MARTAPURA
Nama :
Nip :
Ruangan :
IDENTITAS
Nama Pasien : Ny. S Umur : 52 tahun
Suku/Bangsa : Banjar / Indonesia Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta Alamat : Sungai Jati
Biaya : BPJS
KELUHAN UTAMA
1. Keluha Utama : Nyeri Ulu Hati
3. Riwayat Alergi :
Obat Ya Tidak Jenis : tidak ada alergi
Makanan Ya Tidak Jenis : tidak ada alergi
1
OBSERVASI DAN PEMERIKASAAN FISIK
1. Tanda-Tanda Vital
S: 36,6ºC N : 88x/menit TD : 130/90 mmHg RR : 24x/menit
2
d. Kemampuan berkemih:
Spontan Alat bantu, sebutkan
Produksi Urine : ±2000 ml/jm
Warna : kekuningan
Bau : amoniak
e. Kandung kemih membesar : Ya Tidak
f. Nyeri Tekan : Ya Tidak
g. Intake Cairan : Oral : ±1500 cc/hari Parenteral : NS 20 tpm
6. Sistem Pencernaan
a. TB : 145 cm BB : 45 kg
b. IMT : 21.40 Interpretasi :
c. Mulut : Bersih Kotor Berbau
d. Membran Mukosa : Lembab Kering Stomatitis
e. Tenggorokan :
Sakit Menelan Kesulitan Menelan
Pembesaran Tonsil Nyeri Tekan
f. Abdomen : Tegang Kembung Asites
g. Nyeri Tekan : Ya Tidak
- P : Iritasi Mukosa Lambung
- Q : berdenyut
- R : abdomen sebelah kanan atas
- S : 4 ( sedang ) dg Skala ( 1-10 )
- T : hilang timbul <30 menit
h. Luka Operasi : Ada Tidak
Drain : Ada Tidak
i. Peristaltik : 14 x/menit
j. BAB : 1 x/sehari Terakhir Tanggal : 30/01/2018
7. Sistem Integumen
a. Pergerakan sendi : Bebas Terbatas
b. Kekuatan Otot :
3
8. Sistem Endokrin
a. Pembesaran Thyroid : Ya Tidak
b. Pembesaran Kelenjar Getah Bening : Ya Tidak
c. Hipoglikemia : Ya Tidak
d. Hiperglikemia : Ya Tidak
PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL
a. Persepsi klien terhadap penyakitnya :
Pasien optimis terhadap kesembuhannya
b. Ekspresi klien terhadap penyakitnya
Murung/Diam Gelisah Tegang Marah/Menangis
c. Reaksi saat interaksi : Kooperatif Tidak Kooperatif Curiga
d. Gangguan konsep diri :
Pasien berpikir sesuai dengan realita
PENGKAJIAN SPIRITUAL
a. Kebiasaan beribadah
- Sebelum sakit : sering kadang-kadang tidak pernah
- Selama sakit : sering kadang-kadang tidak pernah
b. Bantuan yang diperlukan klien untuk memenuhi kebutuhan beribadah :
pasien tidak mengunakan bantuan dalam beribadaah
4
4. Hematokrit 30,0% P : 40-48 / W : 37 – 43
5. Trombosit 418.000 mm3 150.000 – 440.000
3
6. Eritrosit 3,28 mm P : 4,6 – 6,2 / W : 4,6 – 5,4
TERAPI
IVFD NS 20 tpm
Injeksi
- Antrain 3x1 ampul/IV
- Ondansentron 3x1 ampul/IV
- Pantoprazole 1x1 vial/IV
5
ANALISA DATA
DS :
Pasien mengatakan tidak nafsu makan Anoreksia Ketidakseimbangan
dan merasa mual Nutrisi kurang dari
DO : kebutuhan tubuh
- Pasien hanya mampu
menghabiskan ± 5 sendok
makan setiap porsi yang
diberikan
- KU lemah
- BB 45
- IMT 21.40
- Peristaltic usus 14x/menit
- Hb 10,8 gr% ( W : 12-16 gr%)
6
7
Intervensi Keperawatan
8
Implementasi Keperawatan dan Dokumentasi Keperawatan
9
meliputi lokasi, karakteristik,
frekuensi, kualitas, intensitas/beratnya
nyeri dan faktor prepitasi
2. Kaji TTV
3. Ajarkan teknik nonfarmakologi
( rileksasi, distrasi, masase)
4. Berikan posisi yang nyaman bagi
pasien
5. Pertahankan istirahat
6. Anjurkan pasien untuk menghindari
makanan/minuman yang mengandung
iritan
7. Kolaborasi dengan tim medis lain
dalam pemberian analgetik
10
pemberian diit A : masalah ketidakseimbangan nutrisi kurang
9. Berkolaborasi dengan tim medis lain dalam dari kebutuhan tubuh belum teratasi
pemberian antiemeltik P : Intervensi dilanjutkan
10.Memberikan injeksi ondansentron dg dosis
1. Monitor keluhan mual dan muntah
2 ml/IV
2. Anjurkan makan makanan selagi
11.Memberikan injeksi Pantoprazole dg dosis
hangat
5 ml/IV
3. Anjurkan makan sedikit taoi sering
4. Tingkatkan lingkungan yang nyaman
saat pasien makan
5. Monitor intake input dan output
6. Timbang BB sesuai indikasi
7. Auskultasi bising usus
8. Kolaborasi dengan tim gizi dalam
pemberian diit
9. Kolaborasi dengan tim medis lain
dalam pemberian antiemeltik
11
3. Mempertahankan istirahat P : Iritasi Mukosa Lambung
4. Menganjurkan pasien untuk menghindari Q : berdenyut
makanan/minuman yang mengandung iritan R : abdomen sebelah kanan atas
5. Mengkaji nyeri secara komprehensif S : 2 ( ringan ) dg Skala ( 1-10 )
meliputi lokasi, karakteristik, frekuensi, T : hilang timbul <30 menit
17.00 wita kualitas, intensitas/beratnya nyeri dan
faktor prepitasi - Pasien dapat melakukan teknik
6. Mengkaji TTV nonfarmakologi
7. Berkolaborasi dengan tim medis lain dalam - TTV
pemberian analgetik TD : 130/90 mmHg
8. Memberikan injeksi dg dosis Antrain 2 S : 36,5 ºC
ml/IV N : 84 x/menit
RR : 20 x/menit
12
6. Anjurkan pasien untuk menghindari
makanan/minuman yang mengandung
iritan
7. Kolaborasi dengan tim medis lain
dalam pemberian analgetik
13
pemberian diit
6. Kolaborasi dengan tim medis lain
dalam pemberian antiemeltik
14
15