Anda di halaman 1dari 34

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

Pengkajian
I. Data Umum Tanggal Pengkajian 06-10-2005
1. Nama Kepala Keluarga : Bapak N
2. Usia : 63 Tahun
3. Pendidikan : SD
4. Pekerjaan : Pensiunan PD Pasar Jaya
5. Alamat : RT 01 RW 03 Kelurahan Kemiri Muka
6. Komposisi Anggota Keluarga

No Nama Umur L/P Agm Hub dgn KK Pend Pek


1 Ibu J 47 Tahun P Islam Istri SD IRT
2 I 35 Tahun P Islam Anak SMP IRT
3 A 34 Tahun P Islam Anak SMEA IRT Sudah
Berkeluarga
4 A 30 Tahun P Islam Anak SMP IRT & Rumah
terpisah
5 Y 20 Tahun P Islam Anak SMP PT Sosro

Genogram

7. Tipe/Bentuk Keluarga :
Keluarga Inti, terdiri dari Ibu, Ayah dan Anak

8. Suku Bangsa :
Keluarga Bpk N dan Ibu J berasal dari suku Betawi Depok, yang mempunyai
kebiasaan masak sayur dengan santan kental dan rasanya asin gurih.

9. Agama : keluarga menganut agama islam. Sebelum kena serangan stroke Bapak N
rajin sholat lima waktu dan sholat di mesjid atau mengikuti pengajian, tetapi setelah
terkena serangan stroke dan mengalami kesulitasn berjalan & berbicara Bapak N

Lia Meilianingsih, MKep,Sp.Kom Page 1


sering tidak sholat dan tidak pernah lagi mengikuti pengajian atau sholat berjamaah di
mesjid karena malu.

10. Status Sosial Ekonomi Keluarga :


Saat ini Bapak N sudah tidak bekerja dan uang pensiunan diambil sekaligus di awal
karena untuk biaya pengobatan dan makan sehari-hari. Untuk memenuhi kebutuhan
makan & sehari-hari saat ini keluarga mengandalkan pemberian dari anak. Pemberian
dari anaknya satu bulan + Rp. 15.000,- hanya cukup untuk makan . Sedangkan untuk
biaya kesehatan keluarga ini tidak memilih tabungan kalau Bapak N mau berobat
biaya ditanggulangi dan anak-anaknya, itupun kalau anak-anaknya sedang punya
uang.

11. Aktivitas Keluarga :


Setelah Bapak N sakit keluarga hampir tidak pernah rekreasi ketempat hiburan atau
berkunjung kekeluarga yang jauh,rekreasi yang dilakukan saat ini adalah nonton TV.

II. Riwayat & Tahap Perkembangan Keluarga :

12. Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini :


Keluarga berada pada tahap perkembangan keluarga dengan anak dewasa, tiga dari
empat orang anaknya sudah menikah dan hidup mandiri,anaknya yang bungsu sudah
tunangan dan bekerja untuk memenuhi kebutuhannya dan kalau ada penghasilan
tambahan diberikan pada ibunya, keluarga Bapak N sudah Menjalankan tugas
perkembangan sat ini yaitu memandirikan anak – anaknya ,emlepas anak – anaknya
untuk berkeluarga , memberikan contoh pada anak – anaknya dalam
berkeluarga,Khususnya bagaimana mengerjakan pekerjaan ibu rumah tangga.

13. Tahap Perkembangan Keluarga Yang Belum Terpenuhi :


Keluarga ( Bapak N dan Ibu J ) kadang – kadang belum dapat memberikan contoh
dalam berkomunikasi antara seporang istri dengan suami.

14. Riwayat Keluarga Inti :


Bapak N dan Ibu J menikah karena dijodohkan orang tua tetapi atas dasar saling
mencintai Ibu J dan Bapak N menikah pada usia muda Ibu J 16 tahun Bapak N 18
Tahun, pada awal pernikahan Bapak N sering sakit – sakitan, seperti Typus dan sakit
kepala namun belum tahu kalau Bapak N darah tinggi, sejak awal menikah Bapak N
mempunyai sifat pendiam.

15. Riwayat Keluarga Sebelumnya :


Bapak N adalah anak pertama dari 7 bersaudara ayah Bapak N Dan pamannya
mendrita hypertensi ,sedangkan Ibu J anak pertama dari 6 bersaudara keluarga dari
ppihak Ibu J tidak ada yang mempunyai penyakit Hypertensi / penyakit keturunan
anak – anak dan keluarga Bapak N tidak ada yang mempunyai riwayat hypertensi.

III. Lingkungan

16. Karakteristik Rumah (lengkapi dengan denah rumah) :


Rumah milik sensiri ukuran 6x8 m2, jenis rumah permanen, lantai rumah plester.
Rumah cukup bersih, Ibu J biasa membersihkan rumah 2x sehari, ventilasi : ada
jendela di Ruang tamu dan kamar tapi jarang di buka. Kamar belakang, dapur dan
kamar mandi agak pengap dan gelap. Sumber air yang digunakan dari sumur (sanyo)
kualitas air tidak berbau, tidak berwarna dan tidak berasa.

Lia Meilianingsih, MKep,Sp.Kom Page 2


17. Karakteristik Tetangga dan Komunitas :
Jarak rumah keluarga Bpk N berdekatan dengan tetangga. Hubungan dengan tetangga
cukup akrab/rukun, terlihat saat penulis berkunjung ada berapa tetangga yang main ke
rumahnya. Sebagian besar tetangga bekerja sebagai pedagang atau wiraswasta.
Fasilitas posyandu lansia, mesjid dekat dengan rumah Bpk N. Jarak dari Rumah ke
Puskesmas + 300 m.Alat transportasi yang digunakan ojek.

18. Mobilitas Geografi Keluarga


Keluarga Bpk N sudah lama (+ 15 Tahun) tinggal di wilayah Kemiri Muka.
19. Perkumpulan Keluarga & Interaksi dengan Masyarakat :
Saudara Bpk N kadang kadang berkunjung menengok dan memberikan support pada
Bpk N dan keluarga. Biasanya setiap Hari Raya Idul Fitri atau Idul Adha. Anak-anak
dan keluarganya berkumpul di rumah Bpk N. Saat ini Bapak N tidak mengikuti
kegiatan pengajian di Masyarakat.Sedangkan Ibu J hampir tidak pernah mengikuti
pengajian Ibu-ibu di wilayahnya selama Bapak N sakit.
20. Sistem pendukung keluarga :
Anaknya yang tinggal satu rumah suka membantu pekerjaan rumah, seperti menyapu,
menyetrika. Anak-anaknya yang tinggal berdekatan sekali-kali berkunjung untuk
mengetahui keadaan Bpk N. Apabila Bapak N sakit berat anak-anaknya bergantian
datang ke Rumah Bapak N untukmerawatnya.

IV. Struktur Keluarga :

21. Pola dan Proses Komunikasi


Komunikasi Ibu J dan anak-anaknya atau keluarga yang lain cukup baik dan terbuka
tetapi Bapak N dari dulu sampai sekarang berkomunikasi dengan anak-anaknya
seperlunya saja. Bapak N mempunyai sifat pendiam sejak Bapak N jatuh dan stroke
(Agustus 2004) Bapak N sering berteriakdan marah-marah tanpa sebab ke Ibu J
semenjak 3 bulan yl Bapak N tidak bisa berbicara kalau berkomunikasi dengan
bahasa isyarat data kalau marah sering mencubit istrinya atau membanting barang.
Menurut Ibu J Bapak N sering marah-marah mungkin karena kesal dengan sakitnya
Ibu J tidak tahu secara pasti penyebab Bapak N marah. Namun pada saat perawat
menanyakan dan meminta Bapak N menuliskan di kertas yang membuat Bapak N
marah adalah karena Ibu J sering mengatakan Bapak N mati saja. Pada saat
dikonfirmasikan pada Ibu J tentang alasan kenapa Bapak N suka marah pada Ibu J,
Ibu J tersenyum dan tertawa......menurut Ibu J kata-kata tersebut keluar tanpa disadari
apabila dia sedang kesal pada Bapak N.
Selama mengalami kesulitan berbicara, Bapak N tidak pernah menyampaikan
keinginannya pada anggota keluarga yang lain. Apabila Bapak N menulis bahwa dia
akan pergi jalan-jalan, sehingga Ibu J suka khawatir. Bapak N mengungkapkan
perasaannya pada perawat bahwa dia sulit berkomunikasi dengan keluarga selama dia
tidak mampu bicara keluarga tidak memahami apa yang di katakan Bapak N melalui
gerak bibirnya. Hasil pengamalan perawat, apabila Ibu J berkomunikasi dengan
Bapak N menggunakan suatu yang keras dan kadang-kadang dengan intenasi yang
tinggi.

21. Struktur Kekuatan :


Apabila ada permasalahan dalam keluarga, biasanya Ibu J berembuk dengan anak-
anaknya dan menariknya untuk mengambil keputusan.

23. Struktur Peran:

Lia Meilianingsih, MKep,Sp.Kom Page 3


Bapak N sebagai kepala keluarga sudah tidak dapat mencari nafkah ke\arena sakit Ibu
J melakukan peran sebagai Ibu merwat suami yang sakit melakukan pekerjaan rumah
tangga seperti membersihkan rumah, mencuci dan memasak.
An Y sebagai seorang anak yang sudah dewasa bekerja dan kalau ada waktu luang
memebantu pekerjaan ibunya.

24. Nilai – Nilai dan Norma – Norma Budaya


Niali – Nilai yang dianut keluarga sesuai dengan nilai atau masyarakat dimana
keluarga tersebut tinggal Ibu J memberi contoh dan menanamkan nilai – nilai kepada
anak menantu dan cucunya untuk hidup bermasyarakat dan beragama, Ibu J selalu
mengingatkan kepada anak – anaknya dan cucunya menghargai dan emperhatikan
kondisi Bapak N.

V. Fungsi – fungsi Keluarga :

25. Fungsi Afktif:


Semua anggota keluarga ( anak menantu dan cucu ) saling menyayangi dan
menghargai Ibu J & Bapak N sebagai oarng yang dituakan setelah Bapak N
mengalami Stroke kesulitan berjalan dan berbicara merasa minder dan tidak mau lagi
melakukan kegiatan yang ada di masyarakat dan Bapak N juga serinng marah –
marah dengan cara mencubit tau memukul Ibu J atau ekspresi wajahnya yang
memperlihatkan marah karena kesal penyakinya ngga sembuh – sembuh kalau Bapak
N sedang marah – marah Ibu J pergi kerumah anaknya meninggalkan Bapak N
sendirian.

26. Fungsi Sosialisasi :


Semua anggota keluarga dapat bersosialisasi dengan baik dalam lingkungan rumah
maupun di masyarakat namun setelah terkena serangan stroke Bpk N tidak pernah
lagi mengikuti kegiatan masyarakat.

27. Fungsi Perawatan Kesehatan :


Bapak N mempunyai riwayat hipertensi/darah tinggi Bapak N tidak ingat kapan mulai
terkena darah tinggi. Namun sejak bekerjapun Bapak N sering mengeluh pusing tahun
2004 Bpk N jatuh pada saat bekerja. Kemudian lumpuh pada bagian tubuh sebelah
kanan (tangan & kaki tangan tidak bisa digerakkan). Dari hasil keluarga tidak
mengetahui berapa tekanan darahnya. Selanjutnya Bpk N dianjurkan untuk dirawat,
namun keluarga tidak sanggup akhirnya Bpk N berobat jalan dan di bawa ke tabib
selain itu juga Bapak N diobati dengan pijet refreksi. Setelah 5x dilakukan pijat
refreksi, Bpk N dapat menggerakkan kai dan tangannya tapi untuk berdiri dan
berjalan harus berpegangan.
Bulan Juli 2005 jatuh lagi di kamar mandi, kemudian mulutnya agak mencong dan
bicaranya cadel.
Akhir September Bpk N jatuh di beranda rumah, pada saat berdiri tiba-tiba pingsan
bangun dari jatuhnya Bpk N mengalami kesulitasn menekan dan produksi air liurnya
banyak sekali. Selama sakit ini keluarga sudah mengupayakan dengan berobat ke
tabib/pijat refreksi. Ramuan tradisional sudah dicoba dengan menggunakan daun
alpukat dan mengkudu tetapi tidak dilakukan secara teratur. Selama sakit Bpk N
jugatidak diet mengurangi garam dan tidak melakukan olah raga secara teratur. Kalau
ada keluhan pusing atau pegal diatasi dengan keluarga Bpk N belum pernah mendapat
informasi tentang darah tinggi atau stroke begitupun cara perawatannya. Keluarga
Bapak N sebulan sekali mengajak Bpk N untuk ke Posyandu lansia untuk
memeriksakannya.

Lia Meilianingsih, MKep,Sp.Kom Page 4


VI. Koping Keluarga :

28. Stressor keluarga jangka pendek


Ibu J mengalami stress menghadapi Bpk N yang sering marah-marah, padahal Ibu J
sudah cape merawat Bpk N yang sudah lama sakit. Bpk N juga kesal dengan kondisi
penyakitnya yang tidak sembuh sembuh dan tidak bisa bicara. Ibu J mengungkapkan
sudah bosan merawat Bapak N.
29. Kemampuan keluarga berespons terhadap masalah
Kesal dengan kondisinya Bpk N jadi sering marah-marah atau banyak tidur
sedangkan Ibu J kadang-kadang menghadapinya acuh tak acuh dan membiarkan Bpk
N sendirian (Ibu pergi ke rumah anaknya)

30. Strategi koping yang digunakan


Jika ada masalah Bpk N saat ini cenderung marah-marah untuk mengeksprezikannya,
dulu sebelum kena stroke Bpk N cenderung diam bila menghadapi masalah. Ibu J
kalau menghadapi masalah, terutama Kesehatan Bpk N mengekspresikannya dengan
bercerita ke anak-anaknya.

31. Strategi adaptasi disfungsional


Bpk N dalam menghadapi masalah dengan cara mendiamkannya atau tidur sedangkan
Ibu J apabila jengkel/kesal menghadapi Bpk N pergi ke rumah anak-anaknya.

32. Pemeriksaan fisik (lihat halaman berikut):

VII. Harapan keluarga terhadap asuhan keperawatan keluarga :


Keluarga berharap asuhan keperawatan keluarga di lakukan terus secara teratur,
sehingga bisa bertanya apabila mempunyai masalah kesehatan yang dihadapi dan
dibertahu tentang cara merawatnya.

Jakarta,

Lia Meilianingsih, MKep,Sp.Kom Page 5


Pemeriksaan Fisik
No Aspek Yang Diperiksa BPN Ibu J An.Y
1 Tekanan darah 200/110 mmHg 100/60 110/70
Nadi 72 x / mnt mmHg mmHg
Respirasi Rate BB dan 16 x / mnt 72 x / mnt 76 x / mnt
16 x / mnt 16 x / mnt
Kepalal dan leher Bersih, beruban
 Rambut & kulit pusing & sakit Bersih Bersih
kepala di bag belakang
 Mata
Konjungtiva Tidak anemis Anemis Tidak
Skelera Tidak ikterik Tidak ikterik anemis
Fungsi penglihatan Dapat membaca Dapat Tidak ikterik
 Hidung buku membaca Dapat
Fungsi penciuman Simetris, bersih Simetris membaca
Dapat Dapat Simetris
 Telinga+fungsi membedakan membedakan Dapat
pendengaran bau kayu putih bau kayu membedaka
+ bawang putih+bawang bau
 Mulut dan Gigi
Otot-otot muka+mulut Bpk N lemah Bersih, dapat Bersih, dapat Bersih, dapa
Bpk N tidak dapat mengucapkan huruf atau kata dgn jelas menjawab mendengar mendengar
pertanyaan yg detik jam detik jam
 Leher diajukan dgn Simetris,
suara agak Simetris, tidak ada
keras tidak ada caries gigi
Tidak simetris caries gigi,
2. Dada Produksi air liur gigi sdh ada
>>, agak sulit yg tanggal
menelan.
Otot-otot
3 rahang
atas+bawah tdk Tidak ada
kuat, gigi sdh pembesaran
Abdomen ada yg tanggal Tidak ada kelenjar
pembesaran
kelenjar
Ekstermitas Tidak ada Bunyi nafas
4 -Kekuatan otot pembesaran vesiculer, S1
-Pergerakan sendi kelenjar,JVP Bunyi nafas &S2
-Sensori tidak meninggi, vesiculer, S1 terdengar
5 kuduk kaku &S2 terdengar jelas, tak ad
jelas, tdk ada suara nafas
Genetalia Bunyi nafas suara nafas tambahan
BAB+BAK vesikuler,s1 tambahan
lebih jelas di
 dengar di Tidak ada
6 daerah katup distensi BU
tricus dan Tidak ada 12x /mnt
Mitral, S2 lebih distensi BU

Lia Meilianingsih, MKep,Sp.Kom Page 6


jelas terdengar 12x / mnt 5 5
pd katup aorta 5 5
pulmonal 5 5 Bebas
5 5
Tidak ada Bebas
distensi BU
16x/mnt BAB 1x/hr
BAK 3x/har
5 5 BAB 1x/hari
5 5 BAK 3x/hari,
Gerakan batas lancar
pd ekst Ka
ujung jari kaki
& tangan
kesemutan/berat

BAB 1-2x/hr
BAK Lancar

Analisa Data

DATA SUBYEKTIF
 Bpk N mengeluh pusing dan kaku pd daerah leher, Gangguanperfusi
ksemutan pd ujung jari tangan dan kaki. jaringan pada lansia
 Sejak menikah Bpk N sudah menderita darah tinggi, tapi N di keluarga Bapak
tidak pernah kontrol teratur N b/d KMK
 Keluarga mengatakan sudah tahu Bapak N darah tinggi merawat anggota
tetapi tidak tahu batasan darah tinggi, tidak tahu tanda, keluarga dengan
gejala, penyebab dan akibat. Keluarga tahu karena kata hipertensi
dokter darah tinggi dan post stroke
 Keluarga mengatakan Bpk N sudah jatuh 3x
 Menurut keluarga Bpk N jarang bilang kalau merasa
pusing, kalau sudah tidak tahan diabeli obat warung.
 Saat ini Bpk stiap bulan kontrol tekanan darah 1 bulan
sekali ke Posyandu lansia, tapi kadang-kadang tidak tahu
berapa hasil pengukurannya.
 Keluarga mengatakan Bpk N pernah minum ramuan
tradisional seperti air rebusan daun alpulkat, mengkudu
tapi dilakukannya tidak teratur
 Bpk N juga pernah dibawa ke pijat refleksi, hasilnya
tangan dan kakinya yang lumuh bisa pulih kembali
dengna 5 kali berobat namun untuk kesulitan menelan
dan berbicara masih belum bias diatasi

Lia Meilianingsih, MKep,Sp.Kom Page 7


 Bapak N tidak pernah melaku,kan olah raga
 Menurut keluarga Bapak N sudah kesal denga
penyakitnya sehingga sering marah – marah selam sakit
bapak N juga jarang atau tidak pernah mengikuti
pengajian di masjid lagi karena malu air liurnya keluar
terus.
 Keluarga belum pernah mendapat informasi atau
penjelasan tentang hipertensi dan cara perawatannya.
 Keluarga mengatakan selam ini Bpk N tidak pernah
pantang / makanan yanga sin dan bersantan, telur.
 Data obyektif
 TD: 200 / 110 mmHg
 Mulut tidak simestris,air liur keluar berlebihan
 Dan sulit untuk menelan
 Bpk N tidak dapat bicara
 Bpk N sulit untuk menggerakan mulut / otot – otot pipi
rahang atas dan bawah

Data Diagnosa Keperawatan


Data Subyektif :
- Tiga bulan yang lalu Bpk. N jatuh yang ke-3 Disfungsi komunikasi
kalinya, setelah jatuh Bpk. N sulit bicara dan dalam keluarga berhu-
menelan. bung dengan anggota
- Bpk N berkomunikasi dengan keluarga mengguna- keluarga, khususnya
kan isyarat (mengangguk, menggeleng, dan Bapak N mengalami
menunjuk) kesulitan dalam
- Selama mengalami kesulitan berbicara, Bpk N berkomunikasi verbal.
tidak pernah menyampaikan keinginannya pada
anggota keluarga yang lain. Apabila Bpk N ingin
bepergian atau jalan disekitar rumahnya tidak
pernah mengungkapkan secara non verbal / tertulis
pada anggota keluarga yang lain, sehingga ibu
selalu khawatir dan mencarinya.
- Keluarga tidak dapat memahami apa yg dikatakan
bpk N melalui gerak bibir.
Lia Meilianingsih, MKep,Sp.Kom Page 8
Data Diagnosa Keperawatan
- Bapak N mengungkapkan pada perawat bahwa dia
sulit berkomunikasi dengan keluarga selama tidak
mampu berbicara.
- Menurut Ibu J, Bpk N sering marah-marah
kepadanya ( mencubit, menarik tangan Ibu J). tetapi
Ibu J tidak pernah tahu apa yang menyebabkan Bpk
N marah.
- Selama ini Bpk. N tidak pernah mengungkapkan
kenapa sering marah / kesal
- Kadang-kadang Ibu J merasa kesal dan marah
terhadap perilaku Bapak N, dan tanpa disadarinya
Ibu J mengucapkan Bpk N mati saja atau pergi
meninggalkan Bpk N sendiri.

Data obyektif
- Hasi pemeriksaan fisik menunjukkan Bpk N
mengalami kelemahan otot-otot wajah dan menelan
(Bpk N mengalami kesulitan menggerakan lidah,
mengerutkan otot wajah, mengembungkan pipi,
menutup mata dengan kuat dan mengangkat alis ke
atas)
- Bpk N tidak jelas melafalkan huruf (A,I, U….) dan
satu kata dengan gerak bibir.
- Bpk N menuliskan alasan yang membuatnya marah
pada Ibu J, yaitu Ibu J sering mengatakan Bpk N
mati saja.
- Hasil pengamatan perawat, apabila Ibu J
berkomunikasi dengan Bapak N menggunakan
suara yang keras dan kadang-kadang dengan
intonasi yang tinggi.

Data Subyektif
- Bpk N 2 tahun yang lalu mengalami stroke dan Beban psikologis
sampai saat ini kondisinya belum pulih betul ( keluarga dalam melaku
berjalan dan melakukan kegiatan sehari-hari kan perawatan pada
dilakukan dengan gerakan lambat), sehingga anggota keluarga
sampai saat ini Bpk N tidak dapat bekerja untuk berhubung dengan
menafkahi kebutuhan keluarga. lamanya sakit yang
- Pemenuhan kebutuhan keluarga dibantu dialami anggota
sepenuhnya oleh anak-anaknya dengan keluarga, khususnya
memberikan uang Rp 15.000/hari (dari anak Bpk N
pertama) dan Rp 200.000/ bulan dari anaknya yang
bungsu.
- Ibu J mengungkapkan sudah bosan dan cape
merawat Bpk N. Saat ini secara fisik Ibu J
mengatakan tidak cape merawat bapak N, karena
Bapak N sudah dapat melakukan aktivitas sehari-
hari secara mandiri, tetapi Ibu N sering kesal
Lia Meilianingsih, MKep,Sp.Kom Page 9
Data Diagnosa Keperawatan
menghadapi perilaku bapak yang suka marah dan
tidak mau mengikuti anjurannya. Untuk mengatasi
rasa kesalnya Ibu N pergi ke rumah anaknya yang
pertama (jarak rumahnya tidak jauh)
- Ibu J meminta Bpk N untuk melakukan latihan
yang dianjurkan perawat agar cepat sembuh, namun
Ibu J jarang sekali mendampingi Bpk N untuk
berlatih.
- Semenjak Bapak N mengalami stroke Ibu J tidak
pernah mengikuti kegiatan pengajian di
wilayahnya.
- Anaknya yang satu rumah jarang dilibatkan untuk
merawat Bapak N, karena menurut Ibu j sudah
capek bekerja.

Data obyektif
- Ekspresi wajah Ibu J kadang-kadang tegang

Priorotas
Gangguan Pertusi Cerebvaskular Pada Lansia Bpk N

No Kriteria Skor Pembenaran


1 Sifat masalah aktual 3/3 x 1=1 Bpk N mengalami gangguan perfusi
cerebrovaskuler,ditandai dengan TD 200/110
mmHg,mulut mengeluarkan air liur
berlebihan dan sulit menelan Bpk N tidak
dapat bicra, kekuatan otot wajah , mulut
( rahang atas dan bawah lemah )
2 Kemungkinan masalah dapat diubah ½x2=1 Bpk N mempunyai keinginan untuk
sebagaian sembuh,setiap ada Keg posyandu lansia
datang untuk mengetahui perkembangan
kondisinya dan pengobatan untuk
mengendalikan tekanan darahnya sudah

Lia Meilianingsih, MKep,Sp.Kom Page 10


mencoba membuat obat tradisisonal dari
daun alpukat dan ada perawat yang memberi
informasi untuk mengatasi hipertensi
3 Potensi masalah untuk dicegah : 1/3 x 1 = 1/3 Masalah yang lebih lanjut sudah terjadi,
rendah tetapi dengan pemantauan TD dapat
mencegah stroke ulangan latihan atau senam
pada lansia dapat memperbaiki kondisiakibat
stroke
4 Menonjolnya masalah 2/2 x 1 = 1 Keluarga mengatakan penyakit darah tinggi
pada Bpk N cukup berat dan harus segera
diatas.

Total Skor 3 1/3

Diafungsional Komunikasi Dalam Keluarga

No Kriteria Skor Pembenaran


1 Sifat masalah 3/3 x 1 = 1 Dampak dari salah satu anggota keluarga
yang mengalami kesulitan komunikasi
Verbal, keluarga tidak dapat memahami apa
yang disampaikan Bpk N dan komunikasi
cenderung satu arah
2 Kemungkinan masalah dapat diubah ½x2=1 Bpk N mempunyai keinginan dapat
sebagian berbicara lagi dan berkomunikasi dengan
keluarga anak – anaknya secar financial
mendukung untuk melakukan pemeriksaan –
pemeriksaan pengobatan ke dokter saraf ada
perawat yang memberikan informasi /
alternatif untuk mengatasi masalah
disfungsional komunikasi dlam keluarga
3 Potensi masalah untuk dicegah 2/3 x 1 = 2/3 Masalah lebih lanjut belum terjadi dan dapat
dicegah dengan dukungan keluarga dalam
komunikasi dua arah dan motivasi Bpk N
untuk berlatih
4 Menonjolnya masalah ½x1=½ Kesulitan berbicara pada Bpk N perlu diatasi
tapi tidak segera karena denga latihan dan
berjalannya waktu akan pulih kembali
3 1/6

Beban Psikilogis Pada Anggota

No Kriteria Skor Pembenaran


1 Sifat masalah aktual 3/3 x 1 = 1 Anggota keluarga ( Ibu J ) yang merawat
Bapak merasakan sudah lelah dan bosan
merawat Bapak N Ibu J suka marah – marah
2 Kemungkinan masalah dapat diubah ½x2=1 Ibu J mengatur waktunya untuk merawat
; sebagian dan menyenangkan dirinya, anak – anaknya
mau dilibatkan untuk merawat Bapak N ada
perawt yang memberikan informasiunbtuk
mengatasi beban psikologi dari pemberi
perawatan

Lia Meilianingsih, MKep,Sp.Kom Page 11


3 Potensi masalah untuk dicegah ; 2/3 x 1 = 2/3 Masalah lebih lanjut belum terjadi dan dapat
sedang dicegah dengan sifat Ibu yang terbuka serta
dukungan keluarga lainnya
( anak – anaknya)
4 Menonjolnya masalah 0/2 x = 0 Keluarga tidak merasakan sebagai masalah
Total skor 2 2/3

Lia Meilianingsih, MKep,Sp.Kom Page 12


FORMAT RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

NO Diagnosa Tujuan Evaluasi Rencana Intervensi


Keperawatan Umum Khusus Kriteria Standart
Keluarga
1 Gangguan perfungsi Setelah dilakukan Setelah pertemuan 5 x Hipertensi adalah - Diskusikan dengan keluarga tentang
jaringan tindakan keperawatan 60 menit keluarga tekanan darah yang pengertian hipertensi / darah tinggi
cerebrovascular pada diharapkantidak trejadi mampu: 1. mengenal melebihi normal, yaitu - Anjurkan keluarga untuk mengungkapkan
lansia di keluarga Bpk dengan perfusi jaringan masalah hipertensi batas atas lebih dari kembali pengertian hipertensi
n kmk merawat cerebrovasculer pada dengan : 140 mmHg batas - Diskusikan dengan keluarga penyebab
anggota keluarga Bpk n a. Menjelaskan Respon verbal bawah melebihi 90 hipertensi
dengan hipertensi pengarahan mmHg - Anjurkan keluarga agar menyebutkan
hipertensi . Menyebutkan 4 dari 6 kembali penyebab hipertensi
b. Menyebutkan Respon verbal penyebab hipertensi : - Diskusikan dengan keluarga tentang tanda
penebab hipertensi / 1. Kegemukan dan gejala hipertensi.
darah tinggi 2. Stress - Bersama – sama keluarga mengidentifikasi
c. Menyebutkan 3. Penyakit diabets tanda dan gejala yang dialami
/gejala hipertensi Respon verbal millitus
4. Faktor keturunan
5. Diit tinggi garam
/ lemak
kabrohidrat
6. Pokok
menyebutkan 4
dari 8 tanda/gejal
ringan hipertensi

Lia Meilianingsih, MKep,Sp.Kom Page 13


FORMAT RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

NO Diagnosa Tujuan Evaluasi Rencana Intervensi


Keperawatan Umum Khusus Kriteria Standart
Keluarga
1) Pusing dan sakit - Bpk N
kepala bagian - beri renforcement fositip atas
belakang kemampuan keluarga
2) Kaku di daerah mengidentifikasi kondisi bpk n.
tengkuk leher
3) Sesak
4) Mual
5) Gelisah
6) Penglihatan kabur
7) TD> 140/90 mmHg
8) Sering kesemuatan
baal pada tangan
dan kaki
2. Keluarga mampu Respon verbal Menyebutkan 3 akibat
mengambil keputusan lanjut dari hipeertensi ; - Diskusikan bersam keluarga akibat lanjut
untuk mengatasi tekanan 1. stroke dari hipertensi
darah tinggi 2. Penyakit jantung - Beri kesempatan pada keluarga untuk
a. Menjelaskan akibat 3. cedera akibat bertanya
terjadi bila hipertensi penglihatan
tidak distasi dengan
cepat
b. Mengambil keputusan

Lia Meilianingsih, MKep,Sp.Kom Page 14


FORMAT RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

NO Diagnosa Tujuan Evaluasi Rencana Intervensi


Keperawatan Umum Khusus Kriteria Standart
Keluarga
Mengendalikan/mengatasi Dengan cepat agar tidak agar dapat memutuskan mangatasi hipertensi
hipertensi agar tidak bertambah berat. dengan tepat
bertambah berat Cara perwatan lansia Beri reinforcement fositip atas keputusan
3. keluarga mampu Respon verbal dengan hipertensi ; yang telah diambil oleh keluargagali adanya
merawat lansia yang 1. diit rendah pengetahuan keluarga dalam melakukan
mengalami garam,lemak dan erawatan pada lansia dengan hipertensi
hipertensi,dengan kolesterol Diskusikan dengn keluarga cara perawatan
a. menjelaskan cara 2. olah raga secara lansia dengan hipertensi
perawatanlansia teratur Anjurkan keluarga untuk mengungkapkan
dengan hipertensi 3. kontrol/tekanan darah kembali apa yang telah disampaikan terkait
secara teratur dengan cara perawatan pada hipertensi
4. bila mendapat
obat,minumsecara
teratur
5. turunkan berat badab
bila kegemukan
6. hindari rokok,kopi
dan minumnan keras
7. kurangi stress
8. lakukan reaksasi
gunakakn ramuan
tradisional

Lia Meilianingsih, MKep,Sp.Kom Page 15


FORMAT RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

NO Diagnosa Tujuan Evaluasi Rencana Intervensi


Keperawatan Umum Khusus Kriteria Standart
Keluarga
b. Mendemontrasikan Keluarga Demontrasikan latihan relaksasi senam wajah
cara perawatan lansia mendemontrasikan cara termasuk mulut untuk dapat menelan &
dengan hipertensi perawatan lansia dengan mengontrol air liur,dan pembuatan ramuan
hipertensi:dengan tradisional dari seledri,salam,dan mentimun.
4. Keluarga mampu melatih relaksasi senam Anjurkan keluarga untuk mendemontrasikan
memotifasi pada daerah wajah kembali.
lingkungan dalak terutama motifasi keluarga untuk melakukan cara –
perawatan hipertensi mulut,pembuatan cara ters4ebut secara teratur
5. Keluarga mampu ramuan tradisaional dari beri reinforcement atas upaya keluarga
memanfaatkan seledri daun salam dan diskusikan dengan keluarga tentang
fasilitas kesehatan mentimun lingkungan yang aman damn tenang bagi
untuk mengontrol TD Menciptakan suasana lansia hipertensi
& pengobatan rumah yang tenan, tidak motifasi keluarga untuk menciptakan
biing dan tidak lingkungan yang aman dan tenang bagi
menimbulkan stress anggota keluarga yang hipertensi
Menggiatkan kembali
agar lansia mengikuti
kegiatan masyarakat jika
kondisi memungkinkan
seperti pengajian

Lia Meilianingsih, MKep,Sp.Kom Page 16


FORMAT RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

NO Diagnosa Tujuan Evaluasi Rencana Intervensi


Keperawatan Umum Khusus Kriteria Standart
Keluarga
Menyebutkan manfaat Repon verbal Manfaat fasilitas Dikusikan dengan keluarga tentang manfaat
kesehatan kesehatan fasilitas pelanyanan kesehatan
Memanfaatkan fasilitas 1. memberi pengobatan Motofasi keluarga untuk memanfaatkan
kesehatan Respon psikiomotor jika hipertensi berat fasilitas pelaksanaan kesehatan
2. untuki mengontrol Supervisi palaksanaan penggunaan fasilitas
TD pelaksanaan Kesehatan beri reinforcement
3. memberi penyuluhan fosiip /jika keluarga telah memanfaatkan
terkait hipertensi dan fasilitas kesehatan .
cara perawatannya
kunjungan keluarga
ke fasilitas
pelaksanaan
kesehatan secara
teratur untuk kontrol
TD / Berobat

Lia Meilianingsih, MKep,Sp.Kom Page 17


FORMAT CATATAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

NO DIAGNOSA IMPLEMENTASI DAN EVALUASI ASUHAN T.T/TGL


KEPERAWATAN KEPERAWATAN KELUARGA WAKTU
1 Gangguan perfusi Implementasi
jaringan cerebro Tuk I 18
vaskuler pd lansia N  Mendiskusikan dengan keluarga tentang pengertian, Oktober
di keluarga Bpk N b/d tanda/gejala dan penyebab hipertensi 2005
KMK merawat  Mengidentifikasi bersama-sama keluarga kondisi
anggota keluarga hipertensi pd Bpk N
dengan hipertensi  Memotivasi keluarga untuk menjelaskan kembali
tentang pengertian, tanda/gejala, dan penyebab
 Memberi kesempatan pada keluarga untuk
menanyakan hal-hal yang kurang jelas

Tuk II
 Mendiskusikan bersama keluarga tentang akibat dari
hipertensi jika tidak ditanggulangi segera
 Memotivasi keluarga untuk memutuskan mengatasi
hipertensi yg dialami Bpk N
 Memberikan Reinforcement positif pada keluarga
atas kemampuannya mengambil keputusan

Tuk III
 Mendiskusikan dengan keluarga tentang cara 15
merawat anggota keluarga dengan hipertensi November
 Mengajukan pada keluarga teknik relaksasi 2005
 Menganjurkan pada keluarga untuk
mendemonstrasikan kembali teknik relaksasi
 Motivasi keluarga, khususnya Bpk N untuk
melakukan relaksasi pada saat mengalami
stress/kesal, tegang atau kaku pd daerah tengkuk
 Memberikan reinforcement positif atas kemampuan
keluarga dalam melakukan teknik relaksasi
 Mendemonstrasikan keluarga senam otot-otot wajah, 22
mulut dan rahang November
 Meminta Bpk N untuk mendemonstrasikan ulang 2005
 Menganjurkan keluarga untuk menjaga personal
higiene khususnya daerah mulut karena produksi air
liur yg berlebih
 Memotivasi Bpk N untuk melakukan senam otot-
otot wajah, mulut dan rahang serta latihan menelan
dan OR teratur
 Memotivasi Ibu untuk melanjutkan penggunaan
ramuan tradisional daun alpulkat (air rebusannya)
 Mengontrol TD setiap kali kunjungan
18 Okt/05  190/100 6/12  180/95
15/11/05  190/100 13/12  180/95
22/11/05  180/100 20/12  160/100
29/11/05  180/100

Lia Meilianingsih, MKep,Sp.Kom Page 18


Tuk IV
 Mendiskusikan dengan keluarga tentang lingkungan 29
yang (aman, tidak licin, tidak bising),tenang tidak November
menimbulkan stress bagi lansia yang hipertensi 2005
 Motivasi keluarga untuk menciptakan lingkungan
yang aman dan tenang

Tuk V
 Menjelaskan pada keluarga tentang fasilitas
kesehatan yang dapat digunakan dan manfaatnya
 Menganjurkan pada keluarga untuk menggunakan
fasilitas kesehatan jika tekanan darah Bpk N tetap
tinggi dan keluhan yang dirasakan cukup berat

Lia Meilianingsih, MKep,Sp.Kom Page 19


FORMAT CATATAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

NO DIAGNOSA IMPLEMENTASI DAN EVALUASI ASUHAN T.T/TGL


KEPERAWATAN KEPERAWATAN KELUARGA WAKTU
EVALUASI 06
Subyektif Desember
 Keluarga mampu menjelaskan kembali pengertian 2005
hipertensi dengan bahasa yg sederhana, 3 dari 6
penyebab, dan 3 dari 8 tanda/gejala hipertensi
 Keluarga mampu mengidentifikasi tanda dan gejala
yanga da Bpk N dan menyimpulkan bahwa Bpk N sakit
darah tinggi
 Keluarga mengatakan akan merawat Bpk N dengan baik
agar tidak terjadi kondisi yang lebih berat lagi
 Ibu J mengatakan akan mengurangi garam dalam
makanan yang dikonsumsi Bpk N dan akan mengatasi
agar Bpk N tidak membeli makanan, seperti ketoprak
 Keluarga akan memotivasi /menemani Bpk N OR Jalan
kaki setiap pagi 30’
 Keluarga akan mengingatkan Bpk N untuk relaksasi
apabila sedang kesal
 Bapak N sudah melakukan senam wajah tetapi tidak
teratur setiap hari dilakukan
 Ibu J membuatkan ramuan tradisional rebusan daun
alpulkat dan Bpk N meminumnya tetapi belum
dilakukan teratur
 Keluarga mengatakan akan mendampingi Bpk N untuk
kontrol ke Posyandu lansia/Pusk bila berat
 BPN mengatakan kadang-kadang masih pusing

Obyektif
 Keluarga dan Bpk N sangat memperhatikan penjelasan
yang disampaikan dan antusias menanyakan hal-hal
yang belum jelas
 Bpk N mencoba gerakan senam wajah di bantu oleh
keluarga
 TD :180/95 mmHg, Nadi 76x/mnt daerah leher/tengkuk
teraba kaku, mulut belum simetris, produksi air liur
berlebihan dan Bpk N sulit menelan

Analisa
 Masalah teratasi sebagian dan Tuk baru tercapai
sebagian

Perencanaan
 Lanjutkan intervensi dan motivasi keluarga untuk
mempertahankan perilaku positif
 Diskusikan kembali hal-hal yang belum jelas
 Jelaskan beberapa alternatif ramuan tradisional yang
dapat dibuat selain rebusan daun alpukat atau
mengkudu (yaitu seledri, daunsalam dan mentimun)
 Demonstrasi cara pembuatannya

Lia Meilianingsih, MKep,Sp.Kom Page 20


Implementasi
 Mengingatkan keluarga untuk membantu
mengendalikan TD Bpk N melalui diet, olah raga
teratur, melakukan relaksasi pada saat stress, serta 13
menciptakan lingkungan yang tidak menjadi stressor Desember
 Mendemonstrasikan cara membuat ramuan tradisional 2005
dengan menggunakan seledri, daun salam, dan
mentimun
 Meminta keluarga untuk mendemonstrasikan ulang
 Memantau TD Bpk N  170/95

FORMAT CATATAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

NO DIAGNOSA IMPLEMENTASI DAN EVALUASI ASUHAN T.T/TGL


KEPERAWATAN KEPERAWATAN KELUARGA WAKTU
EVALUASI 20 Desember 2005
S
 Keluarga mengatakan untuk makanan Bpk N sudah
dikurangi garam tapi Bpk N suka jajan dari penjual
yang lewat (ketoprak, siomay)
 Bpk N setiap pagi melakukan olah raga jalan pagi
 Bpk N masih suka marah-marah dan belum
melakukan relaksasi pada saat kesal
 Keluarga sudah melakukan ramuan tradisional :
seledri

O
 TD. 160/95 mmHg

A
 Teratasi sebagian

P
 Ingatkan kembali pada Bpk N untuk memilih
makanan yang tidak meningkatkan TD
 Motivasi keluarga untuk tetap meyediakan makanan
untuk Bpk N dan membuat makanan selingan yang
tidak meningkatkan TD
 Pantau TD secara teratur

 I sesuai rencana 28
 Bekerja sama dengan kader dan petugas puskesmas Desember
untuk memantau kondisi hi 2005

Lia Meilianingsih, MKep,Sp.Kom Page 21


FORMAT CATATAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

NO DIAGNOSA IMPLEMENTASI DAN EVALUASI ASUHAN T.T/TGL


KEPERAWATAN KEPERAWATAN KELUARGA WAKTU
Disfungsional komunikasi  Implementasi 20/12/05
dalam keluarga berhubung
dgn ketidak mampuan Tuk I
anggota keluarga  Mendiskusikan dengan keluarga tentang
berkomunikasi dengan Bpk komunikasi yang berfungsi baik dalam keluarga
N (Bpk N mengalami  Menganjurkan keluarga untuk mengungkapkan
kesulitan berkomunikasi kembali tentang komunikasi yang berfungsi baik
verbal) dalam keluarga
 Mendiskusikan bersama keluarga penyebab
komunikasi tidak berfungsi (disfungsional
komunikasi) dalam keluarga
 Menganjurkan keluarga untuk mengidentifikasi
penyebab disfungsional komunikasi dalam keluarga
Bpk N
 Memberikan Reinforcement positif atas
kemampuan keluarga dalam mengidentifikasi

Tuk II
 Mendiskusikan bersama keluarga akibat lanjut dari
disfungsional komunikasi dalam keluarga.
 Memotivasi keluarga agar dapat memutuskan
mengatasi disfungsional komunikasi dalam
keluarga.

Tuk III
 Mendiskusikan dengan keluarga cara mengatasi 26/12/05
disfungsional keg melalui :
1. Cara merawat anggota keluarga yang
mengalami kesulitas berkomunikasi verbal
dengan latihan otot wajah dan mulut serta
latihan teknik bicara.
2. Menggunakan metode komunikasi dengan
menulis
3. Mempertahankan komunikasi fungsional
keluarga.
 Mendemonstrasikan latihan otot wajah dan mulut
 Menganjurkan Bpk N untuk mendemonstrasikan
ulang
 Mempraktekan bersama keluarga untuk
menggunakan metode komunikasi dengan menulis
 Meminta Bpk N untuk menuliskan perasaannya
pada kertas yang disediakan
 Memberikan Reinforcement positif atas
kemampuan Bpk N dan kaluarga melakukan
Redemonstasi
 Memotivasi keluarga untuk melakukan komunikasi
fungsional dalam keluarga ( komunikasi dua arah,
berbagi perasaan …..)

Lia Meilianingsih, MKep,Sp.Kom Page 22


Tuk IV
 Mendiskusikan dengan keluarga tentang
lingkungan yang kondusif untuk berkomunikasi
dengan Bpk N
 Memotivasi keluarga untuk menciptakan
lingkungan yang tenang

Tuk V
 Mendiskusikan bersama keluarga tentang fasilitas
kesehatan yang dapat digunakan dan manfaatnya 26/12/05
 Motivasi keluarga untuk memperbaiki askeskin
(ada kesalahan dalam waktu berlakunya) dan
memanfaatkan fasilitas kesehatan

FORMAT CATATAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

NO DIAGNOSA IMPLEMENTASI DAN EVALUASI ASUHAN T.T/TGL


KEPERAWATAN KEPERAWATAN KELUARGA WAKTU
EVALUASI 26/12/05
S
 Keluarga mampu menjelaskan kembali tentang
komunikasi yang berfungsi baik dalam keluarga
dengan dibimbing
 Keluarga mampu menyebutkan faktor penyebab
komunikasi tidak berfungsi baik
 Keluarga mengatakan yang menjadi penyebab
komunikasi tidak berfungsi dengan baik dalam
keluarganya adalah karena Bpk N tidak bisa bicara
dan komunikasinya satu arah
 Keluarga dapat menjelaskan akibat disfungsional
komunikasi dalam keluarga apabila tidak di atasi
 Keluarga mengatakan akan memperbaiki komunikasi
dalam keluarga karena takut nanti Bpk N kena stroke
lagi dan bertambah berat
 Keluarga dapat menjelaskan sebagian cara memuat
dan mengatasi disfungsional komunikasi
 Keluarga mengatakan akan mencoba
mempertahankan komunikasi yang berfungsi baik
dalam keluarga

O
 Bpk N mengeluarkan suara / kata namun masih
lemah dan kurang jelas
 Bpk N mampu mempertahankan otot wajah dan
mulut sampai hitungan 2
 Bpk N menuliskan kata/kalimat dalam memberikan
respon dlm berkomunikasi
 Bpk N dapat melakukan latihan otot wajah dan mulut

Lia Meilianingsih, MKep,Sp.Kom Page 23


teknik memperbaiki bicara namun belum hapal
gerakannya dan masih didampingi perawat

A
Masalah teratasi sebagian dan Tuk baru tercapai
sebagian

P
 Anjuran keluarga untuk lebih memahami cara
perawatan dan mengatasi disfungsional komunikasi
melalui membaca booklet
 Motivasi keluarga untuk mendampingi Bpk N untuk
latihan otot wajah dan mulut serta memperbaiki
teknik bicara
 Motivasi keluarga dan Bpk N untuk mempertahankan
komunikasi fungsional
 Anjurkan keluarga menggunakan metode komunikasi
dengan menulis apabila kesulitasn untuk komunikasi
verbal bagi Bpk N
 Evaluasi kembali penjelasan cara merawat anggota
keluarga yang mengalami kesulitasn komunikasi
verba dan cara mempertahankan komunikasi
fungsional
 Demonstrasikan kembali latihan otot wajah dan
mulut serta teknik memperbaiki bicara

I. Sesuai Rencana 28/12/05

EVALUASI
S
-Keluarga mengatakan Bpk N sudah berkomunikasi
dengan mengeluarkan kata-kata
-Apabila mengalami kesulitan melakukan komunikasi
dengan menulis
-Bpk N berlatih otot-otot wajah dan mulut

O
-Kekuatan otot wajah pd saat mengerutkan wajah
bertahan sampai hitungan 3 untuk gerakan otot wajah
yg lain bertahan sampai hitungan 2

A
-Masalah teratasi sebagian dan perlu latihan
berkesinambungan secara teratur

P
-Motivasi agar Bpk N melakukan latihan sehari-hari
-Anjurkan keluarga untuk selalu memberi dukungan
-Pertahankan komunikasi 2 arah dan selalu meminta
Bpk N berkomunikasi dengan gerak bibir

I. Sesuai Rencana 12 jan


2006

Lia Meilianingsih, MKep,Sp.Kom Page 24


NO DIAGNOSA IMPLEMENTASI DAN EVALUASI ASUHAN T.T/TGL
KEPERAWATAN KEPERAWATAN KELUARGA WAKTU
I. Sesuai Rencana 28 Desember

EVALUASI
S
 Keluarga mengatakan Bpk N sudah berkomunikasi
dengan mengeluarkan kata-kata
 Apabila mengalami kesulitan melakukan
komunikasi dengan menulis
 Bpk N berlatih otot-otot wajah dan mulut

O
 Kekuatan otot wajah pd saat mengerutkan wajah
bertahan sampai hitungan 3 untuk gerakan otot
wajah yg lain bertahan sampai hitungan 2

A
 Masalah teratasi sebagian dan perlu latihan
berkesinambungan secara teratur

P
 Motivasi agar Bpk N melakukan latihan sehari-hari
 Anjurkan keluarga untuk selalu memberi dukungan
 Pertahankan komunikasi 2 arah dan selalu meminta
Bpk N berkomunikasi dengan gerak bibir
02 Januari 2006
I. Sesuai Rencana

Lia Meilianingsih, MKep,Sp.Kom Page 25


Lia Meilianingsih, MKep,Sp.Kom Page 26
FORMAT RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

No Diagnosa Tujuan Evaluasi Rencana Intervensi


Keperawatan Umum Khusus Kriteria Standart
Keluarga
3 Beban psikologis Setelah di lakukan tindakan Setelah dilakukan 4 kali
keluarga dalam keperawatan diharapkan kunjungan rumah selama 60
melakukan perawatan beban psikologis keluarga menit diharapkan keluarga dapat
pada anggota keluarga dalam melakukan perawatan :
berhubung dengan pada anggota keluarga 1. Mengenal beban Psikologis Respon Verbal Beban psikologis dalam  Diskusikan dengan
lamanya sakit dan teratasi a. Mengungkapkan tentang melakukan perawatan pd keluarga tentang beban
perilaku emosional beban psikologis dlm anggota keluarga yg sakit psikologis pemberi
anggota keluarga melakukan perawatan pd adalah keadaan dimana perawatan
khususnya Bpk N anggota keluarga yang anggota keluarga yg  Anjurkan keluarga untuk
sakit memberikan perawatan mengungkapkan kembali
mengalami ketegangan  Diskusikan dengan
psikologis dan emosional keluarga faktor
dalam proses pemberian  Penyebab terjadinya
Respon Verbal perawatan kepada yg sakit beban psikologis pd
b. Menyebutkan faktor- pemberi perawatan
faktor yg menyebabkan
beban psikologis pd Penyebab beban psikologis
pemberi keperawatan pd pemberi perawatan a/ :
 Lamanya sakit pd
anggota keluarga yg
dirawat
 Perilaku emosional
dari anggota keluarga
yg sakit

Lia Meilianingsih, MKep,Sp.Kom Page 27


FORMAT RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

No Diagnosa Tujuan Evaluasi Rencana Intervensi


Keperawatan Umum Khusus Kriteria Standart
Keluarga
 Ketidak cukupan istirahat dari  Identifikasi bersama keluarga
pemberi perawat faktor penyebab yg terdapat dlm
 Ketidak cukupan rekreasi keluarganya
 Tidak tersedianya dukungan  Berikan Reinforcement positif
dari anggota keluarga yang atas kemampuan keluarga
lain mengidentifikasi faktor penyebab

2. Keluarga mampu Respon


mengambil keputusan Verbal
untuk mengatasi beban
psikologis dalam
memberikan  Diskusikan dengan keluarga
perawatan akibat dari beban psikologis pd
a. Menjelaskan akibat Respon Akibat dari beban psikologis pemberi perawatan yg tdk diatasi
dari beban Verbal pemberi perawatan yg tdk diatasi dengan tepat
psikologis dengan tepat
 Stress
 Frustasi
 Konflik dgn anggota keluarga
yg lain

Lia Meilianingsih, MKep,Sp.Kom Page 28


FORMAT RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

No Diagnosa Tujuan Evaluasi Rencana Intervensi


Keperawatan Umum Khusus Kriteria Standart
Keluarga
b. Mengambil Respon Verbal Keputusan keluarga untuk  Motivasi keluarga untuk
keputusan untuk mengatasi beban psikologi mengambil keputusan mengatasi
mengatasi beban pd pemberi perawatan beban psikologi pd pemberi
psikologis keluarga perawatan
dalam memberikan  Beri Reinforcement positif atas
perawatan keputusan yang telah diambil
keluarga
3. Keluarga mampu
mengatasi beban
psikologis pemberi Respon Verbal Cara mengatasi beban  Diskusikan dengan keluarga cara-
perawatan (Ibu J) psikologis pemberi cara mengatasi beban psikologis
a. Menjelaskan perawatan pemberi asuhan
cara-cara  Jaga kesehatan pemberi  Tingkatkan kesehatan pemberi
mengatasi beban asuhan pemberi asuhan asuhan (diri dan istirahat cukup)
psikologis melalui keseimbangan  Anjurkan untuk menggunakan
pemberi istirahat, teknik relaksasi pada saat stress
perawatan penatalaksanaan stress
yg efektif
 Identifikasi kebutuhan
anggota keluarga yg sakit
dan waktu-waktu yg
dibutuhkan dgn
didampingi yg sakit

Lia Meilianingsih, MKep,Sp.Kom Page 29


FORMAT RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

No Diagnosa Tujuan Evaluasi Rencana Intervensi


Keperawatan Umum Khusus Kriteria Standart
Keluarga
 Dilakukan kegiatan untuk  Bersama-sama seluruh anggota keluarga mendiskusikan dan
menyenangkan diri bagi megelola waktu yg digunakan untuk merawat dan untuk
pemberi asuhan melakukan kegiatan yg dapat menyenangkan diri (menguji,
 Gunakan humor mengunjungi saudara/teman, jalan-jalan)
 Dukungan Keluarga  Pertahankan selera humor yang baik
 Anjurkan semua anggota keluarga memberi dukungan
(mengunjungi teratur dgn membuat jadwal untuk masing-masing
anaknya, anaknya menggantikan posisi Ibu J untuk merawat)

Lia Meilianingsih, MKep,Sp.Kom Page 30


FORMAT CATATAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

NO DIAGNOSA IMPLEMENTASI DAN EVALUASI ASUHAN T.T/TGL


KEPERAWATAN KEPERAWATAN KELUARGA WAKTU

3 Beban psikologis keluarga Implementasi


dalam melakukan Tuk I
perawatan pada anggota  Mendiskusikan dengan keluarga tentang beban 06
keluarga berhubung psikologis pd anggota keluarga yg memberikan Desember
dengan lamanya sakit dan perawatan, penyebab terjadinya beban psikologis, 2005
perilaku emosional anggota dan akibatnya bila tak di atasi
keluarga, khususnya Bpk N  Mengidentifikasi penyebab beban psikologis pd Ibu
J selama merawat Bpk N
 Memberikan Reinforcement pd keluarga yg telah
mengidentifikasi faktor penyebab

Tuk II
 Motivasi keluarga untuk memutuskan mengatasi
beban psikologis yang dialami Ibu J

Tuk III
Mendiskusikan bersama-sama keluarga cara mengatasi 13
beban psikologis pd anggota keluarga yg merawat Desember
 Anjurkan pd Ibu J untuk meningkatkan kesehatan 2005
melalui istirahat dan nutrisi yg tercukupi
 Menganjurkan Ibu J untuk menggunakan teknik
relaksasi pada saat stress atau menghadapi perilaku
emosional Bpk N dan mempertahankan selera
humor yg baik
 Mengajak seluruh anggota keluarga (Ibu J, Bpk N
dan anak-anaknya) mendiskusikan waktu yg
dibutuhkan Ibu J untuk mendampingi Ibu J dan
waktu untuk Ibu melakukan kegiatan yg dapat
menyenangkan dirinya (Pengajian, berkunjung ke 20
saudara/teman) Desember
 Membicarakan dengan seluruh anggota keluarga 2005
untuk memberikan izin kepada Ibu J untuk
melakukan kegiatan yg dapat menyenangkan &
menggantikan Ibu J selama dia bepergian
 Menganjurkan keluarga untuk memberikan
dukungan dengan mengunjungi secara teratur
(Gantian dan membuat jadwal diantara anak-
anaknya)

Lia Meilianingsih, MKep,Sp.Kom Page 31


FORMAT CATATAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

NO DIAGNOSA IMPLEMENTASI DAN EVALUASI ASUHAN T.T/TGL


KEPERAWATAN KEPERAWATAN KELUARGA WAKTU
EVALUASI 26
S Desember
 Keluarga dpat menjelaskan kembali tentang beban 2005
psikologis dalam merawat dan faktor penyebabnya
 Keluarga mengatakan yg membuat Ibu J bosan
merawat Bpk N karena sakitnya lama dan Bpk N
suka marah-marah
 Keluarga mengatakan akan membantu Ibu J agar
beban psikologisnya berkurang
 Keluarga dapat menjelaskan sebagian cara-cara untuk
mengatasi beban psikologis bagi anggota keluarga
yang memberikan perawatan
 Ibu J mengatakan akan mengikuti pengajian lagi hari
selasa dan kamis diwilayahnya dan Bpk N
mengijinkannya

O
 Keluarga mengikuti diskusi dengan antusias
 Ibu J tampak gembira kondisinya dipikirkan oleh
keluarga

A
 Masalah teratasi sebagian, Tuk tercapainya sebagian

P
 Motivasi keluarga untuk selalu memberi dukungan
dengan mengunjungi secara teratur
 Dukungan pada Ibu untuk melakukan kegiatan
mengaji hari selasa dan kamis

 I Sesuai Rencana

02 Januari
2006

Lia Meilianingsih, MKep,Sp.Kom Page 32


FORMAT CATATAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

No Diagnosa Keperawatan Implementasi dan Evaluasi Asuhan T. T/Tgl Waktu


Keperawatan Keluarga

Lia Meilianingsih, MKep,Sp.Kom Page 33


Lia Meilianingsih, MKep,Sp.Kom Page 34

Anda mungkin juga menyukai