Anda di halaman 1dari 4

ANALISA SINTESA

“KEBUTUHAN DASAR ELIMINASI”

OLEH :

WARNI

NIM :113063J120106

PRESEPTOR :

Dwi Martha Agustina, S.Kep.,Ners, M.Kep

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN SEKOLAH


TINGGI ILMU KESEHATAN SUAKA INSAN

BANJARMASIN

2020/2021
FORMAT PENULISAN

LAPORAN ANALISA SINTESA

Initial klien : Tn W
Diagnosa medis : Retensi Urine
No RM : 2001xxxxx

1. Diagnosa keperawatan: Gangguan Eliminasi Urine


Gangguan Eliminasi Urine merupakan tindakan keperawatan dengan cara memasukan
kateter ke dalam kandung kemih melalui uretra yang bertujuan membantu memenuhi
kebutuhan eliminasi ( Muwarni, anita 2009).
2. Tindakan yang dilakukan:
Pemasangan Kateter
3. prinsip-prinsip tindakan dan rasional:
Tindakan Pemasangan kateter ini dilakukan dengan prinsip aseptik (steril) seperti mencuci tangan
sebelum dan sesudah melakukan tindakan, memakai handscoon steril tujuannya agar pasien terhindar
dari infeksi akibat benda asing yang masuk kedalam tubuh.
Prosedur tindakan keperawatan
Tujuan:
1. Untuk mengeluarkan urine
2. Menghilangkan ketidaknyamanan karena distensi kandung kamih
3. Mengatasi retensi perkemihan
Prosedur kerja
1. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
R/ mempersiapkan diri klien untuk menerima tindakan infasif
2. Cuci tangan
R/ mengurangi transmisi pathogen selama tindakan infasif
3. Persiapan alat
Rasional: mempermudah melakukan tindakan dengan bersiap terlebih dahulu
4. Persiapan klien : menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada keluarga
Rasional : menghormati hak-hak klien untuk mengetahui tindakan yang akan diberikan.
5. Cuci tangan
Rasional : mencegah transmisi mikroorganisme
6. Jaga privasi klien
Rasional: Menghormati hak klien
7. Atur posisi klien: punggung berbaring (pada wanita) terlentang (pada pria)
Rasional: Mempermudah melakukan tindakan
8. Selimuti klien dengan selimut
Rasional: keamanan kepolosan klien
9. Pakai sarung tangan steril
Rasional: mencegah transmisi mikroorganisme
10.Sebelum menit kateter, tes balon dengan menginjeksi cairan dari spuit kedalam lubang balon.
Rasional: jarak kebocoran pada saat sudah dipasang
11.Lumasi kateter 2,5-5cm (wanita) dan (12,5-17,5) untuk laki-laki
Rasional: memudahkan memasukan selang kateter
12.Ambil kateter dengan tangan dominan, pegang ujung kateter, gulung ditelapak tangan dominan
Rasional: memudahkan melakukan tindakan
13.Masukan kateter perlahan, suruh klin jika sadar tarik Nafas dalam, untuk wanita hak milik
sedalam 5-7,5cm, untuk laki-laki 17-22,5 cm. sampai urine keluar
Rasional: memastikan ketepatan pemasangan.
14.Kembangkan balon pada kateter, tarik kateter perlahan hingga merasa ada tahanan
Rasional: memastikan kateter tidak terlepas
15.Fiksasi kateter
Rasional : agar selang kateter tidak kemana – mana

4. Analisa Tindakan Keperawatan:


Tindakan pemasangan kateter urin merupakan tindakan kolaborasi medis yang
bertujuan untuk mengatasi retensi urin, dengan mengeluarkan urin pada klien
sehingga distensi kandung kemih bisa berkurang. Dengan pemasangan kateter selain
dapat mengurangi rasa nyeri akibat retensi urin juga bisa meminimalkan aktivitas
klien sampai kondisi membaik sehingga resiko jatuh bisa diminimalkan.

5. Resiko yang dapat terjadi:


Resiko yang dapat terjadi dari tindakan ini adalah apabila pemasangan kateter tidak memperhatikan
prinsip steril maka dapat menimbulkan infeksi pada saluran kemih. Selain itu, kemungkinan klien
tidak bisa mengontrol untuk berkemih setelah dilepas selang kateter

6. Hasil yang didapat dan maknanya:


Dari tindakan pemasangan kateter banyak hal ilmu yang saya pelajari mulai dari keterampilan dalam
pemasangan kateter dalam menyiapkan alat, pengkajian pasien hingga observasi dan evaluasi pasien
yang diberikan terapi. Selain itu juga, pertolongan segera pada klien dengan gangguan eliminasi urine
dalam memperbaiki kondisi klien sehingga tidak terjadi kegawatan lebih lanjut.

7. Identifikasi tindakan keperawatan lainnya yang dapat dilakukan untuk


mengatasi masalah/ diagnosa tersebut. (mandiri dan kolaborasi):
- Observasi tanda-tanda vital
- Berikan posisi yang nyaman
- Berikan teknik relaksasi bila nyeri belum berkurang
- Kolaborasi pemberian obat sesuai indikasi

8. Evaluasi
Pada pemasangan kateter ini sudah berusaha mempertahankan prinsip steril. Untuk
meminimalkan hal – hal yang kurang steril, sudah berusaha minta bantu kepaa tenama
sejawat yang lain. Air pengunci kateter juga sudah sesuai dengan ukuran kateter, dan
sudah dipastikan kateter terkunci. Fiksasi juga sudah dilakukan dengan baik.

Daftar refrensi
Murwani, Anita. 2009. Ketrampilan Dasar Praktek Klinik Keperawatan. Cetakana ke
2. Yogyakarta : Penerbit FitramayaNANDA. 2012.
NANDA International: Diagnosis Keperawatan Definisi dan Klasifikasi 2012-2014.
Jakarta: EGCSurakarta

Anda mungkin juga menyukai