Anda di halaman 1dari 2

Practice Report

Manajemen Nyeri
I. Tujuan praktikum

Prkatikum manajemn nyeri dengan menggunakan Behavioral Pain Scale (BPS) adalah
sebuah instrumen untuk mengukur tingkat nyeri pada pasien ICU. Instrumen ini menilai
berdasarkan behavior atau perilaku dari pasien ICU karena umumnya pada ruang ICU,
pasien tidak dapat mengutarakan rasa nyeri sehingga dapat ditunjukkan dari pergerakan
dan perilaku yang dapat diobservasi. Tujuan dari praktikum ini adalah Mengukur tingkat
nyeri pada pasien di ruang ICU yang tidak dapat mengomunikasikan rasa nyerinya.
Untuk mengukur skala neyri yang dirasakan oleh pasien dalam kondisi kritis,
Memastikan ketepatan dan kefektifan pengkajian nyeri pasien untuk diagnosa yang tepat
pada pasien, dan Untuk memastikan pasien mendapatkan upaya penanganan nyeri yang
tepat, aman, dan efektif.

II. Alat Yang Diperlukan

Form CPOT scale serta Alat tulis dan buku

III. Tata Kerja Praktikum

1. Pengkajian / Indikasi Pasien

Pengukuuran nyeri ini sangat penting untuk menilai proses metabolisme tubuh pasien.
dan pengukuran skala nyeri ini dapat dilakukan untuk smeu apsien di ICU termasuk
pada pasien yang diberikan sedatif dan terpasang alat ventilator.

2. Perencanaan dan Pelaksanaan

Penguuran nyeri pada pasien di ICU biasanya menggunakan skala pengukuran Critical
Pain Observation Tool (CPOT). Pada Tahap Pra Interaksi Pastikan identitas, kondisi
pasien dengan mengecek data rekam medis pasien, Persiapkan alat yang akan
digunakan, Cuci tangan dan menggunakan masker.

Tahap Orientasi diantaranya Ucapkan salam dan tanyakan nama anggota keluarga
pasien., Perkenalkan identitas perawat, Jelaskan prosedur, tujuan tindakan, tempat dan
lamanya kegiatan yang akan dilakukan, Menanyakan persetujuan/kesiapan (inform
concent) kepada keluarga, Berikan kesempatan pada keluarga pasien untuk bertanya
sebelum kegiatan dimulai, Jaga privasi keluarga pasien

Tahap Kerja dengan Observasi kondisi atau ekspresi pasien ketika kondisi istirahat.
Perawat melakukan observasi pada area wajah untuk melihat perubahan ekspresi
setiap satu menit. Perawat melihat wajah dan tubuh pasien untuk mencatat reaksi yang
terlihat. Perawat memberikan skor untuk tabel expresi wajah di lembar observasi.
Observasi reposisi pasien atau gerakan pasien, nilai sesuai dengan tabel pergerakan
tubuh di lembar observasi. Perawat merasakan ketegangan otot melalui perlawanan
gerakan pasien, nilai sesuai dengan tabel ketegangan otot di lembar observasi.
Lakukan observasi pada pasien yang menggunakan ventilator mekanik, perhatikan
apakah ada tanda berbunyinya alarm berhenti secara spontan atau bahkan
membutuhkan tindakan menenangkan atau pemberian obat, nilai sesuai dengan tabel
kesesuaian dengan ventilator di lembar observasi.

Terakhir pada Tahap Terminasi Simpulkan hasil kegiatan. Bereskan kembali setelah
melakukan tindakan. Rencanakan rencana tindak lanjut untuk pasien.

IV. Hasil Praktikum Dan Pembahasan

SKOR 0 = Tidak nyeri

SKOR 1-2 = Nyeri ringan

SKOR 3-4 = Nyeri sedang

SKOR 5-6 = Nyeri berat

SKOR 7-8 = Nyeri sangat berat

V. Kesimpulan

Hal yang perlu diperhasikan dinataranya Respon pasien yang lemah atau tidak berespon.
Perhatikan dan kewaspadaan terhadap alat bantu yang terpasang untuk menunjang hidup
pasien. Penilaian diambil nilai yang tertinggi dari nilai CPOT.

Anda mungkin juga menyukai