Anda di halaman 1dari 14

ANISA PUTRI ( 18112209 )

DIII KEPERAWATAN 2B
STIKes
MERCUBAKTIJAYA
PADANG TA 2019/2020
Mengobservasi perdarahan dan
bising usus dan pemeriksaan
tingkat kesadaran
Mengobservasi perdarahan
Pengertian
Observasi perdarahan adalah suatu tindakan keperawatan atau kebidanan
untuk melakukan evaluasi perdarahan pada pasien post partum spontan
maupun section caesaria

Tujuan:
1. Tidak terjadi syok hipovolemik
2. Tidak terjadi kegawatan meternal
3. Dilakukan pada pasien :
 Post partm spontan
 Post partum SC
 Observasi dilakukan setiap 30 menit,untuk pasien pos partum spontan
selama 2 jam,untuk pasien post operasi secton selama 12 jam.
Prosedur
1) Cuci tanggan sebelum melakukan tindakan
2) Lihat perdarahan pada tela yang dipakai pasien
3) Catat pada RM pasien jumlah perdarahan yang terjadi
4) Lakukan monitor vital sign dan mencatat pada RM pasien(antispasi
awal terjadinya syok hipovolemi)
5) Apabila terjadi perdarahan dan tanda-tanda syok hipovolemi segera
lapor dokter yang merawat
6) Cuci tanggan
Observasi Bising usus
Tujuan :
 Mengetahui bentuk dan gerakan –gerakan perut
 Mendengarkan suara peristaltik usus
 Meneliti tempat nyeri tekan,organ-organ dam rongga perut,benjolan
dalam perut,dll.

Persiapan alat:
1. Stetoskop
2. Penggaris kecil
3. Pensil gambar
4. Bantal kecil
5. Pita pengukur
Prosedur pelaksaan
Tindakkan:
1.Inspeksi
Amati bentuk perut secara umum, warna kulit, adanya retraksi, penonjolan, adanya ketidak
simetrisan,adanya asites.
2. Auskultasi
Auskultasi dilakukan pada keempat kuadran abdomen. Dengarkan peristaltik ususnya selama satu
menit penuh.
Bising usus normalnya 5-30 kali/menit
. Jika kurang dari itu atau tidak ada sama sekalikemungkinan ada peristaltik ileus, konstipasi, peritonitis,
atau obstruksi. Jika peristaltik usus terdengarlebih dari normal kemungkinan klien sedang mengalami diare.
3. Perkusi
Lakukan perkusi pada kesembilan regio abdomen. Jika perkusi terdengar timpani berarti perkusidilakukan
di atas organ yang berisi udara. Jika terdengar pekak, berarti perkusi mengenai organ padat.
4. Palpasi
Palpasi ringan 
: Untuk mengetahui adanya massa dan respon nyeri tekan letakkan telapak tangan pada abdomen secara
berhimpitan dan tekan secara merata sesuai kuadran.
 Palpasi dalam:
 Untukmengetahui posisi organ dalam seperi hepar, ginjal, limpa dengan metode bimanual/2 tangan
Cara kerja palpasi pada HEPAR 
 Letakkan tangan pemeriksa dengan posisi ujung jari keatas pada bagian
hipokondria kanan, kira;kira pada interkosta ke 11-12. Tekan saat pasien inhalasi
kira-kira sedalam 4-5 cm, rasakan adanya organhepar. Kaji hepatomegali.

Cara kerja palpasi pada LIMPA: 


 Metode yang digunakkan seperti pada pemeriksaan hapar. Anjurkan pasien
miring kanan dan letakkan tangan pada bawah interkosta kiri dan minta pasien
mengambil nafas dalam kemudian tekansaat inhalasi tenntukkan adanya limpa.
Pada orang dewasa normal tidak teraba

Cara kerja palpasi pada RENALIS: 


 Untuk palpasi ginjal kanan letakkan tangan pada atas dan bawah perut setinggi
Lumbal 3-4 dibawah kosta kanan. Untuk palpasi ginjal kiri letakkan tangan
setinggi Lumbal 1-2 di bawah kosta kiri. Tekan sedalam 4-5 cm setelah pasien
inhalasi jika teraba adanya ginjal rasakan bentuk, kontur, ukuran, danrespon
nyeri.
pemeriksaan tingkat kesadaran
Pengertian:
Pemeriksaa Glasgow coma scale adalah suatu tindakan menilai secara
kuantitatif tingkat kesadaran pada pasien dengan gangguan neurologi

Tujuan :
untuk mengetahui tingkat kesadaran pada pasien dengan gangguan neurologi
secara kuantitatif yang meliputi :
1.Respon mata
2.Respon motorik
3.Respon verbal
Indikasi: pada pasieen dengan penurunan tingkat kesadaran
Alat :
1. Reflex hammer
2. Penlight
3. Ballpion
4. Kertas hasil pemeriksaan
Prosedur Tindakan
A.Tahap prainteraksi
1.Melakukan verifikasi daa sebelumnya bila ada
2.Menempatkan alat didekat pasien
3.Mencuci tangan

B.Tahap orientasi
1.Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik
2.Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada klien dan keluarga
3.Menanyakan persetujuan dan kesiapan klien sebelm pemeriksaan dilakukan

C.Tahap kerja
Melakukan uji:
 Respon membuka mata
 Respon verbal dengan mengajak bicara dan menilai respon
 Respon motorik dengan memberikan rangsangan nyeri dan menilai respon klien
Cara Mengukur Tingkat Kesadaran
1.Mata
Nilai GCS yang dievaluasi melalui pemeriksaan mata:
- Jika tim medis meminta membuka mata dan merangsang seseorang
dengan nyeri tapi mata orang tersebut tidak bereaksi dan tetap
terpejam, maka poin GCS yang didapat yaitu 1.
- Jika mata terbuka akibat rangsang nyeri saja, poin GCS yang didapat
yaitu 2.
- Jika mata seseorang terbuka hanya dengan mendengar suara atau
dapat mengikuti perintah untuk membuka mata, poin GCS yang
didapat yaitu 3.
- Jika mata terbuka secara spontan tanpa perintah atau sentuhan, maka
poin yang didapat yaitu 4.
2.Suara
Nilai GCS yang dievaluasi dalam pemeriksaan respons suara:
- Jika seseorang tidak mengeluarkan suara sedikitpun, meski sudah
dipanggil atau dirangsang nyeri, maka orang tersebut mendapat poin 1.
- Jika suara yang keluar seperti rintihan tanpa kata-kata, poin yang
didapat yaitu 2.
- Seseorang dapat berkomunikasi tapi tidak jelas atau hanya
mengeluarkan kata-kata tapi bukan kalimat yang jelas, poin GCS yang
didapat yaitu 3.
- Jika seseorang dapat menjawab pertanyaan dari tim medis tapi pasien
seperti kebingungan atau percakapan tidak lancar, maka poin yang
didapat adalah 4.
- Seseorang dapat menjawab semua pertanyaan yang diajukan dengan
benar dan sadar penuh terhadap orientasi lokasi, lawan bicara, tempat,
dan waktu, maka poin yang didapat yaitu 5.
3.Gerakan
Nilai GCS yang dievaluasi dalam pemeriksaan respons gerakan:
- Tidak ada respons gerakan tubuh walau sudah diperintahkan atau diberi
rangsangan nyeri, poin GCS yang didapat yaitu 1.
- Seseorang hanya dapat mengepalkan jari tangan dan kaki, atau menekuk
kaki dan tangan saat diberi rangsangan nyeri, poin yang didapatkan adalah 2.
- Seseorang hanya menekuk lengan dan memutar bahu saat diberi
rangsangan nyeri, poin GCS yang didapat yaitu 3.
- Seseorang dapat menggerakkan tubuh menjauhi sumber nyeri ketika
dirangsang nyeri, poin GCS yang diperoleh yaitu 4. Contohnya, seseorang
dapat menjauhkan tangan ketika dicubit.
- Bagian tubuh yang tersakiti dapat bergerak dan orang yang diperiksa dapat
menunjukkan lokasi nyeri, poin GCS yang didapat yaitu 5. Contohnya ketika
tangan diberi rangsangan nyeri, tangan akan mengangkat.
- Seseorang dapat melakukan gerakan ketika diperintahkan, poin GCS yang
didapatkan yaitu 6.
D.Tahap terminasi
1. Melakukan evaluasi tindakan
2. Kontrak untuk tindakan selanjutnya
3. Barpamitan
4. Membereskan alat-alat
5. Mencuci tangan
6. Mendokumentasikan dalam lmbaran pemeriksaan

Anda mungkin juga menyukai