Di susun Oleh :
Nur Janna
14420212146
CI LAHAN CI INSTITUSI
( ) ( )
2022
A. KASUS ( MASALAH UTAMA)
Defisit perawatan diri.
B. PROSES TERJADINYA MASALAH
1. Pengertian
Defisit perawatan diri adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalam
memenuhi kebutuhannyya guna mempertahankan hidupnya, kesehatannya dan
kesejahteraannya sesuai dengan kondisi kesehatannya.Klien dinyatakan terganggu
perawatan dirinya jika tidak dapat melakukan perawatan dirinya (Damaiyanti
2020).
2. Tanda Dan Gejala
Adapun tanda dan gejala defisit perawatan diri menurut (fitria, 2018) adalah sebagai
berikut :
1. Mandi/ hygiene
b. Psikologis
1) Interaksi kurang
2) Kegiatan kurang
4) Cara makan tidak teratur, Bak dan BAB di sembarang tempat, gosok gigi
dan mandi tidak mampu mandiri.
3. Etiologi
a. Perkembangan
2. Faktor presipitasi
1. Dampak fisik
Kurangnya perawatan diri pada pasien dengan gangguan jiwa terjadi akibat
adanya perubahan proses pikir sehingga kemampuan untuk melakukan aktivitas diri
menurun. Kurang perawatan diri tampak dari ketidakmampuan merawat kebersihan
diri, makan secara mandiri, berhias diri secara mandiri, dan toileting (buang air
besar/ buang air kecil) secara mandiri (Zaini, 2019).
5. Patofisiologi
Penjelasan :
a. Pola perawatan dari seimbang : saat klien mendapat stres dan mampu untuk
berprilaku adaptif maka pola perawatan yang dilakukan klien seimbang, klien
masih malakukan peawatan diri
b. Kadang perawatan diri kadang tidak : saat klien mendapatkan stres kadang-kadang
klien tidak memperhatikan perawatan dirinya
c. Tidak melakukan perawatan diri : klien mengatakan dia tidak peduli dan tidak bisa
melakukan perawatan diri saat stressor.
Asuhan yang dapat dilakukan keluarga bagi klien yang tidak dapat merawat diri
sendiri adalah :
1) Meningkatkan kesadaran dan kepercayaan diri.
12) Sediakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi klien misalnya, kamar
mandi yang dekat dan tertutup (Wuryaningsih & i, 2020).
7. Fase
Pada mulanya klien merasa dirinya tidak berharga lagi sehingga merasa tidak
aman berhubungan dengan orang lain. Biasanya klien berasal dari lingkungan yang
penuh permasalahan, ketegangan, kecemasan dimana-mana, tidak mungkin
mengembangkan kehangatan emosional, dan hubungan positif dengan orang lain
yang melibatkan diri dalam situasi yang baru. Ia terus berusaha mendapatkan rasa
aman. Begitu menyakitkan sehingga rasa nyaman itu tidak tercapai. Hal ini
menyebabkan ia membayangkan nasionalisasi dan mengaburkan realitas dari pada
kenyataan. Keadaan dimana seorang individu mengalami atau beresiko mengalami
suatu ketidakmampuan dalam mengalami stressor interval atau lingkungan dengan
adekuatnya (Zaini, 2019).
8. Jenis
9. Perilaku
Perilaku klien tidak yakin dengan apa yang diharapkan jika perilaku klien
tidak lazim atau tidak dapat diperkirakan keluarga. Juga dapat merasa bersalah atau
bertanggung jawab dengan meyakini bahwa mereka gagal menyediakan kehidupan
penuh cinta dan dukungan klien bahwa mereka gagal menyediakan kehidupan
dirumah dan dukungan (Widiyawati, 2020)
1) Regresi
Kemunduran akibat stress terhadap perilaku dan menemukan ciri khas sari
suatu taraf perkembangan yang lebih dini.
2) Penyangkalan (Denial)
11. Penatalaksanaan
C. POHON MASALAH
D. DIAGNOSIS KEPERAWATAN
No Pasien Keluarga
SP1p SP1k
1 Dentifikasi masalah perawatan diri: kebersihan Diskusikan masalah yang dirasakan dalam
diri, berdandan, makan/ minum, BAB/ BAK merawat pasien
2 Jelaskan pentingnya kebersihan diri Jelaskan pengertian, tanda & gejala, dan
proses terjadinya deficit perawatan diri
(gunakan booklet)
3 Jelaskan cara dan alat kebersihan diri Jelaskan cara merawat deficit perawatan diri
4 Latih cara menjaga kebersihan diri: mandi dang Latih du acara merawat: kebersihan diri dan
anti pakaian, sikat gigi, cuci ranbut, potong kuku berdandan
5 Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan Anjurkan membantu pasien sesuai jadwal
mandi, sikat gigi (2 kali/ hari), cuci rambut (2 dan memberikan pujian
kali/ minggu), potong kuku (1 kali/ minggu)
SPIIp SPIIk
1 Evaluasi kegiatan kebersihan diri. Beri pujian Evaluasi kegiatan dalam merawat/ melatih
pasien kebersihan diri. Beri pujian
2 Jelaskan cara dan alat untuk berdandan Latih dua (yang lain) cara merawat: makan &
minum, BAB & BAK
3 Latih cara berdandan setelah kebersihan diri: Anjurkan membantu pasien sesuai jadwal
sisiran, rias muka untuk perempuan, sisiran, dan memberi pujian
cukuran untuk pria
4 Masukkan pada jadwal kegiatan untuk
kebersihan diri dan berdandan
SPIIIp SPIIIk
1 Evaluasi kegiatan kebersihan diri dan Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat/
berdandan. Beri pujian melatih pasien kebersihan diri dan
berdandan. Beri pujian
2 Jelaskan cara dan alat makan dan minum Bombing keluarga merawat kebersihan diri
dan berdandan dan makan & minum pasien
3 Latih cara makan dan minum yang baik Anjurkan membantu pasien sesuai jadwal dan
berikan pujian
4 Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan
kebersihan diri, berdandan dan makan & minum
yang baik
SPIVp SPIVk
1 Evaluasi kegiatan kebersihan diri dan Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat/
berdandan. Beri pujian melatih pasien kebersihan diri dan
berdandan. Beri pujian
2 Jelaskan cara dan alat makan dan minum Bombing keluarga merawat kebersihan diri
dan berdandan dan makan & minum pasien
3 Latih cara makan dan minum yang baik Anjurkan membantu pasien sesuai jadwal dan
berikan pujian
4 Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan
kebersihan diri, berdandan dan makan & minum
yang baik
SPVp SPVk
1 Evaluasi kegiatan latihan perawatan diri: Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat/
kebersihan diri, berdandan, makan & minum, melatih kebersihan diri: kebersihan diri,
BAB & BAK. Beri pujian berdandan, makan & minum, BAB & BAK
beri pujian
2 Latih kegiatan harian Nilai kemampuan keluarga merawat pasien
3 Nilai kemampuan yang telah mandiri Nilai kemampuan keluarga melakukan
control ke RSJ/ PKM
4 Nilai apakah perawatan diri telah baik
DAFTAR PUSTAKA
Ruswadi, I. (2021). Keperawatan Jiwa : Panduan Praktis Untuk Mahasiswa Keperawatan. Jawa
Barat: Penerbit Adab ( CV Adanu Abimata).
Widiyawati, W. (2020). Keperawatan Jiwa. Malang: Literasi Nusantara.
Wuryaningsih, W. E., & i. (2020). Keperawatan Kesehatan Jiwa 1. Kalimantan: UPT Pecetakan
dan Penerbitan Universitas Jember.
Zaini, M. (2019). Asuhan Keperawatan Masalah Psikososial di Pelayanan Klinis dan Komunitas.
Yogyakarta: Deepublish ( CV BUDI UTAMA).
Damaiyanti Murhripah, Iskandar. (2020). Asuhan Keperawatan Jiwa.
PT Refika Aitama.Bandung
Rusdi Deden Darmawan. (2018). Keperawatan Jiwa;Konsep Dan Kerangka Kerja Asuhan
Keperawatan Jiwa. Gosyen Publishing.Yogyakarta
Yusuf Ah,dkk. (2019). Buku Ajar Keperawatan Kesehatan Jiwa. Salemba Medika.Jakarta