Anda di halaman 1dari 17

FORMAT LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN KRITIS

Tanggal Masuk RS :15-02-2023 Jam Masuk :15.00


Tanggal Pengkajian :16-02-2023 No. RM :082896
Jam Pengkajian :15.00 Diagnosa Masuk :penkes cum
hemiparese dextra sus SH dd SNH

IDENTITAS
1. Nama Pasien : Ny. N
2. Umur : 56 tahun
3. Alamat : Kalisalak rt2/10 Kec. Kebasen Kab. Banyumas

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG


1. Keluhan Utama/Masalah Utama : Pasien dengan keluhan tidak sadarkan diri

2. Riwayat Penyakit Sekarang :pasien datang ke IGD RSUD Banyumas dengan tidak
sadarkan diri. Anggota gerak sebelah kanan tampak tidak aktif. Keluarga pasien
mengatakan pasien sempat berbicara pelo sebelum tidak sadar diri.pasien dilakukan
tindakan operasi craniotomy pada tanggal 16-02-2023 dan langsung di pindah di ruang
ICU RSUD Banyumas. Pemeriksaan TTV didapatkan hasil TD : 99/55 (MAP :69,7), N :
74, S : 37.3, RR : 16, SP02 : 100%, Gambaran EKG : Sinus Rythem, GCS (E3 M4 Vett),
kesadaran : Somnolen.

RIWAYAT PENYAKIT DAHULU


1. Pernah dirawat : ya tidak

2. Riwayat penyakit kronik dan menular : ya tidak

3. Riwayat alergi : ya tidak

RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA


Ya tidak
Keluarga pasien mengatakan tidak ada keuarganya yang memiliki riwayat penyakit
seperti pasien

OBSERVASI DAN PEMERIKSAAN FISIK


1. Tanda tanda vital
S : 99/55 (MAP 69,7) N : 74 T : 37,3 RR : 16

Kesadaran : Compos Mentis Apatis Somnolen Sopor


Koma

2. Sistem Pernafasan (Breathing)

Obstruksi : Tidak sebagian Total


Benda Asing : Tidak padat cair

a. Keluhan : sesak nyeri waktu nafas

Batuk produktif tidak produktif


Sekret : ada Konsistensi : Cair
Warna : Putih Keruh Bau : Tidak Bau

b. Irama nafas teratur tidak teratur

c. Jenis Dispnoe Kusmaul Cheyne Stokes

d. Suara nafas Vesikuler Bronko vesikuler


Ronki Wheezing

e. Alat bantu napas ya tidak


Jenis : Ventilator FiO2 : 60%

f.WSD: ya tidak

g. obat pernafasan yang diberikan : tidak ada

h. Penggunaan Ventilator : ya tidak

JAM MODE TV FiO2 PEEP E:I SaO2


15.00 PC 487 60% 5 1.2 96
SIMV
16.00 PC 474 60% 5 1.2 95
SIMV
17.00 PC 467 60% 5 1.2 97
SIMV
18.00 PC 455 60% 5 1.2 95
SIMV
19.00 PC 443 60% 5 1.2 96
SIMV
20.00 PC 437 60% 5 1.2 97
SIMV

3. Sistem Kardio vaskuler (Blood)

a. Nadi Karotis: Teraba Tidak teraba

Nadi Perifer: Kuat lemah tidak teraba

Perdarahan : tidak ada Lokasi : tidak ada

Keluhan nyeri dada ya tidak


b. Irama jantung reguler ireguler

S1/S2 tunggal ya tidak

c. Suara jantung normal murmur


gallop lain-lain.....
d. CRT : <2 detik

e. Akral hangat panas dingin kering basah

f. JVP normal meningkat menurun

g. CVP: Tidak Ada

h. Intepretasi EKG
Sinus Rhythm
i. Obat jantung yang diberikan : Amlodipin 10 mg

4. Sistem Persyarafan (Brain)

a. GCS : E3 M4 Vett (7)

b. Refleks fisiologis patella triceps biceps

c. Refleks patologis babinsky budzinsky kernig

d. Keluhan pusing ya tidak

e. Pupil Isokor Anisokor Diameter : 2mm/2mm

f. Tanda PTIK muntah proyektil Nyeri kepala hebat

g. Curiga fraktur cervikal


Jejas klavikula Batle Sign
Bloody rinorhoe Bloody Otorhoe
Brill Hematome

h. Tekanan Intra Kranial (ICP) : telah dilakukan tindakan operasi pada tanggal 15 februari
2023. Dengan jenis tindakan ICH Basal Nuclei S Decompressivve Crenioctomy Hema
toma evacuation dengan panjang luk -+ 10 cm

i. Obat Neurologi yang diberikan (dosis)


1. inf. Manitol 125 ml/ 6 jam
2. inj. Citicolin 2 x 500 mg
3. inj. Phenitoin 100 mg

5. Sistem perkemihan (Bladder)

a. Kebersihan Bersih Kotor

b. Keluhan Kencing Nokturi Inkontinensia

Gross hematuri Poliuria


Disuria Oliguria
Retensi lain: ..............
Anuria

c. Produksi urine : 1400 ml/hari Warna : Kuning Keruh Bau : Amoniak

d. Kandung kemih : Membesar ya tidak


Nyeri tekan ya tidak
e. Intake cairan oral : 6 x 200 cc/hari parenteral : 1500 cc/ hari
f. Alat bantu kateter ya tidak
g. Obat sistem perkemihan yang diberikan
6. Sistem pencernaan (Bowel)

a.Mukosa mulut : lembab kering stomatitis


Tenggorokan sakit menelan kesulitan menelan
pembesaran tonsil nyeri tekan

b. Abdomen tegang kembung ascites


Lingkar Abdomen 75 cm

Nyeri tekan ya tidak

Luka operasi ada tidak Tanggal operasi :

Jenis operasi : Tidak Ada Lokasi : Tidak Ada

Drain : ada tidak

Jumlah : Tidak Ada Warna : Tidak Ada

Kondisi area sekitar insersi : Tidak Ada

c. jejas Abdomen tidak ada ada

e. Peristaltik : 10 x/menit

f. BAB : 1 x/hari Terakhir tanggal : 15-02-2023

Konsistensi keras lunak Cair lendir/darah

g. Diet padat lunak cair

i. Porsi makan habis tidak Keterangan : Diet Susu 6x200/


hari

j. Obat sistem pencernaan yang diberikan


1. inj. Ondansentron 1x1
2. inj. Omeprazole 1x1

7. Sistem muskulo skeletal dan integumen (Bone)


a. Pergerakan sendi bebas terbatas
b. Kekuatan otot 3 1
3 1

c. Kelainan ekstremitas ya tidak

d. Kelainan tulang belakang ya tidak

e. Fraktur ya tidak
f. Traksi / spalk /gips ya tidak

g. Kompartemen syndrome ya tidak

h. Kulit ikterik sianosis kemerahan hiperpigmentasi


i. Dekubitus tidak ada ada, grade............ Luas..............
lokasi................. .

j. Luka (umum) jenis :...... luas :..... bersih kotor


Lain-lain:
k.Obat sistem muskuloskeletal yang diberikan

8. Sistem Endokrin
Hipoglikemia ya tidak Nilai GDS : 98
Hiperglikemia ya tidak

PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL
a. Personal Hygiene
Bersih Kotor Bau

b. Kebutuhaan tidur
Terpenuhi tidak terpenuhi , Pasien Somnolen

c. Nilai BMR : 1080 kkal

d. Gangguan konsep diri : ya tidak


PEMERIKSAAN PENUNJANG (Laboratorium,Radiologi, USG )

1. Laboratorium

Tanggal Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan


Lab
Basofil 0,100 0,0 – 1,7 %
Eosinofil 0,0000 0,600 – 7,300 %
Hemoglobin 10,3 12,0 -16,0 g/dl
Limfosit (TLC) 0,6 1,0 – 3,7 Ribu/mm3
Limfosit 4,20 18,00 – 48,30 %
MCH 27,4 27,0 – 31,2 Pg
MCHC 34,3 31,8 – 35,4 %
MCV 79,8 81,0 – 96,0 Fl
Monosit 1.100 4.400 – 12.700 %
16 – 02 – 2023 Netrofil 207
Limfosit (NLR)
Neutrofil 94,60 39,30 – 73,70 %
Eritrosit 3,76 4,06 – 5,80 106/ul
RDW 13,5 11,5 – 14,5 %
Trombosit 248 150 – 450 103/ul
Leukosit 13.08 5,00 – 13,50 103/ul
Albumin 2,5 3,4 – 5,0 g/dl
Gula Sewaktu 168 74 – 140 g/dl
Klorida 103 98 – 107 mEq/L
Kalium 3,4 3,5 – 5,1 mEq/L
Natrium 141 136 – 145 mEq/L
PaCo2 60 38 - 42 mmHg
PaO2 70 75-100 mmHg

2. CT Scan
Jenis Pemeriksaan : Head MSCT
Hasil : a. ICH di corona radiata sinista dan IVH di Ventrikel lateralis sinistra
b. Herniasi Subfalksin ke dextra
3. Ro Thorax
Jenis Pemeriksaan : Thorax AP
Hasil : Pulmo normal dan Cardiomegali
TERAPI

Nama Obat Dosis Cara Pemberian Indikasi


IVFD Nacl 0.9% 1500 ml/ 24 jam IV Menggantikan cairan
tubuh yang hilang,
mengoreksi
ketidakstabilan
elektrolit, dan
menjaga tubuh tetap
terdehidrasi
Inf. Manitol 3 x 125 ml/ hari IV Menurunkan tekanan
intrakranial dan
introkular yang
tinggi
Inj. Ceftriaxone 2 x 2 gr / hari IV Untuk mengatasi
infeksi bakteri gram
negatif maupun gram
positif
Inj. Citicolin 2 x 500 mg / hari IV Mengatasi gangguan
memori atau perilaku
yang disebabkan
oleh penuaan, stroke,
atau cedera kepala
Inj. Omeprazole 2 x 40 mg/ hari IV Menurunkan asam
lambung dengan cara
menghambat pompa
proton yang berperan
besar dalam produksi
asam lambung
Inj. Ondansentron 1 x 1 amp/ hari IV Digunakan untuk
mencegah mual dan
muntah pasca OP
Inj. Ketorolac 1 x 1 amp/ hari IV Meredakan
peradangan dan rasa
nyeri
Inj. Phenitoin 100 ml/ hari IV Untuk
mengendalikan
kejang
Inj. Kalnex 500 mg/ hari IV Mengehntikan
pendarahan
Vit C Tab 1 Tablet/ hari Per Oal Membantu daya
tahan tubuh
Amlodipin 10 mg/hari Per oral Pengobatan lini
pertama hipertensi
DATA FOKUS :

DS : Pasien Terintubasi

DO :
- pasien tampak bernafas dengan bantuan otot pernapasan
- pasien bernapas dengan bantuan alat ventilator
- pasien tampak terpasang Endotracheal Tube
- bunyi nafas tambahan ronchi
- terdapat sputum berwarna putih keruh dan cair
- otot bantu inspirasi paksa (force inspiration)
- penurunan kesadaran (somnolent)
- pupil isokhor
- perubahan fungsi neurologi
- nilai gcs 7
- hasil CT Scan : ICH di corona radiata sinista dan IVH di Ventrikel lateralis sinistra
- TD : 99/55 (MAP : 69,7)
- N : 74,
- S : 37.3,
- RR : 16,
- SP02 : 100%
- PaCo2 : 60
- PaO2 : 70
- Terdapat luka post op di kepala dan tertutup kasa dengan panjang -+10 cm
- Skor nyeri ves 5
- Pasien tampak bedrest total
- Pasien tampak gelisah
- ADL pasien di bantu oleh perawat secara total
- Skala aktivitas 3 ( sangat tergantung dan tidak dapat melakukan atau berpartisipasi
dalamperawatan diri sendiri)

DATA TAMBAHAN LAIN :


TINDAKAN OPERASI :

Telah dilakukan tindakan operasi pada tanggal 15 februari 2023. Dengan jenis tindakan ICH
Basal Nuclei S Decompressivve Crenioctomy Hema toma evacuation dengan panjang luk -+
10 cm
1. Analisa data dan perumusan masalah keperawatan

Tanggal Data Patofisiologi Diagnosa


Keperawatan
16-02- Debu, Asap, Bulu Gangguan Ventilasi
2023 DS : Pasien Terintubasi Spontan
DO : Antigen dan Antibody
- pasien tampak bernafas merangsang
dengan bantuan otot
pernapasan Peningkatan
- pasien bernapas dengan pengeluaran mediator
kimiawi
bantuan alat ventilator
- pasien tampak terpasang Peningkatan
Endotracheal Tube permeabilitas kapiler
- bunyi nafas tambahan
ronchi Pembengkakan pada
- terdapat sputum berwarna mukosa saluran
putih keruh dan cair pernafasan
- otot bantu inspirasi paksa
(force inspiration) Penyempitan bronkus
- TD : 99/55 (MAP : 69,7)
- N : 74, Penurunan jumlah
oksigen
- S : 37.3,
- RR : 16, Gangguan ventilasi
- SP02 : 100% spontan
- PaCo2 : 60
- PaO2 : 70

DS : Pasien Terintubasi Cedera jaringan otak Penurunan kapasitas


DO : adaptif intrakranial
- penurunan kesadaran Kompresi tubuh
(somnolent) yaitu : vasodilatasi
- pupil isokhor
- perubahan fungsi Aliran darah keotak
menurun
neurologi
- nilai gcs 7 Terjadi akumulasi
- hasil CT Scan : ICH di darah ke daerah
corona radiata sinista dan edema
IVH di Ventrikel lateralis
sinistra TIK meningkat
- telah dilakukan tindakan
operasi Craniotomy pada Suplai O2 menurun
tanggal 16-02-2023
- TD : 99/55 (MAP : 69,7) Hipoksia selebral
- N : 74,
Iskemia
- S : 37.3,
- RR : 16, Penurunan kapasitas
- SP02 : 100% adaptif intrakranial
DS : Pasien Terintubasi Pasien post Op Defisit Perawatan Diri
DO : Craniotomy
- Terdapat luka post op di
kepala dan tertutup kasa Penurunan kesadaran
dengan panjang -+10 cm
- Skor nyeri ves 5 Gangguan saraf
motorik
- Pasien tampak bedrest
total Extremitas
- Pasien tampak gelisah hemiperase
- ADL pasien dibantu oleh
perawat secara total Tidak mampu
- Skala aktivitas 3 ( sangat melakukan ADL
tergantung dan tidak
dapat melakukan atau Membutuhkan
berpartisipasi bantuan orang lain
dalamperawatan diri
sendiri) Defisit Perawatan Diri

2. Daftar diagnosa keperawatan (prioritas)

No Diagnosa Keperawatan
1 Gangguan Ventilasi Spontan b.d Gangguan Metabolisme d.d Pasien Terintubasi,
pasien bernapas dengan bantuan alat ventilator, pasien tampak terpasang
Endotracheal Tube, bunyi nafas tambahan ronchi, terdapat sputum berwarna
putih keruh dan cair, otot bantu inspirasi paksa (force inspiration), PaCo2 :
60, PaO2 : 70
2 Penurunan kapasitas adaptif intrakranial b.d Massa d.d penurunan kesadaran
(somnolent), pupil isokhor, perubahan fungsi neurologi, nilai gcs 7, hasil CT
Scan : ICH di corona radiata sinista dan IVH di Ventrikel lateralis sinistra,
telah dilakukan tindakan operasi Craniotomy pada tanggal 16-02-2023
3 Defisit Perawatan Diri B.d gangguan neuro muskular d.d Terdapat luka post op di
kepala dan tertutup kasa dengan panjang -+10 cm, Skor nyeri ves 5, Pasien
tampak bedrest total, Pasien tampak gelisah, ADL pasien dibantu oleh
perawat secara total, Skala aktivitas 3 ( sangat tergantung dan tidak dapat
melakukan atau berpartisipasi dalamperawatan diri sendiri)

Diagnosa utama : Gangguan Ventilasi Spontan b.d Gangguan Metabolisme d.d Pasien
Terintubasi, pasien bernapas dengan bantuan alat ventilator, pasien
tampak terpasang Endotracheal Tube, bunyi nafas tambahan ronchi,
terdapat sputum berwarna putih keruh dan cair, otot bantu inspirasi
paksa (force inspiration), PaCo2 : 60, PaO2 : 70

Rasional : Dukungan ventilasi intervensi yang dilakukan oleh perawat untuk


memfasilitasi pasien agar dapat mempertahankan pernapasan spontan
dalam rangka memaksimalkan pertukaran gas di paru-paru.
3. Rencana keperawatan

Nama klien : Ny. M Dx. Medis : Post Op Craniotomy Ruang : ICU

N Tanggal Diagnosa SLKI SIKI


o Keperawatan
16-02- Gangguan Setelah dilakukan Observasi :
1 2023 Ventilasi Spontan tindakan selama 3 x 24 - Periksa indikator
b.d Gangguan jam diharapkan ventilasi mekanik
Metabolisme d.d Ventilasi Spontan - Monitor efek ventilator
Meningkat dengan terhadap status
Pasien
kriteria hasil : oksigenasi
Terintubasi, pasien
KH A T - Monitor gejala
bernapas dengan Dipsnea 1 3 peningkatan pernafasan
bantuan alat Penggunaan 1 3 Terapeutik :
ventilator, pasien otot bantu - Pertahankan kepatenan
tampak terpasang nafas jalan napas
Endotracheal Gelisah 1 3 - Berikan posisi semi
Tube, bunyi nafas fowler atau fowler
tambahan ronchi, Keterangan : - Berikan oksigenasi
terdapat sputum 1 menurun sesuai kebutuhan
berwarna putih 2 cukup menurun Kolaborasi :
3 sedang - Kolaborasi pemilihan
keruh dan cair,
4 cukup meningkat mode ventilator
otot bantu
5 meningkat - Kolaborasi pemberian
inspirasi paksa obat
(force inspiration),
PaCo2 : 60,
PaO2 : 70
4. Catatan keperawatan (diagnosa keperawatan utama)

Nama klien : Ny. M Dx. Medis: Poat Op Craniotomy Ruang : ICU

Hari Dx. Keperawatan Tindakan Keperawatan dan Raspon Pasien Paraf


Tgl / Jam
16-02- Gangguan Ventilasi Hauzan
2023 Spontan b.d Gangguan
Jam Metabolisme d.d
Pasien Terintubasi,
pasien bernapas
17.00 - Memeriksa indikator ventilasi mekanik
dengan bantuan alat
17.15 - Memonitor efek ventilator terhadap status
ventilator, pasien oksigenasi
17.30 tampak terpasang - Memonitor gejala peningkatan
Endotracheal Tube, pernafasan
18.30 bunyi nafas tambahan
15.00 ronchi, terdapat - Mempertahankan kepatenan jalan napas
sputum berwarna - Memberikan posisi semi fowler atau
15.00 putih keruh dan cair, fowler
otot bantu inspirasi - Memberikan oksigenasi sesuai kebutuhan
16.00 paksa (force
- Berkolaborasi pemilihan mode ventilator
inspiration), PaCo2 :
18.00
60, PaO2 : 70 - Berolaborasi pemberian obat

17-02- Gangguan Ventilasi hauzan


2023 Spontan b.d Gangguan
Jam Metabolisme d.d
Pasien Terintubasi,
pasien bernapas
09.00 - Memeriksa indikator ventilasi mekanik
dengan bantuan alat
09.00 - Memonitor efek ventilator terhadap status
ventilator, pasien oksigenasi
09.15 tampak terpasang - Memonitor gejala peningkatan
Endotracheal Tube, pernafasan
10.00 bunyi nafas tambahan
08.00 ronchi, terdapat - Mempertahankan kepatenan jalan napas
sputum berwarna - Memberikan posisi semi fowler atau
08.00 putih keruh dan cair, fowler
otot bantu inspirasi - Memberikan oksigenasi sesuai kebutuhan
09.30 paksa (force
- Berkolaborasi pemilihan mode ventilator
inspiration), PaCo2 :
10.00
60, PaO2 : 70 Berolaborasi pemberian obat
18-02- Gangguan Ventilasi Hauzan
2023 Spontan b.d Gangguan
Jam Metabolisme d.d
Pasien Terintubasi,
pasien bernapas
09.00 - Memeriksa indikator ventilasi mekanik
dengan bantuan alat
09.00 - Memonitor efek ventilator terhadap status
ventilator, pasien oksigenasi
09.15 tampak terpasang - Memonitor gejala peningkatan
Endotracheal Tube, pernafasan
10.00 bunyi nafas tambahan
08.00 ronchi, terdapat - Mempertahankan kepatenan jalan napas
sputum berwarna - Memberikan posisi semi fowler atau
08.00 putih keruh dan cair, fowler
otot bantu inspirasi - Memberikan oksigenasi sesuai kebutuhan
09.30 paksa (force
- Berkolaborasi pemilihan mode ventilator
inspiration), PaCo2 :
10.00
60, PaO2 : 70 - Berolaborasi pemberian obat
5. Catatan Perkembangan / SOAP (diagnosa utama)
Nama klien : Ny. M Dx. Medis : Post Op Craniatomy Ruang : ICU

Hari / Tgl / Jam SOAP Paraf


Dx. Keperawatan
Kamis, 16-02-2023 S : Paien terintubasi Hauzan
Jam 19.00
Gangguan Ventilasi
Spontan b.d Gangguan O:
Metabolisme d.d Pasien - Kesadaran Tampak Somnolen
Terintubasi, pasien - Venti mode PC SMIV
- FiO2 : 60%
bernapas dengan bantuan
- Pasien tampak masih sesak nafas
alat ventilator, pasien - Pasien tampak menggunakan otot bantu
tampak terpasang nafas
Endotracheal Tube, - Pasien tampak gelisah berkurang
bunyi nafas tambahan - Terpasang Et 7,5 kedalaman 22 cm
ronchi, terdapat sputum
berwarna putih keruh dan A : Masalah Gangguan Ventilasi Spontan teratasi
cair, otot bantu inspirasi sebagian dengan kriteria hasil
paksa (force inspiration),
PaCo2 : 60, PaO2 : 70 KH A T S
Dipsnea 1 3 1
Penggunaan otot bantu nafas 1 3 1
Gelisah 1 3 2

P : Lanjutkan Intervensi
- Memeriksa indikator ventilasi mekanik
- Memonitor efek ventilator terhadap status
oksigenasi
- Memonitor gejala peningkatan pernafasan

- Mempertahankan kepatenan jalan napas


- Memberikan posisi semi fowler atau fowler
- Memberikan oksigenasi sesuai kebutuhan

- Berkolaborasi pemilihan mode ventilator


- Berolaborasi pemberian obat
Jum’at, 17-02-2023 S : Paien terintubasi Hauzan
Jam 13.30
Gangguan Ventilasi
Spontan b.d Gangguan O:
Metabolisme d.d Pasien - Kesadaran Tampak Somnolen
Terintubasi, pasien - Venti mode CPAP
- FiO2 : 50%
bernapas dengan bantuan
- Pasien tampak sesak nafas berkurang
alat ventilator, pasien - Pasien tampak menggunakan otot bantu
tampak terpasang nafas berkurang
Endotracheal Tube, - Pasien tampak gelisah berkurang
bunyi nafas tambahan - Terpasang Et 7,5 kedalaman 22 cm
ronchi, terdapat sputum
berwarna putih keruh dan A : Masalah Gangguan Ventilasi Spontan teratasi
cair, otot bantu inspirasi sebagian dengan kriteria hasil
paksa (force inspiration),
PaCo2 : 60, PaO2 : 70 KH A T S
Dipsnea 1 3 2
Penggunaan otot bantu nafas 1 3 2
Gelisah 1 3 2

P : Lanjutkan Intervensi
- Memeriksa indikator ventilasi mekanik
- Memonitor efek ventilator terhadap status
oksigenasi
- Memonitor gejala peningkatan pernafasan

- Mempertahankan kepatenan jalan napas


- Memberikan posisi semi fowler atau fowler
- Memberikan oksigenasi sesuai kebutuhan

- Berkolaborasi pemilihan mode ventilator


Berolaborasi pemberian obat
Kamis, 19-02-2023 S : Paien terintubasi Hauzan
Jam 13.00
Gangguan Ventilasi
Spontan b.d Gangguan O:
Metabolisme d.d Pasien - Kesadaran Tampak Composmentis
Terintubasi, pasien - Venti mode CPAP
- FiO2 : 40%
bernapas dengan bantuan
- Pasien tampak sesak nafas berkurang
alat ventilator, pasien - Pasien tampak menggunakan otot bantu
tampak terpasang nafas berkurang
Endotracheal Tube, - Pasien tampak gelisah berkurang
bunyi nafas tambahan - Terpasang Et 7,5 kedalaman 22 cm
ronchi, terdapat sputum
berwarna putih keruh dan A : Masalah Gangguan Ventilasi Spontan teratasi
cair, otot bantu inspirasi sebagian dengan kriteria hasil
paksa (force inspiration),
PaCo2 : 60, PaO2 : 70 KH A T S
Dipsnea 1 3 3
Penggunaan otot bantu nafas 1 3 3
Gelisah 1 3 3

P : Lanjutkan Intervensi
- Memeriksa indikator ventilasi mekanik
- Memonitor efek ventilator terhadap status
oksigenasi
- Memonitor gejala peningkatan pernafasan

- Mempertahankan kepatenan jalan napas


- Memberikan posisi semi fowler atau fowler
- Memberikan oksigenasi sesuai kebutuhan

- Berkolaborasi pemilihan mode ventilator


Berolaborasi pemberian obat

Anda mungkin juga menyukai