Valid
7 0,793 (≤ r - tabel) Valid
Kuesioner Risiko Infeksi
1 0,738 (≥ r - tabel) Valid
2 0,739 (≥ r - tabel) Valid
3 0,627 (≥ r - tabel) Valid
4 0,806 (≥ r - tabel) Valid
5 0,847 (≥ r - tabel) Valid
6 0,544 (≥ r - tabel) Valid
7 0,894 (≥ r - tabel) Valid
8 0,869 (≥ r - tabel) Valid
0.958 Reliabel
9 0,940 (≥ r - tabel) Valid
10 0,875 (≥ r - tabel) Valid
11 0,940 (≥ r - tabel) Valid
12 0,904 (≥ r - tabel) Valid
13 0,860 (≥ r - tabel) Valid
14 0,892(≥ r - tabel) Valid
15 0,589 (≥ r - tabel) Valid
16 0,841 (≥ r - tabel) Valid

65
4.5.2 Reliabilitas Instrumen

Uji Reliabilitas adalah uji yang dilakukan untuk mengetahui konsistensi dari

instrumen sehingga dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya dalam ruang

lingkup yang sama. Uji reabilitas dilakukan setelah seluruh pertanyaan /pernyataan

dinyatakan valid dari hasil uji Korelasi Product Moment (r). setelah dilakukan uji

coba kuesioner pada 20 responden, semua kuesioner dinyatakan reliabel karena

memiliki nilai Cronbach’ Alpha di atas 0, 468.

Dalam penelitian ini uji validitas dan Realibilitas tidak dilakukan pada semua

variabel karena sebagian variabel seperti kualitas hidup (WHOQOL-BREF),

kecemasan (HARS) dan nyeri (NRS) sudah pernah dilakukan uji validitas dan uji

realibilitas oleh peneliti lain. Dalam hal ini peneliti juga sudah meminta para Ahli

untuk membaca tiga instrumen tersebut seperti yang sudah dilampirkan di lampiran

belakang.

4.6 Rancangan Analisa Data

4.6.1 Analisis Univariat

Analisa data univariat menggunakan teknik statistik deskriptif dalam bentuk

persentase variabel yang diteliti. Adapun variabel dependen yaitu kualitas hidup

setelah persalinan sectio caesarea dan variabel independen yaitu karateristik

responden dan pengaruh dampak persalinan.

Data yang sudah dimasukkan kedalam tabel didtribusi frekuensi kemudian di

presentasikan tiap-tiap kategori dan data tersebut diolah dengan menggunakan

STATA 13 dan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan tabulasi silang

untuk mendapatkan nilai OR atau Odds Ratio dan CI 95 %. Dalam penelitian ini,

66
peneliti menggunakan instrumen penelitian berupa pengisian checklist berdasarkan

pengamatan dan wawancara. Pengkategorian dalam mengukur variabel dalam

penelitian ini adalah:

1. Pengukuran variabel kualitas hidup dilakukan dengan wawancara menggunakan

kuesioner, kemudian dilakukan pengkategorian menggunakan teori WHOQOL-

BREF (WHO, 1998) yaitu:

1 : Sangat buruk dengan skore 0-20;

2 : Buruk sekali dengan skore 21-40;

3 : Sedang dengan skore 41-60;

4 : Baik dengan skore 61-80;

5 : Sangat baik dengan skore 81-100.

Penilaiannya dilakukan dengan cara:

a) 0 : Kualitas hidup baik, bila skore 81-100

b) 1 : Kualitas hidup buruk, bila skore 40-80

2. Pengukuran variabel tingkat kecemasan dilakukan dengan wawancara

menggunakan kuesioner, kemudian dilakukan pengkategorian menggunakan

teori HARS (Nursalam, 2011) yaitu:

0 : Tidak ada kecemasan dengan skore < 14;

1 : Kecemasan Ringan dengan skore 21-27;

2 : Kecemasan Berat dengan skore 28-41;

3 : Kecemasan Berat sekali dengan skore 42- 56.

67
Penilaiannya dilakukan dengan cara:

a) Tidak ada kecemasan

b) Kecemasan Ringan

c) Kecemasan Berat

3. Pengukuran variabel mobilisasi dilakukan dengan wawancara menggunakan

kuesioner, kemudian dilakukan pengkategorian dengan skala likert, yaitu

sebagai berikut:

0 : Tidak pernah melakukan sama sekali;

1 : Kadang-kadang;

2 : Pernah melakukan;

3 : Sering melakukan

Penilaiannya dilakukan dengan cara:

a) 0 : Tidak melakukan bila nilai x < 9

b) 1 : Ada melakukan bila nila x ≥ 9

4. Pengukuran variabel nyeri dilakukan dengan wawancara menggunakan

kuesioner, kemudian dilakukan pengkategorian menggunakan teori NRS

(Numeric Rating Scala) (Yudiyanta. et al., 2015) yaitu:

0 : Tidak nyeri dengan skor 0;

1 : Nyeri ringan dengan skor 1-3;

2 : Nyeri sedang dengan skor 4-6;

3 : Nyeri berat dengan skor 7-9;

4 : Nyeri berat sekali dengan skor 10.

68
Penilaiannya dilakukan dengan cara:

a) 0 : Nyeri Ringan

b) 1 : Nyeri Sedang

c) 2 : Nyeri Berat

5. Pengukuran variabel Risiko infeksi dilakukan dengan wawancara menggunakan

kuesioner, kemudian dilakukan pengkategorian dengan skala likert, yaitu

sebagai berikut:

0 : Tidak mengalami risiko infeksi sama sekali;

1 : Sedikit mengalami risiko infeksi;

2 : Cukup banyak mengalami risiko infeksi;

3 : Banyak sekali mengalami risiko infeksi.

Penilaiannya dilakukan dengan cara:

a) 0 : Tidak ada risiko infeksi bila nilai x < 10

b) 1 : Ada risiko infeksi bila nila x ≥ 10

6. Pengukuran variabel karateristik responden dilakukan dengan wawancara,

kemudian dilakukan pengkategorian sebagai berikut:

a) Umur

0 : Risiko rendah bila umur 20-35 tahun

1 : Risiko tinggi bila umur < 20 tahun dan ≥ 35 tahun

b) Paritas

0 : Primipara

1 : Multipara

69
c) Pendidikan

0 : Perguruan Tinggi (D3-PT);

1 : Sekolah Menengah (SMA);

2 : Sekolah Dasar (SD+SMP);

d) Pekerjaan

0 : Bekerja

1 : Tidak Bekerja

e) Pendapatan

0 : Tinggi

1 : Rendah

f) Riwayat Komplikasi kehamilan

0 : Tidak ada komplikasi

1 : Ada komplikasi

g) Riwayat Persalinan sebelumnya

0 : Normal

1 : SC

4.6.2 Analisis Bivariat

Analisa bivariat digunakan untuk menguji hipotesis adanya hubungan antara

variabel independen dengan variabel dependen menggunakan uji statistik. Untuk

membuktikan adanya tidaknya hubungan tersebut, dilakukan statistik uji (Stata

versi 13) dengan derajat kepercayaan 95% (a = 0,05). Dalam analisis univariat dapat

dilakukan beberapa tahap antara lain sebagai berikut:

70
1. Analisa proporsi atau presentase, dengan membandingkan distribusi silang

antara dua variabel yang bersangkutan.

2. Analisa dari hasil uji statistik yang digunakan adalah uji chi-square. Melihat dari

hasil uji statistik ini dapat disimpulkan adanya hubungan dua variabel tersebut

bermakna atau tidak dengan keputusan derajat kepercayaan yang digunakan

95% (α = 5%). Bila p<0,05 maka uji statistik bermakna (signifikan) dan bila

p>0,05 maka perhitungan statistiknya tidak bermakna.

3. Analisa keeratan hubungan antara dua variabel tersebut dengan melihat nilai

Odd Ratio (OR). Besar kecilnya OR menunjukkan besarnya hubungan antara dua

variabel yang di uji.

4.6.3 Analisis Multivariat

Analisis multivariat digunakan untuk mengetahui pengaruh secara bersama-

sama antara variabel dependen dan variabel independen dan variabel independen

mana yang paling besar pengaruh terhadap variabel dependen dengan

menggunakan uji regresi logistik (Kleinbaum., 1994).

Analisis regresi logistik untuk menjelaskan pengaruh beberapa variabel

independen secara bersamaan dengan variabel dependen. Prosedur yang dilakukan

terhadap uji regresi logistik, apabila masing-masing variabel bebas dengan hasil

menunjukkan nilai p<0,05 berarti ada hubungan dan bila p>0,05 maka tidak

hubungan (Lemeshow, 1989).

Analisi multivariat pada penelitian ini menggunakan metode enter. Dimana

semua variabel dimasukkan bersama-sama untuk dipertimbangkan menjadi model

71
dengan hasil menunjukkan nilai (p<0,05). Variabel yang terpilih dimasukkan ke

dalam model dan nilai p yang tidak berhubungan dikeluarkan.

4.7 Pengolahan Data

1. Editing

Kegiatan ini bertujuan agar data yang diperoleh dapat diolah dengan baik

dan menghasilkan informasi yang benar atau meneliti kembali kesalahan yang

terjadi pada saat pengisian kuesioner, yaitu dengan memeriksa apakah semua

pertanyaan terjawab, dapat terbaca sehingga tidak ada kesalahan yang dapat

mengganggu dalam mengolah data berikutnya. Setelah dilakukan pengumpulan

data, peneliti melakukan pengolahan kembali terhadap nama dan identitas

responden, serta kelengkapan data dari kuesioner. Pada proses ini tidak ditemukan

kuesioner yang tidak terisi sehingga data diolah dengan mudah.

2. Coding

Kegiatan ini bertujuan untuk memberi tanda atau kode atas jawaban dari

pertanyaan yang diajukan dalam kuesioner. Pada saat pemberian kode peneliti

menggunakan kode 0 dan 1. Misalkan pada variabel kualitas hidup buruk pada

persalinan sectio caesarea dan persalinan normal diberi kode 1 dan kualitas hidup

baik diberi kode 0.

4.8 Penyajian Data

Data yang telah dianalisis kemudian disajikan dalam bentuk tabel distribusi

frekuensi berupa tabel silang (tabel hubungan kualitas hidup dengan persalinan

sectio caesarea dan persalinan normal, tabel hubungan kualitas hidup dengan

umur, tabel hubungan kualitas hidup dengan paritas, tabel hubungan kualitas hidup

72
dengan pendidikan, tabel hubungan kualitas hidup dengan pekerjaan, tabel

hubungan kualitas hidup dengan pendapatan, tabel hubungan kualitas hidup

dengan riwayat komplikasi kehamilan, tabel hubungan kualitas hidup dengan

riwayat persalinan, tabel hubungan kualitas hidup dengan kecemasan, tabel

hubungan kualitas hidup dengan mobilisasi, tabel hubungan kualitas hidup dengan

nyeri, dan tabel hubungan kualitas hidup dengan risiko infeksi).

4.9 Etika Penelitian

Etika penelitian merupakan hal yang sangat penting. Karena penelitian ini

dilakukan berhubungan langsung dengan manusia. Beberapa etika penelitian yang

diperhatikan antara lain sebagai berikut:

1. Self Determination

Self Determination merupakan jaminan yang diberikan kepada subjek agar

diperlakukan secara manusiawai. Subjek mempunyai hak memutuskan untuk

bersedia menjadi responden ataupun tidak, tanpa adanya sangsi apapun atau

akan berakibat terhadap kesembuhannya jika mereka seorang pasien.

2. Privacy

Privacy merupakan jaminan dalam penggunaan subjek penelitian yang

mempunyai hak untuk meminta bahwa data yang diberikan harus dirahasiakan.

3. Amonimity

Anonimity merupakan jaminan dalam penggunaan penelitian dengan cara tidak

memberikan atau mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan

hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian

yang akan disajikan.

73
4. Confidentiality

Confidentiality merupakan jaminan kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi

maupun masalah-masalah lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan

dijamin kerahasiaannya oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan

dilaporkan pada hasil riset.

5. Fair Treatment

Fair Treatment merupakan jaminan yang diberikan kepada subjek agar

diperlakukan secara adil baik sebelum, selama dan sesudah keikutsertaannya

dalam penelitian tanpa ada diskriminasi apabila ternyata mereka tidak bersedia

atau droopped out sebagai responden.

6. Informed Concent

Informed Concent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dan

responden dengan memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden

yang diberikan sebelum penelitian dilakukan. Tujuan Informed consent adalah

agar subjek bersedia mengerti maksud dan tujuan penelitian serta mengetahui

dampaknya. Jika subjek bersedia, maka mereka harus menandatangani lembar

persetujuan. Sebaliknya, jika responden tidak bersedia, maka peneliti harus

menghormati hak pasien. Beberapa informasi yang harus ada dalam informed

consent tersebut diantaranya partisipasi klien, tujuan dilakukan tindakan, jenis

data yang dibutuhkan, komitmen, prosedur pelaksanaan, potensi masalah yang

akan terjadi, manfaat, kerahasiaan, informasi yang mudah dihubungi dan lain-

lain.

74

Anda mungkin juga menyukai