Anda di halaman 1dari 6

ANALISA SINTESA

Tindakan Keperawatan : Tehnik Relaksasi Nafas Dalam

Hari : Kamis

Tanggal : 28 Oktober 2021

Jam : 16.00 Wita

Nama pasien : Tn.A

A. Kasus
Klien datang ke RS tanggal 23 Oktober 2021 Tn. A mengatakan nyeri
pada betis kanan sejak 2 bulan yang lalu.

B. Diagnosa Medik
Post Orif tibia fibula
C. Diagnosa Keperawatan
 Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera
 Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri
 Gangguan pola tidur berhubungan dengan hambatan lingkungan
D. Data yang mendukung diagnosa keperawatan
Data subyektif : Tn. A mengatakan nyeri pada betis kanan sejak 2 bulan
yang lalu.
Data obyektif : Klien tampak meringis kesakitan terutama saat
melakukan pergerakan, Pasien mengalami nyeri sedang Skala 6

E. Dasar Pemikiran
Nyeri adalah suatu keadaan yang tidak menyenangkan akibat
terjadinya rangsangan fisik maupun dari serabut saraf dalam tubuh
ke otak dan diikuti oleh reaksi fisik , fisiologis dan emosional
(Alimul, 2006). Tehnik relaksasi nafas dalam merupakan suatu
bentuk asuhan keperawatan yang dalam hal ini perawat
mengajarkan kepada klien bagaimana cara melakukan napas
dalam, napas lambat ( menahan aspirasi secara maksimal) dan
bagaimana menghembuskan nafas secara perlahan. Tujuan
relaksasi napas dalam untuk meningkatkan ventilasi alveoli,
memelihara pertukaran gas, mencegah atelektasi paru,
meningkatkan efesiensi batuk, mengurangi stress fisik maupun
emosional yaitu menurunkan intensitas nyeri dan menurunkan
kecemasan.
Prinsip yang mendasari penurunan oleh tehnik relaksasi
terletak pada fisiologi sistem saraf otonom yang merupakan bagian
dari sistem saraf perifer yang mempertahankan homeostatis
lingkungan internal individu. Pada saat terjadi pelepasan mediator
kimia seperti bradikinin prostaglandin dan substansi, akan
merangsang syaraf simpatis sehingga menyebabkan
vasokostriksi yang akhirnya meningkatkan tonus otot yang
menimbulkan berbagai efek seperti spasme otot yang
akhirnya menekan pembuluh darah, mengurangi aliran
darah dan meningkatkan kecepatan metabolisme otot yang
menimbulkan pengiriman impuls nyeri dari medulla spinalis
ke otak dan dipersepsikan sebagai nyeri.
F. Prinsip tindakan keperawatan
1. Prinsip tindakan : bersih
2. Prosedur pelaksanaan
a. Tahap prainteraksi
1) Membaca status pasien
2) Mencuci tangan
3) Meyiapkan alat
b. Tahap orientasi
1) Memberikan salam teraupetik
2) Validasi kondisi pasien
3) Menjaga perivacy pasien
4) Menjelaskan tujuan dan prosedur yang akan
dilakukan kepada pasien dan keluarga

c. Tahap kerja

1) Berikan kesempatan kepada pasien untuk bertanya


jika ada yang kurang jelas
2) Atur posisi pasien agar rileks tanpa beban fisik

3) Instruksikan pasien untuk tarik nafas dalam


sehingga rongga paru berisi udara

4) Intruksikan pasien secara perlahan dan


menghembuskan udara membiarkanya keluar dari
setiap bagian anggota tubuh, pada waktu bersamaan
minta pasien untuk memusatkanperhatian

5) Instruksikan pasien untuk bernafas dengan irama


normal beberapa saat ( 1-2 menit )

6) Instruksikan pasien untuk bernafas dalam, kemudian


menghembuskan secara perlahan dan merasakan
saat ini udara mengalir dari tangan, kaki, menuju
keparu-paru kemudian udara dan rasakan udara
mengalir keseluruh tubuh
7) Minta pasien untuk memusatkan perhatian pada
kaki dan tangan, udara yang mengalir dan
merasakan keluar dari ujung- ujung jari tangan dan
kai dan rasakan kehangatanya
8) Instruksikan pasien untuk mengulangi bila nyeri terasa
kembali

9) Setelah pasien merasakan ketenangan, minta pasien


untuk melakukan secara mandiri
d. Tahap terminasi

1) Evaluasi hasil kegiatan

2) Lakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya

3) Cuci tangan

e. Dokumentasi

1) Catat waktu pelaksanaan tindakan

2) Catat respons pasien

3) Paraf dan nama perawat jaga


G. Analisa tindakan

Klien dengan masalah fistel perianal mempunyai keluhan utama


nyeri dengan skala 8, Klien dengan nyeri perlu mendapatkan
latihan manajemen nyeri dengan menggunakan teknik nafas
dalam. Pemberian teknik nafas dalam dapat membantu klien
dalam mengontrol rasa nyeri dan memberi rasa aman dan
nyaman.

H. Bahaya dilakukannya tindakan


1. Bahaya
Jika tidak saling percaya dan klien tidak kooperatif maka
latihan napas dalam tidak akan efektif sehingga rasa nyeri
akan semakin meningkat.
2. Pencegahan

Jangan banyak menyinggung perasaan klien, bina hubungan


saling percaya dan lakukan tindakan sesuai dengan
prosedur.

I. Tindakan keperawatan lain yang dilakukan

1. Monitor KU dan TTV

2. Kaji skala nyeri dan tingkat kecemasan

3. Catat intensitas nyeri

4. Kolaborasi pemberian analgetik

J. Hasil yang didapatkan setelah dilakukan tindakan

S : Klien mengatakan nyeri berkurang dan terasa sedikit lebih


nyaman
O : Klien dapat melakukan teknik relaksasi nafas dalam dengan
baik dan benar Klien nampak nyaman dan rileks
A : Masalah nyeri teratasi sebagian
P : Rencana tindakan dilanjutkan

K. Evaluasi diri
Tindakan telah dilakukan sesuai prosedur dan prinsip yanng benar.

Anda mungkin juga menyukai