Anda di halaman 1dari 6

LOG BOOK

TINDAKAN KEPERAWATAN
TEHNIK RELAKSASI NAFAS DALAM

OLEH
MUHAMMAD ERFAN, S. Kep
NIM. 18.31.1202

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)
CAHAYA BANGSA BANJARMASIN
2018 – 2019
LEMBAR PENGESAHAN
LOG BOOK
TINDAKAN KEPERAWATAN
TEHNIK RELAKSASI NAFAS DALAM

OLEH :
MUHAMMAD ERFAN, S. Kep
NIM. 18.31.1202

Martapura, Februari 2019

Mengetahui,

Preseptor Akademik PreseptorKlinik

Ns. Ria Anggara Hamba,S.Kep, MM Nila Rusmilawati, SST


LOG BOOK
TINDAKAN KEPERAWATAN : TEKHNIK RELAKSASI NAFAS DALAM

Hari : Jumat
Tanggal : 15 Februari 2019
Jam : 09.15.00 WIB

A. Kasus
Klien datang dari RSUD Ratu Zalecha tanggal : 15 Februari 2019 Jam 09.15.00
WITA
dengan keluhan nyeri perut bawah menalar kepinggang belakang serta keluar air
sedikit-sedikit sejak 2 hari yang lalu
B. Diagnosa Medik : G2P1AA0 H 37-38 mgg + KPD
C. Diagnosa Keperawatan
Nyeri berhubungan dengan proses persalinan

D. Data yang mendukun.g diagnosa keperawatan


Data Subyektif : Pasien mengatakan nyeri perut
Data Obyektif : Pasien tampak lemah, wajah meringis kesakitan saat janin bergerak
E Justifikasi Tindakan
Nyeri adalah suatu keadaan yang tidak menyenangkan akibat terjadinya rangsangan
fisik maupun dari serabut saraf dalam tubuh ke otak dan diikuti oleh reaksi fisik, fisiologis,
dan emosional (Alimul, 2006). Teknik relaksasi nafas dalam merupakan suatu bentuk
asuhan keperawatan, yang dalam hal ini perawat mengajarkan kepada klien bagaimana
cara melakukan napas dalam, napas lambat (menahan inspirasi secara maksimal) dan
bagaimana menghembuskan napas secara perlahan. Tujuan Smeltzer & Bare (2002)
menyatakan bahwa tujuan teknik relaksasi napas dalam adalah untuk meningkatkan
ventilasi alveoli, memelihara pertukaran gas, mencegah atelektasi paru, meningkatkan
efesiensi batuk, mengurangi stress baik stress fisik maupun emosional yaitu menurunkan
intensitas nyeri dan menurunkan kecemasan.
Prinsip yang mendasari penurunan nyeri oleh teknik relaksasi terletak pada fisiologi
sistem syaraf otonom yang merupakan bagian dari sistem syaraf perifer yang
mempertahankan homeostatis lingkungan internal individu. Pada saat terjadi pelepasan
mediator kimia seperti bradikinin, prostaglandin dan substansi, akan merangsang syaraf
simpatis sehingga menyebabkan vasokostriksi yang akhirnya meningkatkan tonus otot
yang menimbulkan berbagai efek seperti spasme otot yang akhirnya menekan pembuluh
darah, mengurangi aliran darah dan meningkatkan kecepatan metabolisme otot yang
menimbulkan pengiriman impuls nyeri dari medulla spinalis ke otak dan dipersepsikan
sebagai nyeri.
F. Prinsip tindakan keperawatan
1. Prinsip tindakan : bersih
2. Prosedur pelaksanaan
a. Tahap prainteraksi
1) Menbaca status pasien
2) Mencuci tangan
3) Meyiapkan alat
b. Tahap orientasi
1) Memberikan salam teraupetik
2) Validasi kondisi pasien
3) Menjaga perivacy pasien
4) Menjelaskan tujuan dan prosedur yang akan dilakukan kepada pasien dan
keluarga
c. Tahap kerja
1) Berikan kesempatan kepada pasien untuk bertanya jika ada yang kurang
jelas
2) Atur posisi pasien agar rileks tanpa beban fisik
3) Instruksikan pasien untuk tarik nafas dalam sehingga rongga paru berisi
udara
4) Intruksikan pasien secara perlahan dan menghembuskan udara
membiarkanya keluar dari setiap bagian anggota tubuh, pada waktu bersamaan
minta pasien untuk memusatkan perhatian.
5) Instruksikan pasien untuk bernafas dengan irama normal beberapa saat ( 1-2
menit )
6) Instruksikan pasien untuk bernafas dalam, kemudian menghembuskan
secara perlahan dan merasakan saat ini udara mengalir dari tangan, kaki,
menuju keparu-paru kemudian udara dan rasakan udara mengalir keseluruh
tubuh
7) Minta pasien untuk memusatkan perhatian pada kaki dan tangan, udara yang
mengalir dan merasakan keluar dari ujung-ujung jari tangan dan kai dan
rasakan kehangatanya
8) Instruksikan pasien untuk mengulangi bila nyeri terasa kembali
9) Setelah pasien merasakan ketenangan, minta pasien untuk melakukan secara
mandiri
d. Tahap terminasi
1) Evaluasi hasil kegiatan
2) Lakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya
3) Cuci tangan
e. Dokumentasi
1) Catat waktu pelaksanaan tindakan
2) Catat respons pasien
3) Paraf dan nama perawat jaga
G. Analisa tindakan
Klien dengan masalah inpartu mempunyai keluhan utama nyeri. Klien dengan nyeri
perlu mendapatkan latihan manajemen nyeri dengan menggunakan teknik nafas
dalam. Pemberian teknik nafas dalam dapat membantu klien dalam mengontrol rasa
nyeri dan memberi rasa aman dan nyaman.
H. Bahaya dilakukannya tindakan
1. Bahaya
Jika tidak saling percaya dan klien tidak kooperatif maka latihan napas dalam
tidak akan efektif sehingga rasa nyeri akan semakin meningkat.
2. Pencegahan
Jangan banyak menyinggung perasaan klien, bina hubungan saling percaya dan
lakukan tindakan sesuai dengan prosedur.
I. Tindakan keperawatan lain yang dilakukan
1. Monitor KU dan TTV
2. Kaji skala nyeri dan tingkat kecemasan
3. Catat intensitas nyeri
4. Kolaborasi pemberian analgetik
J. Hasil yang didapatkan setelah dilakukan tindakan
S : Klien mengatakan masih nyeri perut
O : Klien dapat melakukan teknik relaksasi nafas dalam dengan baik dan benar
A : Masalah nyeri belum teratasi
P : Rencana tindakan dilanjutkan
K. Evaluasi diri
Tindakan telah dilakukan sesuai prosedur dan prinsip yang benar.

Anda mungkin juga menyukai