NEUROLOGIS
Disusun oleh :
ARDHANA RESWARI (17-024)
Pembimbing:
1. Anamnesis
2. Pemeriksaan fisik
I. Pemeriksaan umum ( vital sign, paru, jantung,
abdomen, ekstremitas)
II. Pemeriksaan khusus neurologi
• Kesadaran
• Refleks Fisiologis
• Refleks Patologis
• Rangsang meningeal
• Saraf kranial
• Motorik
• Sensorik
ANAMNESIS
• Allo-anamnesis/Auto-anamnesis
• Identitas pasien
• Keluhan utama
• Riwayat penyakit sekarang
a. Onset
b. Kronologi timbulnya gejala
c. Perjalanan penyakit
• Lokasi keluhan atau kelainan
• Sifat keluhan
• Kualitas / kuantitas keluhan
• Faktor yg memperingan /memperberat keluhan
• Gejala/tanda yang menyertainya
ANAMNESIS
Cara pemeriksaan :
• Inspeksi : respon terhadap stimulasi visual,
auditorik, taktil
• Konversasi : reaksi terhadap suara wajar atau suara
kuat
• Nyeri : respon terhadap rangsang nyeri
PEMERIKSAAN FISIK
KESADARAN
KUANTITATIF
KUALITATIF
CARA PEMERIKSAAN
KESADARAN
CARA PEMERIKSAAN
KUANTITATIF
(GLASGOW COMA
SCALE)
DIPANGGIL 3
RANGSANG NYERI 2
(tekan pada saraf supraorbita
atau kuku jari)
(INAPPROPRIATE)
BUNYI TAK BERARTI 2
INCOMPREHENSIBLE
TIDAK BERSUARA 1
PENILAIAN GLASSGOW
COMA SCALE (GCS)
FLEKSI (DEKORTIKASI) 3
EKSTENSI (DESEREBRASI) 2
• Komposmentis
• Somnolen
• Sopor
• Koma – ringan
• Koma
KESADARAN KUALITATIF
SOMNOLEN :
SOPOR ( STUPOR ):
16
KESADARAN KUALITATIF
21
PEMERIKSAAN
REFLEKS FISIOLOGIS
22
REFLEX TENDO
1. Biseps
a. Cara
• Pasien berbaring dengan kedua lengan di
semifleksikan dan lengan baju digulung ke
atas. Jika yang di periksa tangan kanan,
letakan tangan kanan di atas tangan kiri.
• Tempatkan jempol diatas tendon otot
biseps lalu ketok jempol
• Perhatikan apa ada fleksi lengan bawah
atau otot bisepsnya berkontraksi
2. Triseps
a. Cara
• Pasien berbaring dengan kedua lengan
di semifleksikan dan lengan baju di
gulung ke atas. Jika yang di periksa
tangan kanan, letakan tangan kanan di
atas tangan kiri.
• Ketok tendon m. Triseps (sedikit
diatas oleencranon)
• Perhatikan apa ada ekstensi lengan
bawah atau otot trisepsnya
berkontraksi
a. Cara
• Menggores dinding perut dari lateral ke medial (dekat umbilicus)
a. Cara
• Pasien mengistirahatkan
rahangnya (mangap/mulut
terbuka)
• Letakkan satu jari di dagu
• Ketok bawah bibir dengan
hammer refleks)
b. Hasil dan pelaporan
(+) Otot maseter berkontraksi
mulut akan bergerak menutup
REFLEX KREMASTER
30
1. Hoffman-Tromner
a. Cara
• Pegang tangan pasien pada pergelangan dan jari-jarinya dan suruh fleksi
enteng
• Jari tengah pasien dijepit diantara jari telunjuk dan jari tengah pemeriksa
• Dengan ibu jari pemeriksa gores kuat (snap) ujung jari tengah pasien
b. Hasil dan pelaporan
(+) Fleksi dan abduksi ibu jari dan fleksi jari-jari lain
2. Babinski 3. Chaddock
a. Cara
a. Cara
Menggores bagian lateral
• Gores telapak kaki lateral malleolus dari bawah ke atas
ke medial. Mulai dari tumit membentuk huruf C
ke pangkal jari b. Hasil dan pelaporan
b. Hasil dan pelaporan (+) = dorsofleksi ibu jari kaki
dan mekar jari lain (abduksi)
(+) = dorsofleksi ibu jari kaki
dan mekar jari lain (abduksi)
4. Oppenheim
a.Cara
• Mengurut dengan kuat tibia dan otot
tibialis anterior (arah mengurut ke
bawah/distal)
b.Hasil dan pelaporan
(+) = dorsofleksi ibu jari kaki dan mekar jari
lain (abduksi)
5. Rossolimo dan Mendel Bechterew
a.Cara
Mendel Bechterew = ketok di punggung kaki
Rossolimo = ketok di telapak kaki
b.Hasil dan pelaporan
(+) = dorsofleksi ibu jari kaki dan mekar jari lain
(abduksi)
6. Gordon
a.Cara
• Mencubit musculus gastrocnemius
b.Hasil dan pelaporan
(+) = dorsofleksi ibu jari kaki dan mekar jari lain
(abduksi)
7. schaeffer
a. Cara
38
RANGSANG MENINGEN
1.Kaku Kuduk
2.Brudzinski I
3.Brudzinski II
4.Kernig
5.Lasegue
1. KAKU KUDUK:
Cara : penderita telentang, rotasikan kepala ke kiri dan ke kanan lalu fleksikan
kepala sehingga dagu menyentuh bagian atas dada
Penilaian : (+) kekakuan & tahanan pada saat kepala difleksi.
2. BRUDZINSKI I :
Cara : telentang, tangan kiri pemeriksa dibawah kepala, kanan didada
fleksikan kepala dgn cepat sejauh mungkin kedada.
Penilaian : fleksi involunter (+) kedua kaki
3.BRUDZINSKI II
Cara : fleksi maksimal pada tungkai
Penilaian : (+) terjadi fleksi involunter pada sendi panggul
dan lutut kontralateral
4.KERNIG’S SIGN
Cara : telentang, fleksi panggul ekstensikan sendi
lutut sejauh mungkin tanpa rasa nyeri.
Penilaian : (+) ekstensi sendi lutut tak capai < 1350,
nyeri, spasme otot paha.
5. Lasegue
Cara : pasien berbaring dengan posisi kaki diluruskan.
Kemudian satu tungkai di angkat lurus (fleksi) sampai
membentuk sudut 700.
Penilaian: (+) bila timbul rasa sakit dan tahanan
sebelum tungkai membentuk sudut < 700
PEMERIKSAAN NERVUS
CRANIALIS
44
NERVUS OLFAKTORIUS ( N I )
Zat : bau-bauan yg tdk asing (kopi, teh, tembakau)
Cara :
• Pastikan pasien sudah pernah mencium zat-zat yang digunakan
• Meminta pasien beri tanda menggunakan jari untuk menjawab bauh apa yang dicium
• Meminta pasien menutup hidung yang tidak di periksa dan juga menutup mata
Pemeriksaan ini untuk menilai:
• Normosmia, Hiposmia, Hiperosmia
• Parosmia
• Kakosmia
• Halusinasi penciuman
NERVUS OPTIKUS (N.II)
Penilaian terdiri dari:
Ketajaman penglihatan
Lapangan penglihatan
Funduskopi
FUNDUSKOPI
Terutama untuk menilai kelainan papilla N. II
Alat: OFTALMOSKOP
SARAF OTAK III,IV,VI (NERVUS
OKULOMOTORIUS,TROKLEARIS,ABDUSENS)
50
SARAF OTAK III,IV,VI (NERVUS
OKULOMOTORIUS,TROKLEARIS,ABDUSENS)
1.Pemeriksaan gerakan bola mata.
• Lihat ada/tidaknya nystagmus ( gerakan bola mata diluar kemauan
pasien).
• Pasien diminta untuk mengikuti gerakan tangan pemeriksa yang
digerakkan kesegala jurusan. Lihat apakah ada hambatan pada
pergerakan matanya. Hambatan yang terjadi dapat pada satu atau dua
bola mata.
• Pasien diminta untuk menggerakan sendiri bola matanya.
51
SARAF OTAK III,IV,VI (NERVUS
OKULOMOTORIUS,TROKLEARIS,ABDUSENS)
3. Pemeriksaan pupil
• Lihat diameter pupil, normal besarnya 3 mm.
• Bandingkan kiri dengan kanan ( isokor atau anisokor ).
• Lihat bentuk bulatan pupil teratur atau tidak.
52
SARAF OTAK III,IV,VI (NERVUS
OKULOMOTORIUS,TROKLEARIS,ABDUSENS)
Refleks akomodasi.
• Caranya : pasien diminta untuk melihat telunjuk pemeriksa pada jarak
yang cukup jauh, kemudian dengan tiba – tiba dekatkanlah pada pasien
lalu perhatikan reflek konvergensi pasien dimana dalam keadaan
normal kedua bola mata akan berputar kedalam atau nasal.
• Reflek akomodasi yang positif pada orang normal tampak dengan
miosis pupil.
Refleks ciliospinal.
• Rangsangan nyeri pada kulit kuduk akan memberi midriasis ( melebar )
dari pupil homolateral.
• Keadaan ini disebut normal.
53
SARAF OTAK III,IV,VI (NERVUS
OKULOMOTORIUS,TROKLEARIS,ABDUSENS)
Refleks okulosensorik
54
NERVUS TRIGEMINUS ( N.V )
MOTORIK SENSORIK
• Mengangkat alis dan • Fungsi Pengecapan: Fungsi 2/3 lidah depan:
• Mengajarkan isyarat kepada pasien (cth: 1
mengerutkan dahi untuk manis, 2 untuk asam, dst)
• Pasien diminta untuk menjulurkan lidahnya
• Memejamkan mata • Pasien diminta untuk menutup matanya
Taruh zat yang ingin dicoba pada lidah
• Menyeringai, mencucurkan •
pasien, lidah tidak boleh ditarik saat zat
bibir, dan menggembungkan sudah di lidah pasien
• Minta pasien menyatakan apa yg dikecap
pipi dengan isyarat
Cara pemeriksaan:
Pasien diminta untuk membuka mulut dan mengatakan huruf “ a” .
Jika ada gangguan maka otot stylopharyngeus tak dapat terangkat dan menyempit
dan akibatnya rongga hidung dan rongga mulut masih berhubungan sehingga
bocor.
Jadi pada saat mengucapkan huruf ” a” dinding pharynx terangkat sedang yang
lumpuh tertinggal, dan tampak uvula tidak simetris tetapi tampak miring tertarik
kesisi yang sehat.
Pemeriksa menggoreskan atau menyentuh dinding pharynx kanan dan kiri dan 60 bila
ada gangguan sensibilitas maka tidak terjadi refleks muntah.
SARAF OTAK XI
ASESORIUS
Cara pemeriksaan :
• Memeriksa tonus dari m. Trapezius.
Dengan menekan pundak pasien dan
pasien diminta untuk mengangkat
pundaknya.
• Memeriksa m.
Sternocleidomastoideus. Pasien
diminta untuk menoleh kekanan dan
kekiri dan ditahan oleh pemeriksa ,
kemudian dilihat dan diraba tonus
dari m. Sternocleidomastoideus.
61
SARAF OTAK XII
HIPOGLOSUS
Cara pemeriksaan:
• Suruh pasien membuka mulut dan
perhatikan lidah dalam keadaan
istirahat dan bergerak
• Dalam keadaan diam lidah tidak
simetris, biasanya tergeser
kedaerah lumpuh karena tonus
disini menurun.
• Bila lidah dijulurkan maka lidah
akan membelok kesisi yang sakit.
• Melihat apakah ada atrofi atau
fasikulasi pada otot lidah .
• Kekuatan otot lidah dapat
diperiksa dengan menekan lidah 62
kesamping pada pipi dan
dibandingkan kekuatannya pada
kedua sisi pipi.
PEMERIKSAAN MOTORIK
DAN SENSORIK
63
DERAJAT KEKUATAN OTOT (0-5)
• Jenis tremor :
• tremor normal
• tremor halus
• tremor kasar.
Eksteroseptif Proprioseptif
• Rasa raba • Rasa sikap
• Rasa nyeri • Rasa getar
• Rasa suhu