MASALAH PSIKOSOSIAL
ANSIETAS
Dosen Pembimbing : Rina Nur H,M.Kep.,Sp.Kep.Kom
Disusun oleh :
NOVIA EKA PUTRI
202003048
PENDAHULUAN
3) Lansia yang beresiko tinggi, seseorang yang berusia 70 tahun atau lebih
atau seseorang lansia yang berusia 60 tahun atau lebih yang memiliki
masalah kesehatan
4) Lansia potensial, lansia yang masih mampu melakukan pekerjaan atau
melakukan kegiatan yang menghasilkan barang atau jasa
5) Lansia tidak potensial, lansia yang tidak berdaya atau tidak bisa mencari
nafkah sehingga dalam kehidupannya bergantung pada orang lain.
2.1.8 Kebutuhan Dasar Lansia
Kebutuhan lanjut usia adalah kebutuhan manusia pada umumnya, yaitu
kebutuhan makan, perlindungan makan, perlindungan perawatan, kesehatan
dan kebutuhan sosial dalam mengadakan hubunagan dengan orang lain,
hubungan antar pribadi dalam keluarga, teman-teman sebaya dan hubungan
dengan organisasi-organisasi sosial, dengan penjelasan sebagai berikut :
1. Kebutuhan utama, yaitu :
a. Kebutuhan fisiologi/biologis seperti, makanan yang bergizi, seksual,
pakaian, perumahan/tempat berteduh
b. Kebutuhan ekonomi berupa penghasilan yang memadai
c. Kebutuhan kesehatan fisik, mental, perawatan pengobatan
d. Kebutuhan psikologis, berupa kasih sayang adanya tanggapan dari orang
lain, ketentraman, merasa berguna, memilki jati diri, serta status yang
jelas
e. Kebutuhan sosial berupa peranan dalam hubungan-hubungan dengan
orang lain, hubungan pribadi dalam keluarga, teman-teman dan
organisasi sosial
Rentang kecemasan berfluktuasi antara respons adaptif antisipasi dan yang maladaptive
yaitu panik :
Adaptif Maladaptive
Antisipasi Ringan Sedan Berat Panik
1. Antisipasi : suatu keadaan yang digambarkan lapangan persepsi menyatu dengan
lingkungan.
2. Cemas ringan : ketegangan ringan, penginderaan lebih tajam dan menyiapkan diri untuk
bertindak.
3. Cemas sedang : keadaan lebih waspada dan lebih tegang, lapangan persepsi menyempit
dan tidak mampu memusatkan pada factor peristiwa yang penting baginya.
4. Cemas berat : lapangan persepsi sangat sempit, berpusat pada detail yang kecil, tidak
memikirkan yang luas, tidak mampu membuat kaitan dan tidak mampu menyelesaikan
masalah.
5. Panik : persepsi menyimpang, sangat kacau dan tidak terkontrol, berpikir tidak teratur,
perilaku tidak tepat dan agitasi / hiperaktif.
2.2.3 Karakteristik Tingkat Kecemasan
1. Kecemasan ringan
Kecemasan ringan adalah perasaan bahwa ada sesuatu yang berbeda dan
membutuhkan perhatian khusus. Stimulus sensori meningkat dan membantu
individu memfokuskan perhatian untuk belajar, menyelesaikan masalah, berpikir,
bertindak, merasakan,dan melindungi diri.
a. Tingkah laku
- Duduk dengan tenang, posisi rileks
- Isi pembicaraan tepat da normal
b. Afektif
- Kurang perhatian
- Nyaman dan aman
c. Fisiologis
- Nafas pendek
- Nadi meningkat
- Gejala ringan pada lambung
2. Kecemasan sedang
Kecemasan sedang adalah perasaan yang mengganggu bahwa sesuatu
yang benar-benar berbeda : individu menjadi gugup atau agitasi.
a. Tingkah laku
- Tremor halus pada tangan
- Tidak dapat duduk dengan tenang
- Banyak bicara dan intonasi cepat
- Tekanan suara meningkat secara intermitten
b. Afektif
- Perhatian terhadap apa yang terjadi
- Khawatir, nervous
c. Kogtitif
- Lapangan persepsi menyempit
- Kurang mampu memusatkan perhatian pada faktor yang penting
- Kurang sadar pada detail disekitar yang berkaitan
d. Fisiologi
- Nafas pendek
- HR meningkat
- Mulut kering
- Anoreksia
- Diare, konstipasi
- Tidak mampu rileks
- Susah tidur
3. Kecemasan berat
Kecemasan berat adalah sesuatu yang berbeda dan ada ancaman, memperlihatkan
respons takut dan stres.
a. Tingkah laku
- Pergerakan menyentak saat gunakan tangan
- Banyak bicara
- Kecepatan bicara meningkat cepat
- Tekanan meningkat, volume suara keras
b. Afektif
1. Tidak adekuat, tidak aman
2. Merasa tidak berguna
3. Takut terhadap apa yang akan terjadi
4. Emosi masih dapat dikontrol
c. Kognitif
1. Lapangan persepsi sangat sempit
2. Tidak mampu membuat kaitan
3. Tidak mampu membuat masalah secara luas
d. Fisiologis
1. Nafas pendek
2. Nausea
3. Gelisah
4. Respon terkejut berlebihan
5. Ekspresi ketakutan
6. Badan bergetar
4. Panik
Panik adalah individu kehilangan kendali dan detail perhatian hilang, karena kehilangan
kontrol, maka tidak mampu melakukan apapun meskipun dengan perintah.
a. Tingkah laku
1. Tidak mampu mengendalikan motorik
2. Kasar
3. Aktivitas yang dilakukan tidak bertujuan
4. Pembicaraan sulit dimengerti
5. Suara melengking, berteriak
b. Afektif
ketidakberdayaan
Cemas / ansietas
Akumulasi stressor
Koping maladaptif
stressor
2.5 Konsep Dasar Asuhan Keperawatan
2.5.1 Pengkajian Keperawatan
1. Identitas Klien
Identitas klien, meliputi : Nama pasien, tanggal lahir,umur, agama, jenis kelamin, status
perkawinan, pendidikan, pekerjaan.
2. Keluhan utama
Pada umumnya klien merasakan ansietas
3. Riwayat penyakit sekarang
Riwayat penyakit mulai dari timbulnya keluhan yang dirasakan sampai saat dibawa ke
layanan kesehatan, apakah pernah mengalami ansietas sebelumnya. Disertai penyebab.
4. Riwayat penyakit dahulu
Riwayat penyakit yang lalu seperti riwayat penyakit musculoskeletal sebelumnya, riwayat
pekerjaan yang dapat berhubungan dengan penyakit musculoskeletal, penggunaan obat,
riwayat mengkonsumsi alkohol dan merokok.
5. Riwayat penyakit keluarga
Riwayat penyakit keturunan keluarga atau apakah keluarga pernah mengalami ansietas
yang sama
2.5.2 Pengkajian psikososial dan spiritual
1. Psikologi: biasanya mengalami peningkatan stress
2. Sosial : cenderung menrik diri dari lingkungan
3. Spiritual : kaji agama terlebih dahulu, bagaimana cara pasien menjalankan ibadah
menurut agamanya, adakah risiko/ hambatan pasien dalam menjalankan
ibadahnya
2.5.3 Pemenuhan kebutuhan nutrisi
Kebutuhan nutrisi
1. Makan : Kaji frekuensi, jenis makanan, dan jenis pantangan
2. Minum : Kaji frekuensi, jenis makanan, dan jenis pantangan
Kebutuhan eliminasi
1. BAK : Frekuensi, jumlah, warna, bau
2. BAB :Frekuensi, jumlah, warna, bau
Kebutuhan aktivitas
Biasanya klien kurang atau tidak dapat melaksankan aktivitas sehari-hari secara mandiri
akibat dari nyeri dan pembengkakan.
2.5.4 Pemeriksaan fisik
1. Keadaan umum
Klien lansia (≥60 tahun) yang mengalami gangguan musculoskeletal keadaan
umumnya lemah. Timbang berat badan klien, apakah ada gangguan penyakit karena
obesitas atau malnutrisi.
2. Kesadaran
Kesadaran klien biasanya composmentis dan apatis.
3. Tanda-tanda vital
- Suhu meningkat (>37ᶿC)
- Nadi meningkat
- Tekanan darah meningkat atau dalam batas normal
- Pernafasan biasanya normal atau terjadi peningkat
2.5.5 Pengkajian Status Fungsional
Pengkajian ini meliputi pengukuran kemampuan seseorang dalam melakukan
aktivitas kehidupan sehari-hari, penentuan kemandirian, mengidentifikasi kemampuan,
dan keterbatasan klien, seta menciptakan pemilihan intervensi yang tepat. Instrument
yang biasa digunakan dalam pengkajian status fungsional adalah Indeks Katz, Barthel
Indeks, dan Sullivan Indeks Katz. Alat ini digunakan untuk menentukan hasil tindakan
dan roknosis pada lansia dan penyakit kronis. Lingkuppengkajian meliputi keadekuatan 6
fungsi, yaitu mandi, berpakaian, toileting, berpindah, kontinen dan makan, yang hasilnya
untuk mendeteksi tingkat fungsional klien (mandiri atau dilakukan sendiri atau
tergantung) (Nursa, 2008).
Indeks Katz
1) Kemandirian dalam hal makan, kontinen, berpindah, kekamar
mandi kecil, berpakaian, dan mandi.
2) Kemandirian dalam semua hal, kecuali satu dari fungsi tersebut
3) Kemandirian dalam semua hal, kecuali mandi dan satu fungsi tambahan.
4) Kemandirian dalam semua hal, kecuali mandi, berpakaian, dan satu fungsi
tambahan.
5) Kemandirian dalam semua hal, kecuali mandi berpakaian, kekamar kecil, dan
satu fungsi tambahan
6) Kemandirian dalam semua hal, kecuali mandi, berpakaian, kekamar
kecil, berpindah, dan satu fungsi tambahan.
7) Ketergantungan pada keenam fungsi tersebut.
Dengan
No Kriteria Mandiri
Bantuan
1 Makan 5 10
2 Aktivitas ke toilet 5 10
3 Berpindah dari kursi roda atau sebaliknya, 5-10 15
termasuk duduk ditempat tidur
4 Kebersihan diri mencuci muka, menyisir rambut 0 5
dan menggosok gigi
5 Mandi 0 5
6 Berjalan di permukaan datar 10 25
7 Naik turun tangga 5 10
8 Berpakaian 5 10
9 Mengontrol defekasi 5 10
10 Mengontrol berkemih 5 10
Total 100
Sumber: fik-ump/ format-askep-lansia
Penilaian:
0-20 : ketergantungan
21-61 : ketergantungan berat/sangat
tergantung 62-90 : ketergantungan berat
91-99 : ketergantungan ringan
100 : mandiri
Interpretasi:
Salah 0-3 : fungsi intelektual utuh
Salah 4-5 : fungsi intelektual kerusakan ringan
Salah 6-8 : fungsi intelektual kerusakan
sedang Salah 9-10 : fungsi intelektual kerusakan
berat
Skor:
24-30 : Normal
17-33 : Probable gangguan
kognitif 0-16 : Definitif
gangguan kognitif
2.5.7 Pengkajian Spiritual
Keterkaitan spiritualitas dengan proses penyembuhan dapaat
dijelaskan dengan keperawatan holistik berupa biologis, psikologis, soaial,
kultural bahkan spiritual (Dossey, 2005). Fokus pengkajian pada
spiritualitas adalah bersifat terapeutik yang menunjukkan sesuatu bentuk
pelayanan dan dukungan.Evaluasi kesehatan spiritual klien dalam beberapa
cara yang berbeda. Salah satu cara adalah menanyakan pertanyaan
langsung. Untuk mengunakan pendekatan ini, anda harus merasa nyaman
saat bertanya pada orang lain tentang spiritualitas mereka(McEvoy, 2003)..
Alat pengkajian B-E-L-I-E-F membantu perawat mengevaluasi
klien, serta kebutuhan spiritual dan keagamaan keluarga (McEvoy, 2003).
Akrinim memiliki arti sebagai berikut :
B- Belief system (system kepercayaan)
E-Ethics or values (etika atau nilai-nilai)
L-Lifestyle (gaya hidup)
I- Involvement in a spiritual community (keterlibatan dalam kominitas spiritual)
E- Education (pendidikan)
F-Future events (kejadian-kejadian yang akan datang)
2.8 EVALUASI
Evaluasi terhadap kecemasan dapat di lihat dari pasien yang selalu khawatir
dengan kematian dan mampu mengenali kecemasannya dengan respon subjektif klien
mengatakan tahu arti cemas, klien mengatakan lebih senang diam memikirkan masalah
sendiri sedangkan respon objektif ekspresi wajah tampak gelisah, klien menjawab
pertanyaan yang diajukan, klien mampu mengenal kecemasannya. Kecemasan itu pula
dapat diartikan sebagai reaksi yang timbul karena ancaman yang tidak menentu.
Pencegahan dari kecemasan itu dapat dilakukan dengan cara perawat memberikan
dorongan kepada pasien untuk mengembangkan kepercayaan diri, serta sering
mendekatkan diri kepada Allah.
BAB III
TINJAUAN KASUS
3.1 PENGKAJIAN
3.1.1 IDENTITAS
Nama : Ny ”S”
Alamat : dsn.keboan kabupaten jombang
Jenis kelamin :
(1.) Laki-laki () Perempuan
Umur :
() Middle Age (2) Elderly (3) Old (4) Very old
Status :
() Menikah (2) Tidak menikah (3) Janda (4) Duda
Agama :
() Islam (2) Protestan (3) Hindu (4) Katolik (5) Budha
Suku :
() Jawa (2) Madura (3) Lain-lain, sebutkan ………………………….
Tingkat pedidikan ;
(1) Tidak tamat SD (2) Tamat SD (3) SMP () SMU (5) PT
(6) Buta huruf
Lama tinggal di panti/ keluarga :
(1) < 1 tahun (2) 1 – 3 tahun () > 3 tahun
Sumber pendapatan :
(1) Ada, jelaskan 6x panen sawah 5jt
(2) Tidak, jelaskan ………………………..
Keluarga yang dapat dihubungi :
(1) Ada, istri (Ny.G)
(2) Tidak …………………..
Riwayat Pekerjaan : tidak ada
3.1.2 RIWAYAT KESEHATAN
Keluhan yang dirasakan saat ini :
(1) Nyeri dada () Pusing (3) Batuk (4) Panas (5) Sesak (6) Gatal
(7) Diare (8) Jantung berdebar (9) Nyeri sendi (10) Penglihatan
kabur
(11) lain-lain:.........................
Pertanyaan tahap 2
(1) Keluhan lebih dari 3 bulan atau lebih dari 1 bulan 1 kali dalam satu bulan : tidak ada
(2) Ada masalah atau banyak pikiran : tidak ada
(3) Ada gangguan atau masalah dengan orang lain : tidak ada
(4) Menggunakan obat tidur atau penenang atas anjuran dokter : tidak
(5) Cenderung mengurung diri : tidak, kumpul sama tetangga ngopi
Lebih dari 1 atau sama dengan 1 jawaban ya, maka
masalah emosional ada atau ada gangguan emosional
Gangguan emosional
□ Ya Tidak
9 Apakah anda lebih senang tinggal di rumah dari pada keluar dan
mengerjakan sesuatu yang baru ?
Ya □ Tidak
10 Apakah anda merasa mempunyai banyak masalah dengan daya
ingat anda dibanding kebanyakan orang ?
□ Ya Tidak
11 Apakah anda pikir bahwa hidup anda sekarang ini menyenangkan ?
Ya □ Tidak
12 Apakah anda merasa tidak berharga seperti perasaan anda saat ini ?
□ Ya Tidak
13 Apakah anda merasa anda penuh semangat ?
Ya □ Tidak
14 Apakah anda merasa bahwa keadaan anda tidak ada harapan ?
□ Ya Tidak
15 Apakah anda pikir bahwa orang lain lebih baik keadaannya dari
pada anda ?
Ya □ Tidak
Skor : 2
- Setiap jawaban bercetak tebal mempunyai nilai 1.
- Skor antara 5 – 9 menunjukkan kemungkinan besar depresi.
- Skor 10 atau lebih merupakan depresi.
Sosial:
Hubungan dengan orang lain dalam wisma/di dalam keluarga :
(1) Tidak dikenal
(2) Sebatas kenal
(3) Mampu berinteraksi
(4) Mampu kejasama
Hubungan dengan orang lain diluar wisma didalam panti/di masyarakat:
(1) Tidak dikenal
(2) Sebatas kenal
(3) Mampu berinteraksi
(4) Mampu kejasama
Kebiasaan lansia berinteraksi ke wisma lainnya dalam panti/di masyarakat:
(1) Selalu
(2) Sering
(3) Jarang
(4) Tidak pernah
Frekwensi kunjungan keluarga
(1) 1 kali/bulan
(2) 2 kali/bulan
(3) Tidak pernah
5. APGAR KELUARGA
(Skrinning singkat mengkaji fungsi SOSIAL Lansia)
Selal Tdk
No Fungsi URAIAN Kadang2
u pernah
1. Adaptatio Saya merasa puas karena saya dapat meminta
n bantuan keluarga (teman-teman) saya saat ada
sesuatu yang mengganggu saya.
2. Partnershi Saya merasa puas karena keluarga (teman-
p teman) saya membicarakan setiap hal dan
berbagai masalah dengan saya.
3. Growth Saya merasa puas karena keluarga (teman-
teman) saya menerima dan mendukung
keinginan saya untuk terlibat dalam aktivitas
atau kegiatan baru.
4. Affection Saya merasa puas karena keluarga (teman-
teman) saya memperlihatkan kasih sayang dan
berespons terhadap emosi saya, seperti rasa
marah, penderitaan, dan kasih sayang.
5. Resolve Saya merasa puas dengan cara keluarga (teman-
teman) saya dan saya meluangkan waktu
bersama-sama.
Skor : 5
INTERPRETASI HASIL :
< 3 = Disfungsi berat
4 - 6 = Disfungsi sedang
> 6 = Fungsi baik
Spiritual:
Aktivitas ibadah : selalu dilaksanakan
Hambatan : tidak ada
6. PENGKAJIAN TINGKAT KERUSAKAN INTELEKTUAL/ASPEK KOGNITIF
LANSIA
BAHASA
9 ( ) a. Apakah nama benda-benda ini ? ( Perlihatkan pensil
dan arloji )
( 2 angka ) 2
b. Ulanglah kalimat berikut : ” Jika Tidak Dan Atau
Tapi ” ( 1 angka ) 0
c. Laksanakan 3 buah perintah ini : ” Peganglah
selembar kertas dengan tangan kananmu, lipatlah
kertas itu pada pertengahan dan letakanlah di lantai ( 3
angka ) 3
d. Bacalah dan laksanakan perintah berikut : ”
PEJAMKAN MATA ANDA ” ( 1 ANGKA ) 1
e. Tulislah sebuah kalimat ( 1 angka ) 1
f. Tirulah gambar ini ( 1 angka ) 1
Interpretasi hasil:
Score: 8
≤ 10 detik : risiko jatuh rendah
11 -19 detik : risiko jatuh rendah-sedang
20 –29 detik : risko jatuh sedang – risiko tinggi
≥ 30 detik : gangguan mobilitas dan risiko jatuh tinggi
3.1.6 PENGKAJIAN LINGKUNGAN
PEMUKIMAN
1. Bentuk bangunan :
() Rumah ( ) Petak ( ) asrama ( ) paviliun
2. Jenis bangunan :
() Permanen ( ) Semi permanen ( ) non permanen
3. Atap rumah
() Genting ( ) seng ( ) ijuk ( ) kayu ( ) asbes
4. Dinding
() Tembok ( ) Kayu ( ) bambu lainya,
5. Lantai
( ) semen ( ) tegel () keramik () tanah ( ) lainnya, ……………….
6. Kebersihan lantai
() baik ( ) kurang
7. Ventilasi
( ) < 15 % luas lantai () 15 % luas lantai
8. Pencahayaan
( Baik ( ) kurang Jelaskan, ……………………………………
9. Pengaturan penataan perabot
() baik ( ) kurang
10. Kelengkapan alat rumah tangga
11. () lengkap ( ) tidak lengkap Jelaskan, …………………………………
SANITASI
1. Penyediaan air bersih (MCK) :
( ) PDAM () Sumur ( ) Mata air ( ) sungai ( ) lainnya,
2. Penyediaan air minum
( ) air rebus sendiri () Beli (aqua) ( ) air biasa tanpa rebus
3. Pengelolaan jamban
( ) bersama ( ) kelompok () pribadi ( ) lainnya, ………………………
4. Jenis jamban :
( ) Leher angsa ( ) cemplung terbuka () Cemplung tertutup ( ) Lainnya
5. Jarak dengan sumber air
( ) < 10 meter () > 10 meter
6. Sarana pembuangan air limbah (SPAL) :
() Lancar () Tidak lancar
7. Petugas sampah
( ) ditimbun () dibakar ( ) daur ulang ( ) dibuang sembarang tempat
( ) dikelola dinas
8. Polusi udara
( ) Pabrik () Rumah tangga ( ) industri ( ) Lainnya,
9. Pengelolaan binatang pengerat
() tidak ( ) ya, ( ) dengan racun ( ) dengan alat ( ) lainnya,
FASILITAS
1. Peternakan
() ada () tidak Jenis, ayam
2. Perikanan
( ) ada ( ) tidak Jenis,
3. Sarana olah raga
( ) ada () tidak Jenis,
4. Taman
( ) ada () tidak Luasnya,
5. Ruang pertemuan
() ada ( ) tidak Luasnya, ………………………………
6. Sarana hiburan
( ) ada () tidak Jenis, …………………………………….
7. Sarana ibadah
() ada ( ) tidak Jenis, musollah
2.
15 februari 2021 Ansietas Observasi
(08.00) 3. Monitor tanda-tanda ansietas
Hasil : klien tampak gelisah
4. Periksa ferekuensi nadi, TD
dan suhu sebelum dan
sesudah latihan
TD : 150/80 mmHg
N : 90x/menit
RR : 20x/menit
S : 36’C
Terapeutik
4. Pahami situasi yang
membuat ansietas
Hasil : klien merasa
cemas jika teringat anak
dan cucunya
5. Mendengarkan dengan
penuh perhatian
Hasil : klien bercerita apa
yang membuat ia cemas
6. Berikan informasi tertulis
tentang persiapan dan
prosedur teknik relaksasi
Hasil : klien memahami dan
akan siap mengikuti
Edukasi
- melatih teknik relaksasi
Hasil : klien
melakukanteknik relaksasi
nafas dalam
- Jelaskan tujuan, manfaat,
batasan dan jenis relaksasi
yang tersedia
Hasil : mengerti apa yang
dijelaskan
- Anjurkan rileks dan
merasakan sensasi relaksasi
Anjurkan sering mengulangi
atau melatih teknik yang
dipilih
Hasil : klien akan
melakukan saat cemas
3.
kambuh.
1.7 EVALUASI
NO TANGGAL / JAM DX KEP EVALUASI TTD
1. S:
14 februari 2021 Ansietas
klien mengatakan cemas kepada anak
(08.00)
dan cucunya karena jarang
berkunjung adanya corona
O:
- k/u : lemah
- kesadaran : composmentis
- klien tampak gelisah
- mukosa bibir : lembab
- TTV
TD : 140/80 mmHg
N : 90x/menit
S : 36c
RR: 22x/menit
A : ansietas belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
- Pemantauan tanda vital
- Observasi tingakatan ansietas
2. S:
15. februari Ansietas
klien mengatakan cemas kepada anak
2021
dan cucunya karena jarang
(10.00)
berkunjung adanya corona
O:
- k/u : lemah
- kesadaran : composmentis
- klien tampak gelisah
- mukosa bibir : lembab
- TTV
TD : 150/80 mmHg
N : 90x/menit
S : 36c
RR: 22x/menit
A : ansietas belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
- Pemantauan tanda vital
Observasi tingakatan ansietas
1.8 LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA
Azizah, Lilik Ma'rifatul, Zainuri Imam, Akbar Amar. 2016. Buku Ajar Keperawatan Kesehatan
Jiwa. Yogyakarta: Indomedia Pustaka.
Gunarsa, Singgih D. 1995. Psikologi Keperawatan. Jakarta: PT. BPK Gunung
Mulia.
Hawari, D. 2008. Manajemen Stres Cemas dan Depresi . Jakarta : Balai
Penerbit FKUI.
Mansjoer, A. 1999. Kapita Selekta Kedokteran. 3rd ed. Jilid 1. Jakarta :
Penerbit Aesculapius
Stuart, Gail W. 2007. Buku Saku Keperawatan Jiwa. 5th ed. Jakarta : Penerbit Buku
Kedokteran EGC.
Nurjannah, I. 2010. Pedoman Penanganan Pada Gangguan Jiwa Manajemen.
Proses Keperawatan dan Hubungan Terapeutik Perawat-Klien. Yogyakarta
: Penerbit MocoMedia.
Suliswati, dkk. 2010. Konsep Dasar Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta :
Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Viedebeck, Sheila L. 2008. Buku Ajar Keperawatan Jiwa, Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC.