Anda di halaman 1dari 8

PENGETAHUAN PERAWAT DALAM

MENGIDENTIFIKASI RESPON NYERI ANAK TODDLER


DENGAN MENGGUNAKAN SKALA WAJAH

Di susun oleh :
Ana Ulvi Fitriani (181102008)
Iif Wahyu Pratama (1811020084)
Eviyanti Khasanah (1811020126)
A. Latar Belakang
Hospitalisasi pada anak merupakan proses
, karena suatu alasan yang berencana
atau darurat mengharuskan anak untuk tinggal di rumah sakit menjalani terapi dan
perawatan sampai pemulangan kembali kerumah. Selama proses tersebut, anak dapat
mengalami berbagai kejadian yang menunjukan pengalaman yang sangat trauma dan
penuh dengan stres. Saat anak dirawat di rumah sakit (hospitalisasi) memaksa anak
untuk berpisah dari lingkungan yang dirasakannya aman, penuh kasih sayang, dan
menyenangkan,yaitu lingkungan rumah, permainan, dan teman sepermainannya
(Nursalam, Susilaningrum, & Utami, 2005; Supartini, 2004).
Anak usia toddler membutuhkan kemampuan berbahasa lisan. Bahasa lisan
tersebut yang digunakan oleh anak untuk berkomunikasi (Susanto, 2011). Stimulasi
perkembangan bahasa pada anak usia toddler membantu anak dalam pencapaian
bentuk sempurna dari bahasa lisan sehingga anak dapat menggunakan bahasa dengan
lebih teratur, membuat percakapan, deskripsi, definisi, dan cerita di tahap usia
perkembangan anak (Santrock, 2007).
Manajemen nyeri yang efektif dapat terhambat oleh buruknya komunikasi antara
perawat dengan orang tua dan kurangnya pengetahuan yang dimiliki oleh perawat
dalam melakukan manajemen nyeri pada anak toddler. Perawat yang melakukan
pengkajian nyeri pada anaknya melihat ekspresi anak dan kurang mempedulikan
prinsip pengkajian rasa nyeri untuk anak sebagaimana mestinya, yaitu tidak melibatkan
orang tua dalam mengkaji tingkat nyeri yang dialami anak.
C. TUJUAN PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan untuk : ,

1.Untuk mengetahui tingkat pengetahuan perawat tentang respon nyeri anak pada
perilakunya saat pengkajian pada anak
2.Mengetahui hubungan antar tingkat pengetahuan dengan tindakan keperawatan
dalam pengkajian nyeri anak toddle
3.Mengetahui tingkat pemahaman dan pengetahuan tentang nyeri pada anak toddle
B. RUMUSAN MASALAH
Masalah nyeri pada anak yang di lakukan perawatan di rumah sakit merupakan hal
,
utama penyebab anak mengalami trauma sehingga pobia dengan perawatan dan
petugas kesehatan terutama perawat.Penelitian sebelumnnya.Hampir seluruh anak
yang di lakuka perawatan di rumah sakit saat mengalami tindakan invasiv baik
invus,pengambilan darah,injeksi intraktur dan yang lainnya sehingga di perlukan
strategi manajemen nyeri.
D. MANFAAT PENELITIAN
Penelitian ini diharap dapat bermanfaat:
.

1.Sebagai bahan masukan untuk meningkatkan pengetahuan perawat tentang


respon nyeri pada anak toddle
2.Sebagai bahan masukan untuk lebih meningkatkan dalam asuhan keperawatan
dalam mengelola atau pelayanan bagi pasien
3.Sebagai bahan tambahan pengetahuan untuk bisa membantu dalam menapai
tujuan penelitian.
   KERANGKA TEORI
.

Respon perilaku nyeri


Nyeri
  1.Gerakan tubuh.
2.Ekspresi wajah.
  3.Vokalisasi.
  4.Mood.
5.Tidur. Prnilaian Perilaku nyeri :
6.Interaksi sosial. 1.Numeric Rating Scal (NRS)
  2.Verbal rating scale(VRS)
3.Verbal analog scale (VAS)
  4.Wong baker FACES pain ranting
scal
 
Pengukuran
Pengukuran
skala nyeri
skala nyeri
menggunakan
menggunakan Observasi
wong baker
Numeric Perilaku nyeri
FACES pain
Ranting scale
Ranting.
METODE PENELITIAN
1. JENIS PENELITIAN .

Penelitian yang berjudul “PENGETAHUAN PERAWAT DALAM


MENGIDENTIFIKASI RESPON NYERI ANAK TODDLER DENGAN
MENGGUNAKAN SKALA WAJAH “ karya ini merupakan penelitian
mengetahui hubungan antar tingkat pengetahuan dengan tindakan
keperawatan dalam pengkajian nyeri anak toddler sehingga penelitian ini akan
menggunakan metode penelitian analitik. Analitik ini bertujuan untuk
menguraikan hubungan antara perawat dalam mengidentifikasi respon nyeri
anak toodler menggunakan skala wajah. Untuk masalah yang akan diteliti,
penelitian ini akan menggunakan pendekatan kuantitatif.
2. DESAIN PENELITIAN
Desain penelitian yang digunakan yaitu deskriptif-analitik dengan
pendekatan yang cross sectional, artinya data diambil hanya satu kali
dan pengukuran variabel independen dan dependen dilakukan pada
kurun waktu yang sama (Suyanto, 2011).
,

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai