Nama Mahasiswa :
NIM :
Hari/tanggal :
Tingkat /semester :
Mata kuliah : Keperawatan Kritis
Kompetensi : Pemantauan Hemodinamik Invasif (CVP)
Petunjuk:
Terdapat 28 aspek kriteria penilaian pada kompetensi Pemantauan Hemodinamik Invasif
(CVP) yang meliputi tahap pra interaksi, orientasi, interaksi/kerja, terminasi &
dokumentasi.
Peserta ujian di evaluasi kompetensinya secara obyektif, dengan kriteria:
Ya (1) : Bila menyebutkan/ mengerjakan prosedur dengan benar
Tidak (0) : Bila tidak menyebutkan/ tidak mengerjakan prosedur dengan benar
Perlu latihan : Bila menyebutkan atau mengerjakan prosedur tetapi belum benar
Perlu
No Kegiatan Ya Tidak Catatan
Latihan
2 Tahap Orientasi
1. Mengucapkan bismilah serta
Memberikan salam pembuka dan
memperkenalkan diri kepada pasien
2. Jelaskan tujuan tindakan kepada
klien.
3. Jelaskan prosedur tindakan pada
klien
4. Pertahankan lingkungan yang aman
dan nyaman bagi klien, juga privasi
klien dengan menutup pintu atau
memasangscherem/ sampiran
3 Tahap Kerja/Interaksi
1. Cuci tangan
2. Pasang handscoen
3. Pastikan kepetenan kateter vena
sentral sebelum prosedu
4. Mengatur posisi pasien
5. Lavelling, adalah mensejajarkan
letak jantung (atrium kanan) dengan
skala pengukur atau tansduser
6. Letak jantung dapat ditentukan dg
cara membuat garis pertemuan
antara sela iga ke empat (ICS IV)
dengan garis pertengahan aksila
7. Pastikan bahwa “gelembung” berada
diantara kedua garis pada level
dasar. Pembacaan skala manometer
pd level ini harus nol (garis dasar
(baseline) pada skala manometer
kini setinggi atrium kanan).
8. Tutup three way tap ke arah pasien
dan buka ke arah manometer.
Periksa sumber cairan untuk
memeriksa cairan yang benar
(biasanya salin normal) dan tidak
mengandung obat.
9. Buka sumber cairan dan perlahan isi
selang manometer sampai di atas
nilai yang diharapkan sekitar 30-35
cm
10. Tutup three way ke arah sumber
cairan dan buka ke arah pasien
11. Setelah tinggi cairan berhenti turun
(cairan harus bersolasi sesuai dengan
pernaasan pasien), maka pembacaan
nilai CVP dapat dilakukan dengan
menggunakan nilai yang lebih
rendah atau akhir ekspirasi
12. Tutup three way tap ke arah pasien
(sambungkan kembali cairan infus
yang sesuai)
13. Membereskan alat-alat
14. Memberitahu pasien bahwa tindakan
telah selesai
4 Tahap Terminasi & Dokumentasi
1. Mengevaluasi tindakan yang baru
dilakukan
2. Merapikan pasien dan lingkungan
3. Berpamitan dengan pasien
4. Membereskan dan
kembalikan alat ketempat
semula
6. Mencatat kegiatan dalam lembar
catatan keperawatan
Total skor 28
Skor nilai yang diperoleh
Nama Mahasiswa :
NIM :
Hari/tanggal :
Tingkat /semester :
Mata kuliah : Keperawatan Kritis
Kompetensi : EKG lanjutan
Petunjuk:
Terdapat 31 aspek kriteria penilaian pada kompetensi EKG lanjutan yang meliputi tahap
pra interaksi, orientasi, interaksi/kerja, terminasi dan dokumentasi.
peserta ujian di evaluasi kompetensinya secara obyektif, dengan criteria:
Ya (1) : Bila menyebutkan/ mengerjakan prosedur dengan benar
Tidak (0) : Bila tidak menyebutkan/ tidak mengerjakan prosedur dengan benar
Perlu latihan : Bila menyebutkan atau mengerjakan prosedur tetapi belum benar
Perlu
No Kegiatan Ya Tidak Catatan
Latihan
Total skor 31
Skor nilai yang diperoleh
Nama Mahasiswa :
NIM :
Hari/tanggal :
Tingkat /semester :
Mata kuliah : Keperawatan Kritis
Kompetensi : Pengukuran Jugular Venous Pressure (JVP)
Petunjuk :
Terdapat 26 aspek kriteria penilaian pada kompetensi keperawatan kritis: pengukuran
JVP yang meliputi tahap pra interaksi, orientasi, interaksi/kerja, terminasi dan
dokumentasi.
Peserta ujian dievaluasi kompetensinya secara obyektif, dengan kriteria.
Ya (1) : Bila menyebutkan / mengerjakan prosedur dengan benar.
Tidak (0) : Bila tidak menyebutkan / tidak mengerjakan prosedur dengan benar
Perlu latihan : Bila menyebutkan atau mengerjakan prosedur tetapi belum benar.
Perlu
No Kegiatan Ya Tidak Catatan
Latihan
1 Tahap Pra Interaksi
a. Persiapan Pasien
1. Kaji tanda-tanda vital pasien
2. Kaji adanya tanda-tanda status hidrasi
yang overload
3. Kaji kebutuhan pasien akan perlunya
pengukuran JVP
b. Persiapan alat:
1. Penggaris 2 buah
2. Spidol
2 Tahap Orientasi
1. Mengucapkan bismilah serta
Memberikan salam pembuka dan
memperkenalkan diri kepada pasien
2. Jelaskan tujuan tindakan kepada klien.
3. Jelaskan prosedur tindakan pada klien
4. Pertahankan lingkungan yang aman dan
nyaman bagi klien, juga privasi klien
dengan menutup pintu atau
memasangscherem/ sampiran
3 Tahap Kerja/Interaksi
1. Cuci tangan
2. Anjurkan pasien untuk berbaring dengan
tenang dan bernafas seperti biasa
3. Atur posisi kepala tempat tidur pasien
sehingga kemiringannya mencapai 30-45
derajat.
4. Minta pasien untuk memutar kepalanya ke
sisi yang berlawanan dengan sisi vena
yang akan diamati (sisi kiri).
5. Selanjutnya, identifikasi vena jugularis
eksterna dan pulsasi dari vena jugularis
interna.
6. Pulsasi vena jugularis interna kanan
diidentifikasi secara khusus, dengan
menginspeksi lekukan suprasternal, lokasi
di antara perlekatan otot
sternokleidomastoideus di sternum dan
klavikula, atau di belakang otot tersebut.
7. Pulsasi vena ini harus dibedakan dengan
pulsasi dari arteri karotid. Ini dapat
dilakukan dengan melihat ada atau
tidaknya perubahan pulsasi pada posisi
yang berbeda. Semakin tegak pasien,
pulsasi vena jugularis interna akan
semakin menurun, sementara arteri karotid
tidak.
8. Selanjutnya, letakkanlah suatu penggaris
secara vertikal di atas angulus sternalis.
9. Lalu, letakkan penggaris lainnya secara
horizontal dari puncak pulsasi vena
jugularis interna hingga membentuk sudut
90 derajat dengan penggaris pada angulus
sternalis.
10. Amati batas di mana bagian bawah dari
penggaris horizontal bertemu dengan
penggaris vertikal.
11. Nilai JVP adalah nilai yang terlihat pada
penggaris vertikal di batas tersebut
ditambah dengan 5 cm.
4 Tahap Terminasi dan Dokumentasi
1. Merapikan alat dan pasien
2. Cuci tangan
3. Mengucapkan alhamdulillah
4. Mengevaluasi respon pasien
5. Mengucapkan salam (wassalamualaikum)
6. Dokumentasi (nama pasien, hari/tanggal)
Total Skor 26
Skor nilai yang diperoleh
Nama Mahasiswa :
NIM :
Hari/tanggal :
Tingkat /semester :
Mata kuliah : Keperawatan Kritis
Kompetensi : Closed Suction
Petunjuk :
Terdapat 32 aspek kriteria penilaian pada kompetensi keperawatan kritis: closed suction yang
meliputi tahap pra interaksi, orientasi, interaksi/kerja, terminasi dan dokumentasi.
Peserta ujian dievaluasi kompetensinya secara obyektif, dengan kriteria.
Ya (1) : Bila menyebutkan / mengerjakan prosedur dengan benar.
Tidak (0) : Bila tidak menyebutkan / tidak mengerjakan prosedur dengan benar
Perlu latihan : Bila menyebutkan atau mengerjakan prosedur tetapi belum benar.
Perlu
No Kegiatan Ya Tidak Catatan
Latihan
Nama Mahasiswa :
NIM :
Hari/tanggal :
Tingkat /semester :
Mata kuliah : Keperawatan Kritis
Kompetensi : Pemberian Obat Melalui Syringe Pump
Petunjuk :
Terdapat 37 aspek kriteria penilaian pada kompetensi keperawatan kritis: pemberian obat melalui
melalui Syringe Pump yang meliputi tahap pra interaksi, orientasi, interaksi/kerja, terminasi dan
dokumentasi.
Peserta ujian dievaluasi kompetensinya secara obyektif, dengan kriteria.
Ya (1) : Bila menyebutkan / mengerjakan prosedur dengan benar.
Tidak (0) : Bila tidak menyebutkan / tidak mengerjakan prosedur dengan benar
Perlu latihan : Bila menyebutkan atau mengerjakan prosedur tetapi belum benar.
Perlu
No Kegiatan Ya Tidak Catatan
Latihan
Nama Mahasiswa :
NIM :
Hari/tanggal :
Tingkat /semester :
Mata kuliah : Keperawatan Kritis
Kompetensi : Pemberian Cairan Parenteral melalui Infuse Pump
Petunjuk:
Terdapat 23 aspek kriteria penilaian pada kompetensi Pemberian cairan parenteral
menggunakan infuse Pump yang meliputi tahap pra interaksi, orientasi, interaksi/kerja,
terminasi dan dokumentasi.
peserta ujian di evaluasi kompetensinya secara obyektif, dengan criteria:
Ya (1) : Bila menyebutkan/ mengerjakan prosedur dengan benar
Tidak (0) : Bila tidak menyebutkan/ tidak mengerjakan prosedur dengan benar
Perlu latihan : Bila menyebutkan atau mengerjakan prosedur tetapi belum benar
Perlu
No Kegiatan Ya Tidak Catatan
Latihan
2 Tahap Orientasi
1. Mengucapkan bismilah serta
Memberikan salam pembuka dan
memperkenalkan diri kepada
pasien
2. Jelaskan tujuan tindakan kepada
klien.
3. Jelaskan prosedur tindakan pada
klien
4. Pertahankan lingkungan yang
aman dan nyaman bagi klien,
juga privasi klien dengan
menutup pintu atau
memasangscherem/ sampiran
3 Tahap Kerja/Interaksi
1. Perawat mencuci tangan
2. Bawa alat-alat ke dekat klien.
3. Siapkan cairan infus dan infuse set
dan gantungkan di tiang penyangga
infuse pump.
4. Pasangkan bagian selang pada infus
set pada infuse pump, pastikan tidak
ada udara pada selang.
5. Pasang drip sensor pada tempat
tetesan infus set.
6. Nyalakan infuse pump.
7. Atur infus set pada infuse pump
sesuai infuse set yang digunakan.
8. Atur jumlah cairan yang akan
diberikan pada klien tiap jam.
9. Tekan start untuk memulai pemberian
cairan.
10. Jika ada hal yang kurang tepat,
alat akan memberikan peringatan
dengan suara dan lampu yang
menyala merah pada tulisan air,
occlusion, flow err, empty, door,
completion.
11. Evaluasi respon klien terhadap
pemberian cairan.
Total skor 23
Skor nilai yang diperoleh
Nama Mahasiswa :
NIM :
Hari/tanggal :
Tingkat /semester :
Mata kuliah : Keperawatan Kritis
Kompetensi : Pengukuran Nyeri pada Pasien yang Mengalami Penurunan
Kesadaran
Petunjuk:
Terdapat 23 aspek kriteria penilaian pada kompetensi Pengukuran Nyeri pada Pasien yang
Mengalami Penurunan Kesadaran yang meliputi tahap pra interaksi, orientasi,
interaksi/kerja, terminasi, dan dokumentasi.
peserta ujian di evaluasi kompetensinya secara obyektif, dengan criteria:
Ya (1) : Bila menyebutkan/ mengerjakan prosedur dengan benar
Tidak (0) : Bila tidak menyebutkan/ tidak mengerjakan prosedur dengan benar
Perlu latihan : Bila menyebutkan atau mengerjakan prosedur tetapi belum benar
Perlu
No Kegiatan Ya Tidak Catatan
Latihan
2 Tahap Orientasi
1. Mengucapkan bismilah serta
Memberikan salam pembuka dan
memperkenalkan diri kepada pasien
2. Jelaskan tujuan tindakan kepada
klien.
3. Jelaskan prosedur tindakan pada
klien
4. Pertahankan lingkungan yang aman
dan nyaman bagi klien, juga privasi
klien dengan menutup pintu atau
memasangscherem/ sampiran
3 Tahap Kerja/Interaksi
1. Perawat mencuci tangan
2. Bawa alat-alat ke dekat pasien.
3. Periksa apakah pasien terpasang
ventilator atau tidak.
a. Jika pasien terpasang ventilator,
gunakan salah satu parameter
CPOT yaitu aktivasi alarm
ventilator.
b. Dan jika tidak terpasang
ventilator gunakan salah satu
parameter CPOT yaitu vikalisasi
pasien.
4. Melakukan penilaian pada setiap
parameter CPOT mulai dari ekspresi
wajah, gerakan tubuh, aktivasi alarm
ventilator, vokalisasi, dan ketegangan
otot.
5. Berikan skor pada setiap parameter
CPOT diatas sesuai dengan kondisi
pasien yang diamati
6. Menjumlahkan skor dari 4 parameter
CPOT yang digunakan dan
interpretasikan skor sesuai dengan
derajat nyeri CPOT
a. Skor 0= tidak nyeri
b. Skor 1-2=nyeri ringan
c. Skor 3-4=nyeri sedang
d. Skor 5-6=nyeri berat
e. Skor 7-8=nyeri sangat berat
7. Catat hasil skor yang didapatkan
4 Tahap Terminasi dan Dokumentasi
1. Mengevaluasi tindakan yang baru
dilakukan
2. Merapikan pasien dan lingkungan
3. Berpamitan dengan pasien
4. Membereskan dan kembalikan alat
ketempat semula
5. Mencatat kegiatan dalam lembar
catatan keperawatan
Total skor 18
Skor nilai yang diperoleh
Nilai= Skor Nilai Diperoleh X 100 Palembang, 20
18 Dosen Penguji
= ....................................... X 100
18
= ....................................... ( )
FORM PENGKAJIAN NYERI CPOT
(CRITICAL CARE PAIN OBSERVATION TOOL)
Nama Mahasiswa :
NIM :
Hari/tanggal :
Tingkat /semester :
Mata kuliah : Keperawatan Kritis
Kompetensi : Oral Hygiene pada Pasien Terintubasi
Petunjuk:
Terdapat 31 aspek kriteria penilaian pada kompetensi oral hygiene pada pasien terintubasi
yang meliputi tahap pra interaksi, orientasi, interaksi/kerja, terminasi, dan dokumentasi.
peserta ujian di evaluasi kompetensinya secara obyektif, dengan criteria:
Ya (1) : Bila menyebutkan/ mengerjakan prosedur dengan benar
Tidak (0) : Bila tidak menyebutkan/ tidak mengerjakan prosedur dengan benar
Perlu latihan : Bila menyebutkan atau mengerjakan prosedur tetapi belum benar
Perlu
No Kegiatan Ya Tidak Catatan
Latihan
2 Tahap Orientasi
1. Mengucapkan bismilah serta
Memberikan salam pembuka dan
memperkenalkan diri kepada pasien
2. Jelaskan tujuan tindakan kepada
klien.
3. Jelaskan prosedur tindakan pada
klien
4. Pertahankan lingkungan yang aman
dan nyaman bagi klien, juga privasi
klien dengan menutup pintu atau
memasangscherem/ sampiran
3 Tahap Kerja/Interaksi
1. Perawat mencuci tangan
2. Gunakan sarung tangan bersih
3. Kaji kebutuhan pasien akan
perawatan mulut: kondisi ETT, bibir,
sudut mulut, lidah, langit-langit dan
secret yang berlebihan
4. Kaji faktor-faktor yang dapat
mengakibatkan komplikasi
(perubahan posisi ETT, truam tube
atau cuff)
5. Siapkan alat suction
6. Atur posisi kepala pasien kesamping
dalam keadaan semifowler
7. Lakukan suction sesuai indikasi
untuk menghilangkan sekresi
oropharingeal atau subglotis
(termasuk secret yang berada di
bawah maupun diatas dari cuff ETT)
8. Sikat gigi menggunakan sikat gigi
hisap dan sedikit air, bilas dengan
antiseptik bebas alkohol, lalu sikat
sekitar 1-2 menit, berikan tekanan
yang lembut, saat bergerak secara
horizontal atau lingkaran pendek
9. Sapukan sikat pada permukaan lidah
dengan lembut
10. Gunakan swab hisap saat
membersihkan gigi dan lidah jika
terjadi ketidaknyamanan atau
perdarahan, tempatkan swab tegak
lurus terhadap garis gusi, aplikasikan
dengan lembut secara lurus selama
1-2 menit, putar swab searah jarum
jam untuk menghilangkan secret dan
kotoran yang tersisa.
11. Oleskan mulut dengan 15 ml
chlorhexidine 0,12 % atau bahan lain
sesuai prosedur setiap 12 jam
12. Tambahkan olesan pelembab
kedalam mulut jika tersedia
4 Tahap Terminasi dan Dokumentasi
1. Mengevaluasi tindakan yang baru
dilakukan
2. Merapikan pasien dan lingkungan
3. Berpamitan dengan pasien
4. Membereskan dan kembalikan alat
ketempat semula
5. Mencatat kegiatan dalam lembar
catatan keperawatan
Total skor 31
Skor nilai yang diperoleh
Nama Mahasiswa :
NIM :
Hari/tanggal :
Tingkat /semester :
Mata kuliah : Keperawatan Kritis
Kompetensi : Oral Hygiene pada Pasien Tidak Sadar
Petunjuk:
Terdapat 33 aspek kriteria penilaian pada kompetensi oral hygiene pada pasien tidak sadar
yang meliputi tahap pra interaksi, orientasi, interaksi/kerja, terminasi, dan dokumentasi.
peserta ujian di evaluasi kompetensinya secara obyektif, dengan kriteria:
Ya (1) : Bila menyebutkan/ mengerjakan prosedur dengan benar
Tidak (0) : Bila tidak menyebutkan/ tidak mengerjakan prosedur dengan benar
Perlu latihan : Bila menyebutkan atau mengerjakan prosedur tetapi belum benar
Perlu
No Kegiatan Ya Tidak Catatan
Latihan
3 Tahap Kerja/Interaksi
1. Perawat mencuci tangan
2. Gunakan sarung tangan bersih
3. Posisikan pasien dengan semi
fowler/kepala dimiringkan kea rah
perawat
4. Pasang handuk dibawah dagu
5. Membuka mulut
6. Membasahi sikat gigi yang telah
diberi pasta gigi
7. Membersihkan gusi, sikat gigi
bagian dalam dan luar gusi, lidah
dan palatum, dengan Gerakan
hosrisontal sambal melingkar
8. Menyemprotkan air ke permukaan
gigi dengan spuit
9. Membersihkan sisa air dengan
suction, atau kasa
10. Mengoleskan pelembab bibir dengan
kapas lidi
Total skor 33
Skor nilai yang diperoleh
Nilai= Skor Nilai Diperoleh X 100 Palembang, 20
33 Dosen Penguji
= ....................................... X 100
33
= ....................................... ( )
DAFTAR PENILAIAN UJIAN PRAKTIK
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
Nama Mahasiswa :
NIM :
Hari/tanggal :
Tingkat /semester :
Mata kuliah : Keperawatan Kritis
Kompetensi : Enteral Feeding
Petunjuk:
Terdapat 30 aspek kriteria penilaian pada kompetensi enteral feeding yang meliputi tahap
pra interaksi, orientasi, interaksi/kerja, terminasi,dan dokumentasi.
peserta ujian di evaluasi kompetensinya secara obyektif, dengan kriteria:
Ya (1) : Bila menyebutkan/ mengerjakan prosedur dengan benar
Tidak (0) : Bila tidak menyebutkan/ tidak mengerjakan prosedur dengan benar
Perlu latihan : Bila menyebutkan atau mengerjakan prosedur tetapi belum benar
Perlu
No Kegiatan Ya Tidak Catatan
Latihan
Gravity drip
1. Stetoskop
2. Sarung tangan bersih
3. Spuit 50 cc
4. Wadah selang
2 Tahap Orientasi
1. Mengucapkan bismilah serta Memberikan
salam pembuka dan memperkenalkan diri
kepada pasien
2. Jelaskan tujuan tindakan kepada klien.
3. Jelaskan prosedur tindakan pada klien
4. Pertahankan lingkungan yang aman dan
nyaman bagi klien, juga privasi klien
dengan menutup pintu atau
memasangscherem/ sampiran
3 Tahap Kerja
1. Melakukan identifikasi pasien dengan
menanyakan langsung kepada pasien nama
atau lihat nama yang tercatat pada gelang
yang digunakan pasien
2. Melakukan cuci tangan dengan 6 langkah
benar cuci tangan
3. Memberitahu pasien untuk pemberian
makanan melalui selang NGT
4. Gunakan teknik bersih dalam memberikan
nutrisi melalui selang NGT
5. Monitor status cairan dan elektronik
6. Monitor adanya suara bising usus
7. Elevasikan kepala tempat tidur selama
pemberian makanan
8. Pertahankan dan katakan keluarga selama
pemberian nutrisi untuk menstimulasi
aktivitas pemberian nutrisi
9. Lakukan irigasi sebelum pemberian nutrisi
berlanjut dan setiap kali sesudah pemberian
nutrisi
10. Memberi makan via Intermitten Feeding
1). Klem selang dengan cara menekuk ujung
selang dengan menggunakan tangan
yang tidak dominan, melepaskan klem
/tutup sambungkan ke selang feeding
bag
2). Masukkan selang feeding ke dalam
mesin infus pump
3). Tekan tombol on untuk menghidupkan,
atur jumlah volume untuk lama
pemberian diit cair
4). Pilih start untuk menjalankan diit cair
Nama Mahasiswa :
NIM :
Hari/tanggal :
Tingkat /semester :
Mata kuliah : Keperawatan Kritis
Kompetensi : Interpretasi Hasil AGD
Petunjuk:
Terdapat 16 aspek kriteria penilaian pada kompetensi interpretasi hasil AGD yang meliputi
tahap pra interaksi, orientasi, interaksi/kerja, terminasi,dan dokumentasi.
peserta ujian di evaluasi kompetensinya secara obyektif, dengan kriteria:
Ya (1) : Bila menyebutkan/ mengerjakan prosedur dengan benar
Tidak (0) : Bila tidak menyebutkan/ tidak mengerjakan prosedur dengan benar
Perlu latihan : Bila menyebutkan atau mengerjakan prosedur tetapi belum benar
MODUL IV
Perlu
No Kegiatan Ya Tidak Catatan
Latihan
2 Tahap Orientasi
1. Mengucapkan bismilah serta
Memberikan salam pembuka dan
memperkenalkan diri kepada pasien
2. Jelaskan tujuan tindakan kepada
klien.
3. Jelaskan prosedur tindakan pada
klien
4. Pertahankan lingkungan yang aman
dan nyaman bagi klien, juga privasi
klien dengan menutup pintu atau
memasangscherem/ sampiran
3 Tahap Interaksi/Kerja
1. Melakukan identifikasi pasien
dengan menanyakan langsung
kepada pasien nama atau lihat nama
yang tercatat pada gelang yang
digunakan pasien
2. Mengetahui kadar normal dari
analisa gas darah
a. Kadar normall pH atau ion H+ =
7,35-7,45
Definisi: derajat keasaman yang
merupakan log negatif.
- Asidosis < 7,35
- Alkalosis > 7,45
b. Kadar normal PCO2 = 35-45
Definisi: tekanan karbondioksida
dalam darah
- PCO2 yang tinggi
menggambarkan hipoventilasi
- PCO2 yang rendah
menggambarkan hipoventilasi
c. Kadar normal HCO3 = 22-26
mmol/l
- Nilai yang rendah = asidosis
metabolik
- Nilai yang tinggi = alkalosis
metabolik
3. Menginterpretasi hasil AGD dengan
cara:
a. Perhatikan nilai pH (jika menurun
pasien mengalami asidemia
dengan dua penyebab asidosis
metabolik atau asidosis
respiratorik. Jika meningkat
pasien mengalami alkemia dengan
dua sebab alkalosis metabolik
atau alkalosis respiratorik, jika
ditemukan pH yang normal
meskipun ada perubahan PaCO2
dan HCO3 mungkin ada
gangguan campuran
b. Perhatikan variabel pernapasan
(PaCO2) dan metabolik (HCO3)
yang berhubungan dengan pH
untuk mengetahui gangguan
respiratorik, metabolik, atau
campuran
c. Tentukan apakah terkompensasi
sebagian atau telah terjadi
kompensasi
d. Buat penafsiran tahap akhir dan
catat hasil
Petunjuk :
Terdapat 29 aspek kriteria penilaian pada kompetensi Initial Assessment yang meliputi
persiapan alat, persiapan pasien, prosedur kerja, terminasi dan pendokumentasian.
Peserta ujian dievaluasi kompetensinya secara objektif dengan kriteria
Ya (1) : Bila menyiapkan/mengerjakan prosedur dengan benar
Tidak (0) : Bila tidak menyebutkan/ tidak mengerjakan prosedur dengan
benar
Perlu latihan : Bila menyebutkan atau mengerjakan prosedur tetapi belum benar
Perlu
No Kegiatan Ya Tidak Catatan
Latihan
1 Persiapan alat:
Persiapan Pemasangan Bedside Monitor
1. Set monitor dan aksesoris monitor
2. Handscoon
3. Alkohol swab
4. Perekat 5 elektrode
2 Persiapan Pasien
5. Mengucapkan bismilah serta Memberikan
salam pembuka dan memperkenalkan diri
kepada pasien
6. Jelaskan tujuan tindakan kepada klien.
7. Jelaskan prosedur tindakan pada klien
8. Pertahankan lingkungan yang aman dan
nyaman bagi klien, juga privasi klien
dengan menutup pintu atau
memasangscherem/ sampiran
= ....................................... X 100
29
= .......................................
( )
DAFTAR PENILAIAN UJIAN PRAKTIK
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
Nama Mahasiswa :
NIM :
Hari/Tanggal :
Tingkat/Semester :
Mata Kuliah : Keperawatan Kritis
Kompetensi : Pengisian Lembar Observasi ICU
Petunjuk :
Terdapat 42 aspek kriteria penilaian pada kompetensi Initial Assessment yang meliputi
persiapan alat, persiapan pasien, prosedur kerja, terminasi dan pendokumentasian.
Peserta ujian dievaluasi kompetensinya secara objektif dengan kriteria
Ya (1) : Bila menyiapkan/mengerjakan prosedur dengan benar
Tidak (0) : Bila tidak menyebutkan/ tidak mengerjakan prosedur dengan
benar
Perlu latihan : Bila menyebutkan atau mengerjakan prosedur tetapi belum benar
Perlu
No Kegiatan Ya Tidak Catatan
Latihan
1 Persiapan alat:
Persiapan Pemasangan Bedside Monitor
1. Lembar Observasi
2. Alat tulis tinta atau spidol atau Pensil
warna merah, hijau, biru, dan hitam
2 Persiapan Pasien
3. Mengucapkan bismilah serta Memberikan
salam pembuka dan memperkenalkan diri
kepada pasien
4. Jelaskan tujuan tindakan kepada klien.
5. Jelaskan prosedur tindakan pada klien
6. Pertahankan lingkungan yang aman dan
nyaman bagi klien, juga privasi klien
dengan menutup pintu atau memasang
scherem/ sampiran
= ....................................... X 100
29
= .......................................
( )