Anda di halaman 1dari 11

BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian, jenis penelitian yang digunakan dalam

penelitian ini adalah kuantitatif. Penelitian ini menggunakan rancangan

pra eksperiment, desain ini mempunyai rancangan perbandingan yaitu

kelompok eksperimen menerima perlakuan (X) yang diikuti dengan

pengukuran kedua atau observasi (O2). Pada kelompok kontrol tidak

menerima perlakuan kemudian hasil observasi akan dibandingkan

dengan kelompok intervensi dan kelompok kontrol.

Tabel 4.1
Rancangan Penelitian
Perlakuan Lemabr observasi
Kelompok Intervensi X O1
Kelompok Kontrol - O2

Keterangan :

X : Intervensi 5S

O1 : Observasi skala nyeri kelompok intervensi

O2 : Observasi skala nyeri kelompok kontrol

4.2 Tempat Penelitian dan Waktu Penelitian

4.2.1 Tempat Penelitian

Tempat penelitian rencananya akan dilaksanakan pada Puskesmas

Rijali Ambon

39
40

4.2.2 Waktu Penelitian

Waktu penelitian rencananya akan di laksanakan pada Agustus -

September 2020

4.3 Populasi, Sampel dan Sampling

4.3.1 Populasi

Populasi dalam penelitian ini yaitu sejumlah besar subjek yang

mempunyai karakteristik tertentu. Populasi penelitian dapat dibagi

menjadi 2 (dua) yaitu: (1) populasi target dan (2) populasi terjangkau.

Populasi dari penelitian ini adalah bayi yang melakukan imunisasi di

Puskesmas Rijali Ambon. Berdasarkan data yang di dapat di Puskesmas

Rijali pada bulan Juni terdapat 76 anak usia 0 – 4 bulan yang

melakukan imunisasi di puskesmas rijali.

4.3.2 Sampel

Dalam penelitian ini peneliti menetapkan jumlah sampel sebanyak 30

bayi. Dikarenakan dalam penelitian ini terdapat dua kelompok

(kelompok intervensi 5S dan kelompok kontrol) maka untuk masing-

masing kelompok didapatkan 15 sampel penelitian. Sampel pada

penelitian ini adalah bayi dengan rentang usia 0 - 4 bulan yang akan

dilakukan imunisasi di Puskesmas Rijali Ambon.

4.3.3 Sampling

Metode Sampling penelitian ini menggunakan teknik non-probability

sampling yaitu quota sampling, quota sampling merupakan teknik

sampling dengan cara menentukan sampel yang berasal dari populasi

yang memiliki ciri-ciri tertentu sampai jumlah kuota yang


41

diinginkan/ditetapkan. Adapun kriteria dalam penelitian ini adalah a)

bayi dengan rentang 0 – 4 bulan, b) bayi dalam keadaan sadar/bangun

(tidak tidur), 3) bayi yang akan dilakukan imunisasi di Puskesmas Rijali

Ambon, 4) orang tua bayi setuju untuk berpartisipasi dalam penelitian

dengan menandatangani informed concent.

4.4 Variabel Penelitian

Menurut Karlinger (2014), variabel dibagi menjadi 2 yaitu:

4.4.1 Variabel Independen (bebas)

Adalah variabel yang menjadi penyebab terjadinya variabel terikat.

Variabel bebas pada penelitian ini adalah Efektivitas Metode 5S

(Swaddling, Side/ Stomach Position, Sushing, Swinging, Sucking).

4.4.2 Variabel Dependen (terikat)

Adalah variabel yang dipegaruhi oleh variabel bebas. Variabel terikat

pada penelitian ini adalah Respon Nyeri Pada Bayi Saat Imunisasi.

4.5 Definisi Operasional

Definisi operasional yaitu dirumuskan untuk kepentingan akurasi, komunikasi

dan replikasi. Definisi operasional juga disebut sebagai suatu definisi

berdasarkan karakteristik yang diamati dari suatu yang didefinisikan tersebut,

karakteristik yang dapat diamati (diukur) itulah yang merupakan kunci

definisi operasional. Definis operasional yang telah dirumuskan berfungsi

sebagai sarana komunikasi, replikasi dan akurasi untuk penelitian selanjutnya,

atau memberikan pengertian terhadap pembaca (Nursalam, 2017).


42

Menurut Donsu (2016), definisi operasional yang dilakukan penelitian

berdasarkan karakteristik yang diamati. Definisi operasional mengungkapkan

variabel dari skala pengukuran masing-masing variabel tersebut. Pada

penelitian ini yang diamati adalah Efektifan Metode 5S (Swaddling, Side/

Stomach Position, Sushing, Swinging, Sucking) Terhadap Respon Nyeri Pada

Bayi Saat Imunisasi. Di bawah ini variabel akan diuraikan secara opersional

dalam tabel 4.2 :

Tabel 4.2
Definisi Operasional
Definisi
Variabel Alat Ukur Skala Ukur Hasil Ukur
Operasional
Variabel Independen
Metode 5S Tindakan SOP Nominal 1:Diberikan
(Swaddling, nonfarmakol (Standart tindakan
Side/ Stomach ogi untuk Operasional kepada
Position, mengurangi Prosedur) kelompok
Sushing, nyeri pada intervensi
Swinging, bayi yang 2 : tidak
Sucking) akan diberikan
dilakukan tindakan
imunisasi kepada
dengan cara kelompok
membedong kontrol
(swaddling/si
de), posisikan
miring
kiri/kanan
(stomach
position),
membisikkan
suara
“sssshhhh”
didekat
telinga
(sushing),
gerakan
berayun
(swinging),
menghisap
(sucking)
Variabel Dependen
43

Respon Nyeri Persepsi rasa Skala Nyeri Interval 0 : Tidak Nyeri


Pada Bayi Saat yang NIPS 1 - 2 : Nyeri
Imunisasi menyakitkan ringan
dan tidak 3-4 : Nyeri
diinginkan Sedang
saat dan 5 - 7 : Nyeri
setelah Berat
imunisasi
pada bayi

4.6 Intrumen Penelitian

Adapun alat yang digunakan untuk mengumpulkan data yaitu kuesioner

karakteristik responden yang meliputi nama, usia, jenis kelamin dan

pengalaman sebelumnya terhadap nyeri. Metode swaddling, side/stomach

position, Sushing, Swinging dan Sucking menggunakan SOP (Standart

Operasional Prosedur) yang berlaku. Serta skala nyeri NIPS (Neonatal Infant

Pain Scale) yang digunakan untuk menilai/mengkaji variabel dependen (nyeri

bayi), dimana skala nyeri ini menilai lima faktor perilaku (ekspresi wajah,

tangisan, lengan, kaki, dan keadaan gairah) dan satu faktor fisiologis (pola

pernapasan), yang masing-masing berisi dua item yang ditandai dengan skor

0 atau 1 (kecuali untuk faktor menangis, yang terdiri dari tiga item dan diberi

skor pada skala 0 sampai 2) Skala ini menghasilkan skor total mulai dari 0

hingga 7, dimana skor lebih dari 4 mengindikasikan rasa sakit. Indikator skala

nyeri NIPS meliputi : a) Ekspresi wajah dikatakan 0 jika tenang, ekspresi

alami, dan 1 jika otot wajah tegang; alis berkerut, dagu dan rahang tegang

(ekspresi wajah negatif – hidung, mulut, alis). b) Menangis dikatakan 0 jika

tenang dan tidak menangis, 1 jika merengek ringan, kadang-kadang, dan 2

jika berteriak kencang, menarik, melengking terus menerus. Catatan:

menangis lirih mungkin dinilai jika bayi diintubasi yang dibuktikan melalui
44

gerakan mulut dan wajah yang jelas. c) Pola pernapasan dikatakan 0 jika pola

pernapasan bayi normal, dan 1 jika tidak teratur, lebih cepat dari biasanya,

tersedak, napas tertahan. d) Lengan dan kaki dikatakan 0 jika tidak ada

kekuatan otot, gerakan tangan acak sekali-sekali, dan 1 jika lengan tegang,

lengan lurus, kaku, dan atau ekstensi, cepat ekstensi, fleksi. e) Kesadaran

dikatakan 0 jika tenang, tidur damai atau gerakan kaki acak yang terjaga dan

1 jika terjaga, gelisah, dan meronto-ronta. Interpretasi skala nyeri NIPS

adalah dimana dalam setiap kategori mmpunyai rentang skor 0 – 2 : tidak

nyeri – nyeri ringan, 3 – 4: nyeri ringan – nyeri sedang, > 4: nyeri hebat

(Nursalam, 2017). Sedangkan menurut Malarvizhi et al (2012) Perhitungan

skala nyeri NIPS dikategorikan menjadi nyeri dan tidak nyeri dengan total

skor 7. Hasil penilaian dikatakan tidak nyeri jika total skor ≤ 3 dan

dikategorikan nyeri bila total skor > 3.

4.7 Prosedur Pengumpulan Data

1. Tahap Persiapan

a. Menyusun proposal penelitian

b. Mengurus surat ijin studi pendahuluan

c. Meminta izin studi pendahuluan di Puskesmas Rijali

d. Menentukan bayi yang akan menjadi sampel penelitian dengan

menjelaskan maksud dan tujuan dari penelitian kepada orang tua bayi,

serta memberikan lembar informed consent kepada orang tua bayi jika

bersedia untuk berpartisipasi dalam penelitian.

e. Menentukan asisten penelitian sebanyak 2 (dua) orang yang bertugas

untuk membantu merekam video


45

2. Tahap Pelaksanaan

a. Kelompok Intervensi

1) Peneliti memperkenalkan diri kepada calon responden (orang tua

bayi)

2) Peneliti menjelaskan maksud dan tujuan kepada calon responden

(orang tua bayi) bahwa akan dilakukan observasi respon nyeri pada

bayi

3) Peneliti memberikan lembar informed consent untuk ditanda

tangani oleh calon responden (orang tua bayi) Setelah menjadi

responden maka langkah selanjutnya adalah peneliti menentukan

kelompok intervensi dan kelompok kontrol yang akan dilakukan

secara acak (random allocation). Untuk kelompok intervensi

diberikan kode “A”

4) Dilakukan perekaman video oleh asisten peneliti

5) Peneliti mejelaskan langkah-langkah melakukan swaddling, side,

sushing, swinging, dan sucking yang benar sebelum dilakukan

imunisasi

6) Peneliti melakukan tindakan metode 5S.

7) Petugas imunisasi menyuntikkan imunisasi pada bayi dan peneliti

melakukan tindakan dari metode 5S.

8) Peneliti melakukan observasi respon nyeri pada bayi dengan

menggunakan skala nyeri NIPS


46

9) Asisten peneliti mengakhiri perekaman video

10) Peneliti memberikan kode pada hasil perekaman dan lembar

observasi skala nyeri NIPS

b. Kelompok Kontrol

1) Peneliti memperkenalkan diri kepada calon responden (orang

tua bayi)

2) Peneliti menjelaskan maksud dan tujuan kepada calon responden

(orang tua bayi) bahwa akan dilakukan observasi respon nyeri

pada bayi

3) Peneliti memberikan lembar informed consent untuk ditanda

tangani oleh calon responden (orang tua bayi)

4) Setelah menjadi responden maka langkah selanjutnya adalah

peneliti menentukan kelompok intervensi dan kelompok kontrol

yang akan dilakukan secara acak (random allocation) dengan

cara mengambil undian. Untuk kelompok kontrol diberikan

kode “B”

5) Dilakukan perekaman video oleh asisten peneliti

6) Peneliti mengistruksikan responden untuk menenangkan bayi

sesuai kemampuan responden

7) Petugas imunisasi menyuntikkan imunisasi pada bayi dan

responden tetap menenangkan bayi.

8) Peneliti melakukan observasi respon nyeri pada bayi dengan

menggunakan skala nyeri NIPS

9) Asisten peneliti mengakhiri perekaman video


47

10) Peneliti memberikan kode pada hasil perekaman dan lembar

observasi skala nyeri NIPS

4.8 Analisa Data

4.8.1 Analisa Univariat

Analisa data yang menganalisa satu variabel, disebut analisa univariat

karena proses pengumpulan data awal masih acak dan abstrak,

kemudian data diolah menjadi informasi yang informatif (Notoatmodjo

dalam Jenita, 2016 ). Anaisis ini seringkali digunakan untuk statistik

deskriptif, yang dilaporkan dalam bentuk distribusi frekuensi dan

prosentase. Dalam penelitian ini akan dilakukan analisa univariat pada

usia dan jenis kelamin.

4.8.2 Analisa Bivariat

Analisa bivariat yaitu analisa data yang menganalisis dua variabel,

analisis jenis ini juga sering digunakan untuk mengetahui hubungan dan

pengaruh x dan y antar variabel satu dengan variabel lainnya. Selain

mencari pengaruh x dan y, analisa bivariat juga dapat digunakan untuk

mencari perbedaan variabel x dengan z (Jenita, 2016). Pada penelitian

ini, analisa bivariat digunakan untuk menganalisis perbandingan dua

kelompok, yaitu kelompok intervensi (metode 5S) dan kelompok

kontrol (respon nyeri pada bayi saat imunisasi). Setelah data penelitian

terumpul maka selanjutnya akan dilakukan analisis data menggunakan

uji Independen T Test. Dimana uji Independen T Test merupakan uji

komparatif atau uji beda untuk mengetahui adakah perbedaan mean

atau rerata yang bermakna antara 2 kelompok bebas yang berskala data
48

interval/rasio. Analisa data pada penelitian ini menggunakan SPSS pada

uji Independen T Test.

4.9 Etika Penelitian

Etika penelitian merupakan suatu pedoman etika yang diberlakukan untuk

setiap kegiatan penelitian yang melibatkan antara pihak peneliti, pihak yang

diteliti dan masyarakat yang akan memperoleh dampak hasil penelitian

tersebut. Terdapat beberapa prinsip etika penelitian yang diterapkan oleh

peneliti (Notoatmodjo, 2012):

4.9.1 Respect for human dignity (menghormati harkat dan martabat manusia)

yakni penelitian perlu mempertimbangkan hak-hak subjek penelitian

untuk mendapatkan informasi tentang tujuan peneliti melakukan

penelitian tersebut. Di samping itu, peneliti juga memberikan kebebasan

kepada subjek untuk memberikan informasi atau tidak. Sebagai

ungkapan, peneliti menghormati harkat dan martabat subjek penelitian,

peneliti telah mempersiapkan formulir persetujuan subjek (informed

concent), yang mencakup:

a. Penjelasan manfaat penelitian

1) Penjelasan kemungkinan resiko dan ketidaknyamanan yang

ditimbulkan

2) Penjelasan manfaat yang didapatkan

3) Persetujuan penelitian dapat menjawab setiap pertanyaan yang

diajukan subjek berkaitan dengan prosedur penelitian

4) Persetujuan subjek dapat mengundurkan diri sebagai objek

penelitian kapan saja


49

5) Jaminan anonimitas dan kerahasiaan terhadap identitas dan

informasi yang diberikan oleh responden

4.9.2 Respect for privacy and confidentiality (menghormati privasi dan

kerahasiaan subjek penelitian) yakni setiap orang mempunyai hak-hak

dasar individu dalam memberikan informasi. Setiap orang berhak untuk

memberikan apa yang diketahuinya kepada orang lain. Oleh sebab itu,

peneliti tidak boleh menampilkan informasi mengenai identitas dan

kerahasiaan identitas responden.

4.9.3 Respect for justice an inclusiveness (keadilan dan

inklusivitas/keterbukaan) yakni prinsip keterbukaan dan adil perlu

terjaga oleh peneliti dengan kejujuran, keterbukaan, dan kehati-hatian.

Untuk itu, lingkungan penelitian perlu dikondisikan sehingga

memenuhi prinsip keterbukaan, yakni dengan mejelaskan prosedur

penelitian. Dalam penelitian ini, keadilan responden dijamin dengan

perlakuan yang diberikan kepada responden secara adil tanpa

memandang suku, ras, agama, budaya, dll.

4.9.4 Balancing harms and benefits (memperhitungkan manfaat dan kerugian

yang ditimbulkan) yaitu sebuah penelitian hendaknya memperoleh

manfaat semaksimal mungkin bagi masyarakat pada umumnya, dan

subjek penelitian pada khususnya. Peneliti hendaknya berusaha

meminimalisasi dampak yang merugi bagi subjek. Oleh sebab itu,

pelaksanaan penelitian harus dapat mencegah atau paling tidak

mengurangi rasa sakit, cidera, stress, maupun kematian subjek

penelitian.

Anda mungkin juga menyukai