Hari : Kamis
A. Kasus
Klien datang ke RS tanggal 23 Oktober 2021 Tn. A mengatakan nyeri
pada betis kanan sejak 2 bulan yang lalu.
B. Diagnosa Medik
Post Orif tibia fibula
C. Diagnosa Keperawatan
Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera
Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri
Gangguan pola tidur berhubungan dengan hambatan lingkungan
D. Data yang mendukung diagnosa keperawatan
Data subyektif : Tn. A mengatakan nyeri pada betis kanan sejak 2 bulan
yang lalu.
Data obyektif : Klien tampak meringis kesakitan terutama saat
melakukan pergerakan, Pasien mengalami nyeri sedang Skala 6
E. Dasar Pemikiran
Nyeri adalah suatu keadaan yang tidak menyenangkan akibat
terjadinya rangsangan fisik maupun dari serabut saraf dalam tubuh
ke otak dan diikuti oleh reaksi fisik , fisiologis dan emosional
(Alimul, 2006). Tehnik relaksasi nafas dalam merupakan suatu
bentuk asuhan keperawatan yang dalam hal ini perawat
mengajarkan kepada klien bagaimana cara melakukan napas
dalam, napas lambat ( menahan aspirasi secara maksimal) dan
bagaimana menghembuskan nafas secara perlahan. Tujuan
relaksasi napas dalam untuk meningkatkan ventilasi alveoli,
memelihara pertukaran gas, mencegah atelektasi paru,
meningkatkan efesiensi batuk, mengurangi stress fisik maupun
emosional yaitu menurunkan intensitas nyeri dan menurunkan
kecemasan.
Prinsip yang mendasari penurunan oleh tehnik relaksasi
terletak pada fisiologi sistem saraf otonom yang merupakan bagian
dari sistem saraf perifer yang mempertahankan homeostatis
lingkungan internal individu. Pada saat terjadi pelepasan mediator
kimia seperti bradikinin prostaglandin dan substansi, akan
merangsang syaraf simpatis sehingga menyebabkan
vasokostriksi yang akhirnya meningkatkan tonus otot yang
menimbulkan berbagai efek seperti spasme otot yang
akhirnya menekan pembuluh darah, mengurangi aliran
darah dan meningkatkan kecepatan metabolisme otot yang
menimbulkan pengiriman impuls nyeri dari medulla spinalis
ke otak dan dipersepsikan sebagai nyeri.
F. Prinsip tindakan keperawatan
1. Prinsip tindakan : bersih
2. Prosedur pelaksanaan
a. Tahap prainteraksi
1) Membaca status pasien
2) Mencuci tangan
3) Meyiapkan alat
b. Tahap orientasi
1) Memberikan salam teraupetik
2) Validasi kondisi pasien
3) Menjaga perivacy pasien
4) Menjelaskan tujuan dan prosedur yang akan
dilakukan kepada pasien dan keluarga
c. Tahap kerja
3) Cuci tangan
e. Dokumentasi
K. Evaluasi diri
Tindakan telah dilakukan sesuai prosedur dan prinsip yanng benar.