Nama Mahasiswa :
NIM :
Hari/tanggal :
Tingkat /semester :
Mata kuliah : Keperawatan Kritis
Kompetensi : Pengukuran Jugular Venous Pressure (JVP)
Petunjuk :
Terdapat 26 aspek kriteria penilaian pada kompetensi keperawatan kritis: pengukuran JVP yang
meliputi tahap pra interaksi, orientasi, interaksi/kerja, terminasi dan dokumentasi.
Peserta ujian dievaluasi kompetensinya secara obyektif, dengan kriteria.
Ya (1) : Bila menyebutkan / mengerjakan prosedur dengan benar.
Tidak (0) : Bila tidak menyebutkan / tidak mengerjakan prosedur dengan benar
Perlu latihan : Bila menyebutkan atau mengerjakan prosedur tetapi belum benar.
Perlu
No Kegiatan Ya Tidak Catatan
Latihan
1 Tahap Pra Interaksi
a. Persiapan Pasien
1. Kaji tanda-tanda vital pasien
2. Kaji adanya tanda-tanda status hidrasi
yang overload
3. Kaji kebutuhan pasien akan perlunya
pengukuran JVP
b. Persiapan alat:
1. Penggaris 2 buah
2. Spidol
2 Tahap Orientasi
1. Mengucapkan bismilah serta
Memberikan salam pembuka dan
memperkenalkan diri kepada pasien
2. Jelaskan tujuan tindakan kepada klien.
3. Jelaskan prosedur tindakan pada klien
4. Pertahankan lingkungan yang aman dan
nyaman bagi klien, juga privasi klien
dengan menutup pintu atau
memasangscherem/ sampiran
3 Tahap Kerja/Interaksi
1. Cuci tangan
2. Anjurkan pasien untuk berbaring dengan
tenang dan bernafas seperti biasa
3. Atur posisi kepala tempat tidur pasien
sehingga kemiringannya mencapai 30-45
derajat.
4. Minta pasien untuk memutar kepalanya ke
sisi yang berlawanan dengan sisi vena
yang akan diamati (sisi kiri).
5. Selanjutnya, identifikasi vena jugularis
eksterna dan pulsasi dari vena jugularis
interna.
6. Pulsasi vena jugularis interna kanan
diidentifikasi secara khusus, dengan
menginspeksi lekukan suprasternal, lokasi
di antara perlekatan otot
sternokleidomastoideus di sternum dan
klavikula, atau di belakang otot tersebut.
7. Pulsasi vena ini harus dibedakan dengan
pulsasi dari arteri karotid. Ini dapat
dilakukan dengan melihat ada atau
tidaknya perubahan pulsasi pada posisi
yang berbeda. Semakin tegak pasien,
pulsasi vena jugularis interna akan
semakin menurun, sementara arteri karotid
tidak.
8. Selanjutnya, letakkanlah suatu penggaris
secara vertikal di atas angulus sternalis.
9. Lalu, letakkan penggaris lainnya secara
horizontal dari puncak pulsasi vena
jugularis interna hingga membentuk sudut
90 derajat dengan penggaris pada angulus
sternalis.
10. Amati batas di mana bagian bawah dari
penggaris horizontal bertemu dengan
penggaris vertikal.
11. Nilai JVP adalah nilai yang terlihat pada
penggaris vertikal di batas tersebut
ditambah dengan 5 cm.
4 Tahap Terminasi dan Dokumentasi
1. Merapikan alat dan pasien
2. Cuci tangan
3. Mengucapkan alhamdulillah
4. Mengevaluasi respon pasien
5. Mengucapkan salam (wassalamualaikum)
6. Dokumentasi (nama pasien, hari/tanggal)
Total Skor 26
Skor nilai yang diperoleh
Nama Mahasiswa :
NIM :
Hari/tanggal :
Tingkat /semester :
Mata kuliah : Keperawatan Kritis
Kompetensi : Pengukuran Nyeri pada Pasien yang Mengalami Penurunan
Kesadaran
Petunjuk:
Terdapat 23 aspek kriteria penilaian pada kompetensi Pengukuran Nyeri pada Pasien yang
Mengalami Penurunan Kesadaran yang meliputi tahap pra interaksi, orientasi,
interaksi/kerja, terminasi, dan dokumentasi.
peserta ujian di evaluasi kompetensinya secara obyektif, dengan criteria:
Ya (1) : Bila menyebutkan/ mengerjakan prosedur dengan benar
Tidak (0) : Bila tidak menyebutkan/ tidak mengerjakan prosedur dengan benar
Perlu latihan : Bila menyebutkan atau mengerjakan prosedur tetapi belum benar
Perlu
No Kegiatan Ya Tidak Catatan
Latihan
2 Tahap Orientasi
1. Mengucapkan bismilah serta
Memberikan salam pembuka dan
memperkenalkan diri kepada pasien
2. Jelaskan tujuan tindakan kepada
klien.
3. Jelaskan prosedur tindakan pada
klien
4. Pertahankan lingkungan yang aman
dan nyaman bagi klien, juga privasi
klien dengan menutup pintu atau
memasangscherem/ sampiran
3 Tahap Kerja/Interaksi
1. Perawat mencuci tangan
2. Bawa alat-alat ke dekat pasien.
3. Periksa apakah pasien terpasang
ventilator atau tidak.
a. Jika pasien terpasang ventilator,
gunakan salah satu parameter
CPOT yaitu aktivasi alarm
ventilator.
b. Dan jika tidak terpasang
ventilator gunakan salah satu
parameter CPOT yaitu vikalisasi
pasien.
4. Melakukan penilaian pada setiap
parameter CPOT mulai dari ekspresi
wajah, gerakan tubuh, aktivasi alarm
ventilator, vokalisasi, dan ketegangan
otot.
5. Berikan skor pada setiap parameter
CPOT diatas sesuai dengan kondisi
pasien yang diamati
6. Menjumlahkan skor dari 4 parameter
CPOT yang digunakan dan
interpretasikan skor sesuai dengan
derajat nyeri CPOT
a. Skor 0= tidak nyeri
b. Skor 1-2=nyeri ringan
c. Skor 3-4=nyeri sedang
d. Skor 5-6=nyeri berat
e. Skor 7-8=nyeri sangat berat
7. Catat hasil skor yang didapatkan
Total skor 18
Skor nilai yang diperoleh
Petunjuk:
Terdapat 31 aspek kriteria penilaian pada kompetensi oral hygiene pada pasien terintubasi
yang meliputi tahap pra interaksi, orientasi, interaksi/kerja, terminasi, dan dokumentasi.
peserta ujian di evaluasi kompetensinya secara obyektif, dengan criteria:
Ya (1) : Bila menyebutkan/ mengerjakan prosedur dengan benar
Tidak (0) : Bila tidak menyebutkan/ tidak mengerjakan prosedur dengan benar
Perlu latihan : Bila menyebutkan atau mengerjakan prosedur tetapi belum benar
Perlu
No Kegiatan Ya Tidak Catatan
Latihan
2 Tahap Orientasi
1. Mengucapkan bismilah serta
Memberikan salam pembuka dan
memperkenalkan diri kepada pasien
2. Jelaskan tujuan tindakan kepada
klien.
3. Jelaskan prosedur tindakan pada
klien
4. Pertahankan lingkungan yang aman
dan nyaman bagi klien, juga privasi
klien dengan menutup pintu atau
memasangscherem/ sampiran
3 Tahap Kerja/Interaksi
1. Perawat mencuci tangan
2. Gunakan sarung tangan bersih
3. Kaji kebutuhan pasien akan
perawatan mulut: kondisi ETT,
bibir, sudut mulut, lidah, langit-
langit dan secret yang berlebihan
4. Kaji faktor-faktor yang dapat
mengakibatkan komplikasi
(perubahan posisi ETT, truam tube
atau cuff)
5. Siapkan alat suction
6. Atur posisi kepala pasien kesamping
dalam keadaan semifowler
7. Lakukan suction sesuai indikasi
untuk menghilangkan sekresi
oropharingeal atau subglotis
(termasuk secret yang berada di
bawah maupun diatas dari cuff ETT)
8. Sikat gigi menggunakan sikat gigi
hisap dan sedikit air, bilas dengan
antiseptik bebas alkohol, lalu sikat
sekitar 1-2 menit, berikan tekanan
yang lembut, saat bergerak secara
horizontal atau lingkaran pendek
9. Sapukan sikat pada permukaan lidah
dengan lembut
10. Gunakan swab hisap saat
membersihkan gigi dan lidah jika
terjadi ketidaknyamanan atau
perdarahan, tempatkan swab tegak
lurus terhadap garis gusi, aplikasikan
dengan lembut secara lurus selama
1-2 menit, putar swab searah jarum
jam untuk menghilangkan secret dan
kotoran yang tersisa.
11. Oleskan mulut dengan 15 ml
chlorhexidine 0,12 % atau bahan lain
sesuai prosedur setiap 12 jam
12. Tambahkan olesan pelembab
kedalam mulut jika tersedia
Total skor 31
Skor nilai yang diperoleh
Oral hygiene pada pasien yang terpasang ventilator adalah Tindakan membersihkan mulut dan gigi
pasien yang sedang terpasang ventilator
Tujuan:
1. Untuk memberi rasa nyaman
2. Untuk mempertahankan kebersihan gigi dan mulut pasien
3. Mencegah infeksi pada mulut dan saluran napas
Kebijakan Tindakan:
Dilakukan oleh perawat ICU setiap 1 kali/hari atau sesuai kebutuhan pasien
Petunjuk:
Terdapat 33 aspek kriteria penilaian pada kompetensi oral hygiene pada pasien tidak sadar
yang meliputi tahap pra interaksi, orientasi, interaksi/kerja, terminasi, dan dokumentasi.
peserta ujian di evaluasi kompetensinya secara obyektif, dengan kriteria:
Ya (1) : Bila menyebutkan/ mengerjakan prosedur dengan benar
Tidak (0) : Bila tidak menyebutkan/ tidak mengerjakan prosedur dengan benar
Perlu latihan : Bila menyebutkan atau mengerjakan prosedur tetapi belum benar
Perlu
No Kegiatan Ya Tidak Catatan
Latihan
Total skor 33
Skor nilai yang diperoleh