Anda di halaman 1dari 2

Wawancara nyeri dan riwayat nyeri

Pengkajian awal pada anak meliputi riwayat nyeri dan informasi kompherensif tentang pengalaman
nyeri anak pada masa lalu, strategi perawatan, dan segala sesuatu yang disukai anak perawat perlu
menanyakan kepada anak dan pengasuh anak (mis, orang tua) tentang intevensi dan strategi koping
yang telah berhasil dimasa lalu. Pengkajian nyeri meliputi PQRST (Perensence Of Pain, Quality,
Radiation, Saverity, Timing) yang dilakukan oleh perawat dengan cara mewawancarai orang tua
(atau primary kare provider) dan anak.

Dan kemudian anak diberi kesempatan untuk menggambarkan dan menilai rasa nyerinya dengan
menggunakan skala pengukuran nyeri. Pada anak-anak secara perkembangan kognitif belum mampu
menggambarkan atau mengungkapkan nyeri yang dirasakannya, perawat melakukan pengkajian
kepada orang tuanya. Informasi yang diberikan orang tua harus dihargai sebagai jawaban klien

Pengkajian nyeri secara sistematis untuk memperoleh riwayat nyeri akan menunjukan penilaian
yang lebih komprehensif (Potts & Mandleco, 2012)

Pengkajian nyeri berdasarkan tingkat perkembangan (James & Ashwill, 2007) yaitu:

Remaja

· Merasakan nyeri pada tingkat fisik, emosi dan kognitif

· Mengerti sebab dan efeknya

· Menggambarkan rasa sakit dan menguur intensitas nyeri

· Meningkatkan tegangan otot

· Menunjukan penurunan aktivitas mototrik

· Menyebutkan kata sakit atau berdebar untuk menjelaskan nyeri

Pengukuran nyeri

Sejumlah cara penilaian nyeri telah dikembangkan untuk mengukur nyeri pada anak. Pengukuran
nyeri dibagi menjadi 2 kategori, yaitu : pengukuran objektif (objective measure) digunakan untuk
mengobservasi skor parameter perilaku (behavioral measure) atau psikologi (physiologic measure)
dan pengukuran subjektif (sebjective measure) yaitu laporan diri (self report measure) yang
digunakan agar anak dapat mengukur nyerinya (Hockenberry & Wilson, 2009; Potts & Mandleco,
2012)

A. Pengukuran Objectif (objective measures)


1) Behavioral Measure
Pengkajian perilaku sangat berguna untuk mengukur nyeri pada bayi dan anak preverbal
yaitu anak yang belum memiliki kemampuan untuk mengkomunikasikan nyeri yang
dirasakan, atau pada anak dengan gangguan mental yang memiliki kemampuan yang
terbatas dalam me nyampaikan kalimat yang memiliki arti. Pengukuran ini bergantung pada
observer dalam mengamati dan merekam perilaku anak misalnya vokalisasi (suara),
ekspresi wajah, dan gerak tubuh yang menunjukan ketidaknyamanan dalam mengukur
nyeri akut, nyeri dari prosedur yang tajam seperti injeksi dan pungsi lumbar, namun kurang
realibel saat mengukur nyeri yang berkepanjangan (Hockenberry & Wilson, 2009). Terdapat
beberapa skala pengkajian perilaku nyeri yang sering digunakan, antara lain (James &
Ashwill, 2007; Hockenberry & Wilson, 2009; Potts & Mandleco, 2012) :
1. Deferens Postoperative Pain Rating Scale (PPPRS)
Skala ini adalah skala yang dapat digunakan orangtua untuk menilai nyeri yang
dirasakan anak mereka dengan mencatat perubahan perilaku anaknya.
2. Objective pain score (OPS)
Skala ini digunakan untuk mengkaji intensitas nyeri pada anak mulai 4 bulan
sampai 18 tahun. Skala ini terdiri dari 5 penilaian dengan skor total 0 untuk tidak
ada nyeri dan 10 untuk nyeri hebat. Adapun penilaian tersebut adalah tekanan
daran (0-2), menangis (0-2), bergerak (0-2), agitasi(0-2), dan bahasa tubuh (0-2).
3. Nurses assesment of paint inventory (NAPI)
Skala ini digunakan untuk mengkaji intensitas nyeri pada anak baru lahir sampai 16
tahun. Skala ini terdiri dari 3 penilaian dengan skor total 0 untuk tidak ada nyeri
dan 7 untuk nyeri hebat.penilaian tersebut adalah gerak tubuh (0-2), wajah (0-3),
da menyentuh (0-2).

2) Physiologic measures
Pengukuran fisiologis dapat dipisahkan dari repon tubuh terhadap nyeri dan bentuk
stress dan lainnya pada tubuh. Perubhan fisiologis secara mendalam/besar seringkali
myertai pengalaman nyeri. Parameter fisiologis, antara lain denyut nadi, pernafasan,
tekanan darah, telapak tangan berkeringat, level kartison, oksigen transkutaneus, vagal
tone, dan konsentrasi endhorpin. Parameter ini tidak menunjukan lokasi nyeri, tetapi
memberikan informasi yang berguna mengenai tingkat distress (keadaan bahaya) untuk
secara umum yang mengalai nyeri. Penilaian nyeri secara fisiologis berguna pada infant
dan anak yang tidak bisa berkomunikasi secara verbal (Hockenberry & Wilson, 2009).
b. Pengukuran subjektif (subjective- self report measures)
semua jenis rasa nyeri, informasi terpentik dapat di peroleh ketika anak mengukur rasa
nyeri itu sndiri. Beberapa metode membatu anak-anak dalam mengukur nyeri mereka
sendiri. Pemilihan ukuran tertentu dapat harus di dasarkan pada tigkat perkembangan
anak dan kesukaan, kebijakan institusi, dan ketersediaan instrumen. Sebuah ukuran
kuantitatif nyeri juga menambah validitas ketika mendiskusikan oengbatan nyeri dengan
anggota tim perawatankesehatan karena melaporkan nyeri anak dengan angka atau
langkah-langkah yang lebih kredibel dari pada mengatakan “dia bilag dia sakit” (potts &
mandleco, 2012). Terdapat beberapa skala pengukuran nyeri pada anak, antara lain
(Hockenberry & Wilson, 2009)
1) Word Graphics Rating Scale (Tesler, Savedra, Holzemer, and others, 1991)
Skala inidigunakan pada anak usia 4-17 tahun.
2) Numeric Scale
Skala ini digunakn pada anak usia 5 tahun dan anak usia yang lebih tua.

http://meterikuliah-kesehatan.blogspot.com/2017/11/pengkajiannyeri-pada-anak-
diajukanuntuk.html

Anda mungkin juga menyukai