Anda di halaman 1dari 41

DAFTAR PENILAIAN

KOMPETENSI PRAKTIKUM KEPERAWATAN GAWAT DARURAT


PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

Nama Mahasiswa :...........................................


NIM :...........................................
Hari/Tanggal :...........................................
Tingkat/Semester : VI
Mata Kuliah : Keperawatan Gawat Darurat
Kompetensi : Pengkajian Kegawatdaruratan (Initial Assesment)

Petunjuk:
Terdapat 42 aspek kriteria penilaian pada kompetensi pengkajian kegawatdaruratan
(Initial Assesment) yang meliputi Pra interaksi, orientasi, interaksi, dan terminasi
Peserta ujian dievaluasi kompetensinya secara obyektif, dengan kriteria:
Ya (1) : Bila menyiapkan/mengerjakan prosedur dengan benar
Tidak (0) : Bila tidak menyebutkan/tidak mengerjakan prosedur dengan benar
Perlu latihan : Bila menyebutkan atau mengerjakan prosedur tetapi belum benar

Observasi
No Aspek yang Dinilai Ya Tidak Perlu Ket
(1) (2) Latihan
1 Pra Interaksi:
a. Persiapan Alat
1. Stetoskop
2. Tensimeter
3. Termometer
4. Oropharingeal airway & NPA
5. Ambubag
6. Penlight
7. Handscoen
8. Masker
9. Kassa
10. Bengkok
11. Refleks
12. Bidai
13. Kateter
14. Set oksigenasi
15. Neck collar
16. Pulse oximeter
17. IV line set
18. LMA
2 Orientasi
19. Mengucapkan bismilah
20. Memberikan salam pembuka dan
memperkenalkan diri kepada pasien
21. Jelaskan tujuan tindakan kepada klien.
22. Jelaskan prosedur dan tindakan pada klien
atau keluarga.
23. Pertahankan lingkungan yang aman dan
nyaman bagi klien, juga privasi klien
dengan menutup pintu atau memasang
scherem/ sampiran
3 Interaksi:
24. 3A : Aman diri, Aman lingkungan, Aman
pasien
25. Cek kesadaran pasien AVPU (Alert,
Verbal, Pain, Unrespon)
Primary survey:
26. A: Airway (jalan nafas) + Control cervical
a. Pegang kepala (fiksasi), dengan
memasang neck collar (bila dicurigai
FR. cervical):

b. Periksa Airway:
 Look: Ada/tidak benda asing dalam
rongga mulut (sekret, lidah terjatuh,
darah, muntahan, dll). Ada
pergerakan dinding dada
 Listen: Apakah bisa bicara normal,
Ada/tidak suara nafas tambahan
(snoring, gurgling, stridor)
 Feel : Adanya aliran udara nafas
27. B : Breathing + Oksigenasi/ ventilasi.
Menilai frekuensi nafas, berikan oksigen
bila ada masalah ABCD
 Bila sesak semakin bertambah lakukan
IAPP (Inspeksi, Auskultasi, Palpasi,
Perkusi)
28. C : Circulation + kontrol perdarahan &
perbaikan.
 Menilai tanda-tanda syok, perdarahan,
tekanan darah, nadi, kondisi kulit, CRT,
dan suhu
 Kontrol perdaraha dengan pemasangan
balut tekan & perbaiakn dengan
pemberian cairan
29. D : Disability dengan terhadap GCS dan
reaksi pupil, kekuatan otot motorik
30. E : Exposure dengan melihat seluruh
bagian tubuh pasien yang kemungkinan
mengalami trauma serta termoregulasi
tubuh pasien

Tambahan Primary Survey


31. F : Folley cateter, sebagai tambahan
primary survey. Dilakukan bila tanpa
kontraindikasi
32. G : Gastric Tube (NGT/OGT)
33. H: Heart Monitor, pulse oximeter,
pemeriksaan radiologi

Re-Evaluasi A-B-C-D-E

Secondary Survey
34. Anamnesa : AMPLE (Alergi, Medication,
Past illness, Last meal, Event) atau
KOMPAK (Keluhan, Obat, Makan
terakhir, Penyakit Penyerta, Alergi,
Kejadian)
35. Log Roll Melakukan pemeriksaan head to
toe
36. TTV

4 Terminasi
37. Merapikan alat dan pasien
38. Cuci tangan
39. Mengucapkan alhamdulillah
40. Mengevaluasi respon pasien
41. Mengucapkan salam (wassalamualaikum)
42. Dokumentasi (nama pasien, hari/tanggal)

TOTAL SKOR 42

SKOR NILAI YANG DIPEROLEH

Nilai = Skor Nilai Diperoleh X 100 Palembang, .....................................................


42 Penguji

=.................................. X 100
42

=........................ (........................................................................)
DAFTAR PENILAIAN
KOMPETENSI PRAKTIKUM KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

Nama Mahasiswa :...........................................


NIM :...........................................
Hari/Tanggal :...........................................
Tingkat/Semester : VI
Mata Kuliah : Keperawatan Gawat Darurat
Kompetensi : Pembidaian

Petunjuk:
Terdapat 24 aspek kriteria penilaian pada kompetensi pembidaian yang meliputi Pra
interaksi, orientasi, interaksi, dan terminasi
Peserta ujian dievaluasi kompetensinya secara obyektif, dengan kriteria:
Ya (1) : Bila menyiapkan/mengerjakan prosedur dengan benar
Tidak (0) : Bila tidak menyebutkan/tidak mengerjakan prosedur dengan benar
Perlu latihan : Bila menyebutkan atau mengerjakan prosedur tetapi belum benar

Observasi
No Aspek yang Dinilai Ya Tidak Perlu Ket
(1) (2) Latihan
1 Pra Interaksi:
a. Persiapan Alat
1. Bidai dengan berbagai jenis dan
ukuran
2. Mitella / gurita / selendang / alat
fiksasi lainnya
3. Kassa gulung
4. Handscone
2 Orientasi
5. Mengucapkan bismilah serta Memberikan
salam pembuka dan memperkenalkan diri
kepada pasien
6. Jelaskan tujuan tindakan kepada klien.
7. Jelaskan prosedur tindakan pada klien
8. Pertahankan lingkungan yang aman dan
nyaman bagi klien, juga privasi klien
dengan menutup pintu atau memasang
scherem/ sampiran.
3 Interaksi:
Fraktur terbuka dengan perdarahan
9. DRCAB
10. Kaji kondisi luka, fraktur, dan perdarahan
11. Cek Pulsasi Motorik sensorik (PMS), bila
tidak ada, tarik secara gentle ke posisi
anatomis dengan prinsip tidak memaksa.
12. Bila ada luka terbuka, tutup luka
13. Bila ada luka terbuka dan perdarahan
lakukan balut tekan
14. Pasang bidai meliputi dua sendi dari
tulang yang patah. Sebelum dipasang,
diukur dahulu pada sendi yang sehat.
15. Letakkan bagian yang lunak dari bidai
menempel pada bagian tubuh pasien
16. Pasang bantalan dibagian tulang yang
patah
17. Lakukan fiksasi pada bidai sesuai dengan
lokasi fraktur.
18. Cek PMS
4 Terminasi
19. Merapikan alat dan pasien
20. Cuci tangan
21. Mengucapkan alhamdulillah
22. Mengevaluasi respon pasien
23. Mengucapkan salam (wassalamualaikum)
24. Dokumentasi (nama pasien, hari/tanggal)

TOTAL SKOR 24

SKOR NILAI YANG DIPEROLEH

Nilai = Skor Nilai Diperoleh X 100 Palembang, .....................................................


24 Penguji

=.................................. X 100
24

=........................ (........................................................................)
DAFTAR PENILAIAN
KOMPETENSI PRAKTIKUM KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

Nama Mahasiswa :...........................................


NIM :...........................................
Hari/Tanggal :...........................................
Tingkat/Semester : VI
Mata Kuliah : Keperawatan Gawat Darurat
Kompetensi : Occlusive Dressing

Petunjuk:
Terdapat 16 aspek kriteria penilaian pada kompetensi occlusive dressing yang meliputi
Pra interaksi, orientasi, interaksi, dan terminasi
Peserta ujian dievaluasi kompetensinya secara obyektif, dengan kriteria:
Ya (1) : Bila menyiapkan/mengerjakan prosedur dengan benar
Tidak (0) : Bila tidak menyebutkan/tidak mengerjakan prosedur dengan benar
Perlu latihan : Bila menyebutkan atau mengerjakan prosedur tetapi belum benar

Observasi
No Aspek yang Dinilai Ya Tidak Perlu Ket
(1) (2) Latihan
1 Pra Interaksi:
a. Persiapan Alat
1. Handscoen dan masker
2. Kassa oklusif steril/ plastik wrap/
Asherman Chest Seal atau Hyfin Vent
Chest Seal
3. Plester

2 Orientasi
4. Mengucapkan bismilah serta
Memberikan salam pembuka dan
memperkenalkan diri kepada pasien
5. Jelaskan tujuan tindakan kepada klien.
6. Jelaskan prosedur tindakan pada klien
7. Pertahankan lingkungan yang aman
dan nyaman bagi klien, juga privasi
klien dengan menutup pintu atau
memasang scherem/ sampiran.
3 Interaksi:
8. Petugas menggunakan alat pelindung diri
(masker, handscoen)
9. Bersihkan atau keringkan daerah sekitar
dari keringat maupun darah bagian dada
yang terluka
10. Tutup luka dengan dengan kassa oklusif
sterilatau plastik wrap dengan tiga sisi nya
di plester. Atau bisa menggunakan produk
yang siap pakai seperti Asherman Chest
Seal atau Hyfin Vent Chest Seal

4 Terminasi
11. Merapikan alat dan pasien
12. Cuci tangan
13. Mengucapkan alhamdulillah
14. Mengevaluasi respon pasien
15. Mengucapkan salam (wassalamualaikum)
16. Dokumentasi (nama pasien, hari/tanggal)

TOTAL SKOR 16

SKOR NILAI YANG DIPEROLEH

Nilai = Skor Nilai Diperoleh X 100 Palembang, .....................................................


16 Penguji

=.................................. X 100
16

=........................ (........................................................................)
DAFTAR PENILAIAN
KOMPETENSI PRAKTIKUM KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

Nama Mahasiswa :...........................................


NIM :...........................................
Hari/Tanggal :...........................................
Tingkat/Semester : VI
Mata Kuliah : Keperawatan Gawat Darurat
Kompetensi : Needle Thoracococentesis/needle decompression

Petunjuk:
Terdapat 35 aspek kriteria penilaian pada kompetensi Needle
Thoracococentesis/needle decompression yang meliputi Pra interaksi, orientasi,
interaksi, dan terminasi
Peserta ujian dievaluasi kompetensinya secara obyektif, dengan kriteria:
Ya (1) : Bila menyiapkan/mengerjakan prosedur dengan benar
Tidak (0) : Bila tidak menyebutkan/tidak mengerjakan prosedur dengan benar
Perlu latihan : Bila menyebutkan atau mengerjakan prosedur tetapi belum benar

Observasi
No Aspek yang Dinilai Ya Tidak Perlu Ket
(1) (2) Latihan
1 Pra Interaksi:
Persiapan Alat
1. Alat pelindung diri (masker, handscoen)
2. Jarum IV line no. 14 untuk dewasa dan 18
untuk anak-anak
3. Spui 10 cc yg sudah di isi NaCl 0,90 % 5
cc
4. Spuit 3cc
5. Lidocain
6. Stetoskop
7. Betadine
8. Kassa steril
9. Handscoen
10. Plester

2 Orientasi
11. Mengucapkan bismilah serta Memberikan
salam pembuka dan memperkenalkan diri
kepada pasien
12. Jelaskan tujuan tindakan kepada klien.
13. Jelaskan prosedur tindakan pada klien
14. Pertahankan lingkungan yang aman dan
nyaman bagi klien, juga privasi klien
dengan menutup pintu atau memasang
scherem/ sampiran.

3 Interaksi:
15. Petugas menggunakan alat pelindung diri
(masker, handscoen)
16. Posisikan penderita dalam posisi tegak jika
telah dipastikan penderita tidak
mengalami fraktur servikal
17. Posisi petugas kesehatan berada pada sisi
dada yang cedera
18. Pastikan penderita mengalami kesulitan
bernafas serta auskultasi dada penderita
untuk memastikan petugas menemukan
suara paru yang hilang (vesikuler hilang)
pada sisi yang sakit
19. Desinfeksi pada daerah yang akan
dilakukan penusukan dengan alkohol atau
betadine
20. Penusukan dilakukan dengan jarum IV line
yang sudah disiapkan di daerah mid
clavicula di atas margin superior dari
rusuk ketiga (ruang interkosta kedua)
21. Jika penderita sadar atau keadaan
memungkinkan untuk dilakukan anastesi
lokal lidokain dalam spuit 3cc subkutan
pada daerah yang akan dilakukan
penusukan
22. Pasang abbocath pada spuit 10cc yang
sudah diisi dengan 5 cc NaCl 0,9%
23. Lakukan penusukan tepat pada ruang
interkosta kedua dengan sudut 90 derajat
24. Tusuk hingga menembus pleura parietal
ditandai dengan adanya gelembung air
pada spuit 10cc
25. Setelah tension pneomotorak teratasi
jarum abbocath dicabut dan spuit
kateternya ditinggal
26. Tutup ujung spuit kateter dengan klap
buatan dari potongan sarung tangan telah
diberikan lubang pada ujungnya
27. Lakukan fiksasi spuit kateter dengan
memberikan plester pada persambungan
antara sarung tangan dengan keteter IV
line
28. Siapkan penderita untuk dilakukan
pemasangan chest tube
29. Setelah chest tube terpasang, spuit kateter
diangkat dari tempat penusukan kemudian
bersihkan luka bekas tusukan abbocath
dengan betadine dan tutup dengan kassa
steril

4 Terminasi
30. Merapikan alat dan pasien
31. Cuci tangan
32. Mengucapkan alhamdulillah
33. Mengevaluasi respon pasien
34. Mengucapkan salam (wassalamualaikum)
35. Dokumentasi (nama pasien, hari/tanggal)

TOTAL SKOR 35

SKOR NILAI YANG DIPEROLEH

Nilai = Skor Nilai Diperoleh X 100 Palembang, .....................................................


35 Penguji

=.................................. X 100
35

=........................ (........................................................................)
DAFTAR PENILAIAN
KOMPETENSI PRAKTIKUM KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

Nama Mahasiswa :...........................................


NIM :...........................................
Hari/Tanggal :...........................................
Tingkat/Semester : VI
Mata Kuliah : Keperawatan Gawat Darurat
Kompetensi : Penatalaksanaan obstruksi jalan nafas non invasive dan servikal spine
kontrol

Petunjuk:
Terdapat 20 aspek kriteria penilaian pada kompetensi Penatalaksanaan obstruksi jalan
nafas non invasive dan servikal spine kontrol yang meliputi Pra interaksi, orientasi,
interaksi, dan terminasi
Peserta ujian dievaluasi kompetensinya secara obyektif, dengan kriteria:
Ya (1) : Bila menyiapkan/mengerjakan prosedur dengan benar
Tidak (0) : Bila tidak menyebutkan/tidak mengerjakan prosedur dengan benar
Perlu latihan : Bila menyebutkan atau mengerjakan prosedur tetapi belum benar

Observasi
No Aspek yang Dinilai Ya Tidak Perlu Ket
(1) (2) Latihan
1 Pra Interaksi:
Persiapan Alat
1. Handscone
2. Stetoskop
3. Tongue spatel
4. Kassa steril
5. Tisuee
6. Bengkok

2 Orientasi
7. Mengucapkan bismilah serta Memberikan
salam pembuka dan memperkenalkan diri
kepada pasien
8. Jelaskan tujuan tindakan kepada klien.
9. Jelaskan prosedur tindakan pada klien
10. Pertahankan lingkungan yang aman dan
nyaman bagi klien, juga privasi klien
dengan menutup pintu atau memasang
scherem/ sampiran.
3 Interaksi:
11. Berdiri di belakang orang yang tersedak.
Lingkarkan kedua tangan Anda di
pinggangnya. Bungkukkan orang itu
sedikit ke depan.
12. Kepalkan salah satu tangan Anda dan taruh
di bagian atas pusar korban.
13. Genggam erat kepalan itu dengan tangan
lain dan tekan kuat-kuat ke arah perut
dengan cepat ke atas, seolah-olah ingin
mengangkatnya dari lantai.
14. Ulangi tindakan ini sampai makanan atau
sumbatan lainnya keluar
4 Terminasi
15. Merapikan alat dan pasien
16. Cuci tangan
17. Mengucapkan alhamdulillah
18. Mengevaluasi respon pasien
19. Mengucapkan salam (wassalamualaikum)
20. Dokumentasi (nama pasien, hari/tanggal)

TOTAL SKOR 20

SKOR NILAI YANG DIPEROLEH

Nilai = Skor Nilai Diperoleh X 100 Palembang, .....................................................


20 Penguji

=.................................. X 100
20

=........................ (........................................................................)
DAFTAR PENILAIAN
KOMPETENSI PRAKTIKUM KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

Nama Mahasiswa :...........................................


NIM :...........................................
Hari/Tanggal :...........................................
Tingkat/Semester : VI
Mata Kuliah : Keperawatan Gawat Darurat
Kompetensi : Penatalaksanaan obstruksi jalan nafas invasive (intubasi)

Petunjuk:
Terdapat 32 aspek kriteria penilaian pada kompetensi Penatalaksanaan obstruksi jalan
nafas invasive (intubasi) yang meliputi Pra interaksi, orientasi, interaksi, dan terminasi
Peserta ujian dievaluasi kompetensinya secara obyektif, dengan kriteria:
Ya (1) : Bila menyiapkan/mengerjakan prosedur dengan benar
Tidak (0) : Bila tidak menyebutkan/tidak mengerjakan prosedur dengan benar
Perlu latihan : Bila menyebutkan atau mengerjakan prosedur tetapi belum benar

Observasi
No Aspek yang Dinilai Ya Tidak Perlu Ket
(1) (2) Latihan
1 Pra Interaksi:
Persiapan Alat
1. Laryngoscope lengkap dengan handle dan
bladenya
2. Pipa endotrakeal ( orotracheal ) dengan
ukuran perempuan no. 7; 7,5 ; 8 . Laki-laki
: 8 ; 8,5. Keadaan emergency : 7,5
3. Forceps (cunam) magill ( untuk
mengambil benda asing di mulut)
4. Benzokain atau tetrakain anestesi lokal
semprot
5. Spuit 10 cc atau 20 cc
6. Stetoskop, ambubag, dan masker oksigen
7. Alat penghisap lendir
8. Plester, gunting, jelli

2 Orientasi
9. Mengucapkan bismilah serta Memberikan
salam pembuka dan memperkenalkan diri
kepada pasien
10. Jelaskan tujuan tindakan kepada klien.
11. Jelaskan prosedur tindakan pada klien
12. Pertahankan lingkungan yang aman dan
nyaman bagi klien, juga privasi klien
dengan menutup pintu atau memasang
scherem/ sampiran.
3 Interaksi:
13. Posisi pasien terlentang
14. Kepala diganjal bantal kecil setinggi 12 cm
15. Kembangkan balon pipa untuk melihat
kondisi balon tidak bocor
16. Sambungkan blade laryngoskop pada
pemegangnya (handle) dan periksa
terangnya lampu
17. Minta asisten mempertahankan kepala dan
leher dengan tangan. Posisi leher tidak
boleh hiperfleksi selama prosedur
dilakukan
18. Pegang laringoskop dengan tangan kiri
19. Masukkan laringoskop pada bagian kanan
mulut pasien, lalu geser lidah ke sebelah
kiri
20. Masukkan laringoskop sampai ujung
laringoskop mencapai dasar lidah
21. Angkat laringoskop ke atas dan ke depan
dengan kemiringan 30-400 sejajar dengan
aksis pegangan, jangan sampai
menggunakan gigi sebagai titik tumpu
22. Kembangkan balon dengan udara
secukupnya
23. Periksa penempatan pipa endotrakeal
dengan memberikan ventilasi
menggunakan bag valve mask atau melihat
pengembangan dada saat ventialsi
diberikan
24. Bila perlu pastikan letak pipa dengan
mengauskultasi dada dan abdomen
menggunakan stetoskop
25. Amankan pipa dengan plester
26. Lakukan foto toraks bila memang
diperlukan
4 Terminasi
27. Merapikan alat dan pasien
28. Cuci tangan
29. Mengucapkan alhamdulillah
30. Mengevaluasi respon pasien
31. Mengucapkan salam (wassalamualaikum)
32. Dokumentasi (nama pasien, hari/tanggal)

TOTAL SKOR 32
SKOR NILAI YANG DIPEROLEH

Nilai = Skor Nilai Diperoleh X 100 Palembang, .....................................................


32 Penguji

=.................................. X 100
32

=........................ (........................................................................)
DAFTAR PENILAIAN
KOMPETENSI PRAKTIKUM KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

Nama Mahasiswa :...........................................


NIM :...........................................
Hari/Tanggal :...........................................
Tingkat/Semester : VI
Mata Kuliah : Keperawatan Gawat Darurat
Kompetensi : Bantuan Hidup Dasar

Petunjuk:
Terdapat 37 aspek kriteria penilaian pada kompetensi bantuan hidup dasar yang
meliputi Pra interaksi, orientasi, interaksi, dan terminasi
Peserta ujian dievaluasi kompetensinya secara obyektif, dengan kriteria:
Ya (1) : Bila menyiapkan/mengerjakan prosedur dengan benar
Tidak (0) : Bila tidak menyebutkan/tidak mengerjakan prosedur dengan benar
Perlu latihan : Bila menyebutkan atau mengerjakan prosedur tetapi belum benar

Observasi
No Aspek yang Dinilai Ya Tidak Perlu Ket
(1) (2) Latihan
1 Pra Interaksi:
Persiapan Alat
1. Alat pelindung diri (masker, handscoen)
2. Trolly emergency yang berisi :
3. Laryngoscope lurus dan bengkok (anak
dan dewasa)
4. Magil force
5. Endo Trakeal Tube (ETT) Pipa trakhea
berbagai ukuran
6. Oro Pharingeal Airway (OPA) / Gudel
berbagai ukuran
7. Naso Pharingeal Airway (NPA)
8. CVP set
9. Infus set/blood set
10. Alas resusitasi/short spine board
11. Gunting verband
12. Bag resuscitator lengkap
13. Semprit 10 cc – jarum no. 18
14. Set therapy oksigen lengkap dan siap
pakai
15. Set penghisap sekresi lengkap dan siap
pakai
16. EKG record
17. DC shock lengkap/AED
2 Orientasi
18. Mengucapkan bismilah serta Memberikan
salam pembuka dan memperkenalkan diri
kepada pasien
19. Jelaskan tujuan tindakan kepada klien.
20. Jelaskan prosedur tindakan pada klien
21. Pertahankan lingkungan yang aman dan
nyaman bagi klien, juga privasi klien
dengan menutup pintu atau memasang
scherem/ sampiran.
3 Interaksi:
22. Danger (Lakukan 3A: aman diri,
lingkungan, pasien)
23. Respon
Cek kesadaran dengan cara memanggil
namanya, menepuk pundak atau bahu,
rangsangan dengan respon nyeri serta
melihat korban masih bernapas atau ada
gasping.
24. Call for help (minta tolong)
25. Circulasi/compression
Cek nadi arteri besar (dewasa nadi
carotis, bayi dan anaka-anak nadi
brakhialis) kurang dari 8-10 detik
Nadi tidak teraba lakukan kompresi dada
sebanyak 30:2 minimal 5 siklus atau
sampai ada respon .
Kompresi dada yang direkomendasikan
adalah melakukan kompresi ditengah
dada dengan penekanan kuat dan
penekanan cepat, tekanan sedalam
minimal 4-5 cm dengan kecepatan
kompresi minimal 100-120x/m. Dengan
rasio kompresi dan ventilasi untuk
dewasa, anak-anak dan bayi 30:2 (kecuali
bayi baru lahir 5:1)
26. Evaluasi (cek nadi)
27. Airway
a. Cek jalan napas ada sumbatan atau
tidak
b. Bila ada sumbatan, bebaskan jalan
napas
c. Bila tidak ada sumbatan segera
lakukan ventilasi dan mengatur posisi
jalan napas (Head tild Chin Lift atau
Jaw trust(untuk pasien fraktur
cervical, trauma kepala, dan fraktur
tulang belakang)
28. Breathing
Cek napas dengan teknik LOOK-FEEL-
LISTEN/HEAR. Bila tidak ada napas
lakukan ventilasi sebanyak 2 kali
29. Evaluasi
Cek nadi (nadi teraba)
Cek napas (napas tidak ada)
Rescue breathing 10-12 x permenit
selama 2 menit atau 20 kali dalam 2
menit
30. Evaluasi
Cek nadi (nadi teraba)
Cek napas napas ada)
31. Berikan Recovery position
4 Terminasi
32. Merapikan alat dan pasien
33. Cuci tangan
34. Mengucapkan alhamdulillah
35. Mengevaluasi respon pasien
36. Mengucapkan salam (wassalamualaikum)
37. Dokumentasi (nama pasien, hari/tanggal)

TOTAL SKOR 37

SKOR NILAI YANG DIPEROLEH

Nilai = Skor Nilai Diperoleh X 100 Palembang, .....................................................


37 Penguji

=.................................. X 100
37

=........................ (........................................................................)
DAFTAR PENILAIAN
KOMPETENSI PRAKTIKUM KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

Nama Mahasiswa :...........................................


NIM :...........................................
Hari/Tanggal :...........................................
Tingkat/Semester : VI
Mata Kuliah : Keperawatan Gawat Darurat
Kompetensi : Tehnik Mengangkat dan Memindahkan Pasien

Petunjuk:
Terdapat 30 aspek kriteria penilaian pada kompetensi tehnik mengangkat dan
memindahkan pasien yang meliputi Pra interaksi, orientasi, interaksi, dan terminasi
Peserta ujian dievaluasi kompetensinya secara obyektif, dengan kriteria:
Ya (1) : Bila menyiapkan/mengerjakan prosedur dengan benar
Tidak (0) : Bila tidak menyebutkan/tidak mengerjakan prosedur dengan benar
Perlu latihan : Bila menyebutkan atau mengerjakan prosedur tetapi belum benar

Observasi
No Aspek yang Dinilai Ya Tidak Perlu Ket
(1) (2) Latihan
1 Pra Interaksi:
Persiapan Alat
1. Longspine board
2. Scooptracer
3. Headstabilizer
4. KED (Kendrick Extrafiksasi Divice)
2 Orientasi
5. Mengucapkan bismilah serta
Memberikan salam pembuka dan
memperkenalkan diri kepada pasien
6. Jelaskan tujuan tindakan kepada klien.
7. Jelaskan prosedur tindakan pada klien
8. Pertahankan lingkungan yang aman dan
nyaman bagi klien, juga privasi klien
dengan menutup pintu atau memasang
scherem/ sampiran.

3 Interaksi:
9. Minta bantuan penolong/perawat lain
10. Periksa keadaan pasien:
a. Periksa ABC, lakukan BHD (jika
perlu)
b. Bila ada luka, lakukan pembalutan
c. Bila ada fraktur, lakukan pembidaian
d. Bila ada luka robek, lakukan heacting
11. Lakukan teknik pemindahan: sebelum
dilakukan tentukan leader terlebih dahulu
(orang pertama yang menemukan pasien)
Lantai ke tandu:
12. Kenali kemampuan diri dan penolong
lain
13. Nilai berapa beban yang akan diangkat
secara bersamaan
14. Selalu komunikasikan secara teratur
dengan penolong lain
15. Letakkan tandu didekat pasien dan
penolong
16. Penolong berada disisi yang sama dari
pasien
17. Letakkan kedua kaki berjarak sebahu
kita, satu kaki sedikit di depan
sebelahnya (setiap penolong
menggunakan kaki yang sama)
18. Dengan posisi kaki seperti diatas
lakukan jongkok dengan kondisi
punggung harus tetap tegak lurus
19. Masukkan kedua tangan penolong ke
bawah punggung melalui sela-sela
punggung korban. Jarak antara kedua
tangan minimal 30 cm
20. Tubuh sedekat mungkin ke beban yang
harus diangkat, bila terpaksa jarak
maksimal tangan dengan tubuh
penolong adaah 50 cm.
21. Lakukan teknik lock roll (sudah
terpasang neck collar)
22. Lakukan pengangkatan secara
bersamaan dan pindahkan pasien ke
atas tandu secara perlahan
23. Lakukan fiksasi/strapping kepada
pasien (jangan membuat keparahan
pada pasien)
24. Pasang selimut
Tandu ke ambulan, tempat tidur dll
a. Kenali kemampuan diri dan penolong
lain
b. Nilai berapa beban yang akan diangkat
secara bersamaan
c. Selalu komunikasikan secara teratur
dengan penolong lain
d. Penolong berada di kedua sisi dari
pasien
e. Letakkan kedua kaki berjarak sebahu
kita, satu kaki sedikit di depan
sebelahnya (setiap penolong
menggunakan kaki yang sama)
f. Dengan posisi kaki seperti diatas
lakukan jongkok dengan kondisi
punggung harus tegak lurus
g. Kedua tangan memegang tandu
dengan arah menghadap ke depan.
Jarak antara kedua tanan minimal 30
cm. Dapat dilakukan penyilangan
tangan dengan tangan penolong lain.
h. Tubuh sedekat mungkin ke beban yang
harus diangkat, bila terpaksa jarak
maksimal tangan dengan tubuh
penolong adalah 50 cm
i. Lakukan pengangkatan secara
bersamaan:
Tahapan pertama:
Angkat pasien secara bersamaan dan
letakkan diatas lutut penolong
Tahap kedua:
Dengan menggunakan tumpuan otot
dan tulang panjang angkat pasien
hingga penolong berdiri dan sejajarkan
tandu pasien
Tahap ketiga:
Angkat pasien dengan menggunakan
satu tangan (gunakan tangan yang
sesuai dengan posisi penolong dan
pasien)
Tahap ke empat:
Putar tubuh penolong (searah)
a. Angkat dan pindahkan pasien ke dalam
mobil ambulan yang telah siap dengan
peralatan kegawatdaruratan

4 Terminasi
25. Merapikan alat dan pasien
26. Cuci tangan
27. Mengucapkan alhamdulillah
28. Mengevaluasi respon pasien
29. Mengucapkan salam (wassalamualaikum)
30. Dokumentasi (nama pasien, hari/tanggal)

TOTAL SKOR 30

SKOR NILAI YANG DIPEROLEH


Nilai = Skor Nilai Diperoleh X 100 Palembang, .....................................................
30 Penguji

=.................................. X 100
30

=........................ (........................................................................)
DAFTAR PENILAIAN
KOMPETENSI PRAKTIKUM KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

Nama Mahasiswa :...........................................


NIM :...........................................
Hari/Tanggal :...........................................
Tingkat/Semester : VI
Mata Kuliah : Keperawatan Gawat Darurat
Kompetensi : Pembalutan

Petunjuk:
Terdapat 21 aspek kriteria penilaian pada kompetensi pembalutan yang meliputi Pra
interaksi, orientasi, interaksi, dan terminasi
Peserta ujian dievaluasi kompetensinya secara obyektif, dengan kriteria:
Ya (1) : Bila menyiapkan/mengerjakan prosedur dengan benar
Tidak (0) : Bila tidak menyebutkan/tidak mengerjakan prosedur dengan benar
Perlu latihan : Bila menyebutkan atau mengerjakan prosedur tetapi belum benar

Observasi
No Aspek yang Dinilai Ya Tidak Perlu Ket
(1) (2) Latihan
1 Pra Interaksi:
Persiapan Alat
1. Mitella (pembalut segitiga)
2. Dasi (cravat)
3. Pita (pembalut gulung)
4. Plester (pembalut berperekat)
5. Pembalut lainnya
6. Kassa steril
2 Orientasi
7. Mengucapkan bismilah serta
Memberikan salam pembuka dan
memperkenalkan diri kepada pasien
8. Jelaskan tujuan tindakan kepada klien.
9. Jelaskan prosedur tindakan pada klien
10. Pertahankan lingkungan yang aman dan
nyaman bagi klien, juga privasi klien
dengan menutup pintu atau memasang
scherem/ sampiran.
3 Interaksi:
11. Perhatikan tempat atau letak bagian
tubuh yang akan dibalut dengan
menjawab pertanyaan ini:
a. Bagian dari tubuh yang mana? (untuk
menentukan macam pembalut yang
digunakan dan ukuran pembalut bila
menggunakan pita)
b. Luka terbuka atau tidak? (untuk
perawatan luka dan menghentikan
perdarahan)
c.Bagaimana luas luka? (untuk
menentukan macam pembalut)
d. Perlu dibatasi gerak bagian tubuh
tertentu atau tidak? (untuk
menentukan perlu dibidai/tidak?)
12. Pilih jenis pembalut yang akan
digunakan. Dapat satu atau kombinasi.
13. Sebelum dibalut, jika luka terbuka
perlu diberi desinfektan atau dibalut
dengan pembalut yang mengandung
desinfektan. Jika terjadi disposisi/dislokasi
perlu direposisi. Urut-urutan tindakan
desinfeksi luka terbuka:
a. Letakkan sepotong kasa steril di tengah
luka (tidak usah ditekan) untuk
melindungi luka selama didesinfeksi.
b. Kulit sekitar luka dibasuh dengan air,
disabun dan dicuci dengan zat antiseptik.
c. Kasa penutup luka diambil kembali.
Luka disiram dengan air steril untuk
membasuh bekuan darah dan kotoran
yang terdapat di dalamnya.
d. Dengan menggunakan pinset steril
(dibakar atau direbus lebih dahulu)
kotoran yang tidak hanyut ketika disiram
dibersihkan.
e. Tutup lukanya dengan sehelai sofratulle
atau kasa steril biasa. Kemudian di
atasnya dilapisi dengan kasa yang agak
tebal dan lembut.
f. Kemudian berikan balutan yang
menekan.
14. Apabila terjadi pendarahan, tindakan
penghentian pendarahan dapat dilakukan
dengan cara:
a. Pembalut tekan, dipertahankan sampai
pendarahan berhenti atau sampai
pertolongan yang lebih mantap dapat
diberikan.
b. Penekanan dengan jari tangan di pangkal
arteri yang terluka. Penekanan paling
lama 15 menit.
c. Pengikatan dengan tourniquet.
(1) Digunakan bila pendarahan sangat sulit
dihentikan dengan cara biasa.
(2) Lokasi pemasangan: lima jari di bawah
ketiak (untuk pendarahan di lengan)
dan lima jari di bawah lipat paha
(untuk pendarahan di kaki)
(3) Cara: lilitkan torniket di tempat yang
dikehendaki,sebelumnya dialasi
dengan kain atau kasa untuk mencegah
lecet di kulit yang terkena torniket.
Untuk torniket kain, perlu
dikencangkan dengan sepotong kayu.
Tanda torniket sudah kencang ialah
menghilangnya denyut nadi di distal
dan kulit menjadi pucat kekuningan.
(4) Setiap 10 menit torniket dikendorkan
selama 30 detik, sementara luka
ditekan dengan kasa steril.
(5) Elevasi bagian yang terluka
15. Tentukan posisi balutan dengan
mempertimbangkan:
b. Dapat membatasi pergeseran/gerak
bagian tubuh yang memang perlu
difiksasi
c. Sesedikit mungkin membatasi gerak
bgaian tubuh yang lain
d. Usahakan posisi balutan paling nyaman
untuk kegiatan pokok penderita.
e. Tidak mengganggu peredaran darah,
misalnya balutan berlapis, yang paling
bawah letaknya di sebelah distal.
f. Tidak mudah kendor atau lepas.
4 Terminasi
16. Merapikan alat dan pasien
17. Cuci tangan
18. Mengucapkan alhamdulillah
19. Mengevaluasi respon pasien
20. Mengucapkan salam (wassalamualaikum)
21. Dokumentasi (nama pasien, hari/tanggal)

TOTAL SKOR 21

SKOR NILAI YANG DIPEROLEH

Nilai = Skor Nilai Diperoleh X 100 Palembang, .....................................................


21 Penguji

=.................................. X 100
21

=........................ (........................................................................)
DAFTAR PENILAIAN
KOMPETENSI PRAKTIKUM KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

Nama Mahasiswa :...........................................


NIM :...........................................
Hari/Tanggal :...........................................
Tingkat/Semester : VI
Mata Kuliah : Keperawatan Gawat Darurat
Kompetensi : Heacting

Petunjuk:
Terdapat 41 aspek kriteria penilaian pada kompetensi heacting yang meliputi Pra
interaksi, orientasi, interaksi, dan terminasi
Peserta ujian dievaluasi kompetensinya secara obyektif, dengan kriteria:
Ya (1) : Bila menyiapkan/mengerjakan prosedur dengan benar
Tidak (0) : Bila tidak menyebutkan/tidak mengerjakan prosedur dengan benar
Perlu latihan : Bila menyebutkan atau mengerjakan prosedur tetapi belum benar

Observasi
No Aspek yang Dinilai Ya Tidak Perlu Ket
(1) (2) Latihan
1 Pra Interaksi:
Persiapan Alat
1. Nald Poeder
2. Nald Heacting (otot dan kulit)
3. Benang jahit jaringan
4. Gunting jaringan
5. Handscoen steril
6. Pinset Chirugis 1 buah
7. Bengkok
8. Gunting verban
9. Kassa steril
10. Bethadine
11. Plester
12. Kapas alkohol
13. Perlak dan alasnya
14. Obat anastesi
15. Spuit 3 cc
16. Duk lubang steril
17. Tempat sampah medis
2 Orientasi
18. Mengucapkan bismilah serta
Memberikan salam pembuka dan
memperkenalkan diri kepada pasien
19. Jelaskan tujuan tindakan kepada klien.
20. Jelaskan prosedur tindakan pada klien
21. Pertahankan lingkungan yang aman dan
nyaman bagi klien, juga privasi klien
dengan menutup pintu atau memasang
scherem/ sampiran.
3 Interaksi:
22. Mengkaji luka, kedalaman, luasnya dan
keadaan luka.
23. Rambut sekitar tepi luka dicukur sampai
bersih.
24. Kulit dan luka dicuci bersih dengan Nacl
0,9%
25. Kemudian didesinfeksi dengan cairan
Bethadine 10%, dimulai dari bagian
tengah kemudian menjauh dengan
gerakan melingkar.
26. Daerah yang akan dijahit dipersempit
dengan duk lubang steril, sehingga bagian
yang terbuka hanya bagian kulit dan luka
yang akan dijahit.
27. Dilakukan anestesi local dengan injeksi
infiltrasi kulit sekitar luka dari arah luar
ke arah luka.
28. Sambil menungu reaksi obat, siapkan
nalpoeder, jarum dan benang.
29. Tunggu minimal 2 menit agar obat
bereaksi.
30. Uji reaksi obat dengan menggunakan
pinset
31. Lakukan pengguntingan pada tepi luka
yang tidak rata sebelum dijahit
32. Jahit luka sesuai dengan jaringannya
33. Jahit luka kurang lebih 1 cm diatas ujung
luka dan ikat, gunting benang sisakan
kira-kira 1 cm. Jahit satu persatu dengan
jarak jahitan satu dengan yang lainnya
kurang lebih 1 cm, Teruskan sampai
semua luka terjahit.
34. Berikan antiseptik pada luka
35. Tutup luka dengan kassa steril dan
rekatkan dengan plester.
4 Terminasi
36. Merapikan alat dan pasien
37. Cuci tangan
38. Mengucapkan alhamdulillah
39. Mengevaluasi respon pasien
40. Mengucapkan salam (wassalamualaikum)
41. Dokumentasi (nama pasien, hari/tanggal)
TOTAL SKOR 41

SKOR NILAI YANG DIPEROLEH

Nilai = Skor Nilai Diperoleh X 100 Palembang, .....................................................


41 Penguji

=.................................. X 100
41

=........................ (........................................................................)
DAFTAR PENILAIAN
KOMPETENSI PRAKTIKUM KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

Nama Mahasiswa :...........................................


NIM :...........................................
Hari/Tanggal :...........................................
Tingkat/Semester : VI
Mata Kuliah : Keperawatan Gawat Darurat
Kompetensi : Tehnik Log Roll (Memutar Korban Trauma)

Petunjuk:
Terdapat 26 aspek kriteria penilaian pada kompetensi tehnik Log Roll yang meliputi
Pra interaksi, orientasi, interaksi, dan terminasi
Peserta ujian dievaluasi kompetensinya secara obyektif, dengan kriteria:
Ya (1) : Bila menyiapkan/mengerjakan prosedur dengan benar
Tidak (0) : Bila tidak menyebutkan/tidak mengerjakan prosedur dengan benar
Perlu latihan : Bila menyebutkan atau mengerjakan prosedur tetapi belum benar

Observasi
No Aspek yang Dinilai Ya Tidak Perlu Ket
(1) (2) Latihan
1 Pra Interaksi:
Persiapan Alat
1. Handscone
2. Masker
2 Orientasi
1. Mengucapkan bismilah serta
Memberikan salam pembuka dan
memperkenalkan diri kepada pasien
2. Jelaskan tujuan tindakan kepada klien.
3. Jelaskan prosedur tindakan pada klien
4. Pertahankan lingkungan yang aman dan
nyaman bagi klien, juga privasi klien
dengan menutup pintu atau memasang
scherem/ sampiran.

3 Interaksi:
1. 3A (Aman diri, aman lingkungan, aman
pasien)
2. Minta bantuan penolong/perawat lain
3. Dilakukan dengan 3 atau 4 penolong
(tentukan masing-masing posisi perawat)
4. Penolong I berlutut dibagian kepala.
5. Penolong II berlutut disamping korban
setinggi dada.
6. Penolong III setinggi panggul korban.
7. Bila ada yg ke IV disamping ke III.
8. Kedua tangan penolong I memegang
kepala korban di kedua sisi.
9. Penolong I menjadi pemimpin
10. Penolong II memegang bahu dan panggul
pada sisi jauhnya.
11. Penolong III memegang panggul dan lutut
pada sisi jauhnya.
12. Jika ada penolong IV, penolong IV
memegang lulut dan kaki
13. Penolong I menhitung satu-dua-tiga.
14. Korban diputar kearah penolong II, III,
dan IV.
4 Terminasi
1. Merapikan alat dan pasien
2. Cuci tangan
3. Mengucapkan alhamdulillah
4. Mengevaluasi respon pasien
5. Mengucapkan salam (wassalamualaikum)
6. Dokumentasi (nama pasien, hari/tanggal)

TOTAL SKOR 26

SKOR NILAI YANG DIPEROLEH

Nilai = Skor Nilai Diperoleh X 100 Palembang, .....................................................


26 Penguji

=.................................. X 100
26

=........................ (........................................................................)
DAFTAR PENILAIAN
KOMPETENSI PRAKTIKUM KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

Nama Mahasiswa :...........................................


NIM :...........................................
Hari/Tanggal :...........................................
Tingkat/Semester : VI
Mata Kuliah : Keperawatan Gawat Darurat
Kompetensi : Defibrilasi

Petunjuk:
Terdapat 25 aspek kriteria penilaian pada kompetensi tehnik defibrilasi yang meliputi
Pra interaksi, orientasi, interaksi, dan terminasi
Peserta ujian dievaluasi kompetensinya secara obyektif, dengan kriteria:
Ya (1) : Bila menyiapkan/mengerjakan prosedur dengan benar
Tidak (0) : Bila tidak menyebutkan/tidak mengerjakan prosedur dengan benar
Perlu latihan : Bila menyebutkan atau mengerjakan prosedur tetapi belum benar

Observasi
No Aspek yang Dinilai Ya Tidak Perlu Ket
(1) (2) Latihan
1 Pra Interaksi:
Persiapan Alat
1. Defibrilator
2. Jelly
3. Elektroda
4. Adrenalin, sulfat atropine,
amiodarone
5. Spuit 3 cc, 5 cc
2 Orientasi
1. Mengucapkan bismilah serta
Memberikan salam pembuka dan
memperkenalkan diri kepada pasien
2. Jelaskan tujuan tindakan kepada klien.
3. Jelaskan prosedur tindakan pada klien
4. Pertahankan lingkungan yang aman dan
nyaman bagi klien, juga privasi klien
dengan menutup pintu atau memasang
scherem/ sampiran.

3 Interaksi:
1. Siapkan mesin defibrilator. Mesin
terkoneksi ke listrik, menghidupkan alat
dan mengatur pilihan energi
2. Memberikan sedatif, atau analgesik bila
perlu
3. Memasang EKG monitor bila belum
terpasang dan memastikan irama EKG
pasien adalah VF atau VT tanpa nadi
4. Mencabut dan mengangkat paddle
sternum (kanan) pada sisi kanan sternum
dibawah klavikula dan paddle apex
(kiri) pada garis midaksilaris setinggi
elektrode V6
5. Mengisi energi dengan menekan tombol
charge pada paddle atau tombol charge
pada mesin defibrilator dan menunggu
hingga energi yang diinginkan tercapai
6. Menghentikan RJP
7. Menyatakan bahwa defibrilator telah siap
dan aman, baik bagi pasien, perawat
maupun pemberi bantuan napas jika ada.
Misal “I’m clear, you’re clear,
everybody’s clear”
8. Melakukan syok dengan menekan
tombol pada kedua paddle bersamaan.
Sambil melihat monitor menyatakan
“Defibrilasi 200 Joule, irama masih VF,
discharge”
9. Mengangkat paddle dan langsung
lanjutkan RJP tanpa menunggu hasil
irama yang muncul pada monitor setelah
pemberian defibrilasi
10. Melanjutkan RJP sampai 2 menit,
dilanjutkan dengan evaluasi irama pada
monitor

4 Terminasi
1. Merapikan alat dan pasien
2. Cuci tangan
3. Mengucapkan alhamdulillah
4. Mengevaluasi respon pasien
5. Mengucapkan salam (wassalamualaikum)
6. Dokumentasi (nama pasien, hari/tanggal)

TOTAL SKOR 25

SKOR NILAI YANG DIPEROLEH


Nilai = Skor Nilai Diperoleh X 100 Palembang, .....................................................
25 Penguji

=.................................. X 100
25

=........................ (........................................................................)
DAFTAR PENILAIAN
KOMPETENSI PRAKTIKUM KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

Nama Mahasiswa :...........................................


NIM :...........................................
Hari/Tanggal :...........................................
Tingkat/Semester : VI
Mata Kuliah : Keperawatan Gawat Darurat
Kompetensi : Triase

Petunjuk:
Terdapat 23 aspek kriteria penilaian pada kompetensi tehnik triase yang meliputi Pra
interaksi, orientasi, interaksi, dan terminasi
Peserta ujian dievaluasi kompetensinya secara obyektif, dengan kriteria:
Ya (1) : Bila menyiapkan/mengerjakan prosedur dengan benar
Tidak (0) : Bila tidak menyebutkan/tidak mengerjakan prosedur dengan benar
Perlu latihan : Bila menyebutkan atau mengerjakan prosedur tetapi belum benar

Observasi
No Aspek yang Dinilai Ya Tidak Perlu Ket
(1) (2) Latihan
1 Pra Interaksi:
Persiapan Alat
1. Stetoskop
2. Tensimeter
3. Penlight
4. Handscoen
2 Orientasi
1. Mengucapkan bismilah serta
Memberikan salam pembuka dan
memperkenalkan diri kepada pasien
2. Jelaskan tujuan tindakan kepada klien.
3. Jelaskan prosedur tindakan pada klien
4. Pertahankan lingkungan yang aman dan
nyaman bagi klien, juga privasi klien
dengan menutup pintu atau memasang
scherem/ sampiran.

3 Interaksi:
1. Lakukan anamnesis dan pemeriksaan
secara cepat untuk menentukkan
derajat kegawatan:
a) Nilai tingkat kesadaran pasien
(AVPU)
Cara pengkajian:
 Observasi kondisi pasien saat
datang
 Tanyakan nama pasien
 Lakukan tepukan pundak /
penekanan daerah sternum
 Lakukan rangsangan nyeri misal
dengan mencubit
b) Aiway
 Look, listen, feel: ada tidak
pergerakan dinding dada,
dengarkan suara nafas pasien
(snoring, stridor, gurgling), rasakan
ada hembusan napas pasien
c) Breathing
Kaji kemampuan pengembangan paru
pasien, ada pertukaran hawa dari
pernafasan yang adekuat, frekuensi
nafas, keteraturan nafas
d) Circulation
 Perhatikan adanya perdarahan
interna/eksterna
 Lihat tanda syok (CRT, nadi,
sianosis)
 Palpasi nadi pasien
e) Periksa kemungkinan adanya
trauma pada bagian tubuh pasien
f) Lakukan TTV : TD, nadi, suhu,
frekuensi pernapasan
2. Menentukan tingkat kegawatan dan
prioritas pelayanan
 Merah: pasien gawat darurat
(kondisi mengancam) dan merupakan
prioritas pertama
 Kuning: pasien gawat tapi tidak
mengancam, merupakan prioritas
kedua
 Hijau: pasien tidak gawat tidak
darurat, merupakan prioritas ke tiga
 Hitam: pasien meninggal
3. Lakukan rujukan ke ruang tindakan
yang sesuai

4 Terminasi
1. Merapikan alat dan pasien
2. Cuci tangan
3. Mengucapkan alhamdulillah
4. Mengevaluasi respon pasien
5. Mengucapkan salam (wassalamualaikum)
6. Dokumentasi (nama pasien, hari/tanggal)

TOTAL SKOR 23

SKOR NILAI YANG DIPEROLEH

Nilai = Skor Nilai Diperoleh X 100 Palembang, .....................................................


23 Penguji

=.................................. X 100
23

=........................ (........................................................................)
DAFTAR PENILAIAN
KOMPETENSI PRAKTIKUM KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

Nama Mahasiswa :...........................................


NIM :...........................................
Hari/Tanggal :...........................................
Tingkat/Semester : VI
Mata Kuliah : Keperawatan Gawat Darurat
Kompetensi : Pembebasan Jalan Nafas manual

Petunjuk:
Terdapat 32 aspek kriteria penilaian pada kompetensi Penatalaksanaan obstruksi jalan
nafas invasive (intubasi) yang meliputi Pra interaksi, orientasi, interaksi, dan terminasi
Peserta ujian dievaluasi kompetensinya secara obyektif, dengan kriteria:
Ya (1) : Bila menyiapkan/mengerjakan prosedur dengan benar
Tidak (0) : Bila tidak menyebutkan/tidak mengerjakan prosedur dengan benar
Perlu latihan : Bila menyebutkan atau mengerjakan prosedur tetapi belum benar

Observasi
No Aspek yang Dinilai Ya Tidak Perlu
(1) (2) Latihan
1 Persiapan Alat
1. Handscone
2. Masker
2 Orientasi
1. Mengucapkan bismilah serta Memberikan salam pembuka dan
memperkenalkan diri kepada pasien
2. Jelaskan tujuan tindakan kepada klien.
3. Jelaskan prosedur tindakan pada klien
4. Pertahankan lingkungan yang aman dan nyaman bagi klien, juga
privasi klien dengan menutup pintu atau memasang scherem/
sampiran.
3 Interaksi:
Head tilt - chin lift maneuver
Cara :
1. Pertama, posisikan pasien dalam keadaan terlentang, letakkan satu tangan
di dahi dan letakkan ujung jari tangan yang lain di bawah daerah tulang
pada bagian tengah rahang bawah pasien (dagu).
2. Tengadahkan kepala dengan menekan perlahan dahi pasien.
3. Gunakan ujung jari Anda untuk mengangkat dagu dan menyokong rahang
bagian bawah. Jangan menekan jaringan lunak di bawah rahang karena
dapat menimbulkan obstruksi jalan napas
4. Jangan biarkan mulut pasien menutup. Untuk mendapatkan pembukaan
mulut yang adekuat, Anda dapat menggunakan ibu jari untuk menahan
dagu supaya bibir bawah pasien tertarik ke belakang.
Jaw thrust
Cara :
1. Pertahankan dengan hati-hati agar posisi kepala, leher dan spinal pasien
tetap satu garis.
2. Ambil posisi di atas kepala pasien, letakkan lengan sejajar dengan
permukaan pasien berbaring.
3. Perlahan letakkan tangan pada masing-masing sisi rahang bawah pasien,
pada sudut rahang di bawah telinga.
4. Stabilkan kepala pasien dengan lengan bawah Anda.
5. Dengan menggunakan jari telunjuk, tekan sudut rahang bawah pasien ke
arah depan.
6. Anda mungkin membutuhkan mendorong ke depan bibir bagian bawah
pasien dengan menggunakan ibu jari untuk mempertahankan mulut tetap
terbuka.
7. Jangan mendongakkan atau memutar kepala pasien.

4 Terminasi
1. Merapikan alat dan pasien
2. Cuci tangan
3. Mengucapkan alhamdulillah
4. Mengevaluasi respon pasien
5. Mengucapkan salam (wassalamualaikum)
6. Dokumentasi (nama pasien, hari/tanggal)

TOTAL SKOR 27

SKOR NILAI YANG DIPEROLEH

Nilai = Skor Nilai Diperoleh X 100 Palembang, .....................................................


27 Penguji

=.................................. X 100
27

=........................ (........................................................................)
DAFTAR PENILAIAN
KOMPETENSI PRAKTIKUM KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

Nama Mahasiswa :...........................................


NIM :...........................................
Hari/Tanggal :...........................................
Tingkat/Semester : VI
Mata Kuliah : Keperawatan Gawat Darurat
Kompetensi : Pembebasan Jalan Nafas Dengan Alat

Petunjuk:
Terdapat 32 aspek kriteria penilaian pada kompetensi Penatalaksanaan obstruksi jalan
nafas invasive (intubasi) yang meliputi Pra interaksi, orientasi, interaksi, dan terminasi
Peserta ujian dievaluasi kompetensinya secara obyektif, dengan kriteria:
Ya (1) : Bila menyiapkan/mengerjakan prosedur dengan benar
Tidak (0) : Bila tidak menyebutkan/tidak mengerjakan prosedur dengan benar
Perlu latihan : Bila menyebutkan atau mengerjakan prosedur tetapi belum benar

Observasi
No Aspek yang Dinilai Tidak Perlu Ket
Ya (1)
(2) Latihan
1 Pra Interaksi:
Persiapan Alat
1. Handscone
2. Masker
3. Jelly
4. Oropharyngeal Airway (OPA)
5. Nasopharyngeal Airway (NPA)

2 Orientasi
1. Mengucapkan bismilah serta Memberikan
salam pembuka dan memperkenalkan diri
kepada pasien
2. Jelaskan tujuan tindakan kepada klien.
3. Jelaskan prosedur tindakan pada klien
4. Pertahankan lingkungan yang aman dan nyaman
bagi klien, juga privasi klien dengan menutup
pintu atau memasang scherem/ sampiran.
3 Interaksi:
Oropharyngeal Airway (OPA)
1. Pakai sarung tangan
2. Siapkan pipa orofaring yang tepat ukurannya
Cara mengukur pipa : letakkan pipa dari sudut
mulut pasien kearah ujung daun telinga (bagian
lobulus) sisi wajah yang sama.
3. Bersihkan dan basahi pipa orofaring agar licin
dan mudah dimasukkan
4. Silangkan ibu jari dan jari telunjuk tangan yang
sama dan letakkan pada gigi bagian atas dan
bawah di sudut mulut pasien. Lebarkan/jauhkan
jari Anda untuk membuka rahang pasien (teknik
crossed-finger)
5. Masukkan pipa secara terbalik (ujung pipa ke
langit-langit) dan jalankan sepanjang dasar
mulut pasien, melewati jaringan lunak
menggantung dari belakang (uvula), atau hingga
Anda menemukan tahanan melawan palatum
mole
6. Putar airway 180o dengan hati-hati, sehingga
ujungnya mengarah ke bawah ke faring pasien
7. Yakinkan lidah sudah tertopang dengan pipa
orofaring dengan melihat pola napas, rasakan
dan dengarkan suara napas pasca pemasangan.
8. Monitor pasien dari dekat. Jika ada gag reflex,
lepaskan alat bantu jalan napas segera. Lepaskan
alat bantu jalan napas dengan mengikuti lekukan
anatomis. Anda tidak perlu memutar alat saat
melepasnya

Nasopharyngeal Airway (NPA)


1. Periksa apakah lubang hidung bebas
2. Siapkan pipa nasopharyngeal
Cara mengukur pipa Nasopharyngeal : letakkan
NPA dari tepi lubang hidung sampai ke bawah
daun telinga atau ke sudut rahang pasien
3. Pipa diolesi jelly
4. Masukan pelan-pelan, bagian cekung
menghadap ke arah kaki, dorong lurus kearah
belakang ( arah anak telinga ) dan sedikit dipilin.
5. Bila pipa pada waktu dimasukan mengalami
hambatan (terasa buntu) maka pindah ke lubang
yang lain.
6. Ujung pipa yang melengkung ini pada akhirnya
harus berada di pharynx di belakang pangkal
lidah
7. Setelah pipa masuk, periksa dengan ” look,
listen, feel ” apakah jalan napas sudah bebas.

4 Terminasi
1. Merapikan alat dan pasien
2. Cuci tangan
3. Mengucapkan alhamdulillah
4. Mengevaluasi respon pasien
5. Mengucapkan salam (wassalamualaikum)
6. Dokumentasi (nama pasien, hari/tanggal)

TOTAL SKOR 29

SKOR NILAI YANG DIPEROLEH

Nilai = Skor Nilai Diperoleh X 100 Palembang, .....................................................


29 Penguji

=.................................. X 100
29

=........................ (........................................................................)

Anda mungkin juga menyukai