Di susun oleh:
SRI SARINA
14420211079
VIDIO 1
1. Dasar pemikiran
Stroke adalah gangguan fungsional yang terjadi secara mendadak
berupa tanda-tanda klinis baik lokal maupun global yang berlangsung lebih dari
24 jam atau dapat menimbulkan kematian yang disebabkan gangguan peredaran
darah ke otak, antara lain peredaran darah sub arakhnoid, peredaran intra serebral
dan infark serebral.(Ningrum, 2020)
stroke merupakan kehilangan fungsi otak yang diakibatkan oleh
berheninya suplai darah ke otak. salah satu akibat dari terhentinya suplai darah ke
otak adalah gangguan fungsi pada beberapamorgan salah satunya gangguan pada
sistem perkemihan yang mengakibatkan kelemahan pada otot spinter. hal tersebut
membuat pasien mengalami inkontinensia urin atau retensi urin. Retensi urin
merupakan suatu kondisi ketidak mampuan untuk melakukan urinisasi meskipun
terapat keinginan atau dorongan terhadap hal tersebut sehingga kandung kemih
menjadi penuh. Tindakan yang bisa dilakukan pada pasien dengan retensi yaitu
dengan pemasangan kateter untuk mengeluarkan urin
Tindakan pemasangan kateter urin dilakukan dengan memasukan
selang plastik atau karet melalui uretra kedalam kandung kemih. Kateterisai urin
membantu pasien dalam proses eliminasi. pemasangan kateter dapat membantu
pasien dalam proses pengeluaran urin. (Ulfa Maria dan Rosa E M, 2017)
2. Tindakan Keperawatan
Melakukan pemasangan kateter urin
3. Prinsip Tindakan
a. Fase Prainteraksi
Menyiapkan alat
Cuci tangan 6 langkah
b. Fase Orientasi
Salam terapeutik
identifikasi pasien dengan bertanya nama dan umur pasien serta cek
gelang identitas pasien
jelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan
berikan edukasi pengurangan rasa nyeri (non farmakologi) pada saat
pemasangan kateter
kontrak waktu
beri kesempatan pada pasien/keluarga untuk bertanya
minta persetujuan klien/keluarga
dekatkan alat didekat pasien
jaga privasi, keamanan dan keselamatan
(catatan : sebagaian besar poin-poin diatas hanya ditulis dalam vidio
tidak diperagakan secara langsung)
c. Fase Kerja
Dekatkan alat dan mencuci tangan (sambil menanyakan kondisi kesehatan
pasien
memberikan posisi nyaman kepada pasien dengan posisi litotomi
gunakan sarung tangan bersih
memasang perlak
dekatkan bengkok
siapkan kateter yang akan digunakn (dengan menyambungkan kateter dengan
urin bag) dan pastikan urin bag nya dalam posisi terkunci
buka sarung tangan bersih dan gunakan sarung tangan steril
Siapkan kasa basah (untuk membersihkan labia mayora dan minora sebnyak
4-5 kasa)
Bersihkan ( mulai dari labia mayora, labia minora dan meatus) dan
perhatikan satu tangan tetap dalam posisi steril
pasangkan duk steril
oleskan selang kateter dengan menggunakan gel
masukan selang kateter sampai ada urin yang keluar ( pastikan selang kateter
masuk ke meatus uretra)
kunci kateter ( dengna memasukan aquades sebanyak 10 cc) dan tarik untuk
memastikan bahwa selang kateternya sudah terkunci
buka duk steril
pasang urin bag kesamping tempat tidur
fiksasi selang kateter dengan menggunakan plester
kembali posisi pasien keposisi nyaman
bersihkan alat
d. Fase Terminasi ( Melakukan evaluasi, rencana tindak lanjut)
4. Analisa Tindakan
Tindakan pemasangan kateter urin merupan tindakan kolaborasi
dengan tim medis yang bertujuan untuk mengatasi retensi urin akibat penyakit
yang dialami pasien dengan mengeluarkan urin sehingga distensi kandung kemih
pada pasien bisa berkurang seta mengurang rasa nyeri yang dirasakan klien.
selain dapat mengurangi rasa nyeri pada pasien juga bisa mengurangi resiko jatuh
akibat aktivitas yang dilakukan klien
5. Bahaya dan pencegahan
- Bahaya : jika pemasangan kateter tidak memperhatikan prinsip steril bisa
mneyebabkan resiko infeksi pada pasien
- Pencegahan : tetap perhatikan prinsip steril pada saat tindakan sehingga resiko
infeksi pada pasien bisa diminimalisisr
6. Hasil yang didapatkan dan maknanya
- Keluhan yang dirasakan pasien bisa berkurang
- Tujuan yang diharapkan bisa tercapai
7. Tindakan keperawatan lain
- Mengobservasi tanda-tanda vital
- Memberikan posisi nyaman pada pasien
- Berikan tehnik relaksasi pada pasien untuk menurunkan rasa nyeri
- Kolaborasikan pemberian obat
8. Evaluasi diri
Pada saat tindakan dilakukan, perawat sangat mempertahankan prinsip steril
sehingga resiko infeksi bisa diminimalisirkan. aquades yang digunakan untuk
mengunci juga sudah sesuai dan memastikan bahwa kateter terkunci dengan baik.
tindakan yang dilakukan juga sangat rapih dan baik.
https://www.youtube.com/watch?v=p470MUGiSOU