III. METODE
a. Sesi Asinkronus
1. Melihat dan memahami video acuan (melalui LMS),
2. Mengikuti Introduction.
b. Sesi Sinkronus
1. Melakukan prosedur,
2. Pemberian umpan balik.
V. EVALUASI
a. Demonstrasi,
b. Daftar tilik,
c. OSCE.
VII. TEORI
A. Motoric pathway
B. Sensoric pathway
1. Spinothalamic tract
2. Posterior column
C. Ascending Reticular Activating System
DAFTAR TILIK PEMERIKSAAN GLASGOW COMMA SCALE (GCS)
PEMERIKSAAN Nilai
0 1 2
Ucapkan bismillah
1. Membuka mata
a. Nilai apakah pasien dapat membuka mata dengan spontan atau tidak
b. Jika pasien tidak membuka mata secara spontan, minta pasien buka
mata dengan stimulus suara.
E = ……..
• E 4 = spontan (pasien membuka mata tanpa stimulus)
• E 3 = suara (pasien membuka mata apabila diberikan stimulus suara)
• E 2 = nyeri (pasien membuka mata apabila diberikan stimulus nyeri
dengan menekan 1/3 sternum pasien atau supraorbital pasien)
• E 1 = tidak membuka mata (tidak membuka mata walaupun sudah
diberikan stimulus)
2. Respon motorik
3. Respon verbal
0 1 2 3
Tingkat kesadaran:
- Compos Mentis (GCS = 15)
- Somnolent (GCS = 12 – 14)
- Sopor (GCS = 8 – 11)
- Coma (GCS = 3 – 7)
PEMERIKSAAN NEUROLOGI
(PEMERIKSAAN FUNGSI MOTORIK)
No. Step 0 1 2
B Memperkenalkan diri
E Cuci tangan
Kekuatan ekstremitas
Pasien dalam posisi duduk atau tidur
Tonus Otot
Fasikulasi
0 1 2 3
PEMERIKSAAN NEUROLOGI
(PEMERIKSAAN FUNGSI SENSORI)
No. Step 0 1 2
Tes fungsi sensorik berkaitan dengan apresiasi primary or
cutaneous sensation dan evaluasi integrasi kortikal dari impuls
sensorik.
Pemeriksaan yang termasuk dalam pemeriksaan fungsi sensorik
diantaranya; exteroception sensation tests (raba halus, nyeri dan
suhu) dan propioseption sensation tests. (vibration sense and
position sense).
Nyeri
13. Pinwheel atau jarum diaplikasikan pada kulit leher mulai dari
dermatom C3 di setiap sisi dan melewati leher ke bahu dan aspek
lateral lengan dan lengan bawah ke tangan. Jari-jari diperiksa
satu persatu.
Temperatur
20. • Pasien dalam posisi duduk atau berbaring dengan tangan supinasi,
• Minta pasien menutup mata dan
• instruksikan pasien untuk merespon hasil pemeriksaan dengan
menjawab “ya” ketika merasakan stimulus pada saat diperiksa.
21. Pemeriksa mengambil tabung gelas yang diisi dengan air panas
atau es dan mengoleskannya dengan ringan ke kulit, dan
bergantian di antara kedua sisi (memeriksa area homotopik).
22. Tabung gelas yang diisi dengan air panas atau es dioleskan ke
kulit leher mulai dari dermatom C3 di setiap sisi dan melewati
leher ke bahu dan aspek lateral lengan dan lengan bawah ke
tangan. Jari-jari diperiksa satu persatu.
A Posisi.
Posisi diperiksa dengan menggerakan terminal phalanx dari jari
tangan atau kaki.
B Vibrasi.
0 1 2 3
Referensi:
S. Bickley L, G. Szilagyi P. Bates’ Guide to Physical Examination and History Taking. 11th ed.
Philadelphia: Lippincott; 2013. 121–123 p.