Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PENDAHULUAN

WAHAM

Disusun Dalam Rangka Memenuhi Tugas


State Keperawatan Jiwa

Disusun Oleh :

SITI FATIMAH S.Kep.


A1C121030

PRESEPTOR LAHAN PRESEPTOR INSTITUSI

(……………...……………) (…..…………………...…....)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS MEGAREZKY
MAKASSAR
2022
LAPORAN PENDAHULUAN WAHAM

A. KASUS ( MASALAH UTAMA)


Waham
B. PROSES TERJADINYA MASALAH
1. Pengertian
Waham adalah suatu keyakinan yang salah yang dipertahankan secara kuat atau terus
menerus, tapi tidak sesuai dengan kenyataan. Waham adalah termasuk gangguan isi
pikir. Pasien meyakini bahwa dirinya adalah seperti apa yang ada di dalam isi
pikirannya. Waham sering ditemui pada gangguan jiwa berat dan beberapa bentuk
waham yang spesifik sering ditemukan pada penderita skizofrenia (Widiyawati. W,
2020).
2. Etiologi
1) Faktor Predisposisi

a. Genetis : diturunkan, adanya abnormalitas perkembangan sistem saraf yang


berhubungan dengan respon biologis yang maladaptif.
b. Neurobiologis : adanya gangguan pada korteks pre frontal dan korteks limbic
c. Neurotransmitter : abnormalitas pada dopamine, serotonin dan glutamat.
d. Psikologis : ibu pencemas, terlalu melindungi, ayah tidak peduli.
2) Faktor Presipitasi
a. Proses pengolahan informasi yang berlebihan
b. Mekanisme penghantaran listrik yang abnormal.
c. Adanya gejala pemicu (Rusdi, 2018).
3. Tanda dan Gejala
1) Klien mengungkapkan sesuatu yang diyakinninya (tentang agama, kebesaran,
kecurigaan, keadaan dirinya berulang kali secara berlebihan tetapi tidak sesuai
dengan kenyataan
2) Klien tampak tidak mempunyai orang lain
3) Curiga

1
4) Bermusuhan
5) Merusak diri sendiri, orang lain dan lingkungan
6) Takut dan sangat waspada
7) Tidak tepat menilai lingkungan/realitas
8) Ekspresi wajah tegang
9) Mudah tersingung (Zaini, M. 2019).
4. Masalah Keperawatan Yang Sering Muncul
1) Resiko tinggi mencederai diri, orang lain dan lingkungan

2) Kerusakan komunikasi : verbal


3) Perubahan isi pikir : waham (Keliat, 2018).
5. Akibat Yang Sering Muncul
1) Gangguan fungsi kognitif (perubahan daya ingat)
Cara berpikir magis dan primitif, perhatian, isi pikir, bentuk dan
pengorganisasian bicara (tangensial, neologisme, sirkumtansial)
2) Fungsi persepsi
Depersonalisasi dan halusinasi
3) Fungsi emosi
Afek datar, afek tidak sesuai, reaksi berlebihan, ambivalen
4) Fungsi motoric
Imfulsif gerakan tiba-tiba dan spontan, manerisme, stereotopik gerakan yang
diulang-ulang, tidak bertujuan, tidak dipengaruhi stimulus yang jelas, katatonia.
5) Fungsi sosial : kesepian
Isolasi sosial, menarik diri dan harga diri rendah (Aziz R, 2018)

2
4. Mekanisme Koping
Perilaku yang mewakili upaya untuk melindungi klien dari pengalaman yang
menakutkan dengan respon neurobiologist yang maladaptive meliputi: regresi
berhubungan dengan masalah proses informasi dengan upaya untuk mengatasi
ansietas, proyeksi sebagai upaya untuk menjelaskan kerancuan persepsi, menarik diri,
pada keluarga: mengingkari (Tim Direktorat Keswa, 2019).
5. Jenis Waham

Tanda dan gejala waham berdasarkan jenisnya meliputi :

a) Waham kebesaran: individu meyakini bahwa ia memiliki kebesaran atau


kekuasaan khusus yang diucapkan berulang kali, tetapi tidak sesuai
kenyataan. Misalnya, “Saya ini pejabat di separtemen kesehatan lho!” atau,
“Saya punya tambang emas.”
b) Waham curiga: individu meyakini bahwa ada seseorang atau kelompok yang
berusaha merugikan/mencederai dirinya dan siucapkan berulang kali, tetapi
tidak sesuai kenyataan. Contoh, “Saya tidak tahu seluruh saudara saya ingin
menghancurkan hidup saya karena mereka iri dengan kesuksesan saya.”
c) Waham agama: individu memiliki keyakinan terhadap terhadap suatu agama
secara berlebihan dan diucapkan berulang kali, tetapi tidak sesuai kenyataan.
Contoh, “Kalau saya mau masuk surga, saya harus menggunakan pakaian
putih setiap hari.”
d) Waham somatic: individu meyakini bahwa tubuh atau bagian tubuhnya
terganggu atau terserang penyakit dan diucapkan berulang kali, tetapi tidak
sesuai dengan kenyataan. Misalnya, “Saya sakit kanker.” (Kenyataannya pada
pemeriksaan laboratorium tidak ditemukan tanda-tanda kanker, tetapi pasien
terus mengatakan bahwa ia sakit kanker).
e) Waham nihilistik: Individu meyakini bahwa dirinya sudah tidak ada di
dunia/meninggal dan diucapkan berulang kali, tetapi tidak sesuai kenyataan.
Misalnya, ”Ini kan alam kubur ya, sewmua yang ada disini adalah roh-roh”.
f) Waham sisip pikir : keyakinan klien bahwa ada pikiran orang lain yang
disisipkan ke dalam pikirannya.
g) Waham siar pikir : keyakinan klien bahwa orang lain mengetahui apa yang
3
dia pikirkan walaupun ia tidak pernah menyatakan pikirannya kepada orang
tersebut
h) Waham kontrol pikir : keyakinan klien bahwa pikirannya dikontrol oleh
kekuatan di luar dirinya (Damaiyanti, 2020).

6. Rentang Respon

C. POHON MASALAH

Resiko mencederai diri, orang lain dan


lingkungan

Perubahan Proses Pikir: Waham

Harga Diri Rendah

4
D. DIAGNOSIS KEPERAWATAN
Perubahan Proses Pikir: Waham

E. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN


No Pasien Keluarga
SP1p SP1k
1 Identifikasi tanda dan gejala waham Diskusikan masalah yang dirasakan dalam
merawat pasien
2 Bantu orientasi realitas: panggil nama, orientasi Jelaskan pengertian, tanda &gejala, dan
waktu, orang dan tempat/ lingkungan proses terjadinya waham (gunakan booklet)
3 Diskusikan kebutuhan pasien yang tidak terpenuhi Jelaskan cara merawat: tidak disangkal,
tidak diikuti/ diterima (netral)
4 Bantu pasien memenuhi kebutuhannya yang Latih cara mengetahui kebutuhan pasien dan
realistis mengetahui kemampuan pasien
5 Masukkan pada jadwal kegiatan pemenuhan Anjurkan membantu pasien seuai jadwal dan

5
kebutuhan memberi pujian
SPIIp SPIIk
1 Evaluasi kegiatan pemenuhan kebutuhan pasien Evaluasi kegiatan keluargadalam
dan memberikan pujian membimbing pasien memenuhi
kebutuhannya. Beri pujian
2 Diskusikan kemampuan yang dimiliki Latuh cara memenuhi kebutuhan pasien
3 Latih kemampuan yang dipilih, berikan pujian Latih cara melatih kemampan yang dimiliki
pasien
4 Masukkan pada jadwal pemenuhan kebutuhan dan Anjurkan membantu pasien sesuai jadwal
kegiatan yang telah dilatih dan memberi pujian
SPIIIp SPIIIk
1 Evaluasi kegiatan pemenuhan kebutuhan pasien, Evaluasi kegiatan keluarga dalam
kegiatan yang dilakukan pasien dan beri pujian membimbing memenuhi kebutuhan pasien
dan membimbing pasien melaksanakan
kegiatan yang telah dilatih. Beri pujian
2 Jelaskan tentang obat yang diminum (6 benar: Jelaskan obat yang diminum oleh pasien dan
jenis, guna, dosis, frekuensi, cara, kontinuitas cara membimbngnya
minum obat) dan tanyakan manfaat yang
dirasakan pasien
3 Masukkan pada jadwal pemenuhan kebutuhan, Anjurkan membantu pasien sesuai jadwal
keguatn yang telah dilatih dan obat dan memberikan pujian
SPIVp SPIVk
1 Evaluasi kegiatan pemenuhan kebutuhan pasien, Evaluasi kegiatan keluarga dalam
kegiatan yang telah dilatih, dan minum obat. membimbing memenuhi kebutuhan pasien,
Berikan pujian membimbing pasien melaksnakan kegiatan
yang telah dilatih dan minum obat. Berikan
pujian
2 Diskusikan kebutuhan lain dan cara memenuhinya Jelaskan follow up ke RSJ/ PKM, tanda
kambuh, rujukan
3 Diskusikan kemampuan yang dimiliki dan Anjurkan membantu pasien ssuai jadwal dan
memilih yang akan dilatih. Kemudian lath memberikan pujian

6
4 Masukkan pada jadwal pemenuhan kebutuhan,
kegiatan yang telah dilatih, minum obat
SPVp SPVk
1 Evaluasi kegiatan pemenuhan kebutuhan, kegiatan Evaluasi kegiatan keluarga dalam
yang dilatih dan minum obat. Beri pujian membimbing memenuhi kebutuhan pasien,
membimbing pasien melaksanakan kegiatan
yang telah dilatih, minim obat. Berikan
pujian
2 Nilai kemampuan yang telah mandiri Nilai kemampuan keluarga merawat pasien
3 Nilai apakah frekuensi munculnya waham Nilai kemampuan keluarga melakukan
berkurang apakah waham terkontrol control ke RSJ/ PKM

7
DAFTAR PUSTAKA

Widiyawati, W. (2020). Keperawatan Jiwa. Malang: Literasi Nusantara.


Zaini, M. (2019). Asuhan Keperawatan Masalah Psikososial di Pelayanan Klinis dan
Komunitas. Yogyakarta: Deepublish ( CV BUDI UTAMA).
Damaiyanti Murhripah, Iskandar. (2020).Asuhan Keperawatan Jiwa. PT
Refika Aitama.Bandung
Rusdi Deden Darmawan. (2018). Keperawatan Jiwa;Konsep Dan Kerangka Kerja Asuhan
Keperawatan Jiwa. Gosyen Publishing.Yogyakarta
Keliat, Budi Anna. (2018). Kumpulan Proses Keperawatan Masalah Jiwa. Jakarta : FIK,
Universitas Indonesia
Aziz R, dkk. (2018). Pedoman Asuhan Keperawatan Jiwa. Semarang: RSJD Dr. Amino
Gondoutomo.
Tim Direktorat Keswa. (2019). Standar Asuhan Keperawatan Jiwa Edisi 1. Bandung,
RSJP Bandung.

Anda mungkin juga menyukai