ARTRITIS REUMATOID
Disusun Oleh :
Nama : Besse Lisa KaroLina
NIM : 14420212119
CI LAHAN CI INSTITUSI
( ) ( )
3. Teori-Teori Menua
Mengelompokkan teori proses menua dalam 2 bidang, yakni biologi dan
sosiologis. Masing-masing bidang tersebut kemudian dipecah lagi kedalam
beberapa bagian sebagai berikut (Triningtyas & Muhayati, 2018) :
1) Teori Biologi
a. Teori Genetik
Teori Genetic Clock
Teori ini merupakan teori instrinsik yang menjelaskan bahwa ada
jam biologis di dalam tubuh yang berfungsi untuk mengatur gen dab
menentukan proses penuaan. Proses menua ini telah terprogram
secara genetic untuk speises-speises tertentu. Umumnya, di dalam
inti sel setiap speises memiliki suatu jam genetic/jam biologis
sendiri dan setiap dari mereka mempunyai batas usia yang berbeda-
beda yang telah diputar menurut replika tertentu.
Teori Mutasi Somatik
Teori ini meyakini bahwa penuaan terjadi karena adanya mutase
somatic akibat pengaruh lingkungan yang buruk.
b. Teori Nongenetik
Teori penurunan sistem imun tubuh (auto-immune theory)
Pengulangan mutase dapat menyebabkan penurunan kemampuan
sistem imun tubuh mengenali dirinya sendiri (self-recognition.
Teori kerusakan akibat radikal bebas (free radical theory)
Teori ini terbentuk karena adanya proses metabolism atau proses
pernafasan didalam mitokondria. Radikal bebas (asap kendaraan,
asap rokok, zat pengawet dan radiasi sinar UV) yang tidak stabil
mengakibatkan oksidasi oksigen bahan organik, yang kemudian
membuat sel tidak dapat
Teori rantai silang (cross link theory)
Teori ini menjelaskan bahwa lemak, protein, karbohidrat, dan
asam nukleat (molekul kolagen) yang bereaksi dengan zat kimia dan
radiasi, mengubah fungsi jaringan.
Teori fisiologis
Teori ini terdiri atas teori oksidasi stress dan teori dipakaiaus
(wear and tear theory), di mana terjadinya kelebihan usaha pada
stress menyebabkan sel tubuh lelah terpakai.
2) Teori Sosiologi
a. Teori Interaksi Sosial
Kemampuan lansia dalam mempertahankan interaksi sosial
merupakan kunci mempertahankan status sosialnya. Teori ini
menjelaskan mengapa lansia bertindak pada situasi tertentu. Pokok-
pokok social exchange theory menurut Nugroho (2006) dikutip
Ratnawati (2017) antara lain:
Masyarakat terdiri atas aktor sosial yang berupaya mencapai
tujuannya masing-masing.
Dalam upaya tersebut, terjadi interaksi sosial yang memerlukan
biaya dan waktu.
Untuk mencapai tujuan yang hendak dicapai, seorang aktor
mengeluarkan biaya.
b. Teori aktivitas atau kegiatan
2. Beneficence (Berbuat Baik) Prinsip ini menuntut perawat untuk melakukan hal
yang baik sesuai dengan ilmu dan kiat keperawatan dalam melakukan
pelayanan keperawatan.
3. Justice (Keadilan) Nilai ini direfleksikan ketika perawat bekerja sesuai ilmu
dan kiat keperawatan dengan memperhatikan keadilan sesuai standar praktik
dan hukum yang berlaku.
5. Veracity (Kejujuran) Prinsip ini tidak hanya dimiliki oleh perawat namun harus
dimiliki oleh seluruh pemberi layanan kesehatan untuk menyampaikan
kebenaran pada setia klien untuk meyakinkan agar klien mengerti. Informasi
yang diberikan harus akurat, komprehensif, dan objektif. Kebenaran
merupakan dasar membina hubungan saling percaya. Klien memiliki otonomi
sehingga mereka berhak mendapatkan informasi yang ia ingin tahu.
6. Fidelity (Menepati Janji) Tanggung jawab besar seorang perawat adalah
meningkatkan kesehatan, mencegah penyakit memulihkan kesehatan, dan
meminimalkan penderitaan. Untuk mencapai itu perawat harus memiliki
komitmen menepati janji dan menghargai komitmennya kepada orang lain.
a. Kelompok 1
Lima puluh persen skor maksimum untuk penyempitan sendi dan erosi
radiografik ditemukan dalam lima tahun perjalanan penyakit. Pasien
dengan tingkat edukasi formal tinggi memiliki tingkat morbiditas dan
mortalitas yang lebih baik (Putri, 2018).
Penanda prognosis baik adalah:
2. Antibodi anti-CCP
3. Nodul rheumatoid
1) Pengkajian
a) Data
b) Aktivitas/ istirahat
h) Nyeri/ kenyamanan
Gejala: Fase akut dari nyeri (mungkin tidak disertai oleh pembengkakan
jaringan lunak pada sendi).
i) Keamanan
Tujuan
No Diagnosa Intervensi Rasional
dan kriteria hasil
keperawatan
Setelah diberikan 1. Kaji keluhan nyeri, 1. Membantu
1. Nyeri kronis
asuhan keperawatan kualitas,lokasi, intensitas menentukan
berhubungan
selama 3x24 jam dan waktu. kebutuhanmanajemen
dengan kondisi
diharapkan skala nyeri 2. Berikan posisi nyaman nyeri dan keefektifan
muskuloskeletal
berkurang dengan waktu tidur/duduk di program.
kronis
kriteria hasil: kursi. 2. Mengetahui
- Skala nyeri berkurang 3. Tingkatkan istirahat di kondisiumum
tempat tidur sesuai pasien
- Kemampuan
indikasi 3. Penyakit
mengenali
4. Anjurkan mandi air berat/eksaserbasi,
penyebab nyeri
hangat/pancuran pada tirahbaring
meningkat.
waktu bangun. Sediakan diperlukan untuk
- Kemampuan
waslap hangat untuk membatasi nyeri
menggunakan tehnik
non-farmakologis Mengompres atau cedera sendi.
meningkat. Keluhan sendi yang sakit beberapa 4. Mengistirahatkan
nyeri menurun. sendiyang sakit
(PPNI, 2016) dan
mempertahankan
posisi netral.
5. Panas meningkatkan
relaksasi otot dan
mobilitas,
menurunkanrasa sakit
dan kekakuan di pagi
hari.
Setelah diberikan 1. Identifikasi 1. Agar pasien dan
2. Defisit
asuhan keperawatan kesiapan dan keluarga dapat
pengetahuan
selama 3x24 jam kemampuan menerima informasi
berhubungan
diharapkan pasien menerima informasi tetang penyakit yang
dengan kurang
dapat melaksanakan 2. Sediakan materi dan dialami pasien.
terpapar
aktivitas perawatan mediapendidikan 2. Agar pasien dapat
informasi
diri dengan kriteria kesehatan mengetahui lebih
hasil: 3. Berikan kesempatan banyak informasi
- Perilaku sesuai untukbertanya tentang perilakuhidup
anjuran 4. Jelaskan faktor resiko sehat.
meningkat yangdapat 3. Pasien dapat
- Perilaku sesuai mempengaruhi menerapkan dalam
pengetahuan kesehatan kehidupan sehari-hari
meningkat 5. Ajarkan perilaku 4. Agar pasien dapat
- Pertanyaan tentang hidupbersih dan megetahui hal-hal
masalah yang sehat. yang dapat
dihadapi menurun mempengaruhi
- Persepsi yang keliru kesehatan.
terhadap masalah 5. Agar pasien dan
menurun keluarga dapat
- Menjalani mengetahui pola hidup
pemeriksaan yang sehat dan bersih yang
tidak tepat menurun
Perilaku membaik
Setelah diberikan
3. Risiko cedera 1. Lindungi klien dari 1. Karena klien rentan
asuhan keperawatan
berhubungan kecelakaan jatuh. untuk mengalami fraktur
dengan kontraktur selama 3x24 jam patologis bahkan oleh
2. Hindarkan klien dari satu
sendi diharapkan pasien tidak benturan ringan
posisi yang menetap,
menderita cidera dengan sekalipun.
ubah posisi klien dengan
kriteriahasil:
hati-hati. 2. Perubahan posisi
- Kontrol gerakan
berguna untuk mencegah
3. Bantu klien memenuhi
meningkat
terjadinya
kebutuhan sehari-hari
- Keseimbangan penekananpunggung dan
selamaterjadi kelemahan
gerakan memperlancar aliran
fisik.
meningkat darah serta mencegah
4. Atur aktivitas yang tidak
- Ketegangan otot terjadinya dekubitus.
melelahkan klien.
menurun
3. Kelemahan yang dialami
5. Ajarkan cara melindungi
- Ekspresi wajah oleh pasien
diri trauma fisik seperti
kesakitan hiperparatiroid dapat
cara mengubah posisi
menurun mengganggu proses
tubuh, dan cara berjalan
- Gangguan mobilitas pemenuhan ADL pasien.
serta menghindari
menurun
4. Aktivitas yang berlebihan
perubahan posisi yang
- Frekuensi nadi membaik dapat memperparah
tiba-tiba
- Pola istirahat/ tidur penyakitpasien.
Membaik
5. Mencegah terjadinya
cedera pada pasien
- Kecemasan menurun
- Kaku sendi menurun
- Kelemahan fisik
menurun
4) Implementasi Keperawatan
5) Evaluasi Keperawatan
1. Pengkajian
A. Pengkajian fungsional klien
1. Identitas Diri Klien
Nama lengkap : Tn.N
Tempat/tgl lahir : Parangcarangmeng 31-12-1960
Jenis kelamin : laki-laki
Status perkawinan : Menikah
Agama : Islam
Suku bangsa : Makassar
Pendidikan terakhir : SD
Pekerjaan : pedagang
Alamat : Jl. Parangcarangmeng rt02
Keluarga/ Orang Lain yang Lebih Penting/Dekat
yang Dapat Dihubungi: istri
2. Riwayat Hidup
Pasangan :Ny. C
Hidup : Ya
Status kesehatan : Sehat
Umur : 55Tahun
Pekerjaan : IRT
Meninggal :-
Tahun Meninggal :-
Penyebab kematian : -
Anak-anak : Memiliki 3 orang anak
Hidup : Ya
Nama & Alamat :-
Meninggal :-
Tahun meninggal :-
Penyebab kematian : -
3. Riwayat Pekerjaan Dan Status Ekonomi
Pekerjaan saat ini : Pedagan
Pekerjaan sebelumnya : Irt
Sumber pendapatan :
4. Riwayat Tempat Tinggal (Gambar Denah Rumah)
Tn. Z memiliki luas rumah 17 x 8 meter2
Tipe tempat tinggal : Rumah Pribadi
Jumlah kamar : 3 kamar
Jumlah orang yang tinggal dirumah : 3 orang
Jumlah tingkat :-
Derajat privasi :-
Tetangga terdekat :-
5. Riwayat Aktivitas di Waktu Luang
Hobi/minat : memasak
Keanggotaan organisasi :-
Liburan/perjalanan : -
6. Sistem Pelayanan Kesehatan Yang Digunakan
Dokter/Perawat :
Rumah Sakit/Puskesmas : Puskesmas
Klinik :-
Pelayanan Kesehatan dirumah :-
Lain-Lain :-
7. Deskripsi Aktivitas selama 24 jam (Uraikan
bersama jam-nya) :
8. Riwayat Kesehatan
Keluhan-keluhan utama (metode PQRST) :
P : Nyeri pada area lutut sebelah kanan dan kiri
Q : Tertusuk-tusuk
R : Di sendi jari-jari kaki
S : Skala 4
T : 15-20 menit
Pengetahuan mengenai kondisi kesehatan saat ini :-
Pemahaman terhadap proses penuaan :
-
Status kesehatan umum sejak 6 bulan terakhir
:-
Status kesehatan umum sejak 5 tahun yang lalu
:
Lutut kiri dan kanan nyeri secara ekstremitas bawah
dan mempunyai riwayat hipertensi
o Penyakit masa kanak-kanak : Batuk demam, dan
Flu
o Penyakit serius kronik : Gout arthritis (asam urat)
o Trauma :-
o Perawatan di RS (catat alasan masuk, tanggal, tempat,
dan lama rawat) :Di puskesmas
o Riwayat operasi: (catat jenis, tanggal, tempat, alasan
operasi):-
o Status obstetric :
-
o
9. Obat-obatan
Nama obat dan dosis : ibupropen, cholchine
Bagaimana/kapan menggunakannya : 3x1
Dokter yang menginstruksikan :-
Tanggal resep :-
Masalah-Masalah Berkaitan Dengan Konsumsi Obat:
Defisit(Uraikan jika ada keterbatasan dalam konsumsi
obat
Efek samping yang tidak menyenangkan
Persepsi keefektifan
Kesulitan memperoleh
11. Nutrisi
Uraikan jenis makanan untuk pagi, siang, dan malam:
3x1 nasi sayur lauk pauk
BB saat ini :-
Riwayat peningkatan/penurunan BB :
Frekuensi makanan :-
Masalah-masalah yang mempengaruhi masukan makanan
(mis : pendapat tidak adekuat, kurang transportasi,
masalah menelan/mengunyah, stress emosional) :
Kebiasaan sebelum, saat atau setelah makan
12. Riwayat Keluarga
? ? ? ?
62 55
? ? ?
ˀ
Keterangan :
: Laki-laki : Klien
: Perempuan
: Garis Keturunan
: Garis Serumah
ˀ : tidak di ketahui
GI : Ibu klien memiliki arthritis (rematik)
G II : Klien tinggal serumah dengan suaminya
dan klien menderita penyakit rematik
dan memiliki riwayat hipertensi
Beri tanda cek √ untuk setiap tanda – gejala yang ditemukan,
disertai keterangan jika Ya
Hemopoetik Kepala
Perdarahan/memar Sakit kepala
Pembengkakan Trauma masa lalu
kelenjar limfe
Anemia Pusing
Riwayat transfusi Gatal kulit kepala
darah
Leher Hidung & Sinus
Kekakuan Rinorea
Nyeri/nyeri tekan Rabas
Benjolan/massa Epistaksis
Keterbatasan gerak Obstruksi
Mata Mendengkur
Nyeri Nyeri pada sinus
Air mata berlebihan Alergi
Pruritus Riwayat infeksi
Bengkak sekitar Penampilan
mata kemampuan olfkatori
Floater Payudara
Diplopia Benjolan/massa
Kabur Nyeri/nyeri tekan
Fotofobia Bengkak
Riwayat infeksi Keluar cairan dari
putting susu
Tanggal pemeriksaan mata Perubahan pada putting
terakhir susu
Dampak pada aktivitas Pola
sehari-hari pemeriksaan payudara
sendiri
Telinga Tanggal dan hasil
memogram terakhir
Perubahan pendengaran Kardiovaskular
Rabas Nyeri dada
Tinnitus Palpitasi
Vertigo Sesak nafas
Sensitivitas pendengaran Dipsnea pada aktifitas
Alat-alat prostesa Dipsnea
noktural paroksimal
Riwayat infeksi Murmur
Tanggal pemeriksaan paling Edema
akhir
Kebiasaan Varises
perawatan telinga
Dampak pada aktivitas Kaki timpang
sehari-hari
Parestesia
Mulut dan
tenggerokann
Sakit tenggerokan Perubahan warna kaki
Lesi/ ulkus Perkemihan
Perubahan suara Disuria
Kesulitan menelan Menetes
Perdarahan gusi Ragu-ragu
Karies/ sudah tanggal Hematuria
Gigi palsu Polyuria
Riwayat infeksi Oliguria
Tanggal pemeriksaan Nokturia
gigi terakhir
Frekuensi mengosok Inkontinensia
gigi
Masalah dan kebiasaan Nyeri saat berkemih
membersihkan gigi palsu
Pernapasan Batu
Batuk Infeksi
Sesak nafas Genitoreproduksi
Wanita
Hemoptysis Lesi
Sputum Rabas
Mengi Dyspareunia
Asma/alergi pernapasan Perdarahan pasca
sanggama
Tanggal dan hasil Nyeri pelvic
pemeriksaan dada
terakhir
Gastrointestinal Sistokel/rektokel/
prolaks
Disfagia Pennyakit kelamin
Tidak dapat mencerna Infeksi
Nyeri ulu hati Masalah aktivitas
seksual
Mual muntah Riwayat menopause
(usia,gejala, masalah
pasca menopause
Hematemesis Tanggal dan hasil pap
paling akhir
Perubahan nafsu makan Muskuloskeletal
Intoleran makanan Nyeri persendian √
Ulkus Kekakuan √
Nyeri Pembengkakan sendi √
Ikterik Deformitas
Benjolan/massa Spasme
Perubahan kebiasaan Kram
defekasi
Diare Kelemahan otot
Konstipasi Masalah cara berjalan
Melena Nyeri punggung
Hemoroid Protesa
Perdarahan rectum Kebiasaan
latihan/olahraga
Pola defekasi biasanya Dampak pada aktivitas
sehari-hari
System Endokrin Psikososial
Intoleran terhadap Cemas √
panas
Intoleran terhadap Depresi
dingin
Goiter Insomnia
Pigmentasi kulit/tekstur Menangis
Perubahan rambut Gugup
Polifagia Takut
Polydipsia Masalah dalam
pengambilan keputusan
Polyuria Kesulitan
berkonsentrasi
System saraf Mekanisme koping
Sakit kepala Stress saat ini
Kejang Persepsi tentang
kematian
Sinkope/serangan Dampak pada aktivitas
jantung sehari-hari
Paralisis
Paresis
Masalah koordinasi
Tie/tremor/spasme
Parastesia
Cedera kepala
Masalah memori
Tingkat kemandiriann melakukan aktivitas dasar sehari-hari :
Skala Depresi:
Fungsi intelektual/memori
Masalah-masalah kesehatan lain –lain yang ditemukan
Tingkat kemandirian melakukan Aktivitas dasar sehari-sehari
KLASIFIKASI DATA
Skor Kriteria
(A) Kemandirian dalam hal makan, minum, berpindah, ke kamar kecil, berpakaian dan
Mandi
B Kemandirian dalam semual hal kecil , kecuali satu dari fungsi tersebut
C Kemandirian dalam aktivitas hidup sehari-hari, kecuali mandi dan satu fungsi
Tambahan
D Kemandirian dalam aktivitas hidup sehari-hari, kecuali mandi, berpakaian dan satu
fungsi tambahan
E Kemandirian dalam aktivitas hidup sehari-hari, kecuali mandi, berpakaian, ke
kamar kecil dan satu fungsi tambahan
F Kemandirian dalam aktivitas hidup sehari-hari, kecuali berpakaian, ke kamar kecil,
dan satu fungsi tambahan
G Kemandirian dalam aktivitas hidup sehari-hari, kecuali mandi dan satu fungsi
Tambahan
Lain- Tergantung pada sedikitnya dua fungsi, tetapi tidak dapat diklasifikasikan sebagai
lain C,D,E atau F
Keterangan: Skor yang didapatkan pasien yaitu A, karena
pasien bisa melakukan 6 kegiatan dengan mandiri
B. Bathel Indeks
No KRITERIA Nila
i
1 Makan 1. Tidak mampu
2. Butuh bantuan
memotong, mengoles
mentega dll.
3. Mandiri √
2 Mandi 1. Tergantung orang lain
2. Mandiri √
3 Perawatan diri 1. Membutuhkan
bantuan orang lain
2. Mandiri dalam
perawatan muka,
rambut, gigi, dan
bercukur √
4 Berpakaian 1. Tergantung orang lain
2. Sebagian dibantu
(misal
mengancing baju)
3. Mandiri √
5 Buang air kecil 1. Inkontinensia atau
pakai
kateter dan tidak
terkontrol
2. Kadang Inkontinensia
(maks, 1x24 jam)
3. Kontinensia (teratur
untuk lebih dari 7 hari)
√
6 Buang air besar 1. Inkontinensia (tidak
teratur atau perlu
enema)
2. Kadang Inkontensia
(sekali seminggu)
3. Kontinensia (teratur) √
7 Penggunaan toilet 1. Tergantung bantuan
orang lain
2. Membutuhkanbantuan,
tapi dapat melakukan
beberapa hal sendiri
3. Mandiri √
8 Transfer 1. Tidak mampu
2. Butuh bantuan untuk
bisa duduk (2 orang)
3. Bantuan kecil (1 orang)
4. Mandiri √
9 Mobilitas 1. Immobile (tidak
mampu)
2. Menggunakan kursi
roda
3. Berjalan dengan
bantuan satu orang
4. Mandiri
(meskipun
menggunakan alat
bantu seperti, tongkat)
√
10 Naik turun tangga 1. Tidak mampu
2. Membutuhkan
bantuan (alat bantu)
3. Mandiri√
Score 20
Total
Interpretasi hasil : 20 : Mandiri
21-61 :Ketergantungan Ringan
9-11 : Ketergantungan Sedang
62-90 : Ketergantungan Berat
100 : Mandiri
Skor yang didapat yaitu 20, yang mana pasien bisa melakukan kegiatan secara
mandiri
C. Pengkajian status kognitif
a. Short Portable Mental Status Questionaire (SPMSQ)
Didapatkan hasil pasien menjawab semua pertanyaan dengan benar, kesimpulannya yaitu
TOTAL NILAI 30 30
Interpretasi:
Total nilai yang didapatkan yaitu 30, kesimpulannya pasien tidak ada
kelainan kognitif
D. Pengkajian fungsi soasial
Total 5
E. Pengkajian aspek spiritual
a. Apakah secara teratur melakukan ibadah sesuai dengan keyakinan agamanya?
f. Apakah dirinya merasa di butuhkan atau tidak? (Iya, merasa dibutuhkan oleh
keluarga)
Tn. N)
F. Pengkajian fungsi keseimbangan
NNNO TES KOORDINASI KETERANGAN NILAI
1 Berdiri dengan postur tubuh 4
nomal
2 Berdiri dengan postur normal 3
menutup mata
3 Berdiri 1 kaki 3
4 Bediri fleksi trunk dan berdiri 3
keposisi netral
5 Berdiri dengan kaki rapat 3
6 Berdiri tempatkan tumit sala 3
satu kaki di depan jari kaki
lain
7 Berjalan sepanjang garis lurus 4
8 Berjalan mengikuti tanda 4
gambar pada lantai
9 Berjalan menyamping 4
10 Berjalan mundur 4
11 Berjalan mengikuti lingkarang 4
12 Berjalan pada tumit 3
13 Berjalan dengan ujung kaki
Jumlah 42
2. Format asuhan keperawatan
A. Analisa data
No Data Fokus Etiologi Problem
1. DS: Kerusakan lapisan sendi Nyeri
klien mengatakan nyeri yaitu membran synovium
lutut kiri dan kanan Peradangan berlangsung
klien mengatakan terus menerus
semenjak kakinya sakit Terdapat penimbunan sel
dia merasa tidak mampu darah putih dan
pembentukan jaringan
melakukan aktivitas parut
klien mengatakan lutut
Membran synovium
kirinya nyeri pada saat hipeartropi dan menebal
melakukan aktivitas
Menghambat aliran darah
Klien mengatakan nyeri ke sendi
lutut lebih buruk apabila
Nekrosi merusak jaringan
jongkok, naik tangga, sendi
turun tangga, setelah
Nyeri
lama berjalan dan berdiri
DO :
Wajah nampak meringis
P : Nyeri pada area
tangan dan lutut sebelah
kiri
Q : tertususk- tusuk
R : bagian lutut ekstremitas
bawah
S : Skala 4
T : 15-20menit
Saat palpasi ditemukan
nyeri tekan pada
persendian
DO:
Terasa dingin saat lutut
disentuh
Teraba krapitasi pada
lutut
klien nampak menguap
TTV
TD:150/90 MmHg
P: 24xmenit
N: 105x/menit
S:36,5 C
TUJUAN/
No DIAGNOSA INTERVENSI RASIONAL
INTERVENSI
1 Nyeri akut Setelah dilakukan Manajemen Nyeri
berhubungan tindakan Observasi 1. Untuk mengetahui
dengan agen keperawatan 1. Identifikasi lokasi, skala intensitas,
pencedara selama 1x8 jam karakteristik, durasi dan nyeri
fisiologis maka manajemen durasi, frekuensi,
nyeri menurun kualitas, intensitas
dengan kriteria nyeri
hasil : 2. Identifikasi skala 2. Agar dapat menilai
Keluhan nyeri nyeri tingkat nyeri
menurun 3. Identifikasi factor 3. Agar dapat sebagai
Meringis yang memperberat acuan untuk
menurun dan memperingan mengetahui kondisi
Tekanan darah nyeri apa saja yang dapat
membaik memperberat atau
memperingankan
nyeri klien mis.pada
saat peningkatan
Terapeutik aktivitas
4. Berikan teknik non 4. Untuk meringankan
farmakologis untuk atau mengurangi
mengurangi rasa nyeri sampai pada
nyeri tingkat yng dapat
Edukasi diterima pasien
5. Anjurkan 5. Untuk meringankan
menggunakan atau mengurangi
analgetik secara nyeri sampai pada
tepat tingkat yang dapat
Kolaborasi diterima pasien
6. Kolaborasi 6. Untuk mengurangi
pemeberian rasa nyeri yang
analgetik, jika dirasakan oleh klien
perlu