Fisik Ibu
Kasyafiya Jayanti
Tujuan Pembelajaran
01 02 03
INSPEKSI PALPASI PERKUSI
04
AUSKULTASI
1.
INSPEKSI
1. INSPEKSI
(PENGAMATAN)
Tujuan evaluasi karakteristik yang dapat dilihat
Langkah awal pemeriksaan
Inspeksi pemeriksaan dengan menggunakan indera penglihatan,
pendengaran dan penciuman
Harus teliti dan mencakup semua bagian tubuh
Data didapatkan dari hasil pengamatan dengan melihat
kesimetrisan suatu area tubuh, perubahan warna, adanya lesi
sampai luka atau perubahan-prubahan yang bersifat patologis
Bagian tubuh dikaji terhadap warna, tonus, tekstur, masssa,rambut,
gerakan dan kesimetrisan
1. INSPEKSI
(PENGAMATAN)
1. Keadaan umum
Inspeksi seluruh tubuh, missal menurunnya kesadaran, bentuk
kepala yg terlalu besar/kecil, gelisah/sakit
Pemeriksaan tensi, nadi, RR, anggota gerak, leher kepala, muka,
anemia icterus dll
2. Menilai adanya tanda distress napas cepat, whezzing (mengi),
batuk, pucat (hb), kesakitan, berkeringat, memegang bagian yang sakit,
sianosis, postur tubuh, sikap tubuh,gerakan tubuh,cara berjalan,
nspeksi ekstremitas, menilai status gizi, oedema
1. INSPEKSI
(PENGAMATAN)
1. Menilai kesadaran
2. Menilai adanya distress
3. Menilai status mental
4. Tingkat kesadaran
1. INSPEKSI
(PENGAMATAN)
Penilaian kesadaran kualitatif
1. Composmentis sadar sepenuhnya, memberikan respon
yang adekuat terhadap stimulus yang diberikan
2. Apatis dalam keadaan sadar, tetapai acuh tak acuh thdp
keadaan sekitarnya , akan merespon bila diberikan stimulus
3. Somnolen tingkat kesadaran lebih rendah dari apatis,
tampak mengantuk, selalu ingin tidur, tidak merespon
stimulus ringan, tp merespon stimulus kuat
4. Sopor tidak merespon stimulus ringan/ sedang, sedikit
berespons pd stimulus kuat, refleks pupil positif
5. Koma tingkat kesadaran paling rendah, pasien tdk
beraksi thdp stimulus apapun, refleks pupil thdp cahaya
tidak ada
1. INSPEKSI
(PENGAMATAN)
II VERBAL RESPON
Berorientasi baik 5
Bingung (bisa membentuk kalimat tapi arti keseluruhan kacau 4
Ekstensi spontan 2
Tidak ada gerakan 1
Ex : GCS 345
1. INSPEKSI
(PENGAMATAN)
Menilai adanya tanda distress
PALPASI DALAM
• Digunakan untuk menentukan ukuran organ dan juga massa tumor/jaringan.
• Telapak tangan diletakkan di abdomen kemudian tekan dengan lembut
tetapi kuat.
• Pasien diminta bernafas dalam melalui mulut dan lengan pasien berada
disamping tubuh.
A. Palpasi ringan/ dangkal
B. Palpasi dalam
Palpasi
ringan
PALPASI
DALAM
Pemeriksa menggunakan jari telunjuk, jari tengah dan jari manis yang
saling menyatu, secara perlahan dan bertahap palpasi organ atau
massa abdomen seluruh lapang abdomen (atas, bawah, kanan,
kiri).
Digunakan untuk memeriksa massa pada abdomen yang letaknya
dalam atau lesi pada organ gastrointestinal.
Bimanual
palpation
01 02
farthest planet from mostly of hydrogen
the Sun and helium
RESPIRAT
SUHU
ION RATE
Mercury is the This gas giant is the
03 04 05
smallest planet in our biggest planet in our
Solar System Solar System
PEMERIKSAAN TANDA-
• TANDA
Dilakukan VITAL
setelah anamnesis
dimulai dari kesan umum, TTV, kemudian
dianalisis system organ secara sistematis
terdiri dari pemriksaan tekanan darah,
nadi, laju pernapasan (Respiratory Rate), dan
suhu tubuh.
Jenis tekanan darah
1. Tekanan darah sistolik tekanan maksimum
dinding arteri pada saat kontraksi ventrikel kiri.
2. Tekanan darah diastolik tekanan minimum
dinding arteri pada saat relaksasi ventrikel kiri.
I. Pemeriksaan Nadi
II. Indikator menilai system kardiovaskuler
III. Denyut nadi diperiksa menggunakan jari tangan
(palpasi) atau dengan alat elektronik yang
sederhana maupun canggih
IV. Dilakukan pada daerah arteri radialis pada
pergelangan tangan, arteri brachialis pada siku
bagian dalam, arteri dorsalis pedis. Arteri
frontalispada ubun bayi
Prosedur pemeriksaan Nadi
(arteridapat
Penderita radialis)
dalam posisi duduk atau berbaring. Lengan
dalam posisi bebas dan rileks.
Periksalah denyut arteri radialis di pergelangan tangan dengan
cara meletakkan jari telunjuk dan jari tengah atau 3 jari (jari
telunjuk, tengah dan manis) di atas arteri radialis dan sedikit
ditekan sampai teraba pulsasi yang kuat.
Penilaian nadi/arteri meliputi: frekuensi (jumlah) per menit,
irama (teratur atau tidaknya), pengisian, dan dibandingkan
antara arteri radialis kanan dan kiri .
Bila iramanya teratur dan frekuensi nadinya terlihat normal
dapat dilakukan hitungan selama 15 detik kemudian dikalikan
4, tetapi bila iramanya tidak teratur atau denyut nadinya terlalu
lemah, terlalu pelan atau terlalu cepat, dihitung sampai 60
detik.
Prosedur pemeriksaan Nadi
(arteri radialis)
Apabila iramanya tidak teratur (irregular) harus dikonfirmasi
ngan pemeriksaan auskultasi jantung (cardiac auscultation) pada
eks jantung.
Prosedur pemeriksaan Nadi
(arteri karotis)
Perabaan nadi dapat memberikan gambaran tentang aktivitas
pompa jantung maupun keadaan pembuluh itu sendiri.
Kadang-kadang nadi lebih jelas jika diraba pada pembuluh
yang lebih besar, misalnya arteri karotis.
pada pemeriksaan nadi/arteri karotis kanan dan kiri tidak boleh
bersamaan
Pemeriksaan pulsasi arteri
tibialis posterior
Pemeriksaan pulsasi arteri dorsalis
pedis
pemeriksaan Nadi
. Hasil pemeriksaan nadi/arteri :
. Jumlah frekuensi nadi per menit (Normal pada dewasa : 60-100
kali/menit)
akikardia bila frekuensi nadi > 100 kali/menit,
radikardia bila frekuensi nadi< 60 kali/menit
. Irama nadi: Normal irama teratur
. Pengisian : tidak teraba, lemah, cukup (normal), kuat, sangat kuat
. Kelenturan dinding arteri : elastis dan kaku
. Perbandingan nadi/arteri kanan dan kiri (Normal : nadi kanan dan kiri
sama)
. Perbandingan antara frekuensi nadi/arteri dengan frekuensi denyut
jantung (Normal : tidak ada perbedaan)
PEMERIKSAAN
PERNAPASAN
❏Bernafas adalah
suatu tindakan
involunter (tidak
disadari), diatur
oleh batang otak
dan dilakukan
dengan bantuan
otot-otot
pernafasan,
Pemeriksaan pernapasan
Persiapan pemeriksaan : Pasien dalam keadaan tenang, posisi tidur terlentang.
Bidan meminta ijin kepada pasien untuk membuka baju bagian atas
Pengukuran suhu oral biasanya lebih mudah dan hasilnya lebih tepat,
etapi termometer air raksa dengan kaca tidak seyogyanya dipakai untuk
engukuran suhu oral, yaitu pada penderita yang tidak sadar, gelisah atau
dak kooperatif, tidak dapat menutup mulutnya atau pada bayi dan orang
ua.
Prosedur Pemeriksaan Suhu
Tubuh
Prosedur Pemeriksaan Suhu secara Oral :
. Turunkan air raksa sedemikian sehingga air raksa pada termometer
menunjuk angka 350C atau dibawahnya dengan cara mengibaskan
termometer beberapa kali.
. Letakkan ujung termometer di bawah salah satu sisi lidah. Minta
pasien untuk menutup mulut dan bernafas melalui hidung.
. Tunggu 3-5 menit. Baca suhu pada termometer.
. Apabila penderita baru minum dingin atau panas, pemeriksaan harus
ditunda selama 10-15 menit agar suhu minuman tidak mempengaruhi
hasil pengukuran.
Prosedur Pemeriksaan Suhu
Tubuh