Anda di halaman 1dari 5

ANALISA VIDEO SINTESA TINDAKAN

Disusun dalam rangka memenuhi stase


Keperawatan Dasar

DISUSUN OLEH :

WINDA WINARSI

14420212093

Preceptor Institusi

(Haeril Amir, S.Kep.,Ns.,M.Kep)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA MAKASSAR
2022
Analisa Sintesis Tindakan Keperawatan

VIDIO
1. Dasar pemikiran
Nyaman adalah keadaan ketika individu mengalami sensasi yang tidak
menyenangkan dalam merespons terhadap sesuatu rangsangan yang berbahaya.
Nyeri merupakan kondisi berupa perasaan yang tidak menyenangkan, bersifat
sangat subjektif.Perasaan nyeri pada setiap orang berbeda dalam hal skala
ataupun tingkatannya, dan hanya orang tersebutlah yang dapat menjelaskan atau
mengevaluasi rasa nyeri yang dialaminya.(Tetty, 2017).
Nyeri akut adalah pengalaman sensori dan emosional tidak menyenangkan
yang muncul akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial atau yang
digambarkan sebagai kerusakan (International Association fol the Study of Pain);
awitan yang tiba-tiba atau lambat dari intensitas ringan hingga berat dengan akhir
yang dapat diantisipasi atau diprediksi dan dengan durasi kurang dari 3 bulan
(Nanda I 2018).
Nyeri kronis adalah pengalaman sensorik dan emosional tidak menyenangkan
yang muncul akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial atau yang
digambarkan sebagai suatu kerusakan (International Association fol the Study of
Pain); awitan yang tiba-tiba atau lambat dari intensitas ringan hingga berat, terjadi
konstan atau berulang tanpa akhir yang dapat diantisipasi atau diprediksi dan
berlangsung lebih dari tiga (>3) bulan (Nanda I 2018).
Tindakan yang biasa dilakukan untuk mengurangi nyeri adalah dengan
manajemen nyeri nonfarmakologi yaitu dengan teknik relaksasi nafas dalam.
Teknik relaksasi nafas dalam dilakukan agar pasien merasa lebih nyaman dengan
nafas dalam, nafas lambat dan bagaimana menghembuskan nafas secara perlahan.

2. Tindakan Keperawatan
Melakukan teknik relaksasi nafas dalam
3. Prinsip Tindakan
a. Fase Prainteraksi
 Melihat program terapi
 Mengecek urutan prosedur
 Menyiapkan alat
 Cuci tangan
Catatan : didalam video pada tahap prainteraksi belum sesuai dengan SOP
teknik relaksasi nafas dalam. Dan pada saat pra interaksi hanya di tampilkan
dalam bentuk tulisan tanpa diperagakan langsung.
b. Fase Orientasi
 Komunikasi terapeutik
 identifikasi pasien dengan bertanya nama dan umur pasien serta cek
gelang identitas pasien
 menanyakan kondisi pasien
 Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada pasien
 berikan edukasi pengurangan rasa nyeri (non farmakologi) pada saat
pemberian teknik relaksasi nafas dalam
Catatan : didalam video pada tahap prainteraksi belum sesuai dengan
SOP teknik relaksasi nafas dalam. dan masih banyak kekurangan yang
belum dilakukan pada tahap orientasi yaitu :
1). Tidak melakukan kontrak waktu
2). Tidak menjaga privasi Klien
c. Fase Kerja
 Atur posisi pasien
 Mengajarkan kepada pasien teknik relaksasi nafas dalam dengan cara : duduk
tegak, letakkan tangan satu di dada dan tangan yang satunya letakkan diperut,
kemudian tarik nafas dalam, dalam hitungan 3 detik sambil rasakan dan
memejamkan mata dan fokukas pikiran pada nyeri, lalu hembuskan melalui
mulut dan jangan sampai menggembungkan pipi.
 Meminta sambil membantu pasien untuk melakukan teknik relaksasi nafas
dalam yang sudah diajarkan
 Ajarkan pasien untuk melakukan secara mandiri
Catatan : didalam video pada fase kerja masih belum sesuai dengan SOP
teknik relaksasi nafas dalam. Kekurangan yang ada dalam video yaitu :
1) Tidak memberikan kesempatan kepada pasien untuk bertanya apabila ada
sesuatu yang kurang dipahami tentang teknik relaksasi nafas dalam
2) Memberikan teknik relaksasi nafas dalam tidak sesuai dengan waktu
yang ditentukan di SOP
3) Tidak meminta pasien untuk mengulangi teknik relaksasi nafas dalam
jika masih merasakan nyeri
c. Fase Terminasi
Melakukan evaluasi : Menanyakan perasaan pasien, dan identifikasi nyeri yang
dirasakan.
Catatan : Fase terminasi yang ada pada video belum sesuai dengan SOP.
Kekurangan dari fase terminasi adalah :
1) Tidak melihat kembali kemampuan pasien dalam melakukan tekni relaksasi
nafas dalam
2) Tidak memberikan kesempatan pada pasien untuk memberikan umpan balik
dari terapi yang dilakukan
3) Tidak menjadwalkan latihan pemberian teknik relaksasi nafas dalam
4. Analisa Tindakan
Relaksasi nafas dalam merupakan suatu tindakan asuhan keperawatan
yang dilakukan perawat kepada pasien untuk mengajarkan cara bernafas dengan
dalam dan teratur dalam upaya mengurangi intensitas nyeri yang dirasakan
pasien. Manfaat dari teknik relaksasi nafas dalam yaitu untuk mengurangi
intensitas nyeri, mengurangi stress, memberikan rasa nyaman pada pasien, dan
meningkatkan ventilasi paru.
5. Bahaya dan pencegahan
- Bahaya : jika teknik relaksasi nafas dalam tidak diberikan dengan benar
sesuai dengan SOP maka akan menyebabkan nyeri pada pasien tidak akan
menurun. Dan pasien akan menglami gangguan rasa nyaman terhadap nyeri.
- Pencegahan : tetap melakukan teknik relaksasi nafas dalam dengan benar
sesuai dengan SOP agar nyeri pada pasien bisa menurun dan keamanan dan
kenyamanan pada pasien akan terjaga.

6. Hasil yang didapatkan dan maknanya


- nyeri yang dirasakan pasien bisa berkurang dan menurun
- Tujuan yang diharapkan bisa tercapai
7. Tindakan keperawatan lain
- Mengobservasari perasaan pasien setelah dilakukan teknik relaksasi nafas
dalam
- Memberikan posisi yang nyaman pada pasien
- Berikan tehnik relaksasi pada pasien untuk menurunkan rasa nyeri
- Kolaborasikan pemberian obat untuk menurunkan nyeri
8. Evaluasi diri
Pada saat tindakan dilakukan, perawat tidak memberikan teknik relaksasi nafas
dalam sesuai dengan SOP, dari mulai tahap Prainteraksi, orientasi, kerja, dan
terminasi., sehingga akan membuat keamanan dan kenyamanan pasien terganggu.

https://youtu.be/Apm0NsT7nF0

Anda mungkin juga menyukai