Anda di halaman 1dari 23

MODUL SKILLS LAB

BLOCK : NEUROBEHAVIOR AND SPECIAL SENSE SYSTEM (NBSS)


TOPIC : PEMERIKSAAN MOTORIK, SENSORIK, PROPIOSEPTIK SERTA GALSGOW COMMA SCALE (GCS)

I. I CAPAIAN PEMBELAJARAN MATA KULIAH (CPMK)


Mahasiswa diharapkan mampu mendemonstrasikan keterampilan klinis dan membuat kesimpulan
terkait pemeriksaan fisik saraf setelah melakukan praktikum.

II. SUB CAPAIAN PEMBELAJARAN MATA KULIAH (CPMK)


Pada akhir praktikum, mahasiswa dapat memiliki kompetensi:
a. Melakukan prosedur pemeriksaan tingkat kesadaran/Glasgow Comma Scale (GCS),
b. Melakukan prosedur pemeriksaan saraf Motoric,
c. Melakukan prosedur pemeriksaan saraf sensorik,
d. Melakukan prosedur pemeriksaan propioseptik,
e. Mampu membuat kesimpulan dari hasil pemeriksaan.

III. METODE
a. Sesi Asinkronus
1. Melihat dan memahami video acuan (melalui LMS),
2. Mengikuti Introduction.
b. Sesi Sinkronus
1. Melakukan prosedur,
2. Pemberian umpan balik.

IV. FASILITAS LABORATORIUM


a. Skills laboratorium,
b. Trainers,
c. Modul,
d. Standard patients (SP), alat yang terkait keterampilan pemeriksaan motorik, senorik,
propioseptik dan GCS.

V. EVALUASI
a. Demonstrasi,
b. Daftar tilik,
c. OSCE.

VI. ALAT DAN BAHAN


a. Palu Refleks,
b. Kapas,
c. Tusuk gigi,
d. Tabung berisi air dingin dan panas,
e. Garpu tala 128 Hz

VII. TEORI
A. Motoric pathway

1. Corticospinal (pyramidal) tract


- memediasi pergerakan volunter dan mengintegrasikan keterampilan yang rumit dan
pergerakan yang halus dengan cara menstimulasi pergerakan otot dan menghambat
otot lainnya.
- Corticospinal (pyramidal) tract berasal dari motor korteks di otak.
2. Basal ganglia system
Mencakup jalur motoric antara korteks serebri, basal ganglia dan medulla spinalis. Fungsinya
adalah membantu mengatur tonus otot dan mengatur pergerakan tubuh khususnya
pergerakan kasar seperti berjalan.
3. Cellebelar system
Cerebellum menerima impuls sensorik dan motorik serta mengoordinasikan aktivitas
motorik, menjaga keseimbangan, dan membantu mengontrol postur.

B. Sensoric pathway

1. Spinothalamic tract
2. Posterior column
C. Ascending Reticular Activating System
DAFTAR TILIK PEMERIKSAAN GLASGOW COMMA SCALE (GCS)
PEMERIKSAAN Nilai

0 1 2

Ucapkan bismillah

0 = tidak melakukan instruksi


1 = melakukan instruksi

1. Membuka mata

a. Nilai apakah pasien dapat membuka mata dengan spontan atau tidak

0 = tidak melakukan instruksi


1 = melakukan instruksi

b. Jika pasien tidak membuka mata secara spontan, minta pasien buka
mata dengan stimulus suara.

0 = tidak melakukan instruksi


1 = melakukan instruksi tidak lengkap/salah
2 = melakukan instruksi dengan benar dan sempurna

c. Jika pasien tidak membuka mata dengan stimulus suara, berikan


rangsangan nyeri.

0 = tidak melakukan instruksi


1 = melakukan instruksi tidak lengkap/salah
2 = melakukan instruksi dengan benar dan sempurna

Nilai E (eye opening)

E = ……..
• E 4 = spontan (pasien membuka mata tanpa stimulus)
• E 3 = suara (pasien membuka mata apabila diberikan stimulus suara)
• E 2 = nyeri (pasien membuka mata apabila diberikan stimulus nyeri
dengan menekan 1/3 sternum pasien atau supraorbital pasien)
• E 1 = tidak membuka mata (tidak membuka mata walaupun sudah
diberikan stimulus)

0 = tidak melakukan instruksi


1 = melakukan instruksi tidak lengkap/salah
2 = melakukan instruksi dengan benar dan sempurna

2. Respon motorik

a. Minta pasien untuk mengangkat tangan (mematuhi perintah)

0 = tidak melakukan instruksi


1 = melakukan instruksi

b. Jika pasien tidak mengikuti perintah, beri stimulus nyeri;


• Menekan salah satu ujung jari pasien
• Meremas salah satu otot trapezius (trapezius squeeze)
• Menekan supraorbital notch pasien

0 = tidak melakukan instruksi


1 = melakukan instruksi tidak lengkap/salah
2 = melakukan instruksi dengan benar dan sempurna

Nilai respon motorik pasien


M = ________
• M 6 = mematuhi peritah (pasien mematuhi perintah jika
pemeriksa memberikan instruksi)
• M 5 = lokalisasi nyeri (Pasien berusaha untuk melokalisir rasa
sakit ketika pemeriksa memberikan rangsangan nyeri pada dada
atau supraorbitalnya)
• M 4 = fleksi normal(Ekstremitas pasien fleksi saat diberikan
stimulasi nyeri (withdrawl))
• M 3 = Fleksi abnormal (Ekstremitas pasien tfleksi secara
abnormal saat pemeriksa memberikan rangsangan nyeri di dada
atau supraorbitalnya)
• M 2 = Ekstensi (Ekstremitas pasien ekstensi saat diberikan
stimulasi nyeri pada dada atau supraorbitalnya)
• M 1 = Nil (tidak ada respon saat diberikan stimulus)

0 = tidak melakukan instruksi


1 = melakukan instruksi tidak lengkap/salah
2 = melakukan instruksi dengan benar dan sempurna

3. Respon verbal

Pemeriksa menanyakan pertanyaan kepada pasien , diantaranya:


• Nama
• Alamat
• Usia
• Saat ini pasien berada dimana
• Saat ini siang atau malam

0 = tidak melakukan instruksi


1 = melakukan instruksi tidak lengkap/salah
2 = melakukan instruksi dengan benar dan sempurna

Nilai respon verbal pasien


V = ____________
• V 5 = oriented (pasien dapat berbicara dengan baik dan tepat)
• V 4 = Confused conversation (pasien menjawab pertanyaan
dengan bingung )
• V3 = inappropriate words (pasien menjawab dengan kata-kata
yang tidak tepat)
• V 2 = Incomprehensible sound (pasien menjawab dengan suara
bergumam)
• V 1 = tidak ada respon

0 = tidak melakukan instruksi


1 = melakukan instruksi tidak lengkap/salah
2 = melakukan instruksi dengan benar dan sempurna

4. Hitung skor pasien

0 = tidak melakukan instruksi


1 = melakukan instruksi

0 1 2 3

5. Interprestasikan skor pasien dan jelaskan fisiologi kesadaran atau


patofisiologi kesadaran menurun.
GCS = Glasgow Coma Scale (rentang skala = 3 – 15)

Tingkat kesadaran:
- Compos Mentis (GCS = 15)
- Somnolent (GCS = 12 – 14)
- Sopor (GCS = 8 – 11)
- Coma (GCS = 3 – 7)

0 = tidak melakukan instruksi


1 = hanya menjelaskan hasil tanpa menjelaskan fisiologi/patofisiologi
yang terkait
2= menjelaskan hasil dengan menjelaskan fisiologi/patofisiologi yang
terkait namun salah atau kurang lengkap.
3 = melakukan instruksi dengan benar dan lengkap
DAFTAR TILIK PEMERIKSAAN MOTORIK, SENSORIK DAN PROPIOSEPTIK

PEMERIKSAAN NEUROLOGI
(PEMERIKSAAN FUNGSI MOTORIK)

No. Step 0 1 2

A Menyapa pasien, ucapkan:


- Basmallah
- Assalamualaikum

0 = tidak melakukan instruksi


1 = melakukan instruksi

B Memperkenalkan diri

0 = tidak melakukan instruksi


1 = melakukan instruksi

C Pastikan kesiapan, privasi dan kenyamanan pasien.

0 = tidak melakukan instruksi


1 = melakukan instruksi

D Menjelaskan tindakan yang akan dilakukan (informed consent).


- tujuan
- Prosedur
- Menanyakan persetujuan
Jelaskan apa yang akan dilakukan disetiap awal prosedur
pemeriksaan.

0 = tidak melakukan instruksi


1 = melakukan instruksi

E Cuci tangan

0 = tidak melakukan instruksi


1 = melakukan instruksi

Pemeriksaan Fungsi Motorik


Prosedur yang termasuk dalam pemeriksaan fungsi motoric
diantaranya: inspeksi, kekuatan dan tonus otot dan perkusi
untuk mendeteksi fasikulasi.

Inspeksi fungsi motorik

1. Pemeriksa melakukan inspeksi pada ekstremitas atas dan


bawah terkait kondisi motoric.

0 = tidak melakukan instruksi


1 = melakukan instruksi tidak lengkap/salah
2 = melakukan instruksi dengan benar dan sempurna

2. Inspeksi kontur dan perkembangan otot.


Kontur dan perkembangan otot dikedua sisi ekstremitas harus
sama.

0 = tidak melakukan instruksi


1 = melakukan instruksi tidak lengkap/salah
2 = melakukan instruksi dengan benar dan sempurna

3. Selama pemeriksaan, deteksi adanya pengecilan otot (muscle


wasting), fasikulasi dan pergerakan involunter pada
ekstremitas.
Catatan:
(Atrofi = terdapat perbedaan 2 cm kiri dan kanan)
Otot yang diperiksa untuk mendeteksi fasikulasi antara lain:
- gastronemius, soleus
- quadricep femoris, hamstring
- orbicularis muscle
- deltoid

0 = tidak melakukan instruksi


1 = melakukan instruksi

Kekuatan ekstremitas
Pasien dalam posisi duduk atau tidur

4. Pasien diminta untuk mengangkat dan mengkontraksikan otot


ekstremitas atas. Pasien diminta melawan tahanan pada
tangan pemeriksa.

0 = tidak melakukan instruksi


1 = melakukan instruksi tidak lengkap/salah
2 = melakukan instruksi dengan benar dan sempurna

5. Pemeriksan menentukan kekuatan otot:


Derajat 5: Pasien dapat melawan tahanan secara penuh tangan
pemeriksa. Tahanan pasien dan pemeriksa seimbang (pasien
normal).
Derajat 4: pasien dapat melawan tahanan yang ringan dari tangan
pemeriksa.
Derajat 3: pasien hanya dapat melawan tahanan gravitasi.
Derajat 2: pasien hanya dapat menggerakan ekstremitas diatas
bed pemeriksaan.
Derajat 1: pasien tidak dapat menggerakan ekstremitas, hanya
dapat menggerakan jari-jari.
Derajat 0: total paralisis (paraplegia)

0 = tidak melakukan instruksi


1 = melakukan instruksi

6. Lakukan hal yang sama pada ekstremitas bawah.

0 = tidak melakukan instruksi


1 = melakukan instruksi tidak lengkap/salah
2 = melakukan instruksi dengan benar dan sempurna

Pemeriksan menentukan kekuatan otot:


Derajat 5: Pasien dapat melawan tahanan secara penuh tangan
pemeriksa. Tahanan pasien dan pemeriksa seimbang (pasien
normal).
Derajat 4: pasien dapat melawan tahananbyang ringan dari
tangan pemeriksa.
Derajat 3: pasien hanya dapat melawan tahanan gravitasi.
Derajat 2: pasien hanya dapat menggerakan ekstremitas diatas
bed pemeriksaan.
Derajat 1: pasien tidak dapat menggerakan ekstremitas, hanya
dapat menggerakan jari-jari.
Derajat 0: total paralisis (paraplegia)

0 = tidak melakukan instruksi


1 = melakukan instruksi

Tonus Otot

7. Pasien diminta untuk merelaksasi otot-otot ekstremitas (keadaan


rileks)

0 = tidak melakukan instruksi


1 = melakukan instruksi

8. Pemeriksa melakukan ekstensi dan fleksi secara pasif terhadap


sikut pasien dan rasakan tahanan otot pasien.

0 = tidak melakukan instruksi


1 = melakukan instruksi tidak lengkap/salah
2 = melakukan instruksi dengan benar dan sempurna

9. Respon abnormal ditandai dengan peningkatan tonus otot.


Bandingkan tonus otot pada kedua sisi.
0 = tidak melakukan instruksi
1 = melakukan instruksi

Fasikulasi

10. Pemeriksa melakukan perkusi pada otot deltoid disalah satu


ekstremitas.

0 = tidak melakukan instruksi


1 = melakukan instruksi tidak lengkap/salah
2 = melakukan instruksi dengan benar dan sempurna

11. Pemeriksa menilai fasikulasi pada area yang diperiksa.


(fasikulasi adalah kontraksi pada sekelompok otot)

0 = tidak melakukan instruksi


1 = melakukan instruksi

0 1 2 3

12. Jelaskan hasil dari pemeriksaan motorik


tersebut!
Jelaskan proses fisiologi atau patofisiologi tractus
motorik yang terlibat!

0 = tidak melakukan instruksi


1 = hanya menjelaskan hasil tanpa menjelaskan
fisiologi/patofisiologi yang terkait
2= menjelaskan hasil dengan menjelaskan
fisiologi/patofisiologi yang terkait namun salah atau
kurang lengkap.
3 = melakukan instruksi dengan benar dan
lengkap

PEMERIKSAAN NEUROLOGI
(PEMERIKSAAN FUNGSI SENSORI)

No. Step 0 1 2
Tes fungsi sensorik berkaitan dengan apresiasi primary or
cutaneous sensation dan evaluasi integrasi kortikal dari impuls
sensorik.
Pemeriksaan yang termasuk dalam pemeriksaan fungsi sensorik
diantaranya; exteroception sensation tests (raba halus, nyeri dan
suhu) dan propioseption sensation tests. (vibration sense and
position sense).

I Exteroception Sensory Examinations.

A Light touch (raba halus)

1 Perkenalkan persepsi raba halus dengan mengusap kapas untuk


memperkenalkan sensasi raba halus pada pasien.

0 = tidak melakukan instruksi


1 = melakukan instruksi

2 • Pasien dalam posisi duduk atau berbaring dengan tangan supinasi,


• Minta pasien menutup mata dan
• instruksikan pasien untuk merespon hasil pemeriksaan dengan
menjawab “ya” ketika merasakan stimulus pada saat diperiksa.

0 = tidak melakukan instruksi


1 = melakukan instruksi tidak lengkap/salah
2 = melakukan instruksi dengan benar dan sempurna

3 Pemeriksa mengambil kapas dan mengoleskannya dengan ringan


pada kulit, dan bergantian di antara kedua sisi (Periksa pada area
homotopik).

0 = tidak melakukan instruksi


1 = melakukan instruksi tidak lengkap/salah
2 = melakukan instruksi dengan benar dan sempurna
4 Kapas dioleskan ke kulit leher mulai dari dermatom C3 di setiap sisi
dan melewati leher ke bahu dan aspek lateral lengan dan lengan
bawah ke tangan. Jari-jari diperiksa satu persatu.

0 = tidak melakukan instruksi


1 = melakukan instruksi tidak lengkap/salah
2 = melakukan instruksi dengan benar dan sempurna

5 Stimulus kemudian diaplikasikan ke aspek medial lengan bawah dan


tungkai atas kemudian ke dada.

0 = tidak melakukan instruksi


1 = melakukan instruksi tidak lengkap/salah
2 = melakukan instruksi dengan benar dan sempurna
6 Sensasi pada tungkai bawah diperiksa dengan cara yang sama dengan
mengaplikasikan kapas secara bergantian ke bawah aspek lateral
paha, tungkai dan kaki, dan ke atas aspek medial kaki, tungkai dan
paha.

0 = tidak melakukan instruksi


1 = melakukan instruksi tidak lengkap/salah
2 = melakukan instruksi dengan benar dan sempurna

7. Tanyakan kepada pasien “apakah Anda merasakan sesuatu?” dan


lanjutkan dengan "bagaimana rasanya?"

0 = tidak melakukan instruksi


1 = melakukan instruksi

8. Bandingkan dari sisi ke sisi dan tanyakan apakah keduanya beda


?" meminta pasien untuk menunjukkan apakah di kiri, kanan atau
kedua sisi

0 = tidak melakukan instruksi


1 = melakukan instruksi tidak lengkap/salah
2 = melakukan instruksi dengan benar dan sempurna

9. Deteksi area sensorik yang hilang, petakan batas-batasnya secara


detail (simpulkan sebagai normal, tidak ada, berkurang,
berlebihan atau dysesthesia.

0 = tidak melakukan instruksi


1 = melakukan instruksi tidak lengkap/salah
2 = melakukan instruksi dengan benar dan sempurna

Nyeri

10. Perkenalkan persepsi nyeri menggunakan tusuk gigi atau jarum


untuk mengenali sensasinya.

0 = tidak melakukan instruksi


1 = melakukan instruksi
11. • Pasien dalam posisi duduk atau berbaring dengan tangan supinasi,
• Minta pasien menutup mata dan
• instruksikan pasien untuk merespon hasil pemeriksaan dengan
menjawab “ya” ketika merasakan stimulus pada saat diperiksa.

0 = tidak melakukan instruksi


1 = melakukan instruksi tidak lengkap/salah
2 = melakukan instruksi dengan benar dan sempurna

12. Pemeriksa mengambil tusuk gigi atau jarum dan


mengaplikasikannya dengan ringan ke kulit, dan bergantian di
antara kedua sisi (memeriksa area homotopik).

0 = tidak melakukan instruksi


1 = melakukan instruksi tidak lengkap/salah
2 = melakukan instruksi dengan benar dan sempurna

13. Pinwheel atau jarum diaplikasikan pada kulit leher mulai dari
dermatom C3 di setiap sisi dan melewati leher ke bahu dan aspek
lateral lengan dan lengan bawah ke tangan. Jari-jari diperiksa
satu persatu.

0 = tidak melakukan instruksi


1 = melakukan instruksi tidak lengkap/salah
2 = melakukan instruksi dengan benar dan sempurna

14. Stimulus kemudian diaplikasikan ke atas aspek medial lengan


bawah dan tungkai atas ke dada.

0 = tidak melakukan instruksi


1 = melakukan instruksi tidak lengkap/salah
2 = melakukan instruksi dengan benar dan sempurna
15. Pemeriksaan pada ekstremitas bawah dilakukan dengan cara
yang sama dari lateral paha, tungkai dan kaki, dan kemudian ke
atas aspek medial kaki, tungkai dan paha.

0 = tidak melakukan instruksi


1 = melakukan instruksi tidak lengkap/salah
2 = melakukan instruksi dengan benar dan sempurna

16. Tanyakan kepada pasien “apakah Anda merasakan sesuatu?” dan


lanjutkan dengan "bagaimana rasanya?"

0 = tidak melakukan instruksi


1 = melakukan instruksi

17. Bandingkan dari sisi ke sisi dan tanyakan apakah keduanya


“beda?" meminta pasien untuk menunjukkan apakah di kiri,
kanan atau kedua sisi

0 = tidak melakukan instruksi


1 = melakukan instruksi tidak lengkap/salah
2 = melakukan instruksi dengan benar dan sempurna

18. Deteksi area sensorik yang hilang, petakan batas-batasnya secara


detail (simpulkan sebagai normal, tidak ada, berkurang,
berlebihan atau dysesthesia.

0 = tidak melakukan instruksi


1 = melakukan instruksi tidak lengkap/salah
2 = melakukan instruksi dengan benar dan sempurna

Temperatur

19. Perkenalkan persepsi nyeri kepada pasien menggunakan tabung


gelas berisi air panas atau es untuk mengenali sensasinya.

0 = tidak melakukan instruksi


1 = melakukan instruksi

20. • Pasien dalam posisi duduk atau berbaring dengan tangan supinasi,
• Minta pasien menutup mata dan
• instruksikan pasien untuk merespon hasil pemeriksaan dengan
menjawab “ya” ketika merasakan stimulus pada saat diperiksa.

0 = tidak melakukan instruksi


1 = melakukan instruksi tidak lengkap/salah
2 = melakukan instruksi dengan benar dan sempurna

21. Pemeriksa mengambil tabung gelas yang diisi dengan air panas
atau es dan mengoleskannya dengan ringan ke kulit, dan
bergantian di antara kedua sisi (memeriksa area homotopik).

0 = tidak melakukan instruksi


1 = melakukan instruksi tidak lengkap/salah
2 = melakukan instruksi dengan benar dan sempurna

22. Tabung gelas yang diisi dengan air panas atau es dioleskan ke
kulit leher mulai dari dermatom C3 di setiap sisi dan melewati
leher ke bahu dan aspek lateral lengan dan lengan bawah ke
tangan. Jari-jari diperiksa satu persatu.

0 = tidak melakukan instruksi


1 = melakukan instruksi tidak lengkap/salah
2 = melakukan instruksi dengan benar dan sempurna

23. Stimulus kemudian diterapkan ke aspek medial lengan bawah


dan tungkai kemudian ke dada.

0 = tidak melakukan instruksi


1 = melakukan instruksi tidak lengkap/salah
2 = melakukan instruksi dengan benar dan sempurna

24 pemeriksaan pada tungkai bawah diperiksa dengan cara yang


sama dengan mengaplikaskan tabung secara bergantian ke
aspek lateral paha, tungkai dan kaki, dan ke aspek medial kaki,
tungkai dan paha.

0 = tidak melakukan instruksi


1 = melakukan instruksi tidak lengkap/salah
2 = melakukan instruksi dengan benar dan sempurna

25 Tanyakan kepada pasien “apakah Anda merasakan sesuatu?” dan


lanjutkan dengan "bagaimana rasanya?"

0 = tidak melakukan instruksi


1 = melakukan instruksi

26 Bandingkan dari sisi ke sisi dan tanyakan apakah keduanya


"beda?" meminta pasien untuk menunjukkan apakah di kiri,
kanan atau kedua sisi

0 = tidak melakukan instruksi


1 = melakukan instruksi tidak lengkap/salah
2 = melakukan instruksi dengan benar dan sempurna

27 Deteksi area sensorik yang hilang, petakan batas-batasnya secara


detail (simpulkan sebagai normal, tidak ada, berkurang,
berlebihan atau dysesthesia.

0 = tidak melakukan instruksi


1 = melakukan instruksi tidak lengkap/salah
2 = melakukan instruksi dengan benar dan sempurna

Pemeriksaan propriosepsi sensorik

A Posisi.
Posisi diperiksa dengan menggerakan terminal phalanx dari jari
tangan atau kaki.

1. Perkenalkan pemeriksaan posisi dengan cara pemeriksa


memegang terminal phalanx di samping dan dengan lembut
menggerakkannya beberapa derajat ke atas atau ke bawah.
Persepsi arah bawah atau atas pasien harus sama dengan
pemeriksa.
0 = tidak melakukan instruksi
1 = melakukan instruksi

2. Pasien diminta menutup mata.

0 = tidak melakukan instruksi


1 = melakukan instruksi

3. Pemeriksa memegang terminal phalanx di samping dan dengan


lembut menggerakkannya beberapa derajat ke atas atau ke
bawah.

0 = tidak melakukan instruksi


1 = melakukan instruksi tidak lengkap/salah
2 = melakukan instruksi dengan benar dan sempurna

4. Pasien diminta untuk menyebutkan apakah jari tersebut digerakkan ke


atas atau ke bawah.

0 = tidak melakukan instruksi


1 = melakukan instruksi

5. Lakukan pemeriksaan yang sama pada sisi sebelahnya dan bandingkan


kedua sisi

0 = tidak melakukan instruksi


1 = melakukan instruksi

B Vibrasi.

1. Perkenalkan sensasi vibrasi pada pasien dengan menempatkan ujung


garpu tala diatas tulang yang menonjol.
0 = tidak melakukan instruksi
1 = melakukan instruksi

2. Pasien diminta menutup mata.

0 = tidak melakukan instruksi


1 = melakukan instruksi

3. Pemeriksa menempatkan ujung garpu tala diatas tulang yang


menonjol.

0 = tidak melakukan instruksi


1 = melakukan instruksi tidak lengkap/salah
2 = melakukan instruksi dengan benar dan sempurna

4. Lakukan pemeriksaan yang sama pada sisi sebelahnya dan bandingkan


kedua sisi

0 = tidak melakukan instruksi


1 = melakukan instruksi

0 1 2 3

4. Jelaskan hasil dari pemeriksaan sensorik tersebut!


Jelaskan proses fisiologi atau patofisiologi tractus
sensorik yang terlibat!

0 = tidak melakukan instruksi


1 = hanya menjelaskan hasil tanpa menjelaskan
fisiologi/patofisiologi yang terkait
2= menjelaskan hasil dengan menjelaskan fisiologi/patofisiologi
yang terkait namun salah atau kurang lengkap.
3 = melakukan instruksi dengan benar dan lengkap

Referensi:
S. Bickley L, G. Szilagyi P. Bates’ Guide to Physical Examination and History Taking. 11th ed.
Philadelphia: Lippincott; 2013. 121–123 p.

Anda mungkin juga menyukai